Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180224 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bukhori
"ABSTRAK
Aktivitas rig up lokasi well service PT. Pertamina EP Region Jawa Field
Jatibarang dapat berpotensi terjadi kecelakaan berupa kerusakan peralatan rig,
maupun fatality pada manusia yang dilakukan oleh operator rig. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui probabilitas terjadinya human error dan
violation pada aktivitas rig up yang dilakukan oleh operator rig. Skill, rule dan
knowledge base error merupakan klasifikasi yang dipengaruhi oleh jenis
informasi yang terlibat dalam kegiatan industri yang dikembangkan oleh J
Rasmussen. Menurut Reason, terjadinya tindakan violation adalah keputusan
secara sadar, sedangkan error terjadi terlepas dari kehendak seseorang untuk
menghindari. Probabilitas terjadinya potensi human error dan violation yaitu
ketika operator rig melakukan tahapan task yang salah selain standard operating
procedure. Sekitar 63,9% probabilitas rule based error dari 111 tahapan task rig
up. Bagi perusahaan lakukan training, pengawasan, review standard operating
procedure, dan inspeksi. Bagi operator rig meningkatkan komunikasi dua arah
secara jelas antara operator rig dan sinyalman. Bagi peneliti lain sebagai referensi
melakukan kajian error dan violation pada rig pemboran.

ABSTRACT
Rig up Activity on well service locations PT. Pertamina EP Region Jawa Field
Jatibarang could potentially accident rig equipment damage, or fatality in humans
conducted by the rig operator. The purpose of this study is to investigate the
probability the potential of human error and violation rig up on the activities
carried out by the rig operator. Skill, rule and knowledge base classification error
is influenced by the type of information involved in industrial activities developed
by J. Rasmussen. According to Reason, the act of violation is a conscious
decision, while the error occurs regardless of the will of a person to avoid.
Probability the potential of human error and the potential violation is when the rig
operators did the wrong stage of the task in addition to standard operating
procedure. Approximately 63.9% chance of error of rule-based task rig up 111
steps. For companies doing training, supervision, review standard operating
procedure, and inspection / standardization. For rig operators improve two-way
communication between the operator clearly and signalman rig. As a reference for
other researchers to study error and violation on the drilling rig."
2012
T30932
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puthut Tri Prasetyo
"Analisa atau kajian budayahklim keselamatan dan kesehatan kerja (k3) berawal dilakukan setelah peristiwa peledakan reaktor nukiir Chemobyl di UniSovyet, tahun 1986. Analisa budaya/ildim k3 tersebut berlanjut hingga saat ini tidak hanya dilakukan oleh para ahli keselamatan saja, melainkan juga kepada para ahli dari berbagai disiplin ilmu lain yang terkait sepcrti psikologi, sosial, teknlk, dan budaya. Dali lanjutan analisa/kajian tersebut menjadikan budayaflklim keselamatan dan kesehatan kenja (k3) sebuah paradigma baru yang sangat panting didalam pengelolaan keselamatan dan kesehatan kelja di tempat ke1ja. Melihat begitu pentingnya peranan budaya/Iklim kgselamatan dan kesehatan kerja untuk ada dan sejauhmana keberadaannya bila dikaitkan dcngan PT. Garuda Indonesia sebagai perusahaan komersial penerbangan yang tentunya mcmiliki tingkat resiko tinggi didalam pengelolaan operasi penerbangan, maka dipcrlukan Suatu penelitian analisa terhadap profil budaya/iklim keselamatan dan kesehatan kerja yang ada. Tujuan penelirian ini secara umum'untuk mendapatkan profil/gambaran budaya/iklim kcselamatan dan kesehaian kerja di Dinas Perencanaan dan Kontrol Operasi Penerbangan pada Dircktorat Operasi PT.Garuda. Indonesia.
Jenis penelitian ini adalah survei, dengan populasi penelitian diambil dari sernna karyawan di Dinas Perencanaan dan Kontrol Operasi Penerbangan denan pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling Pengurnpulan data menghasillcan data primer dan data selcunder yang dilakukan dengan menyebarkan angket (dara utama), wawancara individu (data pendukung), dan pengamatan (data pendukung). Jumlah sampel kaceluruhan yang terlcumpul baik dari data utama (angket) dan data pendukung (wawancara) adalah 115 responden. Pengolahan data berpedoman pada Sajeay Climate Measurement User Guide and Toalkir, 2000, dari The Ojfshore Safety Division of The HSE - The Brilish Heallh Safegv Commission. Penyajian data berupa kuantitatif dan kualitatif dengan analisa proiil budayafmklim k3 pada seluruh responder; pada golongaru/jabatan manajer, golong@abatan non-manajer, dan pada tiga unit/suhdinas di operalions control centre, flighl dispatch centre, dan crew scheduling.
Hasil penelitian dan kesimpulan mendapatkan profil budaya/iklim keselarnatan dan keschatan kerja di Dinas Perencanaan dan Kontrol Opcrasi Penerbangan menunjukkan ada nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja yang tampak menonjol sekali yakni keselamatan sebagai kebutuhan utama pribadi dan keutamaan keselamatan di organisasi/pemsahazm Selain itu ada nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja yang tampak kurang menonjol sekali yalcni apresiasi pribadi terhadap resiko kerja komunikasi keselamatan, dan keterlibatan. Apabila dilihat secara konteks pn`badi, anggota kelompok dan anggota organisasi, nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kexja pada individu tersebut didalam uji statistik tampak tidak menunjukkan perbedaan bermakna dengan p > 0,05 , yang artinya niiai-nilai k3 individu baik secara. konteks pn'badi, anggota kelompok maupun anggota organisasi menunjukkan nilai-nilai |43 yang relatif sama menonjol. Hasil keseluruhan nilai-nilai pro51 _ubudayafddim k3 tersebut temyata tidak berbeda jauh baik pada golongan/jabatanl manajer, non-manajer, dan pada tiga unit/subdinas di operations control centre,j7ight dispatch cenlre, dancrew scheduling Saran yang diperlukan dad hasil kesimpulan penelitian ini adalah perlu dibudayakan kembali nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kelja (Safety Value) baik melalui pendidikan dan latihan serta perlunya membentuk integrasi sistem manajemen keselamatan dan kesehatan ketja (SMK3) tcrpadu dengan sistem keselamatan penerbangan yang sudah ada.

HSE has been intensively explored after the explosion of Chernobyl nuclear reactor, Sovyet in 1986. It is been conducted until now not only by safety scientists but also involve others related science such as psychology, social, technic, and culture. The research has made HSE a new and important paradigm in managing health, safety and environment at workplace. Considering the importance role of HSE and its relation with PT_Gamda Indonesia as a commercial flight enterprise which has high risk level in managing operation therefore a research to a culture prolile / HSE has to be conducted. The aim of the research generally is to get profile I protile picture / HSE at Flight Planning and .Control Department - Operation Directorate PT.Garuda Indonesia. ?
The type of the research is a survey, with population of all of the employee of Flight Planning and Control Department, by using sampling random proportional method. Primary and seoondair data are acquired by distributing a questionnaire (primary data), individual interview (supporting data), and monitoring (supporting data), The total number of primary data (questionnaire) and supporting data interview) is 115 respondents. Data processing is based on Sqfegv Climaie Meamremen! User Guide and Toolkit 2000, &om The Ofshore Sqfety Division of The HSE - The British Health and Safety Commission. Data presentation takes the form of quantitative and qualitative with cultural proiile analysis / HSE on all respondent at managerial level, non managerial level and three units at operation control center, flight dispatch center, and crew scheduling.
The result of t.he research pictures the cultural profile / HSE at Flight Planning and Control Department shows that there is a domination of safety and health value which is safety as private main needs and safety in company. Beside them there is health and safety value which are less importance, Le. personal appreciation to workplace, safety communication, and involvement. Looking it as a individual context, group members, and organization members, the value of HSE on individual in statistical test shows no dilterences with row >0,05 which means the value of individual HSE in individual context, group members and organintion members show the domination of HSE. value. The total value of cultural profile / HSE has nearly no diference on managerial level, non managerial level and three units at operation control center, flight dispatch center, crew scheduling.
Suggestion as an outcome of this research is the need of preservation of HSE value through education and training, and formation of HSE management system integration with the existing safety system.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T5496
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Muhamad Ramdan
"Gangguan muskuloskeletal merupakan masalah kesehatan dan kesela-
matan kerja yang penting karena masih berkontribusi pada penurunan pro-
duktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur
tenaga kerja, masa kerja, indeks massa tubuh, dan sikap kerja dengan
keluhan gangguan muskuloskeletal pada tenaga kerja wanita di unit pro-
duksi bagian kupas di PT SSM Kalimantan Timur. Penelitian kuantitatif yang
menggunakan desain penelitian cross sectional ini dilakukan pada tenaga
kerja wanita bagian pengupasan yang berjumlah 46 orang (total sampling).
Variabel bebas penelitian terdiri dari umur, masa kerja, indeks massa tubuh,
dan posisi kerja, sementara variabel terikat adalah keluhan gangguan
muskuloskeletal. Analisis data yang digunakan adalah uji chi-square deng-
an level signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
hubungan umur dengan keluhan gangguan muskuloskeletal (p = 0,066),
terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja (p = 0,044), indeks
massa tubuh (p = 0,025), dan sikap kerja (p = 0,001) dengan keluhan gang-
guan muskuloskeletal. Perusahaan disarankan untuk membuat kursi kerja
yang ergonomis, melakukan rotasi kerja, dan melakukan pelatihan dengan
materi tata cara kerja yang ergonomis.
be examined in more depth, because it still contributes to the decline in la-
bor productivity. The objective of this research was to know the relationship
between age, working periode, body mass index and work posture with
complaint of musculoskeletal disorders. Quantitative research with cross
sectional approach has been done on 46 (total sampling) female labor in
peeling sections. The independent variables consisted of age, year, body
mass index, and work posture, while the dependent variable was the com-
plaint of musculoskeletal disorders. The data analysis used was chi-square
test with a significance level of 0.05 (5%). The results showed no associa-
tion between age with symptoms of musculoskeletal disorders (p = 0,066),
there is a significant association between working period (p = 0,044), body
mass index (p = 0,025), and work posture (p = 0,001) with complaints of
musculoskeletal disorders. Companies are advised to make an ergonomic
office chair, job rotation, and training with ergonomic material working pro-
cedures."
Universitas Mulawarman, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Bagian Kesehatan dan Keselamatan Kerja, 2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Listiyaningsih
"ABSTRAK
Human error merupakan salah satu sifat alami yang dimiliki oleh manusia
(human nature) sehingga setiap harinya manusia pasti selalu mengalami error.
Namun biasanya konsekuensi dari human error ini biasanya relatif kecil (minor)
sehingga sering diabaikan. Namun pada kondisi tertentu human error dapat
menimbulkan konsekuensi yang lebih serius (major), misalnya saja ialah human error
yang terjadi pada chemical process industry, nuclear power, health care, dan tentu
saja dalam penerbangan (aviation).
Menurut penelitian Alabama & Northwest Florida Filght Standards District
Office, tingkat kesalahan manusia (human error) pada bidang Air Traffic Control
menduduki persenatase 90%. Selain itu banyak kasus kecelakaan penerbangan yang
menganggap Air Traffic Controller yang bersalah dan menduga sebagai penyebab
kecelakaan, tidak ada kontribusi ?Pilot Error? .
Desain studi dalam penelitian ini bersifat campuran (mix), di mana di
dalamnya dilakukan baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif sekaligus. Unit
kajian ialah mendapatkan besaran persentase dari masing-masing jenis
ketidaksesuaian interaksi dalam perspektif ergonomik dan unsur human error .
Pendekatan kualitatif deskriptif untuk mendapatkan kajian terkait unsur human error
yang terjadi dengan task analysis.
Hasil kajian menunjukkan bahwa kejadian human error di bidang ATC
Bandar Udara Soekarno-Hatta memang cukup tinggi dengan persentase skill based
error 77,2%, perceptual error 62,3%, decision error 71,1%. Sedangkan untuk hasil
ketidaksesuaian faktor peralatan (mechanical failure), lingkungan (environment),
psikologis (beban kerja mental) masing-masing mencapai 93,9%, 94,7% dan 91,2%.

ABSTRACT
Human error is one of nature which is owned by a man (human nature) so that
every day human being must always be in error. But usually the consequence of
human error is usually relatively small (minor) so often overlooked. However, in
certain conditions of human error can cause more serious consequences (major), such
is human error that occurs on the chemical process industry, nuclear power, health
care, and of course in aviation (aviation).
According to research Alabama & Northwest Florida Filght Standards District
Office, the degree of human error (human error) in the field of Air Traffic Control
persenatase 90% occupied. In addition, many aviation accident cases are considered
Air Traffic Controllers who are guilty and the suspect as the cause of the accident,
there is no contribution "Pilot Error".
Design studies in this research are mixed (mix), where it performed well in
qualitative and quantitative approaches as well. Unit of study is getting a percentage
of the amount of each type of mismatch interaction in perspective ergonomics and
human error element. Descriptive qualitative approach to obtain relevant study
elements of human error that occurs with task analysis.
The study results showed that the incidence of human error in ATC Soekarno-
Hatta Airport is quite a high percentage of 77.2% skill based errors, perceptual errors
62.3%, 71.1% decision error. As for the discrepancy factor of equipment (mechanical
failure), environment (environment), psychological (mental workload) respectively
reached 93.9%, 94.7% and 91.2%.;"
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Apriastuti Puspitasari
"Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi human error pada kejadian kecelakaan Direktorat Logistik & Ekspor PT Holcim Indonesia, Tbk tahun 2010. Secara khusus penelitian ini menganalisis unsafe acts dan aspek prakondisi yang berkontribusi pada kejadian kecelakaan akibat human error, dengan menggunakan framework Human Factors and Classification System. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan pengumpulan data primer berupa in depth interview & observasi, serta pengumpulan data sekunder dari hasil investigasi kecelakaan & telaah dokumen perusahaan.
Distribusi kejadian kecelakaan juga dilihat berdasarkan jenis kecelakaan, umur, masa kerja pengemudi, waktu dan tempat kejadian. Yang paling signifikan dari unsafe acts berupa skill-based error akibat kelelahan, routine violation pada perilaku pengemudi yang tidak tertib, serta exceptional violation berupa temuan kondisi kendaraan yang tidak standar & tidak adanya pengawas lapangan. Sedangkan yang paling signifikan dari aspek prakondisi berupa kondisi operator akibat keterbatasan fisik pengemudi, dan faktor personel yakni manajemen sumber daya personelnya. Selain itu didapatkan hasil bahwa kecelakaan tahun 2010 paling banyak terjadi di dalam plant.
The objective of study is to analyze the contribution of human error in accident at Logistic & Export Directorate Narogong Plant PT Holcim Indonesia, Tbk 2010. Specifically, this study analyzes Unsafe Acts dan Precondition for Unsafe Acts that contribute accidents, using Human Factors and Classification System framework. Using qualitative method, the primary data is collection of in depth interview results & observation, and the secondary data is collection of accident investigation & review comporate documents.
Distribution of accidents are also considered by type of accident, age, experience, time and place of occurrence. The most significant results of unsafe acts are skill-based error due to fatigue, routine violation on driver behavior which is not discipline, and exceptional violation findings at non-standard vehicle condition & lack of field supervisors. While the most significant aspects in precondition for unsafe acts are condition of operator due to the driver?s physical limitations and personnel factor especially in crew resource management condition. In addition, it showed that most of the accidents 2010 occurred in the plant.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ramadhan
"Skripsi ini merupakan pemaparan hasil penelitian kuantitatif mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek pembangunan jalan di Rawa Buaya, Cengkareng. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di proyek tersebut. Selain itu, penelitian yang bersifat deskriptif ini juga ditujukan untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi saat pelaksanaan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di proyek tersebut berjalan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Namun, masih terdapat beberapa hal yang menghambat seperti kurangnya kesadaran individu akan pentingnya K3 terutama disiplin penggunaan Alat Pelindung Diri.

This thesis is an exposition of quantitative research concerning in the implementation of occupational health and safety management system, on road construction projects at Rawa Buaya, Cengkareng. The aim of this research is to analyze the implementation of occupational health and safety management systems in that project. In addition, this descriptive research is also intended to identify obstacles that encountered during implementation.
The results of this study indicate that in general the implementation of occupational health and safety management systems in the project goes according to the conditions set. However, there are still some things that impede such as individual's lack of awareness of the importance occupational health and safety in particular disciplines of using Personal Protective Equipment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2012
S42224
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rashif Syafaatur Rahman
"Saat ini terjadi peningkatan dalam jumlah perusahaan industri manufaktur, dan industri manufaktur kemasan merupakan industri yang memiliki pertumbuhan pasar relatif tinggi, didasari oleh terus meningkatnya permintaan kemasan untuk berbagai macam produk. Tetapi industri manufaktur pengolahan atau kemasan menjadi salah satu jenis industri dengan kasus kecelakaan kerja terbanyak. Seringkali terjadi kasus kecelakaan kerja pada area produksi yang dapat mengakibatkan cedera serius pada operator mesin. Penyebab utama terjadinya risiko kecelakaan kerja tersebut didasari oleh adanya kemungkinan kesalahan manusia pada aktivitas kerja permesinan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi bentuk dan probabilitas terjadinya human error pada aktivitas kerja melalui penggunaan tiga metode, yaitu Hierarchical Task Analysis (HTA), Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA), dan Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART). Dari analisis hasil pengolahan data menggunakan tiga metode tersebut, didapatkan bahwa terdapat tiga aktivitas kerja pada mesin otomatis, dan empat aktivitas kerja pada mesin manual yang memiliki risiko tinggi sehingga tujuh aktivitas tersebut dijadikan critical task yang akan menjadi fokusan analisis untuk perancangan rekomendasi K3. Digunakan Framework Hierarchy of Control (HOC) yang bertujuan untuk mengetahui lingkup pengendalian dan bentuk rancangan rekomendasi K3 yang tepat. Dari penggunaan HOC, ditentukan empat bentuk rekomendasi, yaitu display K3, instruksi kerja, dan training K3 dengan pihak eksternal untuk lingkup kontrol administratif dan sebuah rekayasa teknik sebuah meja bantuan untuk mengurangi risiko postur.

Currently, there is an increase in the number of manufacturing companies, with the packaging manufacturing industry experiencing relatively high market growth due to the continuous rise in demand for packaging across various products. However, the packaging manufacturing industry is also one of the sectors with the highest number of workplace accidents. Frequent accidents in the production area often result in serious injuries to machine operators. The primary cause of these workplace accidents is attributed to the possibility of human error in machine-related activities. Therefore, this research aims to identify the forms and probabilities of human error in work activities through the application of three methods: Hierarchical Task Analysis (HTA), Systematic Human Error Reduction and Prediction Approach (SHERPA), and Human Error Assessment and Reduction Technique (HEART). From the data analysis using these three methods, it was found that there are three high-risk work activities on automatic machines and four high-risk work activities on manual machines. These seven activities were identified as critical tasks and became the focus of the analysis for designing K3 (Occupational Health and Safety) recommendations. The Hierarchy of Control (HOC) Framework was used to determine the scope of control and the appropriate K3 recommendation design. From the application of HOC, four types of recommendations were identified: K3 displays, work instructions, and K3 training with external parties for administrative control. Additionally, an engineering control was proposed in the form of an assistive table to reduce posture risks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Riadi Adi Ikmal
"ABSTRAK
Laboratorium klinik merupakan sarana penunjang medis dalam menegakkan
diagnosis berdasarkan pemeriksaan spesimen biologis. Fokus penelitian ini adalah
analisis deskriptif semi-kuantitatif dengan pendekatan survey dalam identifikasi
risiko dan analisis risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Instalasi
Laboratorium Patologi Klinik IGD-RSUD Tarakan. Dalam melakukan teknik
identifikasi risiko digunakan metode Job Hazard Analysis, kemudian dilakukan
analisis risiko berdasarkan kriteria Fine untuk menetapkan tingkat risiko yang
mengacu pada konsep AS/NZS 4360:2004. Nilai risiko tertinggi mencapai 540
(very high) berasal dari bahaya ergonomi, disusul bahaya biologi mencapai 450.
Perlu ditingkatkan program K3 untuk mengelola bahaya dan risiko serta menjaga
produktivitas pekerja.

ABSTRACT
Clinical laboratory is means of medical support in establishing the diagnosis
based on the examination of biological specimens. The focus of this study was
descptive analysis of semi-quantitative survey approach to identification and risk
analysis of Occupational Health and Safety in an Emergency Clinical Pathology
Laboratory of Jakarta Tarakan Hospital. Identification was used Job Hazard
Analysis method and risk analysis based on Fine criteria for determine risk level
refers to the concept of AS/NZS 4360:2004. The highest risk value, reaching 540
(very high) came from ergonomic hazard, followed by biological hazard reaches
450. It should be improved OHS program to manage hazard and risk and
maintaining workers? productivities"
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta Selatan: Lembaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja Indonesia Badan Oerasional Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N), 2008
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Novian Dennis Margiyantoro
"ABSTRAK
Manusia dalam kesehariannya merupakan elemen dari sebuah sistem, di dalam sistem tersebut terdapat elemen atau unsur lain yang saling berinteraksi. Interaksi ini kemudian membentuk suatu jaringan yang kompleks (Complex Sociotechnical System). Manusia pada dasarnya memiliki kelemahan maupun batasan kemampuan dan tidak jarang melakukan kesalahan atau kelalaian. Dengan demikian perlu dipelajari keterbatasan dan kehandalan yang dimiliki oleh manusia, sehingga pada akhirnya dapat dirancang suatu sistem yang dapat mencegah terjadinya potensi kesalahan yang dilakukan oleh manusia (Human Error). Terdapat beberapa metode untuk menilai human error (Human Error Assessment). Dari beberapa metode human error assessment yang tersedia, penulis memilih beberapa metode human error assessment yang digunakan dalam penelitian berdasarkan tingkat kemudahan dalam implementasi di industri manufaktur ban luar sepeda motor, tetapi hal ini tidak mengurangi dari tujuan dan hasil penelitian yang dilakukan. Metode human error assessment yang digunakan yaitu HEART (Human Error Assessment & Reduction Technique), SPAR-H (Standardized Plant Analysis Risk - Human), HECA (Human Error Criticality Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis). Tujuan metode HEART, SPAR-H dan HECA yaitu untuk melihat potensi atau kemungkinan human error di suatu area kerja dengan output yaitu Value HEP (Human Error probability), sedangkan metode FTA berfungsi untuk menganalisis potensi - potensi kecelakaan kerja apa saja yang dapat terjadi di suatu area kerja. Setelah dilakukan penelitian dan implementasi ketiga metode human error assesment di industri manufaktur ban luar sepeda motor maka penelitian ini menghasilkan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari ketiga metode human error assessment (HEART, SPAR-H dan HECA), selain itu penelitian ini menghasilkan area kerja mana saja yang memiliki potensi kecelakaan kerja terbesar hingga terkecil, dengan demikian dapat dilakukan preventive action sebagai salah satu upaya pencegahan dalam menekan tingkat kecelakaan kerja di suatu area kerja. Harapan penulis untuk penelitian selanjutnya, ketiga metode human error assessment ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat meningkatkan keakurasian dalam memprediksi dan meminimalisir potensi kecelakaan kerja di suatu area kerja

ABSTRACT
Humans in their daily life is an element of a system, in the system there is an element or another element interacting. This interaction then forms a complex network (Complex sociotechnical System). Humans basically have weaknesses and limits the ability and often make mistakes or omissions. It is thus necessary to learn the limitations and reliability that of humans, so that in the end can be designed a system that can prevent potential mistakes made by humans (Human Error). There are several methods for assessing human error (Human Error Assessment). Of some human error assessment methods available, the author chose some human error assessment methods used in the study is based on the level of ease of implementation in the tire manufacturing industry outside the motorcycle, but this does not detract from the purpose and results of research conducted. Human error assessment method used is HEART (Human Error Assessment and Reduction Technique), SPAR-H (Standardized Plant Analysis Risk - Human), HECA (Human Error Criticality Analysis) and FTA (Fault Tree Analysis). Objective methods HEART, SPAR-H and HECA is to see the potential or possibility of human error in a work area with an output of Value HEP (Human Error probability), whereas the FTA methods used to analyze the potential - the potential for any workplace accidents that can occur in the work area. Having done the research and implementation of these three methods for human error assessment in the tire manufacturing industry outside the motorcycle, this study generates comparative advantages and disadvantages of the three methods for human error assessment (HEART, SPAR-H and HECA), in addition, this research produced any work area that has the potential for workplace accidents largest to smallest, so do preventive action as one of the preventive efforts in suppressing the rate of occupational accidents in the work area. Hope writer for further research, three methods of human error assessment can be developed so as to improve the accuracy in predicting and minimizing the potential for workplace accidents in the work area"
2016
T45758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>