Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134245 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ana Jauhara
"Penelitian mengenai struktur komunitas Polychaeta di lima muara sungai Teluk Jakarta (Muara Karang, Muara Baru, Muara Sunda Kelapa, Muara Tiram, dan Muara Tawar) telah dilakukan. Sampel diambil menggunakan Peterson Grab Sampler dari tiga stasiun di masing-masing lokasi pengambilan sampel. Berdasarkan hasil identifikasi dan pencacahan sampel diperoleh 29 marga yang terdiri dari 16 marga berasal dari subkelas Errantia dan 13 marga lainnya berasal dari subkelas Sedentaria. Kapadatan Polychaeta di perairan Teluk Jakarta berkisar antara 194,22?296,30 individu/m2. Terdapat dominasi marga Capitella di Muara Tawar, dan dominasi marga Nereis di Muara Karang. Indeks keanekaragaman Polychaeta berkisar antara 0,69--2,71 dan indeks kemerataan berkisar antara 0,09- -0,97. Kesamaan marga Polychaeta antar muara bervariasi yang berkisar antara 0- -1. Sebaran Polychaeta di perairan Teluk Jakarta menunjukkan pola mengelompok.

Research on community structure of Polychaeta in five rivermouths of Jakarta Bay (Muara Karang, Muara Baru, Muara Sunda Kelapa, Muara Tiram, and Muara Tawar) have been performed. Samples were taken by Peterson Grab Sampler from three stations at each sampling sites. Based on the identification and enumeration of samples obtained, there were 29 genera comprising, 16 genera from subclasses Errantia and 13 other genera from subclasses Sedentaria. Density of Polychaeta in Jakarta Bay ranged from 194,22 to 296,30 individu/m2. Polychaeta in Muara Tawar are dominated by the Capitella, and then Polychaeta in Muara Karang are dominated by the Nereis. Polychaeta diversity index ranged from 0,69 to 2,71 and evenness index ranged from 0,09 to 0, 97. The similarity index at Jakarta Bay ranged from 0--1. Distribution of Polychaeta in Jakarta Bay waters showed clumped patterns."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42196
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tuapattinaja, Maureen A.
"Penelitian mengenai Polychaeta di hutan mangrove, perairan Teluk Kotania, Seram Barat telah dilakukan pada bulan Februari 1996. Dari sampel yang telah dikumpulkan diketahui bahwa di lokasi Teluk Kotania terdapat 40 jenis Polychaeta yang digolongkan ke dalam 36 marga dan 13 suku. Dua jenis di antaranya mempunyai frekwensi kehadiran yang tinggi yaitu Pulliella sp dan Armandia intermedia masing-masing (89%). Rata-rata kepadatan individu Polychaeta di lima lokasi berkisar antara 12.102 individu/m3 - 21.307 individu/m3 , keanekaragaman jenis berkisar antara 2,44 - 3,78 dan kemerataan jenis berkisar antara 0,56 - 0,78. Nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan jenis di lima lokasi penelitian sangat ditentukan oleh kontribusi Pulliella sp dan Armandia intermedia. Hasil pengukuran terhadap faktor fisik lingkungan diperoleh kisaran nilai rata-rata salinitas 22,50/00 - 27°loo; suhu 29,5°C - 31°C dan pH 7,8 - 8,4. Sedangkan hasil analisis terhadap tekstur sedimen menunjukkan bahwa umumnya lokasi penelitian bersubstrat pasir sangat kasar, kecuali Pulau Burung didominasi oleh pasir sedang. Hasil analisis cluster dan analisis diskriminan di lima lokasi membentuk dua kelompok. Kelompok I terdiri atas Pulau Tatumbu dan Pulau Burung, sedangkan kelompok II terdiri dari Pelita Jaya 2, Pulau Buntal, dan Pelita Jaya I. Pengelompokan tersebut berdasarkan kepadatan jenis dan substrat. Janis Polychaeta yang menyebar pada jarak 0 - 45 m adalah Armandia intermedia, Pulliella sp dan Aphelia sp. Hasil analisis koresponden mendapatkan bahwa pengelompokan terbentuk berdasarkan kepadatan dan spesifikasi jenis di lokasi tertentu.

Polychaeta is a group of invertebrates which is important in the marine food chain, particularly for demersal fishes, shrimps, and crabs. Polychaeta lives in various habitats, in muddy, sandy, and stony bottoms. Information about Polychaeta in Indonesian waters, especially in Maluku waters, has not yet been known well. Based on those fact, a research on the community structure and distribution of Polychaeta of mangrove forest in the waters of Kotania Bay was conducted in February 1996. Samples were collected from five stations using a transect method. The aim of the study was to find out the relationship of Polychaeta community structure with the environmental factors in Kotania Bay. The distribution of Polychaeta of mangrove forest in Kotania Bay was also studied. Hopefully, the results of this study can be used as basic information for futher research. During the study, 40 species of Polychaeta belonging to 36 genera of 13 families were collected from the locality. Two species showed high frequency of occurrence (89%), i.e. Pa/lie/la sp and Armandia infermedia. This indicated that the two species were common and distributed more widely than the others. The highest' density of Polychaeta was in Burung Island (21.307 indlm3) and the lowest was in Pelita Jaya 1 (12.102.ind/m3). The highest density of Polychaeta in Burung Island was mainly due to the highest density of Pulliella sp, Armandia intermedia, and A. lepfocirrus. The highest diversity and evenness indeces of Polychaeta species were found in Buntal island. Tatumbu Island and Burung Island had the highest similarity index. The water conditions of Kotania Bay showed that salinity ranged from 22,5°100 to 27°1°0, temperature ranged from 29,5°C to 31°C, and pH varied between 7,8 and 8,4. Substrates mostly contained sand with the very high percentage of very coarse sand. Cluster analysis divided the five station into two groups : Group 1, defined by Tatumbu Island and Burung Island, and Group II, defined by Pelita Jaya 2, Buntal Island, and Pelita Jaya 1. Discriminant analysis also divided the stations into two groups. Medium sand in the substrat was responsible in separating the five stations into two different communities. Factorial Correspondence Analysis (CA) classified the species of Polychaeta into four group based on species densities and specification of species in the location."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T9331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boen Sri Oemarjati
"ABSTRAK
Untuk memperkenalkan jenis-jenis Polychaeta Sedentaria yang hidup di rataan terumbu ujung Timur Pulau Pari (Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta), telah dilakukan suatu penelitian kulitatif-deskriptif. Hasil penelitian adalah koleksi dan deskripsi tujuh jenis Polychaeta Sedentaria (4 suku, 6 marga), yaitu: Dodecaceria laddi Hartman, 1954 (Cirratulidae); Hypsicomus phaeotaenia (Schmarda, 1861), Potamilla ehlersi Gravier, 1906, dan Sabellastarte sanctijosephi (Gravier, 1906) (Sabellidae); Spirobranchus giganteus (Pallas, 1766) (Serpulidae); Pista fasciata (Grube, 1869) dan P.foliigera Caullery, 1915 (Terebellidae). Kesimpulan yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian ini adalah: (1) Deskripsi jenis perlu dicocokkan dengan deskripsi asli spesies tipe untuk memantapkan identifikasi; (2) Ukuran panjang Polychaeta Sedentaria perlu dilengkapi data jumlah segmen hewan; (3) Keterangan tentang biologi serta manfaat dan mudarat Polychaeta Sedentaria akan melengkapi pengenalan dan pengetahuan kita tentang hewan tersebut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Fajar Utama
"Penelitian mengenai struktur komunitas dan kandungan logam berat timbal pada Polychaeta di Teluk Jakarta telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas dan kandungan logam berat timbal pada Polychaeta pada bulan Februari 2010. Sampel diambil menggunakan Petersen grab bersamaan dengan pengukuran faktor fisika dan kimia lingkungan. Sampel diidentifikasi, serta dihitung indeks keanekaragaman, kemerataan, dominasi dan dianalisis kandungan logam timbalnya menggunakan AAS dan ICP-AES.
Polychaeta yang ditemukan sebanyak 29 genus, 16 diantaranya merupakan Polychaeta subkelas Errantia dan 13 diantaranya merupakan Polychaeta subkelas Sedentaria. Keanekaragaman Polychaeta di lokasi pengambilan sampel termasuk kategori rendah hingga sedang. Kandungan rata-rata logam timbal pada Polychaeta di muara tempat pengambilan berkisar antara 0,058 ppm hingga 29,8995 ppm dan masih tergolong dalam kisaran yang cukup rendah, kecuali pada genus tertentu menunjukkan kandungan logam timbal yang berbeda signifikan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S31646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riena J. Surayuda
"Pusat komunitas adalah ruang publik bagi komunitas untuk melakukan aktivitas
sosial, berinteraksi, rekreasi, dan menyalurkan hobinya yang dalam beberapa kasus
dapat menanggulangi permasalahan sosial. Beberapa kajian membahas aspek fungsional
pusat komunitas dari segi pelayanan sosial karena manfaat fungsionalnya, tetapi
pembahasan mengenai pusat komunitas tidak dapat dilihat dari pelayanan sosial saja.
Tulisan ini melihat pusat komunitas, melalui studi kasus RPTRA Kenanga, Cideng,
Jakarta Pusat, memiliki aspek disfungsional yang menimbulkan eksklusivitas melalui
kontestasi memori kolektif antara Pemerintah dan Masyarakat. Dengan menggunakan
kerangka analisis yang mengacu pada konsep ruang publik dan memori kolektif, tulisan
ini melihat perubahan sebelum adanya pusat komunitas yang berupa kepemilikan privat
dan setelah adanya pusat komunitas yang membentuk memori kolektif baru berupa
kepemilikan publik. Dari studi kasus di RPTRA Kenanga, tulisan ini menunjukkan
bahwa pembentukan memori kolektif baru menyebabkan kontestasi memori kolektif
antara negara (pemerintah provinsi DKI Jakarta)dan masyarakat (warga sekitar RPTRA
Kenanga) yang kemudian menimbulkan eksklusivitas di ruang publik tersebut.
Community center is a public space for the community that has a function for social
activities, such as recreation and interaction, which in particular cases may diminish
social problems. This study want to examines community center as Public Space and its
memory collective to see the relevance of the theory and its significance to urban policy.
The method of this article is qualitative using case study of Children-Friendly Integrated
Public Space-Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kenanga, Cideng,
Central Jakarta. This article argues there has been a dysfunctional aspect that results
in exclusiveness through collective memory contestation between the Government and
Local Community. The study find that other than the changes from private property to
public property, the establishment of RPTRA Kenanga creates new collective memory
that has resulted in collective memory contestation between the government of DKI
Jakarta and the local people, which led exclusivity in the public space."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, Pusat Kajian Sosiologi, LabSosio, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nafila
"ABSTRAK
Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003.
Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan. Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia. Menurut data dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), saat ini komunitas banyak muncul di perkotaan. Hal ini dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satu komunitas muncul adalah Komunitas Historia Indonesia (KHI) yang ada sejak tahun 2003. Berdasarkan wawancara dengan Asep Kambali, Founder KHI, menyatakan bahwa saat ini KHI sedang mengalami masalah yaitu relawan yang tidak aktif dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menunjukan bahwa kurang maksimalnya pengelolaan dari KHI terhadap para relawan.

Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan yang dapat meningkatkan penghargaan dan kecintaan masyarakat, terutama para relawan, terhadap sejarah dan budaya Indonesia.

ABSTRACT
According to the data from Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), now many communities are appearing in urban. It can be seen from the emergence of some communities have a different focus. One of the communities is Komunitas Historia Indonesia (KHI), which exixted sinced 2003. Based on interviews with Asep Kambali, Founder of KHI, that now KHI was having a problems about the volunteers are not active in recent months. This problem shows that management of KHI about the volunteers less maximal.
This final assignment aims to design a series of special event that can promote respect and affection of the people, especially the volunteers, to the history and culture of Indonesia."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Belakangan ini kaum nelayan di Indonesia sering terlibat dalam konflik sosial yang berkaitan dengan pemanfataan sumberdaya alam (Konflik sumberdaya).Diperkirakan konflik sumberdaya di kalangan kaum nelayan akan semakin sering terjadi di masa yang akandatang, karena potensi sumberdaya perikanan tangkap di Indonesia cenderung berkurang atau semakin langka
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliana Agustina
"Telah dilakukan penelitian tentang komunitas Spionidae (Polychaeta, Annelida) di perairan pantai Sampur—Marunda, Teluk Jakarta pada bulan September—Oktober 1993. Penelitian bersifat deskriptif dan bertujuan mengetahui frekuensi kehadiran suku-suku Polychaeta, jenis-jenis hewan suku Spionidae, kelimpahan serta pola sebarannya di dasar perairan pantai dalam jarak 100 m dari pantai Sampur—Marunda, Teluk Jakarta. Penelitian dilakukan dengan metode transek garis di 5 stasiun, yaitu: (1) Pantai Sampur; (2) Pantai Cilincing; (3) Muara Cakung Drain; (4) Pantai Marunda; dan (5) Muara Sungai Blencong. Tiap stasiun dibagi menjadi 10 substasiun, berjarak-antara 10 m. Pengambilan sampel 2 kali di tiap sxibstasiun dengan Ekman grab sampler (15 x 15 cm). Dari penelitian tersebut diperoleh 22 jenis Spionidae yang mewakili 11 marga. Indeks keanekaragaman jenis tertinggi di Stasiun V (H'= 1,926), sedangkan yang terendah di Stasiun III (H'= 1,452). Sebaran Spionidae di perairan pantai Sampur— Marunda menunjukkan pola merumpun. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Polychaeta yang sering ditemukan adalah suku Spionidae (90%), yang dijumpai di 45 substasiun; (2) Prionospio cirrifera Wiren merupakan jenis yang dominan."
Depok: Fakultas Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silvianita Timotius
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang komunitas Suku Ampharetidae (Polychaeta, Annelida) di perairan pantai Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), Teluk Jakarta pada bulan September--Oktober 1993. Penelitian bersifat deskriptif dan bertujuan mengetahui jenis-jenis suku Ampharetidae serta pola sebarannya di dasar perairan dalam jarak 100 in dari pantai. Penelitian dilakukan dengan metode transek garis di 5 stasiun, yaitu: (1) Pantai Marina; (2) Pantai Indah; (3) Pantai Danau; (4) Pantai Binaria; dan (5) Pantai - Bagus. Tiap stasiun dibagi menjadi 10 substasiun, berjarak antara 10 in. Pengambilan sampel dilakukan dua kali di tiap substasiun dengan Ekinan grab sampler (15 x 15 cm). Dari penelitian ini diperoleh 3 jenis Ampharetidae, yang mewakili 2 marga, yaitu Isolda MUller dan Samythella Verrill. Indeks keanekaragaman jenis tertinggi di Stasiun I (H'= 0,19), terendah di Stasiun IV dan V (H'= 0); sebaran berpola merumpun. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) Daerah pasang-surut perairan pantai TIJA dengan tipe dasaran lumpuran lebih cocok untuk jenis suku Ampharetidae yang memiliki insang menyirip ganda; (2) nilai kecerahan dan kedalainan, serta gangguan fisik dan biologi inempengaruhi kehadiran suku Ainpharetidae."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>