Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggara Pratama Putra
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S9769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Pratama Putra
"alat yang dapat membuat perusahaan dikenal dan dibedakan dengan perusahaan lain oleh khalayaknya. Logo sebagai representasi visual jati diri perusahaan, berkaitan erat dengan citra perusahaan. Karena citra perusahaan terbentuk dari persepsi khalayak mengenai representasi jati diri perusahaan tersebut. Identitas perusahaan dapat berubah jika perusahaan tersebut mengalami perubahaan kepemilikan, perluasan bidang usaha, atau mengalami perubahan karakteristik.. PT. Telkomsel menjadi focus pada penelitian kali ini. Identitas perusahaan PT. Telkomsel diteliti melalui proses survey, dengan sample dari 100 orang yang menggunakan produk PT. Telkomsel dan pernah mengikuti program Telkomsel Siaga, berisikan 31 pertanyaan yang berkaitan dengan semua indikator yang telah diberitahukan dengan menggnakan purposive judgement sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Yang berarti penelitian ini dijabarkan secara akurat menggunakan fakta, kata-kata lisan ataupun tertulis, tindakan dan gambaran nyata. Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuannya untuk mendapat pengertian mengenai identitas perusahaan berdasarkan persepsi pelanggan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membaca literatur yang terfokus kepada tema penelitian, observasi, dan interview jika dibutuhkan.

Corporate logo is a part of the corporate identity which form on of the tools that could makes company to be known by the public. Logo as the visual representation of the corporate identity is related to the corporate image. The relation between those two variable happens because the corporate are formed of the public perception about the corporate identity. Corporate identity could be changed if the corporate it self has been trough some change such as, owner?s commutation, market extension, or characteristic changes. PT. Telkomsel was used as the focus of the research. PT. Telkomsel corporate identity was investigated trough a survey, on a sample of 100 people who was using PT. Telkomsel product and has been participate on Telkomsel Siaga program, consisting 31 questions related to all the indicators stated above using purposive judgement sampling. The research method that researcher used is the descriptive method. It means that the research is described accurately using facts, spoken or written words, actions and visual images. The approach used in this research is quantitative approach. The goal is to try to find an understanding about corporate identity based on customer perception. The data collection technique used on this research is by reading the literature which focus on the research, observation, and interview if necessary."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyana Kusdiarti Walang
"Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Money, Rose dan Hillenbrand (2010b) yang dilakukan pada konteks yang berbeda yaitu konteks service pada pelanggan perusahaan penerbangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengeneralisasi model penelitian yang melibatkan pengaruh corporate identity mix (CIM) terhadap corporate reputation (CR) secara bersama-sama dengan pengaruh pengalaman pelanggan terhadap business operations (BO) sehari-hari. Pengaruh CIM dimediasi oleh corpoarte brand beliefs (CBB). Model penelitian ini terdiri dari lima konstrak dan empat hipotesis yang diuji melalui data hasil kuesioner terhadap 215 pelanggan dan menggunakan partial least squares untuk pengolahan datanya. Hasilnya mengindikasikan pengaruh yang signifikan dari CIM dan BO terhadap CR.

This study is a replication from previous research by Money, Rose, and Hillenbrand (2010b) that implemented to other service context which is to customers of airlines company. The aim of this study is to generalize model that propose the effect of corporate identity mix (CIM) toward corporate reputation (CR) alongside daily business operations (BO). The impact of CIM mediated through corporate brand beliefs (CBB). This model consist of five constructs with four hypotheses assessed using data collected from a questionnaire completed by 215 curtomers and analyse the data using partial least squares. The results indicate significance effect of CIM and BO towards CR.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T38930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisia Astari Pertiwi
"[Dengan semakin populernya kegiatan CSR, motif perusahaan untuk melakukan CSR menjadi semakin kompleks. Terdapat keinginan perusahaan untuk secara tulus membantu lingkungan sosial, namun terdapat pula tuntutan dari berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan kegiatan CSR yang bersifat strategis bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari persepsi pelanggan kepada CSR perusahaan terhadap kepercayaan dan kepuasan pelanggan, yang kemudian mempengaruhi loyalitas pelanggan. Penelitian ini membandingkan dua kegiatan CSR yang berbeda, yaitu cause-related marketing dan donasi pelanggan (filantropi) yang dilakukan oleh GrabTaxi dan Alfamart. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada konteks cause-related marketing pelanggan mampu menerima bahwa motif perusahaan tidak murni untuk menolong lingkungan sosial, namun juga untuk mencapai tujuan strategis perusahaan. Namun sebaliknya, pada konteks donasi pelanggan, persepsi bahwa kegiatan CSR dilakukan untuk kepentingan perusahaan secara signifikan mengurangi kepuasan pelanggan, sementara motif murni untuk menolong lingkungan sosial meningkatkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan.
;The increase in demand of CSR from various stakeholders has caused company?s CSR motives to be more complex. CSR activities are not only founded on the benevolence of corporate agents but also as part of a corporate strategy formulated in pursuit of stakeholder interest. To further achieve understanding of the impact of CSR motives on customer trust and satisfaction, which can impact customer loyalty, this research compares two distinct CSR activities conducted by GrabTaxi and Alfamart. Results have shown that in the context of cause-related marketing, customers can accept that CSR is motivated by multiple motives (benevolent and strategic). However, in the context of customer donation (philantrophy), CSR motives that are founded upon corporate interest leads to a decrease in customer satisfaction while CSR motives founded on benevolence leads to an increase in customer trust.
, The increase in demand of CSR from various stakeholders has caused company’s CSR motives to be more complex. CSR activities are not only founded on the benevolence of corporate agents but also as part of a corporate strategy formulated in pursuit of stakeholder interest. To further achieve understanding of the impact of CSR motives on customer trust and satisfaction, which can impact customer loyalty, this research compares two distinct CSR activities conducted by GrabTaxi and Alfamart. Results have shown that in the context of cause-related marketing, customers can accept that CSR is motivated by multiple motives (benevolent and strategic). However, in the context of customer donation (philantrophy), CSR motives that are founded upon corporate interest leads to a decrease in customer satisfaction while CSR motives founded on benevolence leads to an increase in customer trust.
]"
2015
S60847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariyadi Wibowo
"Menghadapi masalah kesehatan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergeseran pada sistem pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang akan datang terutama dengan disepakatinya pasar babas ASEAN (AFTA) serta disusul dengan APEC tahun 2010 dan tahun 2020 dimana pelayanan Rumah Sakit dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standart global. Dampak ini semua dapat mengakibatkan tingginya tuntutan layanan kesehatan yang profesional, termasuk di unit layanan Medical Check Up.
Medical Check Up ini seharusnya dilakukan oleh semua perusahaan, berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. PER.03/MEN/1982, tentang pelayanan kesehatan kerja dan Undang-undang kesehatan RI no.23 tahun 1992, telah disebutkan bahwa pemeriksaan kesehatan kerja dilakukan sebelum bekerja, secara berkala , dan pemeriksaan secara khusus.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang persepsi perusahaan mitra pelanggan terhadap layanan Medical Check Up oleh RB & Klinik "dr Hariyadi", yang kemudian melakukan pemutusan ikatan kerjasama secara sepihak. Informasi ini sangat panting bagi RB & Klinik "dr Hariyadi" didalam mengevaluasi keberhasilan strategi promosi yang sudah dijalankan oleh team pemasarannya, dalam kaitannya dalam jumlah kunjungan karyawan-karyawan mitra (Pelanggan) di unit layanan kesehatan Medical Check Up yang dilayani dengan sistem pelayanan ditempat kerja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap informan kepala HRDI Personalia selaku wakil dari perusahaan mitra yang ditunjuk oleh pimpian perusahaan. Sebagai Triangulasi sumber dilakukan wawancara mendalam dengan informan lainnya yaitu dokter perusahaan yang bersangkutan. Penelusuran dokumen catatan kesehatan karyawan perusahaan juga dilakukan. Pengolahan data dibuat dalam bentuk matriks yang diperoleh dari transkrip wawancara mendalam. Analisis yang dilakukan adalah tehnik analisa isi, yaitu dianalisis sesuai dengan topik dan dilakukan identilikasi menjadi beberapa topik.
Hasil penelitian menjukkan bahwa adanya pemeriksaan Medical Check Up ini sangat sangat dibutuhkan oleh karyawan perusahaan. Keberadaan pusat layanan kesehatan Medical Check Up di RB & Klinik "dr Hariyadi" ini oleh sebagian besar perusahaan mitra memberikan persepsi yang sangat beragam. Persepsi yang beragam ini meliputi komitmen isi perjanjian kerjasama, Lokasi dan waktu layanan Medical Check Up keberadaannya, tarif, mutu produk layanan, strategi promosi dan tanggap terhadap setiap keluhan. Sebagian besar pihak perusahaan melakukan pemutusan sepihak dalam hal layanan kesehatan Medical Check Up ini oleh karena adanya faktor insentif yang diterima, faktor tarif yang ditawarkan, faktor adanya fasilitas pemeriksaan tambahan, faktor alur/Flowchart yang kacau, informasi promosi produk MCU yang kurang runtut dan jelas, keterlambatan hasil resume pemeriksaan, kurang tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh konsumen.
Disarankan kepada pihak penyedia layanan kesehatan MCU, dalam hal ini adalah RB & Klinik "dr Hariyadi" khususnya tim pemasarannya agar memperbaiki kinerjanya, sehingga diharapkan outputnya yaitu jumlah kunjungan omset karyawan perusahaan mitra di unit MCU meningkat sesuai target pemasaran.

To face or to recover the development of the science and technology problem, and the changes of health services system and their development in the future especially there is ASEAN free market agreement (AFTA) and also 2010 th and 2020 th APEC , Which make the professional hospital services as a priority in global standard market. The High request of better services and professional services in also Medical Check Up service.
Medical Check Up Is a must which have done by all employes in factories or firms as the national rule Menker NO PER 031 MEN/ 1982 about the employers health services, and UU Kesehatan RI No. 23 th 1992, About general check up Continuously before they start to work. This research is done to get some information about the perception of Medical Check Up by RB and Clinic "dr. Hariyadi" loathers, which's quit and leave without permission.
This information is very important for " RB and Clinic dr. Hariyadi" in evaluating , The successful of promotion strategy which is done by marketing team work, in connection with quantity of employees (Patient's) In Medical Check Up in their own firms. We get this research from an informant HRD head officer of our partner by asking many questions continuously. As tree sources of information we also asking many questions to their own doctor's. Seeking the health document notes of the employee also done.
Data processing made as matrix from real interview transcript, this Analyzes in a value (volume) analyzes as the title and identification many title. The research says that Medical Check Up Is very important for all of employer.
This Medical Check Up center in RB and Clinic "dr. Hariyadi" give many variation perception. Those perceptions have commitment (MoU) location and time, price and product quality of service promotion strategy and handy doctor's, Almost all of partners quit in charce in health MCU services because of incentive factor, price, facility and disorder flow chart, promotion of MCU and not continuously, the evaluation and examination of the doctors always late and not properly and they don't care they don't pay attention to the patient need.
We suggest to all of MCU center especially our clinic RB and Clinic "dr. Hariyadi" and also through the marketing team works to arise or to maximize their ability and work harder so the omset of the employers partner in MCU unit to arise and get the marketing target.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T13018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisaji Eko Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan/ketidakpuasan yang dirasakan pelanggan, sebagai tindak lanjut dari pelayanan yang diberikan. Persepsi kualitas jasa dianalisis dengan menggunakan dimensi kualitas jasa yang diukur berdasarkan 7 dimensi, yaitu access, reliabilty, competence, understanding, courtesy, communication, dan responsiveness.
Dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka hasil penelitian menemukan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi kualitas jasa terhadap kepuasanfketidakpuasan pelanggan dengan. Hasil ini menunjukkan bahwa persepsi kualitas jasa yang didapat dari hasil diskonfirmasi masing-masing dimensi kualitas jasa berpengaruh terhadap kepuasan/ketidakpuasan pelanggan secara bersama-sarna.
Dari 7 dimensi yang dianalisis tersebut diketahui, bahwa variabel dimensi kualitas jasa yang signifikan adaiah variabel access, reliability, courtesy, dan responsiveness. Sedangkan variabel competence, understanding, dan communication tidak signifikan.
Kemudian dengan melakukan score terhadap variabel dari dimensi kualitas yang signifikan, maka hasil penelitian ini menemukan, bahwa variabel dimensi kualitas yang dipersepsikan paling penting menurut pelanggan adalah variabel reliability, responsiveness, courtesy, dan access."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damayanti Wardyaningrum
"Penelitian ini dilakukan pada suatu perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi (selanjutnya disebut PT.X) yang telah beroperasi sekitar lima tahun. Untuk memperluas jumlah jaringan dan mempertahankan pelanggan dan persaingan dengan perusahaan telekomunikasi lain, PT X memerlukan upaya-upaya untuk memahami sampai sejauh mana tingkat persepsi kepuasan pelanggannya terhadap pelayanan yang selama ini disampaikan.
Dalam menyampaikan pelayanan kepada pelanggan, maka tolok ukur keberhasilan dari pelayanan adalah persepsi yang dirasakan oleh pelanggan. Seringkali penyedia jasa menganggap tingkat kualitas pelayanan yang disampaikan adalah indikator tercapainya kepuasan pelanggan bukan aktual yang diterima oleh pelanggan. Sehingga sering terjadi gap antara penyedia jasa dan pelanggan yang dikarenakan perbedaan persepsi terhadap kepuasan pelanggan. Persepsi sebagai inti dari komunikasi merupakan hal yang perlu dipahami oleh pihak penyedia jasa dalam upayanya memahami keinginan pelanggan.
Adapun tujuan dari penelitian persepsi kepuasan pelanggan pada PT X ini adalah 1) untuk mengetahui deskripsi tingkat kepuasan pelanggan menurut persepsi kelompok pelanggan dan kelompok karyawan, 2) untuk mengetahui signifikansi perbedaan tingkat kepuasan pelanggan antara persepsi kelompok pelanggan dan persepsi kelompok karyawan mengenai kepuasan pelanggan 3) untuk mengetahui variabel-variabel mana saja yang membedakan dan paling membedakan antara kelompok pelanggan dan kelompok karyawan 4) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada komunikasi internal antara karyawan yang memiliki persepsi sama dengan pelanggan dan karyawan yang yang memiliki persepsi berbeda dengan pelanggan.
Metode yang digunakan untuk memenuhi tujuan penelitian diatas adalah dengan menggunakan deskripsi statistik crosstabs, analisa diskriminan dan uji beda rata-rata kelompok (t-test). Sebelum dilakukan analisa dengan menggunakan metode-metode tersebut dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang masuk.
Dari analisa deskriptif menunjukkan bahwa persepsi kepuasan pelanggan baik pada kelompok pelanggan maupun karyawan belum mencapai skala kepuasan yang maksimal. Pada dimensi assurance dan empathy persepsi kepuasan lebih tinggi pada kelompok karyawan, sedangkan untuk dimensi tangible dan reliability persepsi kepuasan lebih tinggi pada kelompok karyawan.
Dari hasil analisa diskriminan ditemukan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok pelanggan dan kelompok karyawan dalam hal persepsinya tentang pelayanan kepada pelanggan. Dari kelima dimensi kepuasan pelanggan yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy terdapat tiga dimensi yang berbeda yaitu dimensi assurance, empathy dan tangible. Dengan variabel assurance sebagai variabel yang paling membedakan kedua kelompok, selanjutnya variabel pembeda yang kedua adalah variabel empathy dan variabel tangible sebagai variabel pembeda yang terkecil.
Selain itu dengan analisa uji perbedaan rata-rata diketahui mengenai iklim organisasi karyawan. Dari hasil analisa diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan diantara kelompok karyawan. Sehingga hipotesa yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan komunikasi internal antara kelompok karyawan yang memiliki persepsi sama dan karyawan yang memiliki persepsi berbeda dengan persepsi pelanggan ditolak.
Meskipun komunikasi internal di perusahaan dianggap cukup baik oleh sebagian besar karyawan, namun ternyata faktor komunikasi internal bukan merupakan pembeda antara kelompok karyawan yang memiliki persepsi sama maupun berbeda dengan pelanggan.
Hasil penelitian dan rekomendasi dalam tesis ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi pihak manajemen untuk mengambil kebijakan dan membantu mengurangi kondisi ketidakpastian dalam menjalankan operasional bisnis."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T9934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Herlina
"Perkembangan dan pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir menunjukkan kecenderungan meningkat setiap tahunnya. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen mengenai program TELKOMSELpoin terhadap loyalitas pelanggan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei untuk memperoleh data primer yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden. Responden dari penelitian ini adalah pengguna kartu Telkomsel yang berada di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengolah data.
Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh antara persepsi konsumen mengenai program TELKOMSELpoin dengan loyalitas pelanggan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan implikasi manajerial kepada PT Telekomunikasi Selular sebagai pemilik merek kartu simPATI, kartuAS, dan kartuHALO untuk melakukan strategi pemasaran yang berbeda dibandingkan dengan kompetitornya.

The development and the growth of telecommunication industries in Indonesia within the last ten years is relatively increasing every year. The purpose of this research is to see the influence of customer perception of loyalty program on customer loyalty. This research used quantitative approach and survey method to obtain primary data. Primary data gathered use questioner to 100 respondent. The respondent of this research are the user of Telkomsel?s cellular card in DKI Jakarta. After data being collected, these were than analyzed using the simple linear regression.
The result of this research shown that there is an influence between consumer perception and customer loyalty. This research aim to provide input and managerial implication to PT Telekomunikasi Selular as the owner oh simPATI, kartuAS, and kartuHALO brand, to do different marketing strategy comparing to its competitors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Darmawan
"Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh rumah sakit pada dasarnya adalah upaya untuk memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Kegiatan ini berhubungan dengan penyusunan bauran pemasaran jasa. Karakteristik bauran pemasaran harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan mengingat beberapa hal seperti selera, keinginan, pendapatan, gaya hidup dan kebiasaan pembelian pelanggan akan terus berubah seiring dengan adanya perubahan lingkungan.
RSUD Karawang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang yang sejak tahun 1995 berbentuk unit swadana daerah. Pada saat ini beberapa unsur bauran pemasaran jasa RSUD Karawang telah mengalami perubahan, Pada akhir tahun 2003, RSUD Karawang melakukan relokasi ke daerah yang baru sekitar dua kilometer dari lokasi yang lama Demikian pula dari segi tarif, pada tahun ini RSUD Karawang akan melakukan penyesuaian tarif pelayanan yang kenaikannya cukup bervariasi. Dari segi tampilan fisik bangunan, RSUD Karawang juga telah mengalami banyak perubahan.
Berdasarkan data kinerja beberapa unit pelayanan RSUD Karawang pada tahun 2001, 2002 dan 2003, terlihat bahwa jumlah kunjungan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Karawang menurun dalam dua tahun terakhir ini. Kemudian berdasarkan data utilitas Poliklinik Rawat Jalan RSUD Karawang pada tahun 2003 terlihat masih memungkinkan untuk ditingkatkan karena pemanfaatannya masih dibawah 80 %. Sebagai unit bisnis, unit pelayanan rawat jalan mempunyai andil dalam pendapatan rumah sakit. Sehingga pada gilirannya akan berpengaruh kepada pendapatan rumah sakit secara keseluruhan.
Fokus pada penelitian ini adalah mengenai bauran pemasaran jasa, harapan dan perilaku pembelian pelanggan. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana hasil penilaian pelanggan atas unsur bauran pemasaran jasa Poliklinik Rawat Jalan RSUD Karawang melalui lima dimensi kualitas jasa dengan menggunakan barapannya sebagai standar atau acuan. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan pihak manajemen RSUD Karawang dalam pengambilan keputusan pemasran, khususnya dalam menetapkan bauran pemasaran jasa. Sehingga diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dan pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah kunjungan pelanggan dan utilitas poliklinik rawat jalan RSUD Karawang di masa akan datang.
Daftar Bataan : 40 (1981- 2004)

Marketing activities by hospital basically in an effort to understanding the needs and desired of customers. These activities related to arrangement of services marketing mix. Marketing mix characteristics will always be fitted to customer desires and needs considering some issues like types, desires, income, life style and buying customs of customers that will continue changing the changing of the environment.
RSUD Karawang is owned by local government of District of Karawang, since 1995 this hospital become local self budgeting unit (unit swadana daerah). Currently some parts of service marketing mix in RSUD Karawang have changed. At the end of 2003, RSUD Karawang relocated to new location, about 2 kilometers from old location. RSUD Karawang also adjusting various tariffs of services. Physically, the building also has been changed with new looks.
Based performance data of services unit of RSUD Karawang in 2001, 2002, 2003 has showed that number of visitors out-patient department decrease in last two years. Based on utilization data out-patient department of RSUD Karawang in 2003 showed that it possible to be increased because the utilization is still below 80 percent. As business unit, out-patient department has important role in hospital income; and it is influence the whole hospital income.
This study focused on the service marketing mix, perception and buying behavior of costumer. This study is to find out the result of how customer assessing the service quality of marketing mix in out-patient department through five dimensions of service quality by using their expectation as a standard. The information that has been gained from this study could by RSUD Karawang management for decision making in marketing, especially to determine service marketing mix so it hoped could be used to increase customer's loyalty and satisfaction and in the end it also could increase visiting rate of customers and utilization the out-patient clinics of RSUD Karawang in the future.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>