Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9537
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono
"Non Performing Financing (NPF), merupakan salah satu alat penilaian kesehatan Bank Syariah, oleh karena itu harms dikelola sedemikian rupa agar tidak melampaui batas maksimal ketentuan Bank Indonesia yakni 5%. NPF dalam perbankan syariah juga merupakan refleksi dari bagi basil yang akan diberikan bank syariah. Dalam masa pertumbuhan bank syariah yang masih bare dengan karakteristik produk dan pola FDR (Financing to Deposit Ratio) dalam memaksimalkan bagi basil, Berta keberadaan dual banking system dan dual monetary system di Indonesia, perlu untuk mengetahui f orfaktor yang mempengaruhi fluktuasi NPF yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Suku Bungs Sertifikat Bank Indonesia (SBI) I bulan.
Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI) terjadi fluktuasi (naik-turun) NPF, sementara DPK meningkat dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) I bulan berfuktuasi. Peningkatan DPK berpengaruh terhadap penurunan NPF BMI, sementara peningkatan Suku Bungs 5B1 berpengaruh terhadap peningkatan NPF BMI.

Non Performing Financing (NPF), is one of tool to assess the soundness of a syaria bank. that must be carefully managed so that it is not exceeded the limit set by Bank Indonesia i.e. 5%. NPF in syaria banking is also a reflection of revenue sharing given by a syaria bank. During the growing phase for this new syaria bank with its unique product characteristics and its Financing to Deposit Ratio (FDR) pattern to maximize revenue sharing, also the enactment of dual banking system and dual monetery system in Indonesia, it is important to understand factors affecting the fluctuation of NPF i.e Dana Pihak Ketiga (DPK) and Sertifikat Bank Indonesia (SBI) rate (I month).
In Bank Muamalat Indonesia (BMI), NPF fluctuates, while DPK increases and SBI rate (1 month) fluctuates. The increase in DPK affects the decrease in NPF of BMI, while the increase in SBI rate gives impact on the increase in NPF of BMI.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2007
T20707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan piutang dan pembiayaan yang jatuh tempo mampu menutupi dana pihak ketiga yang jatuh tempo. Dana pihak ketiga menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan. Semakin besar dana pihak ketiga menunjukkan semakin besar kepercayaan terhadap bank tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dana pihak ketiga pada Bank Muamalat Indonesia Hal ini lumrah karena kredibilitas bank tersebut sebagai bank syariah pertama di Indonesia yang mampu mengatasi terpaan krisis ekonomi 2007-2008. peningkatan tersebut diikuti dengan penigkatan piutang dan pembiayaan yang dilakukan oleh BMI. Pada tahun 2001 ada peningkatan dana mudharabah 2l.67%, musyarakah -1.l5%, murahbahah 42.61% dan istisna 34.42% sedangkan pada tahun 2004 ada peningkatan sebesar dana mudharabah 101 .59%, musyarakah 933.3%, murahbahah 43.66% dan istisna -0. 52%.
Sedangkan komponen dana pihak ketiga pada BMI terlihat pada tabungan mudharabah dan deposito mudharabah yang cenderung stabil. Pertumbuhan tabungan mudharabah terlihat sangat stabil dari tahun ketahun. Pada tahun 2000 sebesar 21.64%, 2001 sebesar 22.04%, dan 2004 sebesar 22.79%. sedangkan pada deposito mudharabah cenderung naik. Pada tahun 2000 34-17%, pada tahun 2001 sebesar 41.10% dan 52.27%.
Akan tetapi jika melakukan analisa dengan matching Concept deposits mudharabah pada tahun 2003 dana pihak ketiga yang jatuh tempo kurang dan 1 bulan mampu ditutupi dengan piutang sebesar 24%,dan umur 1-3 bulan mampu ditutupi sebesar 18%, serta 3-12 bulan mampu ditutupi 46%. Sehingga ada dan pihak ketiga yang jatuh tempo harus ditutupi dan pinjaman antar bank atau melalui money market.
Sedangkan pada deposito dolar menunjukkan dana pihak ketiga yang jatuh tempo terhadap pembiayaan yang jatuh tempo menunjukkan yang kurang dari 1 bulan ditutupi sebesar 7%, dan 1-3 bulan ditutupi sebesar 5%, serta 3-12 bulan mampu ditutupi 32%."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Media Rodesva
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembukaan outlet dan biaya promosi terhadap peningkatan dana pihak ketiga, dengan studi kasus di PT Bank Syariah ABC. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel total saldo peningkatan dana pihak ketiga sebagai variabel terikat (dependent variable). Sementara variabel pembukaan outlet dan biaya promosi sebagai variable bebas (independent variable). Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series sekunder bulanan yang bersumber dari PT Bank Syariah ABC pada periode dari bulan Januari 2005 sampai dengan bulan Desember 2009. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Ordinary Least Square dengan model regresi linear berganda.
Hasil uji regresi membuktikan bahwa pembukaan outlet dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan dana pihak ketiga di PT Bank Syariah ABC. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk menaikan peningkatan dana pihak ketiga, PT Bank Syariah ABC perlu melakukan pembukaan outlet dan menggunakan advertising, personal selling, sales promotion serta public relation untuk menjalankan promosi dengan memperhatikan kaidah promosi syariah.

This research aims to examine the effect of opening outlet and promotion expense on the increasing of third party fund, with a case study at PT Bank Syariah ABC. Variable used in this research is the total incremental balance of third party fund as the dependent variable. While the opening of outlet and the promotion expense as the independent variables. All data used in this research is secondary monthly time series data sourced from PT Bank Syariah ABC in the period from January 2005 until December 2009. The method of analysis used in this research is the Ordinary Least Square method with multiple linear regression model.
Regression test result proves that both the outlet opening and promotion expense significantly influence the increasing of third party fund at PT Bank Syariah ABC. These results suggest that in order to raise the increasing of third party fund, PT Bank Syariah ABC needs to do the opening of outlet and using advertising, personal selling, sales promotion and public relation to run the promotional campaign with due regard to the promotion of Islamic rule.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29906
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pariyo
"Bank Muamalat sebagai pionir bank syariah di Indonesia terus melakukan pengembangan terhadap penawaran produk-produk perbankan syariah yang secara umum digolongkan atas tiga bagian yaitu : (1) produk penyaluran dana, yang meliputi antara lain : prinsip jual beli, sewa, bagi hasil dan akad pelengkap. (2) produk penghimpunan dana, yang meliputi : prinsip wadi'ah, mudaharabah dan akad pelengkap. (3) jasa perbankan antara lain : shad; Qardh dan lain-lain.
Struktur dana pihak ketiga masih didominasi oleh deposito berjangka mudharabah yang mencapai Rp. 97 Milyar atau 48,14% dari total dana pihak ketiga. Sementara itu, walaupun tabungan mudharabah mencatat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 64,13 persen, kontribusinya terhadap total dana pihak ketiga hanya sebesar 29,1%.
Penelitian juga dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan satu variabel dependent (dana pihak ketiga) dan tiga variabel independent (SBI, Valuta Asing USD dan SWBI).

Economic Macro Variable Influences The Third Hand Of Collected Fund (The Occuration Case Of Indonesian Muamalat Bank Period Of Year 2000-2003)
Bank Muamalat as the pioneer of syariah bank in Indonesia keeps going to develop for offering the products of syariah banking is globally classified into three parts are such as : (I) product of fund distribution, which includes : principal of trading, rental, sharing and complementary agreement. (2) product of fund collection, which includes : principal wadi'ah, mudharabah and complementary agreement. (3) banking services are such as : sharf, Qardh and etc.
Fund structure of the third hand is still dominated by mudharabah of distance deposit is until Rp 97 billion or 48,14% from the total fund of third hand. Meanwhile, though the mudharabah saving notices of the impressive development is 64,13%, the contribution of the total fund of the third hand is only 29,1%.
The occuration was done as quantitively by using one variable dependent (fund of the third hand) and three variables independent (SBI, USD currency and SWBI).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pamrakarsa Awiadhi
"ABSTRAK
Yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bahwa saat DPK BMI diuraikan menjadi beberapa segmen denominasi kopur, ditemukan bukti bahwa trend penurunan DPK yang terjadi tidak seragam pada setiap segmen denominasi kopur. Fenomena ini belum teridentifikasi dan dikelola dengan baik melalui diferensiasi produk dalam strategi pemasaran BMI sehingga perlakuannya masih disamakan dengan segmen dana lainnya, sehingga volume dana dengan segmen denominasi yang bergerak berbeda ini dalam total portfolio DPK BMI masih belum dominan. Fenomena ini masih belum bisa terukur oleh manajemen BMI, sehingga belum diciptakan suatu tindakan atau kebijakan khusus terhadap dana-dana ini. Karenanya ada empat tujuan yang ingin dilihat dalam penulisan tesis ini. Pertama, mengetahui faktor-faktor makro yang diduga mempengaruhi perilaku nasabah dalam menempatkan dananya di bank syariah pada setiap segmen denominasi. Kedua, mengetahui bagaimana faktor-faktor makro tersebut mempengaruhi penempatan dana pihak ketiga pada setiap segmen denominasi. Ketiga, mengetahui nasabah dengan range level denominasi berapa yang paling rendah dipengaruhi oleh instrumen-instrumen makro daiam pertimbangan penempatan dananya. Keempat, bagaimana sinergi kebijakan deposito BMI terhadap kebijakan pemasaran umum BMI. Data yang digunakan bersumber dari data laporan Dana Pihak Ketiga dari Bank Muamalat pada periode Januari 2004 sampai dengan September 2006 dan data publikasi dari Bank Indonesia. Hasil penelitian dengan metode Error Correction Model (ECM), dalam keseimbangan jangka panjang, variabel Base landing Rate dan Indeks Harga Konsumen sebagai proxy dari inflasi menjadi variabel yang dapat menjelaskan perilaku penempatan deposito pada segmen denominasi sampai dengan 1 milyar. Narnun untuk segmen denominasi 1 milyar atau iebih, terdapat faktor bunga deposito konvensional yang signifikan mempengaruhi perilaku penempatan dana pihak ketiga pada segmen ini. Dari hasil penelitian ini didapat suatu cara untuk mengukur bagaimana dana pada setiap denominasi dipengaruhi oleh instrumen-instrumen imbal hasil makro, sehingga suatu produk yang dapat mengakomodasi pasar segmen denominasi yang paling rendah dipengaruhi oleh instrumen-instrumen imbal hasil makro, sehingga portfolio dana pihak ketiga dapat terjaga tanpa terlalu terpengaruh fluktuasi kondisi perbankan konvensional.

ABSTRACT
The problem identified in this thesis is that when third party funds in Mu'amalat Bank Indonesia is segmented based on kopur denomination, the finding shows that the trend of decrease among each kopur segmented third party funds is not homogeneous. This phenomenon has not yet been identified and well managed through product differentiation in the bank's marketing strategies. Since the bank's policy toward the specified denominated segment is still similar to other segments, this particular segment has not yet become dominant in the total portfolio of the bank's third party funds. It seems that this fact has not yet occurred to the management of Mu'amalat Bank Indonesia as so far there are no special actions and policies taken to manage the funds in this segment. Therefore, there are four objectives of this thesis. First, to find out macro factors, which could influence the attitude of costumers in placing their funds in shariah banks in every denominated segment. Second, to find out how those macro factors influence the placement of third party funds in every denominated segment. Third, to identify the denomination level range in which costumers are at least influenced by macro instruments in their consideration of placing their funds. Fourth, to find out the synergy of BMI's policies on deposits toward its general marketing policies. The data used in this thesis is acquired from Muamalat Bank Indonesia's report on third party funds from January 2004 until September 2006 as well as publications from Bank of Indonesia. The Poundings using the Error Correction Model (ECM) method in the long-run equilibrium show Base Lending Rate and Consumers Price Index as a proxy of inflation which can explain the behaviour in deposits placement at denomination segment up to l billion rupiah. However, for the segment 1 billion rupiah and above, there are factors, such as conventional deposit interests, which are significantly influencing the behaviour of third party fund placement. As a result of this research, a means to measure how deposit fund in each segment is influenced by macro profit instruments is found. Therefore, a product which can accommodate the denomination segment at least influenced by macro profit instruments can be designed. Based on this result, the portfolio of third party fund can be maintained without being too affected by fluctuating conditions of conventional banks.
"
2007
T20708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Sumirat Bassar
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia sebelum dan sesudah kebijakan perbankan 1998. Kebijakan perbankan 1998 telah memperjelas landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Kinerja penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu indikator kebeahasilan mobilisasi dana mayarakat dalam menginvestasikan dananya pada bank syariah tersebut, serta keberhasilan dalam melayani masyarakat membutuhkan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah. Dengan penelitian tersebut dapat diketahui apakah sesudah kebijakan perbankan 1998 kinerja penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia lebih baik dibandingkan sebelumnya. Lebih jauh lagi dari hasil penelitian ini dapat diketahui pola penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia.
Dari basil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa sesudah kebijakan perbankan 1998 kinerja penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat pada PT. Bank Muamalat Indonesia Lebih baik dibandingkan sebelumnya. Lebih jauh lagi, dapat dianalisis bahwa baik sebelurn maupun sesudah kebijakan perbankan I998, Bank Muamalat Indonesia masih tampak berhati-hati dalam penyaluran dananya. Oleh karena itu, disarankan agar Bank Muamalat Indonesia Lebih agresif dalam menyalurkan dananya tanpa mengabaikan aturan-aturan yang ada.

This research was to see the performance of public fund collecting and distributing at PT. Bank Muamalat Indonesia before and after the banking policies of 1998. The banking policies of 1998 have clarified the legal basis and business types that can he operated and implemented by syariah bank. The performance of public fund collecting and distributing at PT Bank Muamalat Indonesia constitutes one indicator of successful public fund mobilization in investing it's fund at the syariah bank and the success in serving the people who need the banking services that are in accordance with the principles of Syariah. By this research, it can be known whether the per:armance of public fund collecting and distributing at PT Bank Muamalat Indonesia after the banking policies is better than the one before it. Further, from this research, the pattern of public fund collecting and distributing at PT Bank Muamalat Indonesia can be known.
The results of the research indicated that after the banking policies of 1998, the performance of public fund collecting and distributing at PT. Bank Muamalat Indonesia was better than that before. Further, it could be analyzed that either after or before the banking policies of 1998, PT. Bank Muamalat Indonesia seemed to be prudential in distributing its fund. Therefore, it is recommended that PT Bank Muamalat Indonesia should be more aggressive in distributing its fund without ignoring the existing rules.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Mustafa Edwin
"There are two purposes that want to be assessed in this study The _first purpose is to indicate whether the moral hazard problems are occurred in the Indonesian Sharia Bank (The moral hazard in this paper is the indirect Moral hazard which is the negligence of bank in the financing process influencing the moral hazard problems of the debtor in the other side. The second purpose is to assess whether the _financing policies in the Sharia Banking are influenced by profit sharing system, The data for assessing this paper are acquired from the monthly financial reports published by Sharia Banks such as BSM? and BMI from January 2001 to December 2004.
The research based on the Ever Correction Model in the long term shows that the increasing of allocation ratio of Murabahah to Musyarakah and Mudharabah results the increasing of non performing financing ratio. It indicates that the moral hazard problems are occurred in BML The moral hazard indication demonstrates that bank is both less careful in financing and less incentive in monitoring process. It also demonstrates the weakness of the Sharia bank's operational system in countering the debtor's moral hazard The Granger Causality Test proves that profit sharing ratio (nisbah) between bank and debtor influences return ratio, however it does not influence financing allocation). On the other hand _financing allocation ratio influences nisbah ratio, furthermore in BSM case, return ratio influences nisbah ratio. This description shows that nisbah ratio is not only an instrument for calculating revenue/return distribution but also an instrument for Sharia bank in synchronizing profit sharing level with the interest Vale in conventional bank.
"
2007
JEPI-7-2-Jan2007-105
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>