Ditemukan 163448 dokumen yang sesuai dengan query
Akhmad Kalmin
"Sel surya merupakan teknologi yang mengubah energi matahari menjadi energi listrik secara langsung. Sel surya inilah yang popular dikembangkan sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan penggunaan sumber energi dari bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi listrik dan pencemaran lingkungan yang diakibatkan penggunaan bahan bakar fosil. Untuk aplikasi yang sebenarnya, sel surya dalam jumlah yang banyak saling dihubungkan dan disatukan menjadi satu unit yang disebut sebagai modul surya. Modul surya yang beredar dipasaran memiliki spesifikasi tertentu. Spesifikasi tersebut dapat digunakan untuk pembuatan model modul surya dan memverifikasinya. Setelah dilakukan verifikasi, hasil menunjukkan bahwa model yang dibuat cukup bagus.
Permasalahan yang muncul dalam penggunaan modul surya adalah kekontinyuan tegangan keluaran dari modul surya inilah yang menjadi masalah. Oleh karena itu, dibutuhkan simulasi untuk membuat tegangan keluaran dari modul surya menjadi kontinyu meskipun intensitas radiasi matahari berubah-ubah. Salah satunya dengan memakai konverter penaik tegangan. Dalam simulasi tegangan keluaran model modul surya yang dibuat memiliki nilai yang bervariasi yaitu diantara 13 sampai 18 volt. Sedangkan boost converter yang disimulasikan adalah konvertor yang menaikkan tegangan dari 12 volt ke 254 volt. Karena itu diperlukan pengatur tegangan yang dapat membuat tegangan keluaran dari modul surya menjadi 12 volt. Dengan adanya pengatur tegangan, boost converter memiliki tegangan keluaran yang konstan yaitu 254 volt meskipun tegangan keluaran dari modul surya yang merupakan masukan untuk boost converter berubah-ubah sebagai akibat pengaruh perubahan intensitas radiasi dan perubahan temperatur kerja.
Solar cell is a technology that converts solar energy into electrical energy directly. This is a popular solar cell was developed as a solution to reduce dependence on the use of energy sources from fossil fuels to generate electrical energy and environmental pollution caused by fossil fuel use. For actual applications, solar cells in large numbers are connected each other and incorporated into one unit called a solar module. Solar modules on the market have certain specifications. These specifications can be used for the manufacture of solar modules model and verify it. After verification, the results indicate that the model is very good. The problems that arise in the use of solar module is continuity of output voltage of the solar modules. Therefore, simulation is necessary to make the output voltage of solar module to be continuous even though the intensity of solar radiation varies. One of them by using a voltage boost converter. In the simulation, output voltage of model of the solar module created has a value that varies between 13 to 18 volts. While the simulated boost converter is a 12 V to 254 V boost converter. Hence, a voltage regulator that can make the output voltage of the solar modules to 12 volts is needed. With the voltage regulator, boost converter has a constant output voltage is 254 volts even though the voltage input of boost converter varies due to the influence of changes in the intensity of radiation and work temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42093
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Aditya Kurniawan
"Riset-riset tentang energi terbarukan saat ini semakin lama semakin berkembang. Hal ini membuat adanya sistem Jaringan Listrik Mikro (JLM) semakin terasa cocok untuk menjadi solusi. JLM terbagi dalam dua katagori yaitu jaringan listrik mikro arus bolak-balik dan jaringan listrik mikro arus searah. Perkembangan jenis beban dalam rumah tangga seperti, komputer, lampu hemat energi, lampu led, dan peralatan elektronika lain membuat jaringan listrik mikro arus searah mudah di terapkan. Konvertor penaik tegangan merupakan peralatan yang penting dalam sistem jaringan listrik mikro arus searah. Konvertor berfungsi sebagai penaik tegangan dari sumber energi terbarukan ke jaringan listrik mikro. Konvertor yang digunakan dalam jaringan listrik mikro arus searah biasanya dibuat khusus sesuai dengan karakteristik jaringan, yang meliputi parameter tegangan dan daya yang dibutuhkan, sehingga desain peralatan ini membutuhkan waktu yang panjang dan biaya yang mahal.
Dalam penelitian ini akan dijabarkan bagaimana merancang suatu konvertor penaik tegangan agar menghasilkan performa yang andal dari konvertor tersebut. Lalu akan digunakan invertor sebagai konvertor penaik tegangan yang penerapannya akan lebih efisien, karena peralatan ini sudah tersedia di pasaran sehingga mudah diterapkan. Invertor yang digunakan pada penelitian ini jenis invertor merk Augen dengan spesifikasi input 12 Vdc, output 220-240 V, output daya 600 VA. Konvertor ini menghasilkan penaik tegangan dari 12 Vdc ke 253 Vdc, dengan gelombang riak yang dihasilkan sangat kecil sehingga kualitas dayanya sangat baik.
Research on renewable energy is currently more developed. This makes the microgrids system is increasingly felt right to be a solution. Microgrids is divided into two categories, AC microgrids and DC microgrids. Development of the type of load in such household, computer, energy saving lamps, LED lamps, and other electronic equipment make DC microgrids easily applied. Boost converter is an essential piece of equipment in the DC microgrids system. Converter serves as a booster of voltage from renewable energy sources into the microgrids. Converters are used in DC microgrids usually tailor made to suit the characteristics of the network, which includes the parameters of voltage and power needed, so the design of this equipment requires a lengthy and expensive. In this study we will clarify how to design a boost converter to produce reliable performance of these converters. Then be used invertor as a boost converter application would be more efficient, because the equipment is already available on the market so easily applied. Inverter used in this study with the type of inverter brand Augen with 12 Vdc input, output is 220-240 V, output power of 600 VA. This converter generates a booster voltage of 12 Vdc to 253 Vdc, with the resulting ripple waves are so small that its quality is very good."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42848
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Farah Shabila Dinniyah
"Saat ini, banyak aplikasi teknologi berbasis sumber energi alam dan ramah lingkungan. Bagaimanapun, kekurangan yang sering ditemukan pada sumber energi alam adalah intensitasnya yang tidak menentu. Hal ini juga berlaku pada tenaga matahari pada panel surya, dimana intensitas cahaya yang masuk tidak selalu sama di setiap waktu. Intensitas cahaya dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti cuaca yang mendung. Perubahan intensitas cahaya ini berujung pada perubahan besar tegangan yang dihasilkan panel surya. Dengan buck-boost converter, nilai tegangan keluaran dapat diatur menjadi lebih besar atau lebih kecil, menjadi nilai tegangan yang diinginkan. Nilai tegangan yang dihasilkan diatur oleh pemrograman mikrokontroler, yang mengatur lebar pulsa pada PWM. Laporan skripsi ini membahas perancangan buck-boost converter untuk panel surya, dengan mengambil studi kasus di Gedung Pusat Inovasi LIPI di Cibinong, Bogor. Regulasi tegangan keluaran yang dihasilkan merupakan faktor utama dari analisa keberhasilan perancangan buck-boost converter, dengan persentase efisiensi berkisar dari 90 hingga 99%.
Currently, there are plenty of technological applications that utilizes a natural, environmental-friendly source of energy. However, a disadvantage often found in natural energy sources is that the intensity produced is uncertain. This occurance is also found in solar panels, wherein the light intensity that enters is not always equal. Light intensity may be affected by various factors such as ones on gloomy or sunny weathers. This irregularity on light intensity leads to deviation of voltage output produced by the solar panel. With the use of buck-boost converters, the amount of output voltage may be set to higher or lower than the input voltage, enabling us to maintain the desired output voltage. The amount of output voltage produced is controlled by a microcontroller program which regulates pulse widths produced by PWM signals. This final project report discusses about the designing of a buck-boost converter for solar panels, with a case study in Gedung Pusat Inovasi LIPI, Cibinong, Bogor. The regulation of output voltage is the main aim in analizing the success of the design created, with an efficiency of 90 to 99%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63924
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Rachma Yunia
"Listrik adalah salah satu kebutuhan yang sangat mendasar pada zaman ini, perannya sangat besar mulai dari listrik untuk rumah penduduk hingga memenuhi kebutuhan skala besar seperti usaha pabrik dan mendukung instansi pemerintahan. Penggunaan bahan bakar yang paling besar untuk pembangkit listrik di Indonesia saat ini masih menggunakan batu bara, sementara batu bara bukan termasuk energi terbarukan sehingga dapat habis di kemudian hari. Photovoltaic sistem adalah sebuah sistem yang menggunakan energi dari cahaya matahari untuk diubah menjadi energi listrik. Photovoltaic sistem ini menggunakan solar sel yang kemudian dapat dibuat dalam skala lebih besar menjadi solar modul atau solar array. Photovoltaic dapat digunakan secara on-grid ataupun off-grid. Kemudian, agar sistem photovoltaic dapat digunakan sebagai pembangkit, sistem ini dapat dihubungkan dengan kontroler Maximum Power Point Tracker (MPPT) dan converter. Dalam skripsi ini jenis MPPT yang digunakan adalah Perturb and Observation (P&O) dan converter yang digunakan adalah dc-dc converter buck-boost. MPPT P&O digunakan karena algoritmanya yang sederhana sehingga banyak digunakan dan buck-boost converter digunakan agar tegangan output yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan beban yang divariasikan.
Electricity is one of the very basic needs of this era, its role is very large ranging from electricity to houses to meet large-scale needs such as factory businesses and supporting government agencies. The use of the largest fuel for electricity generation in Indonesia is currently still using coal, while coal is not included as renewable energy so it can be used up later. Photovoltaic systems are system that uses energy from sunlight to be converted into electrical energy. This photovoltaic system uses solar cells which can then be made on a larger scale into solar modules or solar arrays. Photovoltaic can be used as on-grid or off-grid. Then, so that the photovoltaic system can be used as a generator, this system can be connected to the Maximum Power Point Tracker (MPPT) controller and converter. In this thesis the type of MPPT used is Perturb and Observation (P & O) and the converter used is a dc-dc buck-boost converter. MPPT P & O is used because the its simple algorithm and widely used in othe Solar Power Generation System and the buck-boost converter is used so that the output voltage can be adjusted to the varied load."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Rachma Yunia
"Listrik adalah salah satu kebutuhan yang sangat mendasar pada zaman ini, perannya sangat besar mulai dari listrik untuk rumah penduduk hingga memenuhi kebutuhan skala besar seperti usaha pabrik dan mendukung instansi pemerintahan. Penggunaan bahan bakar yang paling besar untuk pembangkit listrik di Indonesia saat ini masih menggunakan batu bara, sementara batu bara bukan termasuk energi terbarukan sehingga dapat habis di kemudian hari. Photovoltaic sistem adalah sebuah sistem yang menggunakan energi dari cahaya matahari untuk diubah menjadi energi listrik. Photovoltaic sistem ini menggunakan solar sel yang kemudian dapat dibuat dalam skala lebih besar menjadi solar modul atau solar array. Photovoltaic dapat digunakan secara on-grid ataupun off-grid. Kemudian, agar sistem photovoltaic dapat digunakan sebagai pembangkit, sistem ini dapat dihubungkan dengan kontroler Maximum Power Point Tracker (MPPT) dan converter. Dalam skripsi ini jenis MPPT yang digunakan adalah Perturb and Observation (P&O) dan converter yang digunakan adalah dc-dc converter buck-boost. MPPT P&O digunakan karena algoritmanya yang sederhana sehingga banyak digunakan dan buck-boost converter digunakan agar tegangan output yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan beban yang divariasikan
Electricity is one of the very basic needs of this era, its role is very large ranging from electricity to houses to meet large-scale needs such as factory businesses and supporting government agencies. The use of the largest fuel for electricity generation in Indonesia is currently still using coal, while coal is not included as renewable energy so it can be used up later. Photovoltaic systems are system that uses energy from sunlight to be converted into electrical energy. This photovoltaic system uses solar cells which can then be made on a larger scale into solar modules or solar arrays. Photovoltaic can be used as on-grid or off-grid. Then, so that the photovoltaic system can be used as a generator, this system can be connected to the Maximum Power Point Tracker (MPPT) controller and converter. In this thesis the type of MPPT used is Perturb and Observation (P & O) and the converter used is a dc-dc buck-boost converter. MPPT P & O is used because the its simple algorithm and widely used in othe Solar Power Generation System and the buck-boost converter is used so that the output voltage can be adjusted to the varied load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sihombing, Sandi
"Peningkatan penetrasi Energi Baru Terbarukan (EBT) seperti angin, PV, Energi hidro, dan Energi gelombang pasang surut dalam jaringan listrik, metode regulasi frekuensi yang hanya mengandalkan sisten konvensional akan dapat merusak kestabilan frekuensi jaringan listrik. Oleh karena itu, partisipasi energi terbarukan khususnya energi angin dalam regulasi frekuensi sistem menjadi tren yang tak terhindarkan dalam operasi sistem daya terhubung grid berskala besar. Pada umumnya pembangkit listrik konvensional biasanya menggunakan generator sinkron yang dapat beroperasi secara kontinu selama gangguan transien yang signifikan. Namun, pada saat energi terbarukan diintegrasikan, seperti pada pembangkit listrik tenaga angin (Wind Turbine) dan PV, kecepatan variabel turbin angin diputus dari jaringan selama gangguan untuk melindungi konverter. Gangguan pada sejumlah pembangkit listrik tenaga angin dapat berdampak negatif pada kontrol dan operasi sistem tenaga, termasuk masalah kontrol frekuensi. Selain itu, faktor lingkungan yang sifatnya intermiten, seperti fluktuasi angin dan cahaya matahari membuat karakteristik teknologi energi terbarukan menjadi tidak pasti. Penelitian menunjukkan bahwa dengan peningkatan pembangkit listrik tenaga angin berskala besar dan juga peningkatan PV, dapat timbul masalah regulasi frekuensi sistem tenaga listrik. Oleh karena itu, dengan melihat potensi integrasi energi terbarukan di masa depan, diperlukan sistem kontrol yang dapat mengelola operasi sistem tenaga listrik dalam berbagai situasi dan kondisi. Dalam penelitian ini, peneliti mengusulkan sistem kontrol yang paling tepat untuk mengatasi masalah kestabilan frekuensi, khususnya pada kondisi gangguan dalam sistem tenaga listrik. Validasi sistem kontrol dilakukan menggunakan perangkat lunak Simulink MATLAB untuk menunjukkan efektivitas metode yang diusulkan.
With the increasing penetration of renewable energy sources such as wind, PV, hydropower, and tidal wave energy into the power grid. Frequency control methods that rely solely on conventional systems may destabilize the grid frequency. Therefore, the participation of renewable energy, especially wind energy, in system frequency regulation is becoming an inevitable trend in the operation of large-scale grid-connected power systems. In general, conventional power plants usually use synchronous generators that can operate continuously during significant transient disturbances. However, when renewable energy sources such as wind and PV are integrated, the variable speed wind turbines are disconnected from the grid during disturbances to protect the converters. Disturbances at some wind farms can negatively impact power system control and operation, including frequency control issues. In addition, the intermittent nature of environmental factors such as wind and sunlight fluctuations make the characteristics of renewable energy technologies uncertain. Research shows that with the increase in large-scale wind power generation, as well as the increase in PV, frequency control issues may arise in the power system. Therefore, given the potential of renewable energy integration in the future, there is a need for a control system that can manage power system operation under various situations and conditions. In this study, researchers propose the most appropriate control system to address frequency stability issues, especially under fault conditions in the power system. Validation of the control system is performed using Simulink MATLAB software to demonstrate the effectiveness of the proposed method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dahlia Canny
"Sel surya memiliki karakteristik tegangan arus yang tidak linier dan memiliki satu titik dimana daya maksimum dihasilkan. Titik ini bergantung kepada faktor lingkungan seperti iradiasi matahari dan suhu. Agar didapatkannya daya maksimum dari sel surya, sel surya harus bekerja pada titik daya maksimum dalam kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Oleh karena itu semua pengendali yang diaplikasikan pada sel surya menggunakan algoritma Maximum Power Point Tracking MPPT.
Tujuan penelitian ini adalah merancang metode MPPT berdasarkan pengendali logika Fuzzy FLC yang mampu mencapai MPP dengan cepat dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kondisi lingkungan. Perancangan didasarkan pada studi literatur, uji coba simulasi dan eksperimen.
Hasil simulasi dan eksperimen membuktikan bahwa algoritma MPPT berdasarkan pengendali logika Fuzzy mampu mendapatkan daya maksimum untuk besar beban dan kondisi lingkungan yang bervariasi.
Solar cells have a nonlinear voltage ndash current characteristic which has one distinct maximum power point MPP. This point depends on environmental factors such as sun irradiation and temperature. In order to obtain maximum power from solar cells continuously, it has to work on its maximum power point despite the inevitable changes in environment. This is why the applied controllers on solar cells employ some method for Maximum Power Point Tracking MPPT. The objective of this study is to design MPPT method based on Fuzzy logic controller FLC which able to reach MPP in a short time and to adapt with changing environmental conditions quickly. The design is based on study literature, simulation, and implementation. The result proves Fuzzy Logic Controller MPPT able to reach MPP and adapt with changing conditions quickly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abdul Muis
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39399
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Amalia Fathia
"Energi listrik adalah hasil dari metode konversi, seperti dari konversi energi panas, konversi energi kinetik, konversi energi angin, dll, dan telah memungkinkan untuk mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik dengan bantuan modul fotovoltaik. Tapi karena matahari tidak bersinar sepanjang waktu atau dengan intensitas yang sama, perlu kita untuk menyimpan energi listrik yang lebih untuk digunakan nanti. Untuk menyimpan energi listrik kelebihan ini, kita dapat membuat sebuah sistem yang menyimpan kelebihan energi ini dengan menyimpannya dalam Electrical Storage System (ESS). Dalam tesis ini, EES terdiri dari baterai yang dapat menyimpan kelebihan energi tetapi pada saat yang sama juga dapat menarik energi tergantung pada kebutuhan daya beban.
Target dari skripsi ini adalah untuk menciptakan sebuah sistem penyimpanan energi listrik yang dapat dihubungkan dalam sebuah pembangkit listrik PV yang sudah ada. Sistem tersebut harus mencakup kontrol pengisian dan pemakaian baterai. Analisis State of Charge (SOC), tegangan operasi baterai, dan state control baterai akan ditampilkan dan dibahas.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa baterai mampu di charge dan discharge pada radiasi tertentu dengan tegangan sistem yang diperlukan. Baterai mampu memberikan 200kW saat pemakaian.
Electrical energy is the result of many conversion methods, such from heat energy conversion, kinetic energy conversion, wind energy conversion, etc., and it has been possible to convert solar energy directly to electrical energy with the help of photovoltaic modules. But since sun does not shine all the time or with equal intensity it is necessary to store any excess electrical energy produced during the day for later use. To store this excess electrical energy, we can create a system that saves the excess energy by storing it in an Electrical Storage System (ESS). In this thesis, the EES includes a battery that can store excess energy but at the same time be able to draw energy at any time of the day, depending on the load power requirement. The target of this thesis is to create an electrical storage system that can be connected in an existing PV power generation. The system should include the battery's charging and discharging control. An analysis of the battery's state of charge (SOC), battery?s operating voltage, and battery state control will be discussed. The result of the simulation shows that the battery is able to charge and discharge at a certain irradiance with the required system voltage. Battery is able to supply 200 kW when discharging."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62940
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fanny Oktoriadi
"
ABSTRAKMotor arus searah penguat terpisah dapat dioperasikan di empat kuadran, berdasarkan moda kerja motor dan moda kerja pengereman regeneratif di dua arah putaran. Pengendalian tegangan catu motor di empat kuadran menggunakan penyearah jembatan tiristor tiga fasa anti parallel, yang tegangan keluarnya divariasikan dengan pengendalian sudut penyalaan tiristor.
Untuk memperbaiki unjuk kerja kecepatan motor digunakan umpan balik kecepatan dan untuk membatasi arus jangkar, baik saat pengasutan maupun saat peralihan akibat pembebanan, digunakan umpan balik arus jangkar. Kedua sinyal umpan balik akan dibandingkan dengan sinyal acuannya Sinyal kesalahan yang merupakan selisih sinyal acuan dan sinyal umpan balik dikendalikan agar diperaleh tanggapan sistem yang diinginkan.
Pada skripsi ini, pengendali kecepatan dan arus jangkar berupa pengendati PI (Proporsionat - Integral), yang digunakan untuk memperbaiki kesatahan keadaan tunak dan untuk memperoleh tanggapan sistem yang cepat dan stabil. Pemodl/an dan simulasi sistem kendali empat kuadran motor arus searah penguat terpisah ini menggunakan fasilitas Simulink pada program Matlab 5.3,
"
2001
S39099
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library