Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 89192 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betrianis
"Supply chain management is one of compony's success key to survive in growing business environments where competition is increasing rapidly. improving the company's supply chain management is needed in order to sustain business in this environment. The first step to improving it is by measure its performance. The existing performance measurement methods fail to provide its necessary support in strategy development, decision making and performance improvement. This research attempts to propose a performance measurement method appropriate with company's condition and all aspect related to supply chain management. The research used fuzzy set theory to accommodate uncertainties and fuziness in measurement process and the process-based model to create the measurement hierarchy. Meanwhile, typical performance measurement is used to compare the results between two methods. The research was used to measure the supply chain management performance in point manufacturing and the result reveals that the supply chain management in point manufacturing has 3 levels, 5 Core Process, 17 Sub Process, and 31 Performance Measure. The measurement process itself given the score 8,44 for the supply chain management as a whole."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
JUTE-20-3-Sep2006-221
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Wardhana
"Manajemen rantai pengadaan merupakan salah satu kunci sukses bagi perusahaan industri. Salah satu perusahaan industri yang telah menggunakan konsep rantai pengadaan adalah PT Mumi Cahaya Pratama yang memproduksi Cargloss Carfme 0302. Produk ini khusus dibuat untuk PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing dan bahan bakunya terdiri dari 5 macam. Agar bisa menang dalam kompetisi industri diperlukan kinerja yang baik dalam rantai pengadaan untuk menjamin produksi dan kualitasnya. Perusahaan ini menyadari bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pengadaan perlu diketahui kinerja dari rantai pengadaan tersebut. Sayangnya, perusahaan ini belum memiliki sistem penilaian kinerja bagi rantai pengadaannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan sebuah model penilaian kinerja rantai pengadaan bagi Cargloss Carfine 0302 Deep Red dan mengaplikasikannya untuk mendapatkan nilai kinerja rantai pengadaannya. Sistem penilaian kinerja rantai pengadaan yang sudah ada saat ini kurang dapat mengakomodasi kondisi nyata dalam proses penilaian, yaitu kurang informasi dan keragu-raguan serta ketidakpastian. Maka dari itu peneliti menggunakan algoritma pengukuran berdasarkan aplikasi dari teori himpunan fuzzy dan metode metrik.
Peneliti menggunakan 2 metode untuk membandingkan hasil penilaian menggunakan kedua metode tersebut. Dalam pembuatan model penilaian kinerja bagi rantai pengadaan Cargloss Carfine 0302 Deep Red, kriteria penilaian dipilih dan dibobotkan. Hasilnya adalah sistem penilaian kinerja rantai pengadaan bagi produk Cargloss Carfine 0302 Deep Red. Kemudian sistem ini diaplikasikan dalam proses penilaian sehingga dihasilkan nilai kinerja rantai pengadaan Cargloss Carfine 0302 Deep Red sebesar 8.44 dalam skala 0 sampai dengan 10. Dengan menggunakan metode metrik hasil pengukuran kinerja adalah baik.

Supply chain management is one of industrial companies' key to be success. One of the companies who adopt supply chain management concept is PT Mumi Cahaya Pratama that produces Cargloss Carfine 0302 Deep Red. This product is produced only for 1 customer and its material supplied by 5 suppliers. To win in industrial competition, excellence supply chain performance is needed to guarantee its production and quality. This company realizes that in order to increase the efficiency and effectiveness of its supply chain, company needs to know its supply chain performance. Unfortunately, this company doesn't have supply chain performance measurement system.
The objective of this research is to design a supply chain performance measurement system for Cargloss Carfine 0302 and apply this model to measure its supply chain performance. The existing performance measurement system fails to address the real situations in evaluation, which are lack of information, hesitation and fuzziness. To fill this gap, this research proposed a fuzzy measurement algorithm and the metric method.
Researcher used 2 methods to compare the results. To generate a supply chain performance measurement system, criteria as performance indicators is chosen and weighted. The result is a supply chain performance measurement system for Cargloss Carfine 0302 Deep Red. Then this system is used to measure supply chain performance of this product. The measurement process using fuzzy measurement algorithm yields supply chain performance for Cargloss Carfine 0302 Deep Red is 8,44 on scale of 10. Using the method metric the measurement process yields supply chain performance is good.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Begawan
"Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan konsep manajemen rantai suplai. Manajemen rantai suplai merupakan topik yang sangat populer didalam manajemen bisnis dan penelitian. Hal tersebut dikarenakan manajemen rantai suplai mampu membawa filosofi yang revolusional dan digunakan untuk mengatur bisnis dengan mempertahankan keunggulan kompetitif. Sistem penilaian kinerja rantai suplai yang telah dikembangkan saat ini kurang dapat membantu dalam hal pengembangan strategi, pengambilan keputusan, dan proses peningkatan. Salah satu perusahaan yang telah menerapkan menajemen rantai suplai adalah PT United Tractors Pandu Engineering yang memproduksi Trailer SST 74. Perusahaan ini menyadari bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai suplai perlu diketahui kinerja dari rantai suplai tersebut. Namun, perusahaan ini belum memiliki sistem penilaian kinerja yang terintegrasi bagi rantai suplainya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah model penilaian kinerja rantai suplai bagi Trailer SST 74 dan mengaplikasikannya untuk mendapatkan nilai kinerja rantai suplainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan proses dan metode teori huapunan fuzzy. Metode teori himpunan fuzzy digunakan karena mampu mengakomodasi situasi nyata proses penilaian yang terkadang diliputi keragu-raguan dan ketidakpastian. Model penilaian kinerja rantai suplai yang diperoleh berupa hirarki penilaian kinerja yang terdiri atas kriteria Proses Utama, Subproses dan Ukuran Kinerja. Kemudian, dilakukan perbandingan berpasangan antar kriteria untuk mendapatkan bobot yang berguna untuk mengetahui prioritas dari evaluasi penilaian tersebut. Terakhir, dilakukan algoritma penilaian kinerja rantai suplai untuk mendapatkan nilai kinerja rantai suplai Trailer SST 74. Penelitian ini menghasilkan hirarki penilaian kinerja rantai suplai yang terdiri atas 3 tingkat yaitu, 6 Proses Utama, 16 Subproses dan 32 Ukuran Kinerja. Berdasarkan pendapat responden, proses utama yang memiliki bobot terbesar adalah Pemasokan dan yang terkecil adalah Logisitik Keluar. Berdasarkan hasil algoritma penilaian, diperoleh proses utama yang memiliki nilai kinerja terbesar adalah Logistik Keluar yaitu 9.63, dan yang terendah adalah Logistik Masuk yaitu 4.98. Sedangkan nilai kinerja rantai suplai Trailer SST 74 secara keseluruhan adalah 7.50 dalam skala 0 s.d 10.

Nowadays, many companies adopt supply chain management. Supply chain management has become such a popular topic in modern business management and researches. It brings the revolutionary philosophy and approach to manage the business with the sustained competitiveness. However, the existing performance measurement theory fails to provide its necessary support in strategy development, decision making, and performance improvement. One of the companies that implements supply chain management is PT United Tractors Pandu Engineering who produces Trailer SST 74. This company realizes that in order to improve efficiency and effectiveness of supply chain, company need to know how its supply chain performance works. Unfortunately, this company hasn't been having integrated supply chain performance measurement system. The objective of this research is to design a supply chain performance measurement system for Trailer SST 74 and apply this model to measure its supply chain performance. This research use process-based model approach and fuzzy set theory method. Fuzzy set theory is advantageous because this method addresses the real situation of human judgement with fuzziness in measurement activity. The model of supply chain performance is a performance measurement hierarchy. It is composed of Core Process, Subprocess and Performance Measures. Pairwise comparison is proposed to derive the relative weights to find out the priority performance evaluation. Finally, it has implemented measurement algorithm to get performance index of supply chain. This reserach reveals perfomance measurement of supply chain in hierarchy model where it has 3 levels, 6 Core Process, 16 Subproses and 32 Performance Measures. Based on the opinion ofevaluator supply chain, the biggest performance index of core process is Outbound Logistic with 9.63. The lowest Performace Index of core process is Inbound Logistic with 4.98. The global performance index of supply chain for Trailer SST 74 at PT United Tractors Pandu Engineering is 7.50 on scale of 10."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ekawati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Wibiyanto
"Saat ini penilaian kinerja pemasok merupakan salah satu hal penting dalam penerapan manajeman rantai penyediaan. Oleh karena itu setiap perusahaan harus menerapkan sebuah sistem penilaian kinerja pemasok yang memenuhi kebutuhan informasi bagi perusahaan dan dapat mewakili keadaan nyata, tidak terkecuali PT Voksel Electric, Tbk. Kinerja pemasok akan mempengaruhi kinerja perusaahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada tingkat keuntungan perusahaan. PT Voksel Electric, Tbk telah memiliki sistem penilaian kinerja tetapi memiliki keterbatasan pada detail kriteria. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan hirarki penilaian pemasok dan mengaplikasikannya untuk mendapatkan nilai kinerja pemasok. Sistem penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan metode TOPSIS yang merupakan salah satu metode klasik dalam pengambilan keputusan. Metode ini berbasis pada konsep bahwa solusi terbaik harus mempunyai jarak terkecil ke solusi ideal positif dan jarak terbesar ke solusi ideal negatif. Seringkali proses penilaian kurang dapat mewakili kondisi nyata, untuk mengatasinya digunakan pula teori himpunan fuzzy, karena teori ini dapat mengakomodasi keragu-raguan dan ketidakpastian yang biasanya muncul dalam proses penilaian. Hasil peringkat kriteria penilaian kinerja pemasok di PT Voksel Electric, tbk berturut-turut adalah harga, kualitas, pengiriman, fleksibilitas, kemampuan teknis, pelayanan, dan kemampuan manajemen. Dalam aplikasinya, nilai tertinggi didapatkan oleh AP, kemudian AM, SSW, WL, dan yang terakhir LB.

Nowadays, supplier performance assessment is one of the main issues supply chain management application. Therefore every company, including PT Voksel Electric, Tbk, must apply supplier-performance-assessment system that could fulfill information needed by the company and represent the real situation. Supplier performance would affect company performance and eventually affect the company 's benefit. PT Voksel Electric, Tbk has already applied supplier assessment system but constrained by the criteria's details. This research aimed at creating supplier-performance-assessment hierarchy and applies it to acquire supplier performance scores. Performance assessment system -was done by using TOPSIS method, one of the classical metliods in decision making. It based upon the concept that the best solution should have the shortest distance from the Positive Ideal Solution (PIS) and the farthest from the Negative Ideal Solution (NIS). Often llie assessment process failed to represent the real situation. Fuzzy set theory was used in the calculation because this metfzod addresses the real situation of human judgment with fuzziness in measurement activity. The result for the criteria's order for supplier performance assessment at PT Voksel Electric, Tbk were: price, quality, delivery, flexibility, technical ability, services, and management ability. In the applied case, supplier AP had the Itighest performance score, continued by AM, SSW, WL, and the last was LB."
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joni Arliansyah
"The development of pavement condition assessment for Indonesia based on fuzzy set theory is presented in this paper. A method to determine membership functions used in pavement condition assessment is proposed. The effects of inclusion or omission, and weight changes of pavement parameters on pavement condition assessment using fuzzy weighted average operation are analyzed. The results of proposed method are compared with the results of Bina Marga model. The result indicates that the proposed method gives more reliable results. Inclusion or omission, and weight changes of pavement parameters can cause the differences in pavement condition assessment. The recommendations with respect to pavement condition assessment using fuzzy weighted average operation in Indonesia are given."
Lengkap +
Palembang: Program Studi Magister Teknik Siping Universitas Sriwijaya, 2006
624 CAN 1 (1-2) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Joviand, Joe Kevin
"Laporan ini akan membahas implementasi Balanced Scorecard (BSC) sebagai alat metode penilaian kerja non finansial pada perusahaan kesehatan bernama Alliance Healthcare Network (AHN), sebuah perusahaan yang berkonsentrasi pada sektor kesehatan melalui integrasi jaringan kesehatan pada rumah sakit non profit, pelayanan kesehatan, dan agen kesehatan lainnya. Perusahaan ini baru saja mengaplikasikan sistem kesehatan terkini (EHR). Pada laporan ini, kita akan menjawab pertanyaan seputar bagaimana BSC dapat memotivasi para dokter untuk menggunakan sistem baru ini. Terlebih lagi, kita akan menampilkan sebuah BSC yang kami percaya merupakan yang terbaik untuk AHN dalam kasus ini. Pada akhir laporan, kami akan membahas kelayakan dari BSC ini, seperti misalnya kelemahan dari BSC.

This report will discuss about the implementation of Balanced Scorecard (BSC) as a non-financial performance measures tool in a healthcare company named Alliance Healthcare Network (AHN) which is a company which is devoted to the ministry of healing through an integrated health delivery network of non-profit hospitals, healthcare services, and other agencies. The company then brought a new healthcare system (EHR) into the organisation. In this report, we will tackle a question about how BSC can motivate physicians to use the new system. Furthermore, we will present a BSC that we believed is the best for AHN in this case. At the end of this report, we will discuss about the appropriateness of this BSC, such as its limitations.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Maria Diana Dosy
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 360° feedback, studi kasus di PT. XYZ, Jakarta. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PT. XYZ mulai dari posisi manajer sampai dengan posisi staf junior berjumlah 140 orang. Sampel ditetapkan menurut tabel Krejcie sebanyak 105 orang yang diambil dengan Cara disproportionate random sampling sehingga semua strata terwakili.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 5 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 8 butir pertanyaan. Bagian kedua, pertanyaan yang berkaitan dengan iklim organisasi (X1) berjumlah 14 butir pertanyaan. Bagian ketiga, pertanyaan yang berkaitan dengan pelatihan metode 3600 feedback (X2) berjumlah 10 butir pertanyaan. Bagian keempat adalah pertanyaan yang berkaitan dengan dukungan manajemen (X3) berjumlah 7 butir pertanyaan. Akhirnya, bagian kelima adalah pertanyaan tentang pelaksanaan metode 360°feedback (Y) yang terdiri dari 12 butir pertanyaan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 10.0. Untuk mengetahui kecenderungan beberapa variabel sosio demografi dengan pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 360° feedback digunakan tabulasi silang (crosstab), sedangkan untuk menguji pengaruh antara iklim organisasi, pelatihan 3600 feedback, dukungan manajemen terhadap pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 3600 feedback digunakan korelasi Spearman. Untuk menentukan faktor yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan penilaian kinerja dengan menggunakan metode 360° feedback digunakan regresi linear ganda.
Hasil penelitian dengan menggunakan model regresi linier sederhana menunjukkan hubungan antara iklim organisasi (XI) dengan pelaksanaan penilaian kinerja metode 360° feedback (Y) diperoleh nilai r = 0,275. Hasil analisis regresi antara variabel iklim organisasi (X1) dengan variabel pelaksanaan penilaian kinerja metode 360° feedback (Y) juga memperoleh nilai dengan a = 3,178 dan b = 0,287. Untuk hubungan pelatihan metode 3600 feedback (X2) dengan pelaksanaan penilaian kinerja metode 3600 feedback (Y) diperoleh nilai r = 0,376. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai koefisien regresi b - 0,379 dengan a = 2,789. Selanjutnya hubungan antara dukungan manajemen (X3) juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pelaksanaan penilaian kerja metode 360° feedback (Y) ditunjukkan oleh nilai r = 0,454. Hasil analisis regresi menghasilkan nilai koefisien regresi b = 0,495 dengan a = 2,277.
Hasil penelitian dengan menggunakan model regresi ganda dengan Stepwise menunjukkan dukungan manajemen (X3) merupakan variabel yang paling dominan karena muncul sebaga variabel pertama dalam step 1. Nilai koefisien korelasi dalam step 1, r = 0,454 sedangkan nilai koefisien regresi b = 0,495 dan a = 2,277. Dalam step 2, variabel pelatihan metode 3600 feedback (X2) ditambahkan pada step 1. Kedua variabel dukungan manajemen (X3) dan pelatihan metode 360° feedback (X2) menghasilkan koefisien korelasi yang lebih besar, r = 0,533 dengan nilai koefisien regresi untuk dukungan manajemen (X3), b3 = 0,423 dan nilai koefisien regresi untuk pelatihan metode 360° feedback (X2), b2 = 0,289 dengan a = 1,386. Dalam step 3, variabel ildim organisasi (X1) ditambahkan pada step 2. Ketiga variabel dukungan manajemen (X3), pelatihan metode 360° feedback (X2) dan iklim organisasi (X1) menghasilkan koefisien korelasi yang paling besar, r = 0,588 dengan nilai koefisien regresi untuk dukungan manajemen (X3), b3 = 0,392; nilai koefisien regresi untuk pelatihan metode 3600 feedback (X2), b2 = 0,305; dan nilai koefisien regresi untuk iklim organisasi (X1), b1 = 0,261; dengan a = 0,380.
Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi variabel pelaksanaan penilaian kinerja metode 3600 feedback adalah variabel dukungan manajemen sebagai faktor yang paling dominan kemudian diikuti oleh variabel pelatihan metode 360° feedback dan terakhir variabel iklim organisasi."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1507
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Tiombun Vera Lyna
"Manajemen rantai suplai merupakan topik yang popular pada manajemen bisnis modern. Hal tersebut telah menjadi strategi pengelolaan bisnis pada situasi yang sernakin kompetitif. Sistem pengukuran kinerja rantai suplai yang telah ada dari berbagai literatur memiliki kelemahan dalam pengembangan kinerja rantai suplai secara keseluruhan. Sebagai perusahaan yang telah menerapkan manajemen rantai suplai PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik memerlukan pengukuran kinerja yang terpadu untuk mendapatkan gambaran kinerja rantai suplai perusahaan. Penelitian ini bertujuan memaparkan suatu sistem pengukuran kinerja rantai suplai sebagai kontribusi kepada pengembangan manajemen rantai suplai. Suatu pendekatan berdasarkan proses digunakan untuk membentuk model pengukuran kinerja Pengukuran kinerja rantai suplai juga menggunakan teori himpunan fuzzy yang bertujuan untuk mengakomodasi situasi nyata dalam pengukuran dan proses evaluasi.
Model pengukuran kinerja rantai suplai yang diperoleh berupa hirarki pengukuran kinerja yang terdiri dari kriteria yaitu Proses Utama, Subproses dan Ukuran Kinerja rantai suplai Air Cleaner Assy ANF di PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik. Kemudian dilakukan perbandingan berpasangan antar kriteria tersebut untuk mendapatkan bobot yang berguna untuk mengetahui prioritas dari evaluasi pengukuran tersebut. Dan terakhir dilakukan algoritma pengukuran kinerja rantai suplai untuk mendapatkan nilai kinerja (Performance Index) dari rantai suplai.
Pada penelitian ini diperoleh model pengukuran kinerja rantai suplai yang berbentuk hirarki dimana terdiri dari 3 tingkat yaitu 6 Proses Utama, 14 Subproses dan 38 Ukuran Kinerja Berdasarkan pendapat tim penilai kinerja rantai suplai Proses Utama yang memiliki bobot terbesar adalah Pemasokan. Proses Utama yang memiliki bobot terendah adalah Logistik Masuk Sedangkan hasil dari algoritma pengukuran kinerja diperoleh Proses Utama yang memiliki Performance Index atau nilai kinerja terbesar adalah Pemasaran dan Penjualan yaitu 9.98 dan Proses Utama yang memiliki nilai kinerja terendah adalah Logistik Masuk yaitu 7.34. Sedangkan nilai kinerja rantai suplai produk Air Cleaner Assy ANF pada PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik secara keseluruhan adalah 8.92. Dari nilai kinerja tersebut dapat dilakukan perbandingan terhadap nilai kinerja yang ada didalam setiap kelompok baik itu Proses Utama, Subproses dan Ukuran kinerja. Dengan demikian dapat dilakukan identifikasi perbaikan kinerja rantai suplai.
Daftar Acuan : 10 (1999-2003)

Supply Chain Management has become a popular topic in business management where it has been a strategy for business management in the competitive situation. Performance measurement system of supply chain literature dealing with performance measurement have been published has a drawback in developing supply chain performance as global.
PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik has implemented supply chain management needs a systematic performance measurement to get a picture of company supply chain performance. In this study has an objective to propose a performance measurement system to contribute to the development of supply chain management A process-based approach is used to create a model of performance measurement. This paper using fuzzy set theory to address the real situation and evaluation processes of performance measurement of supply chain.
The model of supply chain performance measurement is a performance measurement hierarchy. It is composed of Core Process, Sub process and Performance measures of supply chain for Air Cleaner Assy ANF at PT.Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik Pairwise comparison method is proposed to derive the relative weights to find out the priority performance evaluation. Finally, it has implemented measurement algorithm to get the Performance Index of Supply Chain.
This paper reveals performance measurement of supply chain in hierarchy model where it has 3 levels, 6 Core Process, 14 Sub process and 38 Performance Measures. Based on the opinion of evaluator of supply chain, the biggest Performance Index of Core Process is Marketing and Sales with 9.98. The lowest Performance Index of Core Process is Inbound Logistic with 7.34. And, global Performance Index of Supply Chain for Air Cleaner Assy ANF at PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik is 8.92. With this performance index, we can benchmark the performances of the whole system and then identify the potential improvement for supply chain performance.
References: 10 (1999-2003)
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>