Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168824 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Daniswara
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara psychological capital dan work engagement pada perawat. Pengukuran psychological capital menggunakan alat ukur psychological capital questionarre (Luthans et al., 2007) dan pengukuran work engagement menggunakan alat ukur utrecht work engagement scale (Schaufeli et al., 2002 dalam Seppala et al., 2009). Partisipan berjumlah 173 perawat yang memiliki karakteristik bertugas di rumah sakit X yang merupakan rumah sakit milik pemerintahan di Jakarta Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dan work engagement pada perawat (r = 0.364; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Dapat diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat psychological yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat work engagament orang tersebut.

This research was conducted to find correlation between psychological capital and work engagement among nurse. Psychological capital was measured using a modification instrument named psychological capital questionarre (Luthans et al., 2007) and work engagement was measured using a modification instrument named utrecht work engagment scale (Schaufeli et al., 2002 in Seppala et al., 2009). The participants of this research are 173 nurse from hospital X. Hospital X is a government hospital located in East Jakarta. The main results of this research show that psychological capital positively correlated significantly with work engagement (r = 0.364; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). This is, the higher psychological of one?s own, the higher showing work engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riri Damayanti
"Perawat harus memiliki karakteristik psikologi yang positif. Penelitian ini fokus pada hubungan antara psychological capital dan job involvement pada perawat. Psychological capital adalah suatu perkembangan psikologis yang positif pada individu dengan karakteristik self efficacy optimism hope dan resiliency (Luthans Youssef dan Avolio, 2007). Job involvement adalah identifikasi diri secara psikologis dengan pekerjaannya saat ini Kanungo 1982. Penelitian menggunakan alat ukur Psychological Capital Questionnaire PCQ Luthans dkk 2007 dan Job Involvement Questionnaire JIQ (Kanungo ,1982). Partisipan adalah 207 perawat di Rumah Sakit X yang terpilih secara accidental. Hasil menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological capital dengan job involvement pada perawat r 0 199 p 0 004 signifikan pada L o S 0 01. Artinya semakin tinggi psychological capital yang dimiliki perawat maka semakin tinggi pula tingkat job involvement pada dirinya. Dengan demikian manajemen rumah sakit sebaiknya melakukan kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk meningkatkan psychological capital dan job involvement pada perawat.

Nurses should have the characteristics of positive psychology. This study focused on correlation between psychological capital and job involvement among nurses. Psychological capital is an individual`s positive psychological state of development and is characterized by self efficacy optimism hope dan resiliency (Luthans Youssef dan Avolio, 2007). Job involvement is a generalized cognitive style of psychological identification with the job (Kanungo, 1982). This study was measured using a modification instrument named Psychological Capital Questionnaire PCQ Luthans et al 2007 and Job Involvement Questionnaire JIQ Kanungo 1982 The participants of this research are 207 nurses at Hospital X by accidental sampling. The main results of this research show that psychological capital positively correlated significantly with job involvement r 0 199 p 0 004 significant at L o S 0 01. That is the higher psychological capital of one`s own the higher showing job involvement. From this result hospital management should conduct a systematic and continuous activity to improve the psychological capital and job involvement among nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin
"Mutu sebuah rumah sakit ditentukan oleh faktor manusia. Oleh karena itu, manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam upaya mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, disamping pengelolaan sumber daya manusia yang baik, perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain adalah iklim kerja yang ada di tempat mereka bekerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat dan iklim kerja dengan kinerja perawat pelaksana. Jenis penelitian desktiptif analitik dengan rancangan crass sectional. Populasi penelitian seluruh perawat diruang rawat inap yang berstatus pegawai negeri yaitu 97 orang. Instrumen penelitian, telah diuji cobakan di RSU Kabupaten Bengkulu Utara dengan basil validitas dan reliabilitasnya baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik perawat tidak berhubungan dengan kinerja, sedangkan perawat yang mempunyai persepsi baik terhadap iklim kerja, mempunyai kinerja baik pula. Sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan bermakna dengan kinerja antara lain: Kepemimpinan, kesesuaian, tanggungjawab, Struktur organisasi dan rekan kerja. Sedangkan sub variabel iklim kerja yang tidak berhubungan dengan kinerja adalah penghargaan dan standar. Dari uji regresi linear ganda diketahui bahwa struktur organisasi adalah sub variabel iklim kerja yang mempunyai hubungan paling bermakna dan dapat meningkatkan kinerja 1,24 kali setelah dikontrol dengan sub variabel iklim kerja lainnya.
Saran yang diberikan kepada Direktur RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu adalah karena manajemen sumber daya keperawatan. penting, maka perawat pelaksana yang relatif umurnya masih muda mempunyai potensi untuk dikembangkan lewat pelatihan-pelatihan keperawatan sesuai dengan kebutuhan ruangan. Kepada Kepala Bidang Keperawatan perlunya perbaikan dan mengkaji ulang penerapan standar kerja di ruangan rawat inap.
Untuk peneliti lain perlunya melakukan penelitian terhadap beberapa topik yang terkait dengan kinerja perawat misalnya: meneliti beban kerja perawat dengan kinerja. Penelitian ini terbatas pads perawat yang berstatus pegawai tetap (PNS), maka perlu dilakukan penelitian dengan rancangan desktiptif komparatif dengan perawat yang berstatus kontrak karya/honorer yang jumlahnya relatif sama banvak. Penelitian ini dapat dilakukan di rumah sakit lain yang karakteristiknya relatif lama.

The quality of hospital depended on the human factor. So, they were very important resources to reach the goal. For that we need to know the related factors like-work climate at they work place.
The purpose of the research is to know correlation of nurses characteristic and work climate with nurse staff performance. This study was descriptive analytic. with cross sectional design. The population were all nurse (97 person) in the ward with government status. The research instrument has been tested at KSU Kabupaten Bengkulu Utara and the result of validity and reability is good.
The result of research show that nurses characteristic is not have correlation with performance the nurse who have goal perception with work climate have a good performance also. Work climate sub variable which have the meaning relationship with work performances: leadership, adaption, responsibility, the structure of organization and work team. The work climate sub variable which not have relationship with performance are reinforcement and standard. The linear regression test determine the structure of time after controlled by the other sub variable of work climate.
The sugestion for director of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu is because of nursing human resources management was very important, so the young nurse staff who have potention should be developed through the nursing training. For work standard in the ward.
For the other research need to do research about nurse performance such as nurse work load and performance. This research just for government nurse, so may be need to do comparative research for on job training nurse with the large population. This research can be do at the other hospital with the same characteristic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Anggoro
"Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara komponen QWL yang terdiri dari keterlibatan karyawan, kompensasi yang seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah, dan komunikasi dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat inap RSU FK UKI?
Adapun tujuan dart penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara komponen QWL dengan produktivitas kerja perawat ruang rawat map RSU FK UKI.
Metodologi Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif korelasi dan regresi dengan objek penelitian adalah perawat ruang rawat inap RSU FK UKI. Dart 92 populasi perawat didapatkan sampel sebesar 55 perawat ruang rawat map RSU FK UKI. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrument kuesioner, wawancara, observasi dan studi pustaka. Untuk mengetahui hubungan komponen QWL dengan produktivitas perawat ruang rawat inap RSU FK UKI digunakan analisis korelasi dan regresi linier.
Dari basil perhitungan analisis bivariat korelasi, didapatkan nilai r positif dari kesembilan komponen QWL. Dengan kisaran nilai r antara 0,26 -- 0,81. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa terdapat hubungan yang sedang sampai kuat antara komponen QWL dengan produktivitas perawat. Hubungan yang paling kuat adalah komponen fasilitas yang tersedia, dan hubungan paling kuat adalah komponen pengembangan karir dan keselamatan lingkungan kerja. Hasil analisis bivariat regresi linier, didapatkan nilai slope (b) adalah positif dart kesembilan komponen QWL. Hal ini dapat diiterpretasikan bahwa terdapat yang positif antara sembilan komponen QWL dengan produktivitas perawat. Artinya setiap kenaikan persepsi perawat terhadap komponen QWL sebesar satu maka persepsi perawat terhadap produktivitas meningkat sebesar koefisien dart komponen QWL tersebut. Dart basil perhitungan didapatkan Pvalue kesembilan komponen QWL lebih kecil nilainya dart alpha (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara komponen QWL dengan produktivitas dapat diterima. Dapat diketahui bahwa kesembilan komponen QWL masing - masing berhubungan dengan produktivitas perawat. Dengan meningkatkan QWL maka akan meningkatkan produktivitas perawat.
Dan basil analisis multivariat diperoleh bahwa ada tiga komponen yang paling berpengaruh terhadap produktivitas yaitu komponen keterlibatan perawat, rasa bangga terhadap rumah sakit, dan fasilitas yang tersedia. Dan nilai koefisien beta, diketahui bahwa komponen fasilitas yang tersedia mempunyai hubungan yang paling kuat dengan produktivitas dibandingkan dengan kedua komponen lainnya.
Maka, dari basil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada tiga dari sembilan komponen QWL yang memiliki hubungan paling kuat dengan produktivitas perawat yaitu keterlibatan perawat, rasa bangga terhadap rumah sakit, dan fasilitas yang tersedia.
Saran yang dapat diberikan terutama bagi manajemen RSU FK UKI adalah lebih tanggap dan proaktif dalam menanggapi masukan dari perawat, memberikan kesempatan kepada perawat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka seperti mengatur jadwal jaga dan team kerja, memperbaiki hubungan antara kepala perawat dengan stafnya, meningkatkan citra rumah sakit, mengadakan program rekreasi dan konseling.

The issue discussed in this thesis is whether there is a relationship between QWL component, including employee involvement, equitable compensation, job security, safe environment, pride, career development, facilities, conflict resolution and communication, with nurse productivity in the wards of FK UKI general hospital ?
The goal of this research is to know the relationship between the QWL components with nurse productivity in the wards of FK UKI general hospital.
The research methodology used in this research is correlative descriptive analysis whose object is the nurses of the wards of FK UK general hospital. From a population of 91 nurses a sample of 55 was taken. Data was collected using questionnaires, interviews, observations and use of secondary literature. To understand relationship between QWL component with nurse productivity of wards in FK UKI general hospital correlation and linier regression analysis was used.
From bivariate correlation analysis calculations, the r result was positive far all nine QWL component. The range of the r result was 0.26 - 0.81. From this it can be interpreted that there is medium to strong relationship between QWL components with nurse productivity. The strongest relationship is with the facilities component and the weakest is with the career development and safe environment component.
From the linier regression bivariate analysis, the slope (b) score was positive for all nine component of QWL. A positive relationship between the nine QWL component and nurse productivity can be interpreted from this . This means that an increase of one point in nurses' perception of QWL component will show an increase in their perception of productivity to the amount of the coefficient of that QWL component.
From the calculation the Pvalue for all nine QWL components is lower than alpha (0.05). This shows that the hypothesis stating that there is a relation-ship between QWL component and productivity can be accepted.
Therefore it can be concluded that there is a relationship between all nine QWL components with nurses' productivity. Thus by raising QWL component nurses productivity will also be increased.
The recommendations for the management of FK UKI general hospital are to be more sensitive and proactive in responding to input and complain from nurses, giving them a chance to participate in decision making related to their jobs such as setting shift schedules and team work, improving relations between head of nurses and their staff, improving hospital image, and holding recreation program and counseling.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nuryani
"Dokumentasi merupakan catatan yang tercetak, tertulis dan legal yang berisi asuhan keperawatan kepada pasien, dokumentasi yang lengkap dan akurat dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Kenyataan di lapangan sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang dimiliki perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Mawar, Melati dan Jantung di Rumah Sakit H. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 87 responden. Hasil uji analisis mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (p=0,044) sedangkan sikap perawat tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=1,0) hal ini menunjukkan semakin tinggi pengetahuan dan sikap seorang perawat maka semakin meningkat juga kinerjanya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Documentation is printed records, and legal writing contains nursing care to patients, complete and accurate documentation can improve the quality of hospital services. Reality on the ground often do not correspond to what is expected, it can be influenced by the knowledge and the attitudes of nurses. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nurses with complete documentation of nursing care in inpatient wards Rose, Jasmine and Heart Hospital H. This study used a descriptive correlation design, the crosssectional approach and using simple random sampling technique with a number of 87 respondents. Analysis of test results say there is a significant relationship between knowledge of nurses with documentation of nursing care (p = 0.044) whereas there were no nurses attitudes significant correlation (p = 1.0) this shows the higher knowledge and attitude of the nurse also increasing performance the documentation of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Uli
"Latar belakang : Tumor ganas adalah satu sel liar di bagian tubuh yang tumbuh dengan cepat, tidak bersimpai dan tumbuhnya menyusup ke bagian tubuh lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi perawat dan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas. Metode penelitian yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Sampel yang diambil sebanyak 54 responden.
Hasil yang didapatkan adalah mayoritas usia >31 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan SMP-SMA, pendapatan 2-5 juta/bulan, korelasi antara pola komunikasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien preoperasi tumor ganas tidak bermakna/ tidak berhubungan (Ho) dengan nilai signifikan p - value 0,060 dan nilai korelasi spearman sebasar 0,257 yang menunjukkan korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah.
Saran : hasil penelitian dapat menjadi bahan referensi dan dapat meningkatkan ilmu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan serta diharapkan dilakukannya penelitian yang lebih komprehensif dan metode kualitataif sehingga dapat tergali data yang lebih dalam tentang tingkat kecemasan pasien preoperasi keganasan.

Background: Malignant tumor is the uncontrolled cells in the body that grow rapidly
and infiltrate other parts of the body.
The purpose of this study was to determine the
pattern of nurse communication and anxiety level of malignant tumors preoperative
patient. The method used is the Spearman correlation test. The amount of samples are
54 respondents.
The results obtained are the majority of age> 31 years old, female,
education status are junior-high school, monthly income of 2-5 million rupiah, the
correlation between the pattern of nurse communication with anxiety level of malignant
tumors preoperative patient was not significant / unrelated (Ho) with significant p -
value 0.060 and spearman correlation value 0.257 indicating a positive correlation with
the strength of correlation is very weak.
Suggestion: the results of this study can be a reference and can improve the nursing science in providing nursing care and it is expected to do more comprehensive study and qualitative methods, so the data can be explored deeply about the anxiety level of malignancy preoperative patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52901
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indiyah Supriyanti
"Kinerja adalah hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan (Asaad,2000). Di Institusi pelayanan kesehatan yang telah menerapkan metode keperawatan primer, peran perawat primer menjadi sangat penting untuk keterlaksanaan pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas. Dengan demikian gambaran kinerja perawat primer penting untuk diketahui. Menurut Gibson(1996), kinerja individu dipengaruhi oleh variabel individu, variabel psikologik dan variabel organisasi.
Dalam penelitian ini ingin diketahui, bagaimana hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan kinerja perawat primer di unit interna-bedah P.K. Sint Carolus.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang dilakukan secara cross sectional untuk menganalisis hubungan antara karakteristik individu dan organisasi dengan kinerja perawat primer di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Sebagai populasi dari penelitian ini adalah 177 perawat primer yang berada pada berbagai jenjang fungsional dan yang memiliki latar belakang pendidikan D3 Keperawatan dan S1 Keperawatan. Sedangkan penentuan sampel berdasarkan proportionate stratified random sampling dan besar sampel dihitung berdasarkan estimasi proporsi. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 130 perawat primer. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang berbentuk rating scale (1-5).Untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen telah dilakukan uji coba instrumen terhadap 30 perawat di rumah sakit Sumber Waras Jakarta.
Pengolahan dan analisis data dikerjakan menggunakan bantuan komputer berupa analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis univariat dilakukan melalui distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran tentang variabel dependen dan independen. Analisis bivariat untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel dari karakteristik individu dengan kinerja perawat primer dilakukan dengan uji t, uji ANOVA dan uji Mann Whitney. Sedangkan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik organisasi dengan kinerja perawat primer dilakukan uji korelasi Pearson Product Moment dan uji regresi linier sederhana. Selanjutnya dilakukan analisis multivariat untuk menentukan variabel independen yang berpengaruh terhadap ;variasi kinerja dengan menggunakan uji regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja perawat primer berada dalam katagori baik dengan tingkat pencapaian 83.2 %. Berdasarkan analisis uji korelasi variabel-variabel karakteristik individu dengan kinerja tidak ada satupun variabel yang berhubungan secara bermakna dengan kinerja perawat primer pada a M 0.05. Sedangkan pada variabel-variabel karakteristik organisasi, secara keseluruhan berhubungan signifikan dengan kinerja perawat primer pada a = 0.05. Pada uji regresi linier ganda diperoleh hasil bahwa 58.5% variasi kinerja dipengaruhi secara positif maupun negatif oleh tujuh variabel dari karakteristik organisasi. Variabel yang mempunyai pengaruh positif paling besar adalah variabel hubungan interpersonal dengan koefisien Beta 0.316.
Sebagai kesimpulan penelitian ini adalah bahwa tingkat kinerja perawat primer di P.K.Sint Carolus tidak dipengaruhi oleh karakteristik individunya tetapi dipengaruhi secara bermakna oleh 7 (tujuh) variabel karakterisitik organisasi khususnya yang dominan adalah variabel hubungan interpersonal. Dengan demikian masih ada faktor lain sebanyak 41.5% yang turut mempengaruhi kinerja perawat primer antara lain oleh faktor psikologik. Upaya memelihara dan meningkatkan aspek hubungan interpersonal dan memperhatikan aspek karakteristik organisasi lain yang ditemukan berpengaruh pada unit kerja pelayanan keperawatan akan berdampak tingkat kinerja perawat menjadi lebih baik.
Daftar Pustaka 55 (1981-2000 ).

"Analysis of Relationship between Individual and Organizational Characteristics and Performance of Primary Nurses in the Medical Surgical Unit in Sint Carolus Hospital Jakarta"
Individual performance is a result obtained by someone based on measures which are prevailed to ones job (Asaad, 2000). In the hospital institution where primary nursing method have been applied, the roles of primary nurses become so important in administering quality of nursing care. For this reason performance of primary nurses is necessary to be measured periodically. According to Gibson (1996), the individual performance is influenced by individual characteristics, psychological and organizational variables. This research is brought about to examine relationship between individual and organizational characteristics and performance of primary nurses in the medical-surgical unit in Sint Carolus Hospital.
This research was a correlational descriptive study with cross-sectional design which was carried out to analyze the relationship between individual and organizational characteristics and performance of primary nurses in Sint Carolus Hospital. The population for this research were 177 primary nurses from various functional level who were graduated from D-III of Nursing and S-1 of Nursing. While the samples were determined based on proportionate stratified random sampling technique, the quantity of samples count was based on proportional estimation. Quantity of samples within this research were 130 primary nurses. Collection of primary data was accomplished by having rating scale (1-5) questionnaire instrument. To detennine validity and reliability of instrument, on-site tests were carried out among 30 nurses in Sumber Waras Hospital Jakarta.
Data processing and analysis were worked out with the support of computerized programmes for univariat, bivariat, and multivariat analysis. Univariat analysis was carried out through frequency ( similar to respondent) distribution to identify illustration with regards to the dependent and independent variables. Bivariat analysis to identify the relationship between the variables of individual characteristics and performance of primary nurses was carried out by t-test, ANOVA-test, and Mann Whilney-test. Whereas to identify the relationship between the organizational characteristics and the performance of primary nurses then a Pearson
Product Moment correlation-test and simple Tinier regression analysis was carried out. Then multivariat analysis was done to determine dependent variables which were influencing performance variants by using multiple linear regression analysis.
The result of this research showed that performance of primary nurses could be categorized as fairly good with the achievement level 83.2 %. Based on analysis of correlation tests on variables of individual characteristics and performance, no meaningful variable that was the experience of primary nurses correlated with the performance of primary nurses at a = 0.05. While from the variables of organizational characteristics, in a whole correlated significantly with the performance of primary nurses at a = 0.05. From the multiple linear regression analysis there was a result obtained that 58.5% of performance variance were related either positively or negatively to seven variables of organizational related. The variable that had most positive influence was the variable of interpersonal relationship with the coefficient of Beta 0.316.
This research concluded that performance level of primary nurses in Sint Carolus Health Service Institution was not influenced by its individual characteristics but was related meaningfully to seven variables of organizational characteristics especially the most dominant variable was interpersonal relationship. As such, there were many other factors around 41.5% that were influencing also to the performance of primary nurses for instance the psychological factor. The efforts to maintain and to improve the aspect of interpersonal relationship and to take care of another organizational characteristic aspects which were found to be much influencing in the working unit of nursing services will somehow turn out in better ,zmpact to the performance of nurses.
Bibliography, 55 (1981 -2000)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T 8238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Kepuasan kerja yang dirasakan perawat diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dilakukan pada bulan Januari 2004 dengan melibatkan 216 perawat. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara Univariat, Bivariat dan Multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan kerja perawat berkisar antara 30% - 62,9% dan ketidakpuasan kerja perawat berkaitan dengan faktor Kebijakan dan Imbalan. Faktor dominan dari Isi Pekerjaan yang menyebabkan kepuasan kerja perawat yaitu faktor Penghargaan dan Otonomi, sedangkan faktor dominan dari Lingkungan Pekerjaan berkaitan dengan faktor Hubungan dengan Rekan, Hubungan dengan Atasan Langsung dan Kondisi Tempat Kerja. Karakteristik Perawat yang mempunyai hubungan bermakna (p<0,01) dengan kepuasan kerja adalah Status Perkawinan. Faktor yang paling berpengaruh dari Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat adalah faktor Kesempatan Pengembangan Karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan Hubungan dengan Atasan Langsung dengan p = 0,254 (sig 0,000).

The Relationships of Nurse's Characteristics, Job Content and Job Context to Levels of Work Satisfaction in the Inpatient Care of Gunung Jati Cirebon General Hospital. The nurses work satisfaction is an important factor to achieve high quality of services. This study aimed at finding out the relationships between Nurse's Characteristics, Job Content, and Job Context with the levels of work satisfaction in the Inpatient facilities of RSUD Gunung Jati Cirebon. This is a descriptive quantitative research with cross sectional approach. The data were analyzed using Univariate, Bivariate, and Multivariate analyses. This study was conducted involving 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities.
The results showed that the levels of work satisfaction ranged between 30%-62.9%. Salary and Policy were dissatisfaction factors of the nurses. Corcerning Job Content, Awards, Appointment and Otonomy were dominant satisfaction factors, and concerning Job Context were Relationship with Colleague, Relationship with Supervisor and Work Place Condition. Marietal Status had a significant relationship with work satisfaction (p<0.01). There were significant relationships between Nurse's Characteristic, Job Content, Job Context with Work Satisfaction, i.e.: Career Development with p = 0.282 (sig 0.000) and Relationship between Nurse and Supervisor with p = 0.254 (sig 0.000)."
Rumah Sakit Muhammadiyah ; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
"Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression.
The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Marthalena
"Kepatuhan perawat dalam melaksanakan praktik pencegahan dan pengendalian infeksi dipengaruhi oleh persepsi dan pengalaman dalam berinteraksi dengan IPCN. Studi ini merupakan studi kualitatif fenomenologi yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam berinteraksi dengan IPCN. Metode yang digunakan adalah wawancara secara mendalam terhadap 11 perawat dengan durasi 30-60 menit yang berasal dari 8 area pelayanan di rumah sakit. Wawancara direkam audio kemudian dibuat transkrip wawancara. Analisis tematik dilakukan dengan menggunakan lima fase analisis data kualitatif yaitu: compiling, diassembling, reassembling, interpreting dan concluding.
Hasil penelitian menemukan bahwa perawat memiliki interaksi yang minimal dengan IPCN dan menemukan pelaksanaan tugas IPCN yang belum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan optimalisasi pemahaman perawat terhadap fungsi IPCN dengan melibatkan pihak manajemen, serta merencanakan pendidikan formal ners spesialis pengendali infeksi kepada IPCN untuk memaksimalkan asuhan keperawatan.

Nurse experience in interacting with infection prevention and control nurse (IPCN). Nurse compliance in implementing infection prevention and control practices is influenced by perceptions and experiences in interacting with IPCN. This study is a phenomenological qualitative study that aimed to explore the experience of nurses in interacting with IPCN. The method used was in-depth interviews with 11 nurses, once for about 30-60 min, from 8 service areas in the hospital. Interviews were audio recorded and field note were made then transcripts of interviews were made. Thematic analysis was carried out using five phases of qualitative data analysis, namely: compiling, diassembling, reassembling, interpreting and concluding.
The results of the study found that nurses had minimal interaction with IPCN and found that the implementation of IPCN duties had not been maximized according to the Regulation of the Minister of Health. This study recommends optimizing nurses understanding of the functions of IPCN by involving management, as well as pursue formal education for infection control specialists to IPCN to maximize nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T54058
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>