Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Klara Puspa Indrawati
"ABSTRAK
Dalam praktek spasial, ruang publik yang tidak berfungsi secara efektif
ditransformasikan oleh masyarakat menjadi ruang yang digunakan secara kolektif.
Masyarakat mendasarkan proses perancangan ruang kolektif pada budaya
setempat agar ruang tersebut dapat berfungsi secara efektif. Selama proses
transformasi ini, para penggagas bernegosiasi dengan kepentingan-kepentingan
publik yang diinterupsinya. Melalui negosiasi tersebut, diperoleh order kolektif
bagi para pelaku ruang. Ruang yang dihasilkan berupa ruang dengan batasan fisik
yang cair dan lemah. Relasi sosial antar pelaku di ruang kolektif menghasilkan
jarak yang mendefinisikan batasan ruang. Ruang kolektif ini lalu menjadi ruang
yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi partisipasi publik dalam
operasinya.

ABSTRACT
In spatial practice, the ineffective public space is transformed by people to
be used collectively. People make their own design for this collective space based
on local culture. During the transformation, the initiators have had some
negotiations with the other actors because of their interruption of public space.
Result from those negotiations are several collective orders for the whole
collective space?s actors. Characters of the collective space are weak and fluid
physical boundary. Social relations between the actors create social distance as the
definition of space. This collective space then become an opened space for
everyone in the city."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42558
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
729.24 IND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fadlia Hana
"ABSTRAK
Street art sudah menjadi bagian dari ruang publik Yogyakarta dan Jakarta. Hal ini
tidak lepas dari street artist yang mencoba berdialog dengan masyarakat dan
pemerintah melalui karya-karyanya di ruang publik. Memori kolektif akan street
art di ruang publik pun terbentuk di dalam masyaraat Yogyakarta dan Jakarta.
Studi ini secara umum membahas mengenai dialog yang dilakukan oleh street
artist dengan masyarakat dan pemerintah dalam membentuk memori kolektif akan
street art di ruang publik dan bagaimana strategi street artist untuk
mempertahankan street art di ruang publik Yogyakarta dan Jakarta. Penelitian
dengan metode kualitatif ini menunjukkan usaha street artist dalam membentuk
wacana pelupaan dan pengingatan memori kolektif masyarakat akan ruang publik
dengan membawa perubahan, penambahan dan pergeseran memori kolektif akan
street art di ruang publik Yogyakarta dan Jakarta. Karakterisitik masyarakat dan
pemerintah Yogyakarta dan Jakarta yang berbeda juga meyebabkan perbedaan
strategi yang dipakai street artist Yogyakarta dan Jakarta dalam usaha
mempertahankan street art di ruang publik Yogyakarta dan Jakarta.

ABSTRACT
Street art has become the part of the public space of Yogyakarta and Jakarta. It is
because of the street artist who tried to dialogue with the community and
government through his works in public spaces. Collective memory of street art in
public space was formed in Yogyakarta and Jakarta. These studies generally
discuss about the dialogue conducted by the street artist with communities and
governments in shaping collective memory of street art in public space and what
is the strategy that street artist use to maintain street art in public space of
Yogyakarta and Jakarta.. This qualitative research shows the effort of street artists
in shaping the discourse of forgetting and remembering people's collective
memory of public space with changing, adding and shifting the collective memory
of street art in public spaces of Yogyakarta and Jakarta. The differences
characteristics of society and the government of Yogyakarta and Jakarta also led
to differences in the strategies employed by street artist of Yogyakarta and Jakarta
in the retention of street art in public spaces of Yogyakarta and Jakarta."
2015
S58081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Rosa
"Hampir seluruh perumahan formal yang dibangun secara massal oleh pengembang, pada umumnya sebelum dihuni oleh pemiliknya, mengalami perubahan baik berupa penambahan atau penghapusan ruang, maupun perubahan fungsi ruang, dari jumlah dana yang dikeluarkan merupakan pemborosan. Dalam tulisan ini akan diuraikan hasil penelitian persepsi terhadap tingkat kepentingan fungsi ruang untuk rumah tinggal diperkotaan berdasarkan kelompok pendapatan rumah tangga, dengan mengambil sampel di Kota Yogyakarta. Pengambilan topik ini berdasarkan pendapat bahwa salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi persepsi adalah pendapatan. Informasi persepsi masyarakat terhadap fungsi diambil dari data sampel Kota Yogyakarta pada tahun 2011 dengan pengambilan sampel dilakukan melalui metode multy stage sampling dengan teknik sistematik, jumlah sampel 600 kepala keluarga. Data dianalisis dengan metoda deskriptif, analisis Chi-square dan analisis korelasi, melalui bantuan software program Excel dan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Ketersediaan fungsi ruang tidur, kamar mandi, ruang dapur dan ruang tamu, merupakan fungsi ruang yang perlu diperhatikan untuk pembangunan tempat tinggal, karena fungsi ruang tersebut merupakan fungsi yang penting dan sangat penting keberadaannya untuk menunjang proses interaksi keluarga yang tinggal di tempat hunian Kota Yogyakarta."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Nuhdi Rifky
"Penelitian ini merupakan upaya dalam melihat memori kolektif yang terdapat pada Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu dan Makam Tugu di Cilincing, DKI Jakarta. Pada gereja dan makam ini terdapat ragam arsitektural yang melatarbelakangi pendirian gereja dan makam ini serta menyimpan memori yang sebagian besar diingat juga dilupakan oleh jemaat keturunan portugis di Tugu. Memori kolektif ini diwujudkan dalam bentuk sebuah mimbar gereja beserta nisan khas umat kristiani. Metode penelitian yang digunakan adalah sumber data yang berupa informasi serta observasi langsung juga studi literatur. Hasil bukti dari data tersebut dianalisis menjadi interpretasi yang menjadi kajian kali ini. Hasil penelitian menunjukkkan bahwasanya pada Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu dan Makam Tugu terdapat memori kolektif dari jemaat keturunan portugis di Tugu yang layak diingat dan dikenang serta perwujudan memori kolektif tersebut melalui sebuah representasi sehingga terjadi keterkaitan satu sama lain.

This research is an attempt to look at the collective memory contained in the Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu and Makam Tugu in Cilincing, DKI Jakarta. In this church and cemetery, there are various architectural backgrounds behind the construction of this church and tomb as well as storing memories that are mostly remembered and forgotten by the congregation of Portuguese descent in Tugu. This collective memory is manifested in the form of a church pulpit along with a tombstone with a Christian name. The research method used is a data source in the form of information and direct observation as well as literature studies. The results of the evidence from the data were analyzed to become the interpretation that became the study this time. The results of the study show that in the Gereja Protestan Indonesia Barat Tugu and Makam Tugu, there is a collective memory of the congregation of Portuguese descent in Tugu which is now remembered and remembered and the embodiment of this collective memory through a representation so that there is a connection with one another."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Achmad Hasibullah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana masyarakat RT 004 dalam mengatasi masalah kepemudaan yang mereka hadapi. Dalam hal ini mencoba melihat penerapan metoda pengorganisasian masyarakat sebagai pengarahan dalam masyarakat memecahkan masalahnya tersebut.. Pengorganisasian masyarakat dalam hal ini, dilihat sebagai suatu proses. Sebagai suatu proses, bahwa dalam pemecahan masalahnya haruslah melalui langkah-langkah atau tahapan tertentu, yaitu masyarakat mulai melakukan pengidentifikasian terhadap masalahnya, menyadarkan anggota masyarakat bahwa mereka mempunyai masalah bersama yang harus ditanggulanginya, dan menyesuaikan antara pemecahan masalah yang diambil dengan sumber daya yang dimilikinya. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan yang di lakukan, diketahui permasalahan kepemudaan yang dihadapi, yaitu pada masalah pemanfaatan waktu luang yang kurang terarah, tiadanya wadah kepemudaan di lingkungan tersebut serta kurangnya kontrol orang tua terhadap kegiatan yang dilakukan anaknya. Langkah untuk menyadarkan anggota masyarakat bahwa mereka mempunyai masalah bersama,yaitu melalui suatu forum pertemuan Arisan RT 004 untuk membahas dan membicarakan permasalahan yang ditemukan dalam identifikasi masalahnya. Berdasarkan hasil pembicaraan tersebut, diambil langkah pemecahannya, yaitu dengan membentuk suatu organisasi pemuda di lingkungannya. Sedangkan program kegiatan yang diadakan organisasi tersebut disesuaikan dengan minat dan aspirasi dari pemudanya itu sendiri, serta sumber daya yang dimilikinya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Dwi Ratna Dewi W.
"ABSTRAK
Dalam berkomunikasi, komunikator selalu berusaha agar tujuan pesan dapat tercapai semaksimal mungkin. Untuk itu komunikator biasanya melakukan komunikasi persuasi yang diciptakan manusia sendiri. ini kemudian berkembang melalui simbol-simbol Komunikasi antar manusia untuk berbagai tujuan. Salah satunya adalah komunikasi dilakukan perusahaan kepada masyarakat melalui meningkatkan citra perusahaan di masyarakat dan masyarakat akan adanya perusahaan yang logo untuk mengingatkan atau produk tertentu. Logo bila digunakan secara konsisten akan memiliki efek berganda (snonbalIing effect). seseorang terhadap logo sebetulnya juga sikap seseorang terhadap sesuatu yang itu sendiri. Sikap seseorang terhadap obyek-obyek yang ada Sikap cerminan diwakili di sekitarnya dipengaruhi oleh status sosial ekonomi yang dimilikinya. Dalam penelitian yang berjudul Logo Sebagai Lambang Komunikasi Visual dengan studi kasus sikap masyarakat Yogyakarta terhadap logo Pegadaian ini diperoleh beberapa kesimpulan. Dari segi kognitif, masyarakat masih rancu antara logo Pegadaian dan logo Kejaksaan / Pengadilan. Dari segi afektif Pegadaian dapat dikatakan berhasil mengkomunikasikan falsafah yang dianut dalam logo barunya. Dalam segi konatif terbukti bahwa masyarakat tidak memberikan pendapat berdasar pada logo tetapi pada sesuatu yang diwakili logo, dalam hal ini lembaga atau jasa Pegadaian. Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa Pegadaian merupakan lembaga yang sangat dikenal masyarakat, namun belum menjadi pilihan masyarakat bila memerlukan uang. Belum dijadikannya Pegadaian sebagai pilihan ini karena citra Pegadaian di masyarakat kurang baik. Pegadaian memiliki citra sebagai tempat orang bawah. Untuk meningkatkan citra dan memperluas pasar Pegadaian pada masyarakat strata menengah harus dilakukan terobosan baru. Salah satunya dengan diversifikasi produk, yang dalam strategi pemasarannya lebih menonjolkan nama produk daripada nama lembaga. Bila produk telah diterima masyarakat kelas menengah, maka citra lembaga dapat juga terangkat."
1993
S 3864
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
META 4:1 (1) (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>