Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emirhadi Suganda
"This research aims to develop "Coastal Urban Spatial Planning for Sustainable Development " policy model. The hypothesis is that Coastal Urban Spatial Planning will be sustained if there is an integration between spatial planning of land areas and sea areas. The research is exploratory based on prescriptive perspective, combining qualitative research methods (to explore meaning) and quantitative research methods (to explore facts). The research sires include the districts of Palomerak and Bojonegara, Banten Province. The research applies two instruments, Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) analysis and Analytical Hierarchy Process (AHF). Based on the analysis, the result shows that the hypothesis is accepted This results of this research could be useful in developing the policy model of Coastal Urban Spatial Planning for Sustainable Development."
2008
JUTE-22-3-Sep2008-214
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Emirhadi Suganda
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model kebijakan ?Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Pesisir dalam Pembangunan Berkelanjutan?. Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah: Pembangunan kawasan perkotaan pesisir akan berkelanjutan jika mengintegrasikan penataan ruang kawasan darat dan laut. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian untuk eksplorasi teori/konsep yang sudah ada dengan cara pre-scriptif. Sedangkan metode penelitian yang dipilih adalah berupa gabungan antara penelitian metode kualitatif (ranah makna) dan penelitian metode kuantitatif (ranah fakta). Sebagai wilayah penelitian dipilih Kecamatan Pulomerak, dan Bojonegara Propinsi Banten. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT), dan Analytical Hierarchy Process (AHP), setelah dilakukan uji dan analisis, ternyata hipótesis yang diajukan terbukti benar. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk penyusunan model kebijakan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Pesisir Berkelanjutan.

This research aims to develop ?Coastal Urban Spatial Planning for Sustainable Development? policy model. The hypothesis is that Coastal Urban Spatial Planning will be sustained if there is an integration between spatial planning of land areas and sea areas. The research is exploratory based on prescriptive perspective, combining qualitative research methods (to explore meaning) and quantitative research methods (to explore facts). The research sites include the districts of Pulomerak and Bojonegara, Banten Province. The research applies two instruments, Strength, Weakness, Opportunity, Threats (SWOT) analysis and Analytical Hierarchy Process (AHP). Based on the analysis, the result shows that the hypothesis is accepted. This results of this research could be useful in developing the policy model of Coastal Urban Spatial Planning for Sustainable Development."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ririhena, Saka
"ABSTRAK
Perkembangan fisik lingkungan pesisir di Kabupaten Manokwari tidak terlepas dari lajunya pertumbuhan jumlah penduduk. Seiring dengan lajunya pertumbuhan Jumlah penduduk didaerah perkotaan Manokwari, menyebabkan tingginya permintaan lahan permukiman. Analisis data kependudukan menyajikan dinamika pertumbuhan jumlah penduduk massif di Kecamatan Manokwari Barat dan sekaligus kecamatan ini menjadi kecamatan yang padat sejak tahun 2000.
Peningkatan jumlah penduduk di kecamatan ini selaras dengan pola pengunaan tanah permukiman tanpa di dukung dengan penyediaan sarana dan prasarana sehingga menimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan pesisir. Upaya Pemerintah Kabupaten melaksanakan program pengembangan wilayah ternyata belum berkesesuaian dengan kebutuhan penduduk Kecamatan Manokwari Barat di bidang sarana-prasarana tersebut.
Temuan-temuan yang di peroleh melalui rangkaian analisis Super Imposed peta-peta tematik, Conten Analisis dokumendokumen perencanaan Kabupaten Manokwari, dan Gap Analisis dalam mengukur kesenjangan pada program pemerintah dengan kondisi ruang terbangun pada wilayah studi. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam memberikan kajian tetang tori kesesuaian pembangunan, dalam konsep Kota Berkelanjutan.

ABSTRACT
Physical development of the coastal environment in Manokwari not independent of the speed of growth of the population. Along with the growth speed Manokwari total population of urban areas, resulting in high demand for residential land. Analysis of demographic data presents the dynamics of population growth in the district of Manokwari West massif and at the same time these districts into subdistricts solid since 2000.
The increase of population in the district is consistent with the pattern of use of the land settlement without the support with the provision of facilities and infrastructure, causing damage and pollution coastal environment. District Government efforts to implement the program of regional development is not yet in conformity with the needs of the population in the District of Manokwari West the field of infrastructure.
The findings were obtained through analysis of super imposed a series of thematic maps, Conten Analysis of planning documents Manokwari District, and Gap Analysis to measure the gap in government programs with the condition of the room woke up in the study area. This study is expected to be useful in providing conformity assessment tori neighbor of development, the concept of Sustainable Cities.
"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain
Malang: Inteligensia Media, 2020
338.927 ZUL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yosefina Anggraini
"Sebuah tempat dan ruang yang memiliki nama tentu saja memiliki cerita dan sejarah yang panjang dalam pembentukannya. Wilayah Pesisir Utara Jakarta merupakan wilayah yang sangat potensial untuk dikembangkan sekaligus rentan terhadap terjadinya perubahan sosial, budaya serta lingkungan sebagaimana yang terjadi Kamal Muara. Dinamika perubahan tersebut akan dijabarkan dalam disertasi ini dengan menggunakan metode penelitian kualitatif berupa wawancara dan pengamatan. Selain itu, pengumpulan dan penggunaan data citra Landsat juga dilakukan guna memperoleh gambaran tentang pemanfaatan lahan di pesisir Jakarta. Teknik ground check, tracing, tracking dan geotagging yang digunakan dalam penelitian ini berguna untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci tentang pemanfaatan lahan di pesisir Jakarta. Berdasarkan pengumpulan data, ditemukan bahwa dinamika penciptaan ruang di Kamal Muara terjadi karena adanya interaksi para aktor sebagai agensi yang memiliki kepentingan terkait ruang di Kamal Muara. Interaksi juga dilatarbelakangi oleh material yang ada di wilayah Kamal Muara. Berbagai interaksi tersebut yang pada akhirnya menciptakan ruang yang tidak tunggal sekaligus menunjukkan terjadinya urban sprawling lahan permukiman ke arah Utara yang mengokupasi wilayah perairan pesisir Jakarta.

A place and space that has a name has a long story and history in its formation. The North Coast of Jakarta is an area with great potential to be developed as well as vulnerable to social, cultural and environmental changes as happened in Kamal Muara. The dynamics of these changes will be described in this dissertation using qualitative research methods with interviews and observations techniques. In addition, the collection and use of Landsat imagery data is also carried out in order to obtain an overview of land use on the coast of Jakarta. The ground check, tracing, tracking and geotagging techniques used in this study are useful for obtaining a more detailed picture of land use on the coast of Jakarta. Based on data collection, it was found that the dynamics of space creation in Kamal Muara occurred because of the interaction of actors as agencies who have interests related to space in Kamal Muara. The interaction is also motivated by the material around them in Kamal Muara. These various interactions ultimately create a space that is not singular and at the same time shows the occurrence of urban sprawling to the northern part of Jakarta that occupies Jakarta’s coastal area."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zul Fauzi Sinapoy
"Kota merupakan suatu ruang bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Perkembangan kota dapat diartikan sebagai suatu perubahan menyeluruh, yaitu menyangkut segala perubahan sistem perkotaan secara menyeluruh. Salah satu kota di Indonesia yang sedang mengalami perkembangan adalah Kota Kendari. Perkembangan yang terjadi pada Kota Kendari cenderung sporadis, yang apabila tidak diarahkan dan dikendalikan akan menimbulkan masalah baru. Salah satu potensi Kota Kendari yang mengalami dampak negatif dari perkembangan perkotaan adalah kawasan pesisir Teluk Kendari. Teluk Kendari mengalami sedimentasi yang cukup parah dari tahun 1960-2010 sehingga mengancam keberlanjutan Teluk Kendari. Teluk Kendari merupakan potensi besar Kota Kendari dan Sulawesi Tenggara yang terancam berubah menjadi daratan tahun 2019. Oleh karena itu, penelitian ini untuk melihat pola perkembangan perkotaan, struktur ruang yang dihasilkan dari dampak perkembangan kota terhadap keberlanjutan lingkungan pesisir perkotaan.
Pendekatan dalam penelitian menggunakan metode deduktif kuantitatif rasionalistik. Ada beberapa variabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, hingga menghasilkan jawaban dari pertanyaan penelitian yang ditetapkan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik deskriptif dan analisis spasial. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dalam beberapa teknik untuk mendapatkan informasi yang cukup, yaitu kajian kepustakaan, observasi lapangan dan pengumpulan data sekunder. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahapan dari tahapan persiapan hingga tahap perumusan hasil penelitian. Perkembangan Kota Kendari di mulai dari lokasi awal terbentuknya Kota Kendari, yaitu Teluk Kendari.
Kawasan Teluk Kendari memiliki peranan penting dalam perkembangan Kota Kendari. Kecamatan Mandonga menjadi poros utama dalam perkembangan Kota Kendari. Seiring perkembangan waktu, struktur ruang Kota Kendari semakin baik karena pusat-pusat aktivitas dalam perkotaan didukung oleh jaringan-jaringan perkotaan meskipun beberapa jaringan masih di bawah standar pelayanan minimal. Perkembangan Kota Kendari tidak lepas dari masalah lingkungan, yaitu penurunan kualitas lingkungan Teluk Kendari. Keberlanjutan dari lingkungan Teluk Kendari cukup terancam karena tingginya sedimentasi yang terjadi pada perairan Teluk Kendari. Kenaikan nilai faktor-faktor perkembangan perkotaan berbanding lurus dengan laju sedimentasi.

A city is a space for people to establish their lives. The growth of the city can be interpreted as a complete change, which involves all the changes in the urban system as a whole. One of the cities in Indonesia which is experiencing growth is the city of Kendari. The growth of Kendari City tend sporadic that could cause a new peoblem if not directed and controlled. One of the potentials of Kendari City which experienced the negative impact of urban development is the coastal region of Kendari Bay. The Kendari Bay suffered severe sedimentation of the years 1960-2010 that threatening the sustainability of Kendari Bay. Kendari Bay is a great potential of Kendari, Southeast Sulawesi that threatened turn into the mainland in 2019. Therefore, this study aims to look the patterns of urban development and the spatial structure resulting of the impact of urban development on the urban coastal environmental sustainability.
The study approach used is deductive quantitative rationalistic method. There are several variables that will be analyzed in this study, to generate answers to research questions set. The analysis technique used in this study is descriptive statistical analysis and spatial analysis. Data collection techniques used in this study are the study of literature, field observation, and secondary data collection. The study was conducted in several stages from the preparation stage to the stage of formulation of the research results.
Kendari Bay is the initial formation of the development of Kendari City. Kendari Bay region has an important role in the development of the city of Kendari. Subdistrict Mandonga is a major hub in the development of the city of Kendari. Over the years, the spatial structure of Kendari become better because of the development of activity centers in urban supported by urban networks though some networks are still below the minimum service standards. The development of Kendari not be separated from environmental issues, namely environmental degradation of Kendari Bay. Environmental sustainability of Kendari Bay is in danger because of the high sedimentation in waters. The increasing of the urban development factors is directly proportional to the rate of sedimentation.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Sebastian
"[ABSTRAK
Pulau Pramuka, di Kepulauan Seribu Utara merupakan pulau mikro dengan luas daratan pulau 16 Ha yang dikelilingi perairan yang luas. Pulau Pramuka terlalu kecil jika digolongkan sebagai pulau kecil menurut UU No.27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yakni dengan luas maksimum 2000 km2.. Hal tersebut berdampak pada tidak adanya peraturan yang sesuai untuk mewadahi kekhasan pulau mikro, termasuk rencana penataan ruangnya. Oleh karena itu, melalui skripsi ini, saya ingin mencari tahu bagaimana penataan ruang Pulau Pramuka selama ini, dan bagaimana penataan ruang yang sesuai dengan kekhasan Pulau Pramuka. Hasilnya, penataan ruang Pulau Pramuka selama ini belum mewadahi kekhasan Pulau Pramuka sebagai pulau mikro. Penataan ruang pulau mikro seharusnya memiliki struktur dan pola ruang yang berasal dari analisa tapak yang komprehensif terhadap pulau mikro, memiliki integrasi antara ruang darat dan ruang laut dalam satu gugus pulau mikro, serta penataan ruangnya memiliki aspek mitigasi bencana melalui strategi adaptif yang diterapkan pada tapaknya.
ABSTRACT
Pramuka Island, located in North Kepulauan Seribu, is a micro island with land area around 16Ha, surrounded by vast waters. Should be classified into micro island, Pramuka Island is considered too small according to definition of small island in UU No.27 Tahun 2007 about Management of Coastal and Small Islands, which maximum land area is 2000 km2. It has an impact on the lack of appropriate regulations to accommodate the peculiarities of micro island, including it?s spatial planning. Therefore, through this undergraduated thesis, I want to find out how the spatial planning works on Pramuka Island during this time, and how the spatial planning supposed to be in accordance with the peculiarities of the micro island. The result is that, the existing spatial planning has not yet accommodated the peculiarities of Pulau Pramuka as a micro island. Micro island?s spatial planning should have spatial structure and spatial pattern derived from comprehensive site analysis of the micro island, have integration between land space and sea space within a group of micro island, and have disaster mitigation aspect through adaptive strategy that is implied onto the site.
;Pramuka Island, located in North Kepulauan Seribu, is a micro island with land area around 16Ha, surrounded by vast waters. Should be classified into micro island, Pramuka Island is considered too small according to definition of small island in UU No.27 Tahun 2007 about Management of Coastal and Small Islands, which maximum land area is 2000 km2. It has an impact on the lack of appropriate regulations to accommodate the peculiarities of micro island, including it?s spatial planning. Therefore, through this undergraduated thesis, I want to find out how the spatial planning works on Pramuka Island during this time, and how the spatial planning supposed to be in accordance with the peculiarities of the micro island. The result is that, the existing spatial planning has not yet accommodated the peculiarities of Pulau Pramuka as a micro island. Micro island?s spatial planning should have spatial structure and spatial pattern derived from comprehensive site analysis of the micro island, have integration between land space and sea space within a group of micro island, and have disaster mitigation aspect through adaptive strategy that is implied onto the site.
, Pramuka Island, located in North Kepulauan Seribu, is a micro island with land area around 16Ha, surrounded by vast waters. Should be classified into micro island, Pramuka Island is considered too small according to definition of small island in UU No.27 Tahun 2007 about Management of Coastal and Small Islands, which maximum land area is 2000 km2. It has an impact on the lack of appropriate regulations to accommodate the peculiarities of micro island, including it’s spatial planning. Therefore, through this undergraduated thesis, I want to find out how the spatial planning works on Pramuka Island during this time, and how the spatial planning supposed to be in accordance with the peculiarities of the micro island. The result is that, the existing spatial planning has not yet accommodated the peculiarities of Pulau Pramuka as a micro island. Micro island’s spatial planning should have spatial structure and spatial pattern derived from comprehensive site analysis of the micro island, have integration between land space and sea space within a group of micro island, and have disaster mitigation aspect through adaptive strategy that is implied onto the site.
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyono
"ABSTRAK
Bisnis perhotelan di Indonesia terus berkembang dari tahun ke tahun. Persaingan antar hotel dan jumlah pelanggan yang tidak stabil mendorong suatu hotel untuk mampu mempertahankan pelanggan lama serta menambah pelanggan baru. Kepuasan pelanggan menjadi faktor utama yang harus dicapai, tidak hanya puas secara rasional namun juga secara emosional. Pelanggan yang puas secara emosional akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar kepada hotel. Untuk itu munculah apa yang dinamakan dengan Human Sigma. Berdasarkan hasil penelitian didapat rancangan strategi menggunakan IFE, EFE dan SWOT bagi hotel guna meningkatkan nilai Human Sigma yang nantinya akan meningkatkan kinerja keuangan hotel.

ABSTRACT
The development of hotel business in Indonesia is increasing year by year. Competition between hotels and the unstable amount of customer push a hotel to be able to defend their old customer and gets new customer. Customer satisfaction is number one factor that have to be achieved, not only rational satisfaction but also emotional satisfaction. Customer who satisfy emotionally contribute more benefit financially to the hotel. Hence, there is a method called Human Sigma. Based on my research, we can get hotel strategic using IFE, EFE, and SWOT to increase Human Sigma index that can improve financial performance of the hotel."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1851
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Ramadina Setyadi
"Melalui teori produksi ruang Lefebvre (1991), studi ini akan menganalisis dan memahami bagaimana anak-anak dan penjaganya menghasilkan ruang melalui praktik spasialnya, tepatnya di Tebet Eco Park, Jakarta. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengkaji praktik spasial yang dilakukan oleh anak-anak dan penjaganya di Tebet Eco Park untuk mengetahui dan memahami bagaimana ruang diproduksi. Studi ini akan menggunakan metode kualitatif yang meliputi observasi langsung, pemetaan spasial, dan wawancara dengan anak-anak dan penjaganya serta informan lainnya termasuk penjaga taman, petugas keamanan, dan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar Tebet Eco Park. Hasil studi ini menunjukkan bahwa praktik spasial anak-anak dan penjaganya di Tebet Eco Park dipengaruhi oleh elemen fisik ruang serta kondisi spasial. Kehadiran dan aktivitas anak-anak serta penjaganya yang terus menerus di beberapa zona juga terbukti mempengaruhi produksi ruang bagi PKL, yaitu memberikan peluang bagi mereka untuk berjualan dan mendirikan area dagang. Sesuai dengan teori produksi ruang Lefebvre (1991), interaksi dan aktivitas anak-anak serta penjaganya di Tebet Eco Park membentuk praktik spasial yang menghasilkan ruang sosial yang aktif.

Through Lefebvre's (1991) theory of space production, this study will analyze and understand how children and their gatekeepers produce space through their spatial practices, precisely at Tebet Eco Park, Jakarta. The aim of this study is to examine the spatial practices carried out by children and gatekeepers at Tebet Eco Park in order to discover and understand how space is being produced. This study will use a qualitative method, including direct observations, spatial mapping, and interviews with children and gatekeepers, as well as other informants including park caretakers, security officers and street vendors selling around Tebet Eco Park. The results of this study show that the spatial practices of children and gatekeepers at Tebet Eco Park are influenced by physical elements of space as well as spatial conditions. The continuous presence and activities of children and gatekeepers in several zones have also been proven to influence the production of space for street vendors, which is providing opportunities for them to sell and establish a selling area. In accordance with Lefebvre's (1991) theory of space production, the interactions and activities of children and their gatekeeper at Tebet Eco Park establish spatial practices that produce an active social space. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Dwisatyo
"Indonesia sampai saat ini telah mengimplementasikan berbagai macam teknologi telekomunikasi. Untuk memenuhi peningkatan pelanggan dan kualitas, perlu dilakukan pembenahan di semua sektor. Salah satunya infrastruktur telekomunikasi. Teknologi LTE atau Long Term Evolution merupakan salah satu teknologi berbasis 4G sebagai lanjutan evolusi 3G yang telah diimplementasikan di Indonesia. LTE menawarkan kecepatan akses data mencapai 100 Mbps, atau sekitar 4 kali lipat kecepatan teknelogi HSDPA+. XL Axiata merupakan salah satu operator yang sudah melakukan uji-coba untuk teknologi LTE. Namun seperti saat implementasi 3G setelah 2G, selain investasi yang cukup mahal, banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk melakukan implementasi LTE. Oleh karena itu, perlu dirumuskan suatu strategi yang cocok dalam melakukan implementasi LTE pada jaringan XL Axiata di Indonesia.
Penelitian dalam tesis ini dilakukan dengan melakukan perumusan strategi XL dalam rangka melakukan implementasi jaringan LTE. Perumusan strategi didasari oleh konsep ilmu manajemen strategis dengan menggunakan metode perumusan strategi yang terdiri dari Matriks Evaluasi Internal, Matriks Evaluasi Eksternal, SWOT, Matriks Internal Eksternal, Matriks Grand Strategy, dan QSPM. Setelah dilakukan perumusan diperoleh bahwa strategi ?Melanjutkan layanan DATA dan VAS saat ini dengan meningkatkan jumlah pelanggan melalui sistem Customer Lifecycle Management dan ICE lalu melakukan implementasi LTE secara perlahan" merupakan strategi yang terbaik dan yang bisa diimplementasikan.

Indonesia by far has implemented various telecommunications technologies. To fulfill the increased customer and the need of quality, the network need to be improved in all sectors. One of the sectors is the infrastructure. LTE or Long Term Evolution is one of the 4G-based technology as the continued evolution of 3G which has been implemented in Indonesia. LTE offers data access with speed up to 100 Mbps, or about 4 times the speed of HSDPA+. XL Axiata is one of the operators that already perform trials for LTE technology. But before XL Axiata implement the technology, there are many things need to be considered. Therefore, it is necessary to formulate a suitable strategy in implementing LTE on XL Axiata network in Indonesia.
This thesis finished by performing research in formulating XL Axiata strategy to implement the LTE network. The strategy formula is based on the concept of strategic management. Tools that have been used for the formulation are : Internal Matrix Evaluation, External Evaluation Matrix, SWOT Analysis Grand Strategy Matrix, and QSPM or Quantitative Strategic Planning Matrix. After performing the formulation, the result strategy to be implemented is "To Continue maintain and increase customers from DATA and VAS services today using Customer Lifecycle Management system and ICE, and the next step is to implement LTE one step at a time"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30141
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>