Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142595 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anne Zulfia
"Metal Matrix Composite (MMCs) is combination from two material or more with metal as matrix developed to improve the nature of metal; strength, hardness. electric resistance stability at high temperature. Aluminum as a matrix composite developed because is light, cheap, and easy to fabrication. Pressureless infiltration is one of the fabrication process of metal matrix composite in a melt condition which is developing because more economic; no need complicated equipments. Characteristic of metal matrix: composite can be influenced by infiltration temperature, dopant content (Magnesium), % Vf reinforcement and holding time. This research aim is to study the effect of temperature infiltration, as well as magnesium content on characterization of A£fA1,O, metal matrix composite i.e, thermal expansion, hardness, wear resistance, porosity and density as well as metallography. The infiltration temperature used various from 800 to 1200°C and Al;03 particle reinforcement was 5U%Fj= The magnesium content was also various from 4% to l2% wt and holding time was I0 hours. The results shows that higher magnesium content produced more Al molten infiltrated into ,41,O,~ preform. It is found that the optimum performance of composite produced at 1100° C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
JUTE-19-3-Sep2005-238
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masyhuri Rahman
"Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite, MMCs) adalah kombinasi dari dua material atau lebih dengan matrik adalah logam yang dikembangkan untuk memperbaiki sifat logam; kekuatan pada temperatur tinggi, kekerasan, tahanan listrik, kestabilan pada temperatur tinggi. Aluminum sebagai matrik komposit dikembangkan karena ringan, murah, dan mudah difabrikasi. Infiltrasi spontan tanpa tekanan adalah salah satu proses fabrikasi komposit matrik logam dalam kondisi cair yang sedang dikembangkan karena lebih ekonomis, tidak memerlukan peralatan yang rumit. Karakteristik komposit matrik logam dapat dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi, kandungan dopant (Magnesium), % Vr penguat dan waktu tahan saat infiltrasi.
Pada penelitian ini, dilakukan pengaruh temperatur infiltrasi, dan kandungan Magnesium saat infiltrasi dari komposit matrik logam dengan Al sebagai matrik, dan Al2O3 sebagai penguat terhadap karakterisasi dari komposit tersebut meliputi ekspansi thermal, kekerasan (BHN), metalografi, laju keausan, densitas dan porositas. Temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 800°C, 900°C, 1000°C, 1100°C, 1200°C dengan volume Al2O3 50% dan dengan waktu tahan saat infiltrasi 10 jam, sedangkan kandungan Magnesium yang dipakai adalah 4, 8, 10, 12 % berat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur dan kandungan Mg semakin banyak molten Al infiltrasi ke dalam preform A12O3. Dari penelitian ini didapatkan bahwa temperatur 1100°C diperoleh karakterisasi komposit yang optimum.

Metal Matrix Composite (MMCS) is combination from two material or more with metal as matrix developed to improve the nature of metal; strength at high temperature, hardness, electric resistance, stability at high temperature. Aluminum as a composite matrix developed because is light, cheap, and easy to fabrication. Pressure less infiltration is one of the fabrication process of metal matrix composite in a melt condition which is developing because more economic, no need complicated equipments. Characteristic of metal matrix composite can be influenced by infiltration temperature, dopant content (Magnesium), % Vf reinforcement and time hold up infiltrate.
This research aim is to study the effect of temperature infiltration, as well as magnesium content on characterization of AVA1203 metal matrix composite i.e.; thermal expansion, hardness, wear resistance, porosity and density as well as metallography. The infiltration temperature used various from 800 to 1200°C and A1203 particle reinforcement was 50%Vf. The magnesium content was also various from 4% to 12% wt and holding time was 10 hours.
The results show that higher magnesium content produced more Al molten infiltrated into Al203 preform. It is found that the optimum performance of composite produced at 1100°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harjo Seputro
"Komposit Matrik Logam (Metal Matrix Composite/ MMCs) sebagai salah satu material yang terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifat-sifatnya merupakan bahan alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan MMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan serangkaian sifat yang bisa disesuaikan untuk aplikasi tertentu. Substitusi komponen yang ada dengan material komposit, memiliki potensi besar untuk menghemat berat.
Karakteristik MMCs dipengaruhi oleh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat. Oleh karena itu penelitian ini menekankan pada pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap karakteristik MMCs. Material yang digunakan adalah Al 6063 sebagai matrik dan serbuk ZrO2 sebagai penguat.
Pada penelitian ini, temperatur infiltrasi yang digunakan adalah 725°C, 750°C, 775°C, dan 800°C dengan ukuran partikel 100 mesh, 325 mesh dan 100 + 325. Proses pembuatan MMCs pada sebuah wadah/talam (tray) dengan metode Infiltrasi Spontan Tanpa Tekanan. Terhadap hasil fabrikasi diamati pengaruh temperatur infiltrasi dan ukuran partikel penguat terhadap densitas, porositas, kekerasan, ekspansi termal, dan jumlah reaksi produk yang terbentuk.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai densitas, kekerasan dan jumlah (berat) reaksi produk yang terbentuk pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat. Sebaliknya terjadi penurunan laju keausan, dan porositas pada partikel penguat yang lebih halus dan temperatur infiltrasi yang makin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8975
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Jufri
"Komposit matrik keramik (CMCs) sebagai salah satu material yang terus menerus dikembangkan dan disempurnakan sifat-sifatnya merupakan bahan alternatif pengganti logam yang potensial. Alasan utama untuk mengembangkan CMCs adalah karena kemampuannya untuk memberikan sifat yang bisa diaplikasikan pada aplikasi temperatur tinggi. Karakteristik material CMCs dipengaruhi oleh temperatur proses, waktu tahan, prosentase magnesium dan volume fraksi penguat. Oleh karena, itu penelitian ini menekankan pada pengaruh temperatur proses dan prosentase magnesium terhadap karakteristik. CMCs A1203/A1 hasil proses Directed Metal Oxidation. Material yang digunakan adalah Aluminium ingot, serbuk A1203 dan serbuk magnesium sebagai dopan. Pada penelitian ini, temperatur proses yang digunakan adalah 1100 °C, 1200 °C, 1300 °C , waktu tahan 15 jam dan prosentase magnesium yang digunakan adalah 4%, 8%, 10% dan 12% sedangkan proses pembuatan CMCs pada sebuah tray dengan metode Directed Metal Oxidation (D1MOX). Hasil fabrikasi diamati pengaruh temperatur proses dan prosentase magnesium terhadap sifat-fisis. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kekerasan, densitas pada temperatur proses dan prosentase magnesium yang semakin meningkat Sebaliknya terjadi peningkatan laju keausan, porositas dan ekspansi termal pads temperatur proses dan prosentase magnesium yang semakin meningkat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15008
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Josiah
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan penguat Mikro-SiC pada komposit matriks aluminium. Aluminium dipilih dikarenakan performa mekanisnya yang baik, ringan, memiliki titik leleh yang rendah, dan mudah untuk difabrikasi melalui proses pengecoran. Aluminium seri 3 ADC12 digunakan dalam penelitian ini. Komposit akan difabrikasi melalui metode pengecoran aduk dimana proses pengadukan dilakukan secara mekanik dengan menggunakan batang pengaduk sebanyak 4 kali, dengan lama pengadukan 10 detik setiap kali pengadukannya dan dilakukan dengan interval 2 detik. SiC yang ditambahkan bervariasi dari 1, 3, 5, 7, hingga 10% Vf, dan kedalam komposit ditambahkan Mg sebanyak 5%wt untuk meningkatkan kemampubasahan dari komposit, Strontium sebanyak 0,04 %untuk merubah morfologi dari fasa eutektik silikon yang terbentuk menjadi bentuk yang halus sehingga dapat meningkatkan sifat mekanis dan TiB 0.15wt% sebagai penghalus butir. Hasil dari penelitian ini adalah semakin banyak SiC yang digunakan maka kekerasan komposit akan bertambah, kekerasan ini akan diimbangi oleh sifat ulet yang dimiliki oleh matriks ADC12 hingga titik optimum. Titik optimum yang didapat berada pada titik dimana nilai ketangguhannya tertinggi yaitu pada saat kadar SiC yang digunakan sejumlah 3 %vf, dimana kekuatan tariknya mencapai 236 Mpa dan kekerasannya mencapai 46 HRB.

ABSTRACT
This research is performed to identify and recognize the effect from the addition of SiC reinforce on the metal composite with aluminium as the matrix. Aluminum is preferred since it has good mechanical performance, its lightweight, low melting temperature and easy to cast. Aluminium alloy series three ADC12 was used in this research. In this study, the composite will be fabricated through stir casting process where stirring is performed mechanically with a stirrer 4 times, 10 seconds each time with 2 seconds interval between them. Then, 1, 3, 5, 7 to 10%Vf SiC was added to each of the composite, the addition of 5%, 0,04%wt strontium, and 0,15%wt TiB were believed to enhance wettability, modify the silicon eutectic phase, and acts as the grain refiner respectively. The result obtained in this research showed increase in hardness ADC12 composite with higher SiC content. Hereby, it is believed that strengthening and weakening factors from reinforce particle and metal matrix could neutralize the effect of each other until the optimum point and thus, the composite containing 3% (volume fraction) SiC exhibits the maximum toughness, with tensile strength and hardness value of 236 MPa and 46 HRB respectively. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Zulfia
"This research is to study the effects of _firing temperature and holding time on characteristics of Directed Metal Oxidation (DIMOAQ Ceramic Matrix Composites (CMCs) SiC /' A1 product. In this research, the firing temperature and holding time used are varied from 900° C to 1300° C with holding time 10 and 20 hours for each temperature. The characterizations of composite products are examined such as density and porosity test, micro hardness test, microstructure examination and chemical composition test. The results show that SiC preform has been infiltrated by Al liquid at tiring temperature of 1100"C for 20 hours. Composite product with the highest density (3,54 gram / cm3) can be obtained at firing temperature of 1100°C for 20 hours. Porosity tents to increase with increasing firing temperature. Composite product with highest micro hardness (1820 VHM can be obtained at firing temperature of 1300°C for 10 hours. At the some firing temperature, composite at products micro hardness for 20 hours tower than composite product with holding time I0 hours. Distribution of SiC particles spread over quite uniform on SiC/A1 composites product. Around SiC particles can be found Al, spinel (MgAl2O2). Al2O2, and possibility Mg,Si."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
JUTE-19-4-Des2005-308
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elin Karlina
"Principally, metal ceramic bonding were determined by availability of forming oxide layer on the interface between metal and ceramic. Only a thin film of oxide layer that needed for provide sufficient adherence. Many investigations were done in order to increase this condition, for example kinds of treatment on the interface e.g. alternative oxidation, sandblasting and finishing metal direction. These investigations purposed to measure the magnitude of metal ceramic bonding through the kinds of test e.g. shear bonding and flexual biaxial testing. Besides, metal ceramic bonding might be detected by the amount of remained ceramic adherence. Treatment on the metal ceramic until investigated the influence of moisture environment to the metal ceramic bonding."
Jakarta: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Indriasari
"Perkembangan teknologi material memasuki era baru yang semakin pesat. Seiring dengan pesatnya teknologi, dibutuhkan pula sarana pendukung berupa peralatan yang mampu memenuhi tuntutan tersebur. Pengembangan komposit matrik logam (KML) atau metal-matrix composites (MMC's) merupakan salah satu dari perkembangan teknologi material tersebut karena kemampuannya memberikan serangkaian sifat yang dapat disesuaikan dengan aplikasi tertentu seperti kekuatan, ketangguhan, kekerasan dan tahan panas yang tinggi. Penelitian ini menekankan pengaruh persentase magnesium (Mg) terhadap karateristik KML Al/SiCp hasil proses pressureless metal infitration (PRIMEX) dengan bantuan gas nitrogen. Logam yang digunakan sebagai matrik adalah alumunium dan struktur penguai (50% fraksi volume) adalah silikon karbida (SiCp) dalam bentuk serbuk. Sedangkan Mg berfungsi sebagai unsur yang berperan dalam pembasahan matrik terhadap permukaan keramik sehingga terjadi infiltrasi secara sponian. Dalam penelitian ini persentase magnesium yang digunakan adalah 2, 4. 8, 10 dan 14%wt. Temperatur dibuat konstan, yaitu 1000℃ dengan waktu tahan 10 jam. Pengujian yang dilakukan adalah densitas, porositas, kedalaman infiltrasi, ketahanan aus dan kekerasan. Hasil penelitian menunjukkan penambahan magnesium dapat menurunkan porositas dan laju aus, sedangkan kekerasan, densiras dan kedalaman infiltrasi akan semakin naik dengan penambahan magnesium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koswara
"Batang kawat konduktor komposit nano dengan matrix Aluminium dan penguat partikel nano SiC telah dibuat dengan teknik metalurgi serbuk dan ekstrusi. Bahan baku yang digunakan berupa serbuk aluminium dan serbuk nanopartikel SiC berukuran 50 nm sebanyak 0%, 1%, 5% dan 10% SiC dicampur dengan menggunakan ball mill. Bahanbaku aluminium serbuk dibuat melalui proses milling dan partikel nano SiC dilapisi dengan Mg yang dilanjutkan dengan proses oksidasi sehingga permukaan partikel nano ditutupi oleh MgO. Proses kompaksi menggunakan mesin press satu arah dengan tekanan sebesar 10.000 kg menghasilkan tablet berdiameter 22 mm dan tebal 4 mm. Proses sinter dilakukan pada temperatur 5700C pada tekanan oksigen parsial sangat rendah selama 72 jam. Sampel hasil proses sinter dimasukkan ke dalam kontainer aluminium sehingga diperoleh bilet berdiameter 24 mm dan panjang 30 mm. Dengan proses ekstrusi pada temperatur 6000C dihasilkan kawat berdiameter 7 mm.
Berdasarkan pengujian dengan difraksi sinar x diketahui adanya fasa Al dan SiC dan terbentuknya fasa Al2MgO4. Melalui pengamatan dengan SEM, ditunjukkan telah terjadinya penggabungan partikel aluminium sebagai hasil proses sinter dan ekstrusi serta menunjukkan posisi nanopartikel SiC. Dari hasil pengujian kekerasan dengan menggunakan uji kekerasan mikro Vickers terhadap batang kawat Al-SiC/np diketahui bahwa nilai kekerasan pada Al-SiC/np naik seiring dengan naiknya kandungan SiC/np. Batang kawat AlSiC/np juga memiliki ketahanan terhadap temperatur yang cukup baik. Nilai kekerasan tetap stabil setelah pemanasan sampai 3000C selama 2 jam. SiC/np menurunkan konduktivitas kawat sehingga pemakaiannya dibatasi sampai hanya maksimum 1%.

SiC/np reinforced aluminum conductor metal matrix nanocomposite wirerod has been produced by powder metallurgy process and extrusion method. The aluminum powder and each of 0%, 1%, 5% and 10% by weight of the 50 nm SiC nanoparticle were mixed in a ball milling unit. The aluminum powder manufactured by milling method and SiC nanoparticles covered by magnesium by electroless method, continued by oxidizing the Mg to obtain MgO cover in SiC nanoparticles. The 22 mm diameter and 4 mm thickness green bodies were obtained after the mixed particles were pressed in a mold with a unidirectional 10,000 kg compacting force. The green bodies were then sintered in a very low oxygen partial pressure at 5700C in 72 hours. The sintered samples were then canned in aluminum containers to obtain 24 mm diameter and 30 mm long billets. The billets were extruded in 6000C to obtain 7 mm diameter wires.
X-ray diffraction examinations show Al and SiC phases and formation of Al2MgO4. The SEMs examination show coalescent of aluminum particles as results of sintering and extrusion processes. SEMs also show position of SiC/np in the matrix. Hardness tests using microvickers of the wire show increasing hardness value of MMNC SiC/np. Hardness value of the wire is stable after heating to 3000C in 2 hours. SiC/np influences conductivity of the wire and application of SiC/np limited to maximum 1%."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
D1278
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jimmy Juliandhika T. S.
"Metal Matrix Composites (MMC) merupakan salah satu contoh material lanjut yang terus berkembang khususnya yang berbasis logam aluminium. MMC memiliki sifat-sifat yang haik yang merupakan perpaduon dari sifat mekonis logam sebagai matriks dan keramik sebagai penguatnya. Sifat mekanis yang beruhah antara lain kekerasan, ketahanan aus, ketahanan fatik, ketahanan korasi, nilai resistivitas dan lain-lain. Metal Matrix Composites At-SiC pada penelitian ini dibuat menggunakan metodik PRIMEX (Pressureless Metal Infiltration) otau infiltrasi logam tanpa tekanan yang dipatenkan oleh Ltmxide. Ingot aluminium jenis AC2B (sebagai matriks) pada temperatur proses 750'C, 800'C, 9011'C, 1OO1'C, 11O1'C alam melebur dan terinfiltrasi ke dalam serbuk lepas SiC (sebagai reiriforcement), yang berada pada suatu tray. Waktu tahan yang diberikan selama 10 jam dengan kodar Mg I WAiwt, untuk setiap temperatur proses. Serbuk magnesium ber:fongsi sebagai wetting agent agar /erjadi pembasahan antar muka logam-keramik. MMC Al~SiC hasil dari proses PRIMEX ini menunjukkan perubahan yang baik.Peningkalan temperaJur firing menyebabknn kenaikan densilas dan kekerasan sedangkan porosilas dan Juju aus menurun. sehingga sifol mekanis lvi.MC Al-SiC dari liap-tiap lemperatur firing terus membaik. Dari strukturmikro yang diamali, lerlilwt bahwa distribusi SiC semakin banyak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S41379
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>