Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Oktovan Andriyanda
"Skripsi ini menyajikan mengenai analisa kelayakan untuk pabrik biodiesel rute non alkohol dengan konfigurasi batch. Standar untuk menganalisa kelayakan digunakan metode perhitungan dari ekonomi teknik yaitu NPV, IRR, PBO dan BC Ratio. Hasil dari analisa ini akan dibandingkan efektivitas dan kelebihannnya dengan hasil analisa study kelayakan pabrik yang sama tetapi dengan menggunakan konfigurasi continue.

This paper are present about the feassibility study for non‐alcohol route biodiesel plant with batch configuration. The methode which use for analyse the feassibility is a NPV, IRR, PBP and BC Ratio methode. The result of this study will compare abaout effectivity and oppurtunity with another feassibility study which use continous configuration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42609
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Priscilla Deni
"Penggunaan biodiesel sebagai sumber energi alternatif masih terbatas dikarenakan biaya produksinya yang tinggi yang berpengaruh pada harga jualnya. Minyak dedak padi yang diproduksi dari dedak padi merupakan produk samping bernilai rendah pada proses penggilingan padi dapat digunakan untuk bahan baku biodiesel untuk mengurangi biaya produksi biodiesel yang 60-70% didominasi oleh biaya bahan bakunya. Tingginya biaya produksi akibat mahalnya harga biokatalis enzim lipase diminimalkan dengan penggunaan whole-cell lipase yang berasal dari Candida rugosa. Preparasi dari biokatalis whole-cell dalam penelitian ini dilakukan dengan metode kultivasi satu tahap dengan memvariasikan komposisi minyak nabati (minyak zaitun dan minyak kelapa sawit) dalam medium kultur. Kemudian imobilisasi dari biokatalis whole-cell dilakukan melalui enkapsulasi dalam bead kitosan-TPP (Tripolifosfat) dengan memvariasikan konsentrasi larutan TPP dan konsentrasi kitosan. Kondisi optimum merupakan konsentrasi larutan TPP dan konsentrasi kitosan yang menghasilkan aktivitas biokatalis tertinggi digunakan dalam sintesis biodiesel rute non-alkohol untuk memperoleh data yang akan digunakan dalam pemodelan kinetika. Pada tahap akhir dilakukan pemodelan kinetika berdasarkan mekanisme Michaelis Menten dengan adsorpsi.
Berdasarkan hasil HPLC, whole-cell Candida rugosa terimobilisasi yang menghasilkan yield biodiesel tertinggi sebesar 76,3%diperoleh dengan komposisi minyak nabati medium 100% minyak zaitun dan terimobilisasi dalam bead kitosan-TPP dengan konsentrasi kitosan 40 mg/mL dan konsentrasi TPP sebesar 6% (w/v). Model mekanisme reaksi bertingkat irreversibel mampu menggambarkan profil konsentrasi substrat dan produk yang dihasilkan dengan nilai k1, k2, k3 sebesar 0.063 jam-1, 0.14 jam-1, 0.08 jam-1. Uji stabilitas dengan pemakaian berulang selama 3 siklus menunjukkan bahwa biokatalis ini mampu mempertahankan aktivitasnya dengan hanya mengalami penurunan yield biodiesel sebesar 27,1% pada siklus kedua dan 20,3% pada siklus ketiga. Biodiesel yang dihasilkan memiliki karakteristik densitas 0,9 gr/mL, bilangan asam 0,4 gr KOH/gr biodiesel, viskositas 3,543 mm2/s, dan kadar air 0,046%.

Utilization of biodiesel as alternative energy resources is still limited due to high production cost which affects its selling price. Rice bran oil, extracted from rice bran which is by-product with low value from rice milling process, is used instead of edible vegetable oil as substrate for biodiesel synthesis to reduce the production cost in which 60-70% is dominated by its substrate purchasing cost. High production cost due to high price of lipase enzyme as biocatalyst was minimized by using whole-cell lipase from Candida rugosa. Preparation of whole-cell biocatalyst was conducted by single-step cultivation with variation of vegetable oil compsition (olive oil and palm oil) inside culture medium. Then immobilization method was encapsulation inside chitosan-TPP beads with variation of TPP concentration and chitosan concentration to find out the effect to biocatalyst activity. Optimum condition of TPP concentration and chitosan concentration to produce highest activity of biocatalyst was determined. The latest step of this research was kinetic modelling based on consecutive reaction.
Based on HPLC analysis, immobilized whole-cell Candida rugosa which resulted in highest biodiesel yield, 76,3% , obtained with vegetable oil composition consisted of 100% olive oil and immobilized in chitosan-TPP bead with chitosan concentration 40mg/mL and TPP concentration 6% (w/v). Irreversible consecutive reaction was able to illustrate concetration profile of substrate and product during biodiesel synthesis with k1, k2, k3 values 0.063 hour-1, 0.14 hour-1, 0.08 hour-1. Stability test showed that in repeated use for 3 cycles, this biocatalyst could still maintain its activity by only resulted in decreased yield of biodiesel for 27,1% in second cycle and 20,3% in third cycle. Biodiesel resulted in this researh had density 0,9 gr/mL, saponification value 0,4 mg KOH/gr biodiesel, viscosity 3,543 mm2/s, and water content 0,046%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasmo Sadewo
"ABSTRAK
Dalam rangka mendukung pemanfaatan bahan bakar nabati dan menjamin
penggunaan biodiesel di Indonesia pada tahun 2008 pemerintah menerbitkan
Permen No. 32 Tahun 2008 Tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga
Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain. Dalam peraturan
tersebut pemerintah mewajibkan penggunaan minimal biodiesel di sektor
transportasi PSO (Public Service Obligation) dan Non PSO, industri dan komersil,
serta pembangkit listrik hingga tahun 2025. Studi ini bertujuan untuk menganalisa
implementasi kebijakan kewajiban pemanfaatan biodiesel serta mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran biodiesel di
Indonesia.
Untuk menjawab tujuan tersebut maka pendekatan yang digunakan adalah
evaluasi formal, kualitatif deskriptif, dan kuantitatif. Pendekatan evaluasi formal
dilakukan dengan menilai tercapai atau tidaknya tujuan dan sasaran yang
tercantum dalam dokumen resmi. Sedangkan penawaran biodiesel dihitung
dengan menggunakan metode regresi linier berganda (OLS). Sementara
pendekatan kualitatif deskriptif dilakukan dalam bentuk wawancara mendalam
dengan pakar/ahli untuk mengetahui permintaan biodiesel.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa (1) implementasi kebijakan
mandatory pemanfaatan biodiesel belum dapat mencapai target yang telah
ditetapkan, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran biodiesel di
Indonesia secara nyata adalah harga bahan baku (CPO), harga biodiesel domestik
dan penawaran biodiesel tahun sebelumnya, dan (3) faktor utama yang
mempengaruhi permintaan biodiesel di Indonesia adalah, implementasi kebijakan,
harga biodiesel dan harga bahan bakar minyak, ketersediaan infrastruktur, serta
sebaran lokasi produsen biodiesel.

ABSTRACT
In order to support the use of biofuel and to guarantee the use of biodiesel in
Indonesia, in 2008 the government issued Permen (Minister?s Regulation) No. 32
year 2008 on the Supply, Use, and Commerce of Biofuel as Alternative Fuel. In
the regulation, the government requires the minimum use of biodiesel in the PSO
(Public Service Obligation) and Non-PSO transportation sectors, industrial and
commercial, and for electricity power plant until 2025. This study aims to analyze
the policy implementation of mandatory biodiesel use and to discover the factors
influencing the demand and supply of biodiesel in Indonesia.
To respond to those objectives, the approach used is formal evaluation, qualitative
and quantitative descriptive. The formal evaluation approach was conducted by
assessing whether the objectives and targets mentioned in the official document
have been accomplished or not. Meanwhile, the biodiesel supply was estimated by
using an ordinary least square method (OLS). Moreover, the qualitative
descriptive approach was conducted in a form of in-depth interview with the main
specialists/experts to figure out the demand side of biodiesel.
The result show that (1) the policy implementation of mandatory biodiesel use has
not been able to accomplish the targets determined, (2) the factors influencing the
biodiesel supply significantly in Indonesia are raw material prices (CPO),
domestic biodiesel prices, and the previous biodiesel supply, and (3) the main
factors influencing the biodiesel demand in Indonesia are policy implementation,
biodiesel prices and fuel oil prices, the availability of infrastructure, and the
spread of biodiesel producer locations."
2012
T31078
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edo Agunganugrah
"Meningkatnya populasi penduduk yang berakibat pada peningkatan kebutuhan energi, terbatasnya cadangan energi, sampai dengan efek negatif dari bahan bakar fosil adalah alasan terciptanya energi alternatif berbahan baku mikroalga Nannochloropsis sp.. Optimasi sintesis biodiesel ini, salah satunya dipengaruhi oleh katalis yang digunakan. Penggunaan katalis yang tepat dapat menghasilkan hasil FAME pembentuk biodiesel yang optimal. Proses sintesis mikroalga Nannochloropsis sp. ini dimulai dari kultivasi selama ± 216 jam yang kemudian diekstraksi dengan metode perkolasi dengan pelarut n-heksana.
Hasil ekstrak ini kemudian disintesis dengan proses transesterifikasi dengan bantuan katalis yang berbeda yaitu KOH dan NaOH dengan variasi penambahan berat sebesar 0,5 %; 1 %; dan 1,5 % berat. Produk yang dihasilkan kemudian dipisahkan untuk mendapatkan fase metil esternya yang kemudian dilanjutkan dengan proses pemurnian. Selanjutnya produk biodiesel diuji komponennya dengan menggunakan alat instrumentasi gas kromatografi dengan metode pengujian EN 14103. Dari pengujian ini, didapatkan hasil bahwa dengan katalis KOH dengan penambahan berat sebesar 1% memberikan persen FAME pembentuk biodiesel sebesar 98,8%.

The increasing population resulting in increased energy demand, limited energy reserves, until the negative effects of fossil fuels are the reasons for the creation of alternative energy made from microalgae Nannochloropsis sp .. One of optimization of the biodiesel synthesis, is influenced by the catalyst used. Proper use of catalysts can produce biodiesel FAME optimal shaper. Synthesis process microalgae Nannochloropsis sp. For the beginning is needed cultivation for ± 216 hours which is then extracted by percolation method with n-hexane solvent.
This extract was then synthesized by transesterification process with different catalysts, namely KOH and NaOH with the addition of weight variation of 0.5%, 1% and 1.5% weight. The resulting product is then separated to obtain methyl esters phase followed by a purification process. Further products are tested biodiesel components using gas chromatography instrumentation tools with the test method EN 14103. From this test, showed that by the addition of KOH catalyst weight percent of 1% gives FAME biodiesel forming 98.8%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Nadhillah Rachmania
"Biodiesel merupakan bahan bakar pembakaran yang bersih yang dihasilkan dari minyak nabati, atau lemak hewan. Biodiesel diproduksi dengan trans-esterifikasi minyak dengan alkohol rantai pendek. Reaksi trans-esterifikasi mengubah trigliserida menjadi alkil ester asam lemak, dengan adanya alkohol, seperti metanol, dan katalis, dengan gliserol sebagai produk samping. Reaktor kolom pancaran ini dirancang untuk mengatasi masalah dalam reaksi sintesis biodiesel, salah satunya adalah pencampuran 2 reaktan dengan perbedaan viskositas yang besar, yaitu minyak kelapa sawit yang kental dengan metanol yang encer.
Dalam studi ini, salah satu variabel bebas adalah rasio mol metanol dan minyak kelapa sawit dengan variasi 3,75:1, 4,5:1, 5,25:1 dan 6:1. Variabel bebas lainnya adalah jenis jet, yaitu circular nozzle dan notched nozzle. Hasil tertinggi dari yield biodiesel yang dihasilkan pada rasio mol 6:1 sebesar 96,83% pada notched nozzle. Sedangkan untuk rasio mol 6:1 pada circular nozzle menghasilkan yield biodiesel sebesar 75,06%. Dengan menggunakan notched nozzle pada rasio mol 5,25:1, konversi lebih besar dibandingkan dengan circular nozzle pada rasio 6:1, yaitu 81,01%. Oleh karena itu, dengan menggunakan notched nozzle pada kolom pancaran dapat menghemat biaya pemisahan metanol di industri, dimana metanol lebih konvensional digunakan untuk menghasilkan konversi yang tinggi.

Biodiesel is a clean-burning fuel produced from vegetable oils, or animal fats. Biodiesel is produced by trans-esterification of oils with short-chain alcohols. The trans-esterification reaction consists of transforming triglycerides into fatty acid alkyl esters, in the presence of an alcohol, such as methanol, and a catalyst, with glycerol as a byproduct. A jet column reactor was designed to overcome problems in biodiesel synthesis reaction, one of which is mixing of 2 reactants of large viscosity difference, i.e. viscous of CPO and dilute methanol.
In this study, one of the free variables is the mole ratio of methanol to CPO which variation is 3.75:1; 4.5:1; 5.25:1 and 6:1. The other free variable is jet types, i.e. circular and notched nozzles. The highest yield of biodiesel produced at mole ratio 6 to 1 was reported to yield is 96.83% in notched nozzle. While to the mole ratio 6 to 1 on a circular nozzle produce yield of biodiesel is 75.06 %. By using notched nozzle at mole ratio 5.25 to 1, conversion is greater compared to that of a circular nozzle ratio 6 to 1, i.e. 81.01 %. Therefore, by using notched nozzle on jet columns can save the cost separation of methanol in industry, in which more methanol conventionally is used to produce high conversion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47285
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizali Nurcahya Nararya
"Kebutuhan energi di dunia semakin meningkat. Hal ini mendorong terbentuknya penelitian berbasisi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) salah seperti biomassa dan salah satunya adalah biohidrogen. Unit penting dalam proses pembuatan biohidrogen adalah gasifier dan char combustor. Gasifier adalah unit reaksi pembentukan biohidrogen. Untuk mengoptimasi kinerja unit proses awal pabrik bioidrogen dari biomassa ini maka akan dipasangkan sistem pengendalian dengan metode MPC. Pengendali MPC bergantung pada model empirik FOPDT yang diperoleh dengan melakukan identifikasi sistem.
Pemodelan empirik melalui PRC menghasilkan pengendali MPC yang tidak lebih baik dari pengendali PI. Setelah dilakukan MPC tuning dan reidentifikasi, kinerja MPC menjadi lebih baik dibandingkan PI. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai IAE yang kecil. Untuk IAE pada pengendalia suhu gasifier nilaie IAE nya 184,47 dengan kenaikan performa pengendalia 100% disbanding PI, untuk char combustor IAEnya sebesar 61,12 dengan kenaikan performa pengendali sebesar 78,9% dan pada unit cooler IAEnya menjadi 12,76 dengan kenaikan kinerja pengendali 81,11%. Hal tersebut menjadikan kinerja pengendali meningkat 70% hingga 80% dan ketigaya dapat bekerja dengan baik pada proses menyeluruh.

Need of energy source increasing each year. It lead researcher to find another source of newable and renewabale energy such biomass energy based as an example biohydrogen. The important proses unit in biohydrogen plant is gasifier and char combustor. Gasifer is reactor that produce biohydrogen from biomethane. To optimize plant performance, plant will utilize with proses control equipment with MPC method. MPC controller depend on empirical model from system identification.
Result of empirical modeling with PRC method is MPC model that has not better performance than PI method controller. But, after MPC tuning and reidentification of empirical model, the MPC controller have better performance than PI method. It proven by smaller IAE number. In gasifier IAe humber is 184.47%, it has 100% increases of performances char combustor temperature control the IAE number is 61,12%, it performance is increase in 78%. IAE number in cooler is 12,67 it performance is increase 81,18% . It make proses control performance increase for 70% up to 80%. Proses Control work very well in overall process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59246
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Santoso
"Indonesia di masa yang akan datang diprediksi akan mengalami krisis energi nasional sehingga diperlukan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan sumber energi fosil adalah dengan mencari sumber energi terbarukan. Mikroalga mempunyai potensi besar sebagai sumber energi terbarukan karena mikroalga mempunyai keuntungan akibat produktivitas yang tinggi dan ramah lingkungan. Walaupun demikian biaya produksi biomassa mikroalga masih tinggi dan nilai NER (net energy ratio) relatif rendah apabila dibandingkan biaya produksi dan NER biomassa yang lain seperti minyak kelapa sawit, biji jarak dan jenis umbi-umbian.
Berdasarkan hasil studi literatur terungkap bahwa metode perhitungan LCA (life cycle assessment) pada proses produksi biodiesel belum memperhitungkan variabel komoditas lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi metode perhitungan LCA dengan menambahkan variabel komoditas lingkungan yaitu biaya sosial, nilai lahan dan biaya lingkungan. Penentuan biaya sosial dihitung berdasarkan nilai potensi konflik sosial yang mungkin terjadi. Nilai potensi konflik sosial diperkirakan dari prosentase nilai investasi total berdasarkan studi dari beberapa sumber. Nilai lahan dihitung dari nilai hasil produksi lahan dan nilai fungsi ekologis lahan. Nilai lingkungan dihitung berdasarkan biaya (nilai kerugian) akibat pencemaran udara. Nilai pencemaran udara ini dihitung dengan menggunakan perangkat lunak Environmental Priority Strategy (EPS) versi 2000 yang sudah disetarakan dengan elastisitas lingkungan Indonesia.
Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel komoditas lingkungan yang ditambahkan pada perhitungan LCA metode modifikasi menyebabkan harga produksi biodiesel untuk mikroalga dan kelapa sawit masing-masing naik 3% dan 18% sehingga harganya menjadi Rp. 9.292/liter dan Rp. 9.546,-/liter. Hasil perhitungan NER pada metode LCA existing, dan LCA modifikasi pada produksi biodiesel mikroalga adalah 0,62 ± 0,078 dan 0,60 ± 0,075, sedangkan pada produksi biodiesel kelapa sawit adalah 4,17 ± 0,79 dan 3,22 ± 0,61. Dengan demikian selisih nilai NER antara metode existing dan metode modifikasi pada biodiesel mikroalga adalah 0,021 ± 0,002 dan pada kelapa sawit adalah 0,952 ± 0,181. Rendahnya nilai selisih NER pada biomassa mikroalga menunjukkan bahwa proses produksi biodiesel dari biomassa ini cenderung lebih ramah lingkungan. Hasil perhitungan t-test untuk masing-masing nilai NER mikroalga dan kelapa sawit pada metode LCA existing dan metode modifikasi menunjukkan nilai yang berbeda nyata (signifikan). Demikian juga berdasarkan perhitungan t-test untuk selisih nilai NER LCA existing lebih kecil pada biomassa mikroalga daripada kelapa sawit. Hasil ini membuktikan bahwa perhitungan LCA modifikasi yang memasukkan variabel lingkungan menunjukkan bahwa metode modifikasi memberikan hasil yang signifikan pada proses produksi yang ramah lingkungan (non-eksploitatif) dibandingkan yang tidak ramah lingkungan (eksploitatif).
Hasil analisis keberlanjutan proses produksi biodiesel mikroalga yang dinyatakan dalam nilai total indeks keberlanjutan biomassa adalah sekitar 51,56%, sehingga dapat disimpulkan bahwa proses produksi biodiesel mikroalga mempunyai prospek besar sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan di Indonesia."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryasatya Utama Manggalaputra
"Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT) digunakan sebagai pengganti bahan bakar konvensional. Teknologi gasifikasi menjadi salah satu cara untuk merubah limbah padat biomassa menjadi bahan bakar berbentuk gas. Tim Riset Teknologi Gasifikasi Biomassa Universitas Indonesia telah merancang teknologi mobile biomass gasifier yang dapat mengkonversi limbah sekam padi sebagai sumber energi menjadi listrik dengan kapasitas 20kW. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peluang bisnis dan evaluasi ekonomi berdasarkan daya mesin dan daya generator yang dihasilkan secara teoritis pada mesin yang akan digunakan pada prototipe 3.0 NG. Penelitian dilakukan dengan menggunakan aplikasi engine modelling Diesel-RK. Mesin akan divariasikan putaran mesin dari 600 rpm hingga 1500 rpm dengan interval 100 rpm menggunakan bahan bakar syngas. Dari hasil modelling, didapatkan daya yang dihasilkan oleh mesin berkisar 11,252 kW hingga 28,741 kW, sedangkan daya keluaran listrik/generator yang dihasilkan berkisar 9,34 kWh hingga 23,86 kWh. Data yang didapatkan dimasukkan ke dalam  perhitungan tekno-ekonomi pada proyek mobile biomass gasifier. Didapatkan nilai levelized cost of electricity (LCOE) dari proyek sebesar 1.426,84 IDR/kWh. Adapun hasil analisis tekno-ekonomi didapatkan melalui empat skenario yang berbeda dengan variabel yang diperhitungkan dan tidak diperhitungkan adalah penjualan biochar dan penggunaan bahan bakar menunjukkan bahwa proyek mobile biomass gasifier belum layak secara ekonomi untuk dua skenario. Maka dari itu, peningkatan kapasitas reaktor ataupun penambahan jumlah reaktor, penggunaan daya mesin yang lebih tinggi menjadi 50kW, dan pemindahan penempatan proyek ke luar pulau Jawa direkomendasikan untuk mencapai kelayakan ekonomi yang diinginkan agar proyek mobile biomass gasifier memiliki visibilitas dalam peluang bisnis kedepannya.

Utilization of biomass as a source of renewable energy is used as a substitute for conventional fuels. Gasification technology is one way to convert biomass solid waste into gaseous fuel. The Biomass Gasification Technology Research Team at the University of Indonesia has designed a mobile biomass gasifier technology that can convert rice husk waste as an energy source into electricity with a capacity of 20kW. This research was conducted to determine business opportunities and economic evaluation based on engine power and generator power generated theoretically on the engine to be used in the 3.0 NG prototype. The research was conducted using the Diesel-RK engine modelling application. The engine speed will be varied from 600 rpm to 1500 rpm with an interval of 100 rpm using syngas fuel. From the modelling results, the power generated by the engine ranges from 11.252 kW to 28.741 kW, while the output power of the electricity/generator produced ranges from 9.34 kWh to 23.86 kWh. The data obtained is entered into the techno-economic calculation of the mobile biomass gasifier project. A levelized cost of electricity (LCOE) value was obtained from the project of 1,426.84 IDR/kWh. The results of the techno-economic analysis were obtained through four different scenarios with the variables that were taken into account and not taken into account, namely sales of biochar and use of fuel indicating that the mobile biomass gasifier project was not economically feasible for the two scenarios. Therefore, increasing the reactor capacity or adding the number of reactors, using a higher engine power to 50kW, and moving the project placement outside Java Island are recommended to achieve the desired economic feasibility so that the mobile biomass gasifier project has visibility in future business opportunities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Nirmala Ayuningtyas
"Kabupaten Badung memiliki sejumlah perkebunan yang salah satunya adalah kakao. Perkebunan kakao di Kabupaten Badung masih dalam tahap dikembangkan sehingga memiliki jumlah produktifitas yang rendah. Kesesuaian lahan merupakan salah satu pengembangan dari budidaya tanaman kakao untuk meningkatkan jumlah produktifitas. Selain berkembangnya perkebunan kakao, kabupaten Badung juga memiliki potensi pada sumber daya energi seperti biomassa yang merupakan energi yang terbarukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui estimasi biomassa, kesesuaian lahan tanaman kakao, serta keterkaitan biomassa dengan lahan kesesuaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan penginderaan jauh dan teknologi GIS dengan citra satelit yang digunakan adalah Sentinel 2A dan perhitungan dengan persamaan allometrik. Interpretasi dilakukan melalui pemanfaatan rasio band, kerapatan vegetasi dan pengukuran lapangan untuk mendapatkan estimasi biomassa dimana akan dilakukan korelasi Pearson untuk melihat ada tidaknya keterkaitan dengan kesesuaian lahan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai r hitung untuk biomassa (X) dengan Kesesuaian Lahan (Y) adalah sebesar 0.8133 > e tabel 0.576, maka dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan atau korelasi antara variabel biomassa (terikat) dengan kesesuaian lahan (bebas). Karena r hitung atau Korelasi Pearson dalam analisis ini bersifat positif makaartinya hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat positif atau dengan kata lain memiliki keterkaitan.

Badung Regency has a number of plantations, one of which is cocoa. Cocoa plantations in Badung Regency are still in the development stage so they have low productivity. Land suitability is one of the developments of cacao cultivation to increase the amount of productivity. In addition to the development of cocoa plantations, Badung Regency also has potential in energy resources such as biomass which is a renewable energy. The purpose of this study was to determine the estimation of biomass, land suitability for cocoa, and the relationship between biomass and land suitability. The method used in this research is to utilize remote sensing and GIS technology with satellite imagery used is Sentinel 2A and calculations with allometric equations. Interpretation is carried out through the use of band ratios, vegetation density and field measurements to obtain biomass estimates where Pearson correlation will be carried out to see whether there is a relationship with land suitability. The results of this study indicate that the calculated r value for biomass (X) with land suitability (Y) is 0.8133 > e table 0.576, it can be concluded that there is a relationship or correlation between the variable biomass and land suitability. Because the calculated r or Pearson's correlation in this analysis is positive, it means that the relationship between the two variables is positive or in other words has a linkage."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuswanto
"Gasifikasi biomassa adalah salah satu sumber energi baru yang dapat dikembangkan dengan baik di Indonesia yang kaya akan sampah organik yang selama ini tidak dimanfaatkan. Namun gasifikasi biomassa memiliki kendala sebelum dapat digunakan dalam mesin-mesin ataupun industri, kendala tersebut adalah tingginya kadar debu yang dimiliki yang dapat merusak mesin turbin maupun mesin pembakaran dalam yang ada. Karena kendala inilah harus dilakukan studi penggunaan alat pembersih yang sesuai. Sebelumnya penulis akan melakukan studi literatur mengenai perilaku partikulat dan jenis-jenis alat pembersih yang sering digunakan. Di antara banyaknya alat pembersih debu yang ada, dalam skripsi ini akan dibahas 4 alat pembersih debu, yaitu ventury scrubber, electronic precipitator, cyclone separator, dan bag house filter. Studi yang dilakukan akan dibantu dengan sebuah program simulasi Chemcad 5.2. Dari simulasi Chemcad akan ditunjukkan system pembersih mana yang sesuai untuk digunakan dalam proses gasifikasi.

Indonesia's unused organic -waste is abundant, this makes biomass gasification one of the new energy source that would be very suitable to be developed. However, biomasss gasification have a minor problem before it can be used in any machinery or industrial. The problem is the high content of ash from the gasification, a significant amount of ash can damage any turbine engine and internal combustion engine. Therefore a study to determine an apropriate cleaning device have to be conducted. A literature study about the behavior of particle and types of cleaning device that often used will be conducted. The 4 most often used cleaning device are venturi scrubber, electrostatic precipitator, cyclone separator, and bag house filter. Simulation software, Chemcad 5.2 is chosen to assist in determining the most apropriate cleaning system for gasification process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>