Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seoul: Hyunsil book, 2008
KOR 306.519 SEO n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Baek, Pong Ja
Seoul: Do Seo Chul Dan Hau, 2006
KOR 495.75 BAE o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ni`matun Nasim
"Skripsi ini membahas tentang politik luar negeri RRC di tahap awal, khususnya tentang keterlibatan Cina dalam Perang Korea 1950-1953. Dengan menelaah karakteristik politik luar negeri RRC, skripsi ini menjelaskan lebih lanjut mengenai persepsi Cina atas Perang Korea, serta bagaimana usaha Cina untuk mencapai tujuan atau kepentingan nasionalnya dalam konflik internasional tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan Cina dalam Perang Korea telah membawa serangkaian dampak yang sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan politik luar negeri RRC selanjutnya, khususnya pada periode 1954-1957.

The focus of this study is on early Chinese foreign policy, especially its relation to China’s involvement in Korean War 1950-1953. By describing the characteristic of Chinese foreign policy, this study tries to define China’s perception about Korean War. In addition, this study attempt to explain about China’s effort to make its national goals or interests coming true in the middle of this international conflict. Some data in this study show that China’s involvement in Korean War causes some impact which could give an influence toward the next Chinese foreign policy, especially in period of 1954-1957."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S44279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fajrini
"Puisi adalah salah satu sarana bagi penyair untuk mengekspresikan diri atau menyampaikan pikirian mereka. Oleh karena itu, tidak jarang pula puisi dijadikan sebagai alat kritik sosial atas situasi yang sedang terjadi. Hal ini, misalnya, diperlihatkan oleh salah satu penyair ternama Korea, penyair Han Yongun, yang merupakan penyair terkenal pada tahun 1920-an. Puisi-puisi Han Yongun sarat dengan tema cinta. Akan tetapi, di balik tema tersebut, terdapat makna lain yang tersirat. Dalam puisi-puisi yang ditulis Han Yongun pada masa itu, ia menyampaikan perasaan, harapan dan kritikannya terhadap kolonialisasi Jepang yang terjadi di Korea pada tahun 1910-1945. Tiga diantara puisi karya Han Yongun yang mewakili pikiran dan kritiknya adalah 등불 (deungbul - lampu), 알 수 없어요 (al su eopseoyo - tidak tahu), dan 찬송 (chansong - sanjungan).

Poetry is one of mediums for poets to express themselves or communicate their thought. Therefore, sometimes poetry used as a tool to critic the situations which happen in that time. For example, Han Yongun is one of the great poet in 1920s who communicated his thoughts by his peoms. Han Yongun’s poems loaded with theme of love. But behind that theme, there are other meanings implied. In the poems written by Han Yongun in that time, it conveys his feelings, expectations, and critism of Japanese colonization which occured in Korea in 1910-1945. Han Yongun's three poems representing thoughts and critisms are등불 (deungbul - light), 알 수 없어요 (al su eopseoyo - unknown), dan 찬송 (chansong - praise)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi Ratna Hidayat
"Masa penjajah Jepang bagi para penulis dan seniman Korea memang merupakan masa kelam. Mereka secara langsung tidak dapat mengekspresikan perasaan mereka melalui hasil karya mereka. Memang pada jaman tersebut baik sastrawan maupun seniman sering menjadi penderitaan, kekejaman Jepang, kebencian akan Jepang sebagai tema inspirasi mereka dalam berkarya meski mayoritas penulis menjadikan hal-hal tersebut terdapat pula penulis yang mengambil tema inspirasi yang berbeda. Adapula jenis puisi murni (sun-su si) yang dikaryakan atas keindahan, rasa kasih sayang dan lain sebagainya. Di mana tema – tema tersebut tentu jauh berbeda dibandingkan dengan puisi yang ada. Salah satu puisi yang bertemakan keindahan dan cinta ialah karya Kim Yong Rang yang berjudul . Melalui studi ini penulis bermaksud menganalisis tema dan gaya bahasa dari puisi ini.

The Japanese invasion in South Korea was indeed acknowledged as the dark times for writers across the country. Korean writers couldn’t directly express their actual feeling through their works. Many of them used agony, cruelty that happened during the Japanese invasion, also they used hatred to the Japanese itself as their theme of inspiration in making their work of artistry. Although in some cases writers had also used other themes that were the opposite of it. There was also a pure poem (sun-su si) whereas this style of poetry was made with beauty, love, and other cheerful theme as the soul of the poem itself. One of the example from this style of poetry is Yong-Rang Kim’s poem called . Through this study the theme and the literature metaphor will be analyzed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Wada, Haruki
Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield, 2014
951.904 2 HAR k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Belenistsky, Aleksandr
New York : The World Publishing, 1968
913.5 BEL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Baek, Yeong Ok
Gyeonggi: Munhak, 2009
KOR 895.730 8 BAE d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Virgia Maulida Andaria
"Dampak psikologis yang dialami oleh masyarakat Korea Selatan pasca Perang Korea yang terjadi pada tahun 1950-1953 cukup signifikan dalam mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari, termasuk pandangan mereka mengenai jati diri mereka. Selama masa perang tersebut, banyak karya sastra yang lahir, salah satunya adalah puisi karya Kim Chun Su yang berjudul Kkocheul Wihan Seosi. Puisi ini masih memiliki hubungan dengan puisi representatif Kim Chun Su yang berjudul Kkot. Puisi ini ditulis beberapa tahun setelah Perang Korea berakhir, sehingga latar belakang di mana puisi ini ditulis masih berkaitan erat dengan kondisi Korea Selatan pasca perang pada saat itu.
Jurnal ini bertujuan untuk menginterpretasikan puisi Kkocheul Wihan Seosi yang dikaitkan dengan kondisi masyarakat Korea Selatan pasca perang. Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berdasarkan pada studi kepustakaan seperti buku dan artikel jurnal terkait. Hasil penelitian dari jurnal ini adalah puisi Kkocheul Wihan Seosi menggambarkan pencarian jati diri masyarakat Korea Selatan yang berkaitan erat dengan faham eksistensialisme yang sedang berkembang pada masa itu.

The psychological impact experienced by South Korean people after Korean War which happened in 1950-1953 was significant enough in affecting their daily lives, including their views about their identity. During the war, there were many literature works being made, one of it was a poem by Kim Chunsu titled Kkocheul Wihan Seosi. This poem is still related to Kim Chun Su's representative work titled Kkot. This poem was written a few years after Korean War ended, thus, the background where this poem was written still has a close relation to South Korea's post-war condition at that time.
This journal aims to interpret poem Kkocheul Wihan Seosi linked to South Korean people's post-war condition. The research method used in this journal is qualitative descriptive method, whereas for the data source is based on literature study, such as books and related journal articles. The result from this research is poem Kkocheul Wihan Seosi depicts the search for South Korean people's identity which is closely connected to existentialism theory at that time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>