Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 23450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anugrah Juwita Sari
"Komposisi sampah TPA Cipayung terdiri dari 11,972% komponen plastik. Pada kenyataannya tidak semua sampah plastik dapat diproses, hanya sampah plastik dengan kondisi baik yang dapat didaur ulang. Dengan demikian, sampah yang akan ditimbun di TPA Cipayung banyak mengandung komponen yang sulit terurai seperti plastik. Pemanfaatan sampah TPA Cipayung sebagai refuse derived fuel (RDF) akan mengurangi beban TPA Cipayung dan memperpanjang umur tampung sampah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut apakah sampah TPA Cipayung berpotensi sebagai bahan baku RDF.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk komposisi dan karakteristik fisik dan kimia sampah TPA Cipayung dan besarnya potensi energi dari sampah TPA Cipayung serta potensi sampah di TPA Cipayung yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku RDF. Karakteristik fisik yang diteliti adalah berat jenis. Karakteristik kimia yang diteliti adalah kadar air, kadar volatil, kadar abu, dan nilai kalori (calorific value). Karakteristik kimia yang diteliti mengacu kepada analisis proksimat yaitu analisis untuk komponen combustible dalam sampah. Metode pengujian kadar air mengacu pada SNI 03-1971-1990, kadar volatil mengacu pada Standard Method 2540 E dan kadar abu mengacu pada ASTM E 830-87.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi sampah TPA Cipayung terdiri atas 28,475% plastik; 4,275% kertas dan karton; 3,938% tekstil; 0,676% karet dan kulit; 1,619% kayu; 0,468% kaca; 0,115% logam; 6,050% diapers dan pembalut; 54,014% organik; dan 0,371% lain-lain. Potensi energi sampah TPA Cipayung (komponen combustible) sebesar 3.576,99-4.787,10 kCal/kg dan sampah di TPA Cipayung yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku RDF secara berurut dari yang memiliki nilai kalori terbesar adalah karet dan kulit dengan nilai kalori 6.992 kCal/kg, plastik dengan nilai kalori 5.491,5 kCal/kg, kayu dengan nilai kalori 3.075,5 kCal/kg, tekstil dengan nilai kalori 2.616 kCal/kg, dan kertas dan karton dengan nilai kalori 2.402,5 kCal/kg. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kadar air sampah cukup tinggi, yaitu sebesar 51,18%, sehingga perlu dilakukan pre-treatment untuk mengurangi kandungan air dalam sampah untuk meningkatkan kualitas sampah dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku RDF.

Solid waste in TPA Cipayung consists of 11,972% plastic. In fact, not all plastic waste can be processed, only those which have good quality which can be recycled. It causes solid waste in TPA Cipayung consists of non-biodegradable components, such as plastic. Solid waste can be utilized as refuse derived fuel (RDF) that can reduce the amount of the loading to TPA Cipayung and extend the using time of TPA Cipayung. It needs to be determined whether the solid waste of TPA Cipayung can be used as RDF's raw material. Therefore, the goal of this study are to determine the composition, physical and chemical properties and energy potential of solid waste at TPA Cipayung and also the potential of solid waste at TPA Cipayung that can be used as RDF raw material.
This study determines the physical and chemical properties of solid waste; those are density, moisture, volatile, and ash content, and also calorific value. The chemical properties refer to proximate analysis which is the analysis for the combustible components of solid waste. The testing method of moisture, volatile, and ash content based on SNI 03-1971-1990, Standard Method 2540 E, and ASTM E 830-87 respectively.
This results show that solid waste at TPA Cipayung contains 28,475% of plastic; 4,275% of paper and cardboard; 3,938% of textile; 0,676% of rubber and leather; 1,619% of wood; 0,468% of glass; 0,115% of metal; 6,050% of sanitary napkin; 54,014% of organic; and others 0,371%. The energy potential of solid waste in TPA Cipayung (combustible components) is 3.576,99-4.787,10 kCal/kg. The components that have potential as the raw material of RDF are rubber and leather (6.992 kCal/kg), plastic (5.491,5 kCal/kg), wood (3.075,5 kCal/kg), textile (2.616 kCal/kg), paper and cardboard (2.402,5 kCal/kg). However, the moisture content in solid waste is high that is approximately 51,18%. Therefore, this high must be reduce to increase its potential as RDF raw material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Pratama D.
"Berdasarkan hasil pengamatan selama delapan hari penelitian pula, diketahui bahwa timbulan sampah yang masuk ke TPA Sumur Batu adalah sebesar 266,88 ton/hari. Dengan komposisi sampah yang masuk ke TPA Sumur Batu yang berupa material mudah terbakar combustible material adalah sampah plastik, karet, kertas, kayu, dan tekstil yang masing-masing berjumlah 11,41 , 4,44 , 5,48 , 5,03 , dan 5,58 dari total keseluruhan sampah yang masuk ke TPA Sumur Batu. Dengan jumlah yang cukup besar tersebut, salah satu upaya untuk mengurangi jumlah sampah seperti jenis diatas dapat dilakukan dengan mengubah material sampah tersebut menjadi bahan baku Refuse Derived Fuel RDF.
Potensi sampah dari tiap-tiap material tersebut ditinjau dari beberapa parameter penelitian. Parameter yang digunakan antara lain berupa kadar air, kadar volatil, kadar abu, serta nilai kalor. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kadar air sampah yang dapat dijadikan sebagai bahan baku RDF sebesar 41,81 , kadar volatil sebesar 81,21 , dan kadar abu sebesar 12,09, serta nilai kalor sebesar 2.365,27 ndash; 3.967,12 kCal/kg.

Based on the eight day of observation, the generation of solid waste that enter TPA Sumur Batu was as many as 266,88 tones day. With solid waste composition that enter TPA Sumur Batu consists of combustible materials which is plastic, rubber, paper, wood, and textile each with 11,41 , 4,44 , 5,48 , 5,03 , and 5,58 from the total amount of solid waste generation.With such a considerable amount of solid waste, one of the efforts that could be done to reduce the amount of solid waste varieties as mentioned above is convert the waste materials into Refuse Derived Fuels RDF.
Waste potential from each materials reviewed by several research parameters.Parameters used in this research are water content, volatile content, ash content, and calorific value. Based on the research results obtained that the water content amount of solid waste which can be used as Refuse Derived Fuel RDF raw material is 41,81 , the volatile content amount is 81,21 , the ash content amount is 12,09 , and the calorific value is as much as 2.365,27 ndash 3.967,12 kCal kg.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67534
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farlisa Zahra
"Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Meningkatnya produksi sampah saat ini belum dapat diimbangi dengan pengolahan yang baik. Sampah menjadi masalah tersendiri khususnya di daerah perkotaan salah satunya di kota Depok. Unit Pengolahan Sampah (UPS) adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengelolaan dan pengolahan sampah di Kota Depok. Salah satu alternatif pengolahan sampah adalah dengan mengubah sampah menjadi suatu bahan yang mudah terbakar atau memiliki nilai kalor yang tinggi yaitu Refuse Derived Fuel (RDF). Di kota Depok saat ini belum ada produksi RDF melihat dari sedikitnya informasi dan teknologi yang memadai. Dengan melihat hal tersebut maka penulisan penelitian ini dibuat untuk menyajikan informasi terkait dengan potensi sampah di UPS Depok menjadi RDF. Pengambilan data lapangan, laboratorium dan studi literatur dilakukan untuk mengetahui parameter fisik dan nilai kalor dari sampah di UPS Depok. Hasil yang didapatkan untuk sampah di UPS Depok ini berupa kadar air, kadar abu, dan nilai kalor. UPS Pondok Terong memiliki nilai kalor sebesar 9.92 ? 10.98 MJ/Kg dengan kadar air sebesar 35.41% serta kadar abu 19.36% sedangkan UPS Kampung sasak memiliki nilai kalor 8.93 ? 9.67 MJ/Kg dengan kadar air dan kadar abu adalah 32.92% dan 18.64%.

Waste is the unwanted material remaining after the end of a process. Increased production waste has yet to be offset by good processing. Waste become a particular problem especially in urban areas, one of which is Depok city. Material Recovery Facility (UPS) is one of the important component of management systems and waste treatment in Depok City. One of the alternative waste processing is to convert the waste into a combustible material or have a high heating value named Refuse Derived Fuel (RDF). In Depok city there has been no production of RDF considered of the lack of information and appropiate technology. Taking into account at the matter, the compile of this study was made to present information related to the potential of waste in Depok UPS into RDF. Field data retrieval, laboratory and literarture studies conducted to determine the physical parameters and heating value of waste in Depok UPS. The result obtained for the waste in Depok UPS is in the form of water content, ash content and heating value. UPS Pondok Terong has 9.92 - 10.98 MJ/kg of heating value, 35.41% of water content and 19.36% of ash content while UPS Kampung Sasak has 8.93 - 9.67 MJ/kg of heating value with the water content is 32.92% and ash content is 18.64% respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42835
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fahhamul Mudaqqiq Adiandri
"Kegiatan pasar modern menghasilkan limbah padat yang berpotensi dipergunakan dalam teknologi co-processing dengan cara megembalikan energi dari limbah sampah sebagai bahan bakar alternatif industri semen. Mall ITC Cempaka Mas sebagai salah satu pasar modern berencana untuk memberikan limbah sampah padat kepada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk sebagai bahan bakar alternatif. Tujuan berupa analisa potensi RDF dari Mall ITC Cempaka Mas serta relevansinya terhadap nilai emisi yang dihasilkan pada proses pembakaran. Pendekatan metode ditinjau melalui proposional fossil carbon pada RDF yang didapat menggunakan pendekatan metode (aBM) adaptive Balance Method. Hasil penelitian berupa komposisi sampah buangan ITC adalah 41,66 % plastik, 31,81 % kertas, 13,95 % sampah organik, 5,04 % sterofoam, 1,76 % tekstil, 1,25 % karet, 1,13 % kaca, 0,33 % logam, dan 3,07 % jenis lainnya. Dari komposisi sampah ITC Cempaka Mas hanya 95,47 % sampah yang dapat di pergunakan sebagai RDF. Proporsional fraksi massa didapat sebesar 64 ± 7 % (biogenic) dan 36 ± 7 % (fossil). Faktor emisi RDF ITC didapat sebesar 705,88 ± 122,67 kg-CO2/ton-RDF dari emisi carbon total sebesar 1350 ± 250 kg CO2/ton-RDF. Potensi energi RDF ITC sebesar 4982 ± 721 kcal/kg yang didapati dari pendekatan aBM dan uji lab bomb calorimeter. Kesimpulan berupa limbah sampah Mall ITC Cempaka Mas berpotensi mensubtitusi 2,56 % kebutuhan batu bara tiap harinya dan diestimasikan terjadi pengurangan emisi sebesar 1,59 % dari emisi yang seharusnya dikeluarkan batu bara di industri semen PT Indocement Tunggal Prakarsa tbk.

Modern market activities produce solid waste that has the potential to be used in co-processing technology by returning energy from waste as an alternative fuel for the cement industry. Mall ITC Cempaka Mas as one of the modern markets plans to provide solid waste to PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk as an alternative fuel. The purpose is to analyze the potential of RDF from the ITC Cempaka Mas Mall and its relevance to the value of emissions produced in the combustion process. The method approach is reviewed through proportional fossil carbon on RDF obtained using the method approach (aBM) adaptive Balance Method. The results of the study were the composition of ITC waste materials were 41,66% plastic, 31,81% paper, 13,95% organic waste, 5,04% styrofoam, 1,76% textile, 1,25% rubber, 1,13% glass, 0,33% metal, and 3,07% other types. From the composition of ITC Cempaka Mas waste, only 95,47% of waste can be used as RDF. Proportional mass fraction were 64 ± 7% (biogenic) and 36 ± 7% (fossil). RDF ITC emission factor is 705,88 ± 122,67 kg-CO2 / ton-RDF from total carbon emissions of 1350 ± 250 kg CO2 / ton-RDF. The RDF ITC energy potential is 4982 ± 721 kcal / kg which is found in the aBM approach and the lab test bomb calorimeter. The conclusion is that waste from Mall ITC Cempaka Mas has the potential to substitute 2,56% of coal needs per day and estimated emission reduction of 1,59% of emissions that should have been issued by coal in the cement industry PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (ITP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53259
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Pratama
"Kota Depok memiliki potensi sampah organik yang melimpah untuk diolah secara anaerobik dan aerobik untuk mendapatkan produk biogas dan kompos. Sebanyak 62 ton lebih per hari sampah organik masuk ke Kota Depok. Penelitian ini bertujuan mencari potensi biogas sampah organik TPA Cipayung yang dikombinasikan dengan tinja sapi dengan perbandingan massa 3:1 dengan metode tumpuk mesofilik perkolasi. Hasilnya adalah potensinya sebesar 278,903 L/Kg TS. Namun, terjadi masalah penyumbatan di awal inisiasi dan juga proyeksi bahwa akan sulit untuk mengangkut tinja sapi dengan massa yang begitu besar ke TPA Cipayung. Selanjutnya adalah pembahasan desain untuk instalasi digesti anaerobik dan pengomposan aerobik dengan perbandingan massa sampah dan tinja 100:1 untuk mengolah 60% massa sampah organik yang masuk dan untuk desain 10 tahun. Diperlukan luas lahan sebesar 0,7251 Ha.

Depok City has abundant organic waste to be processed anaerobically and aerobically. This research try to determine the biogas yield potency of mesophilic percolated batch with mass ratio organic waste:cow dung 3:1. The potency is 278,903 L/Kg TS. Nevertheless, the method has major setbacks for upscaling. The system experienced cloggings and the water must be added and the transportation of the cow dungs on the full scale of the method that would be used. The next exposition is about the design description of combined anaerobic- aerobic waste installation for Cipayung Landfill for 10 years design of 60% organic processed. The proposed design is using mass ratio of organic waste:cow dung for 100:1. 0,7251 Ha area is needed for completion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarifudin
"Pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa), merupakan pembangkit yang ramah lingkungan yang dapat membantu dalam menangani permasalahan sampah perkotaan yang terjadi selama ini. Pembangunan PLTSa juga dapat menjadi salah satu solusi kebutuhan energi serta membantu mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang jumlahnya semakin berkurang. Dalam pengoprasiannya, PLTSa menggunakan mesin gas pembakaran dalam berbahan bakar gas yang berasal dari landfill (LFG). Penelitian ini, menggunakan 2 skenario. Skenario 1 dengan komposisi 58% organic, 15% medium decay, 27% slow decay. Dan skenario 2 dengan komposisi 30% organic, 60% medium decay, 10% slow decay. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan menggunakan skenario 1, nilai BC rasio sebesar 0,93. Sedangkan untuk skenario 2 adalah sebesar 1,12. Penerapan Clean Development Mechanism (CDM) pada skenario 1 atau komposisi sampah sisa makanan 58%, dapat meningkatkan nilai keekonomian PLTSa sebesar 29%. Dan untuk skenario 2 atau komposisi sampah sawit sebanyak 60%, dapat meningkatkan nilai keekonomian sebesar 11%.

Solid waste power plant (PLTSa) has proven solving the problems of municipal wastes. It also can be a solution to the needs of energy which increases by tune, by solving reducing reliance on fossil fuels which diminished by number. Electricity generation through PLTSa is produced using internal combustion gas engine-gas-fuelled stemming from landfills gas (LFG) for its operation. In this study, PLTSa is assesed at issolated village using two scenarios of waste. Scenario 1 with a composition of 58% organic, 15% of medium decay, 27% slow decay. And scenario 2 with a composition of 30% organic, 60% of medium decay, 10% slow decay. The results show that by using scenario 1, BC ratio is 0,93. While for scenario 2 is 1,12. The application of the Clean Development Mechanism (CDM) for scenario 1 increasing the value PLTSa by 29%. For scenario 2 increases the value of economics by 11%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42329
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Farahiyah
"Terjadinya penumpukan sampah yang terjadi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan keterbatasan lahan yang dimiliki oleh daerah untuk membangun TPA menimbulkan masalah persampahan. Menanggapi hal tersebut, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui pengelolaan sampah pada Tempat Pemrosesan Akhir Regional (TPA Regional) di Indonesia dengan studi kasus Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Regional Banjarbakula Provinsi Kalimantan Selatan (TPA Sampah Regional Banjarbakula) dan hubungan kerja sama antardaerah kabupaten dan kota dalam satu provinsi terhadap pengelolaan sampah pada TPA Sampah Regional Banjarbakula sebagai upaya untuk mengatasi masalah persampahan tersebut dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan karena TPA atau pun TPA Regional merupakan tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dengan bentuk penelitian yuridis-normatif. Hasil penelitian menyatakan bahwa pengelolaan sampah yang dilakukan di TPA Regional sama seperti yang dilakukan di TPA, yaitu menggunakan metode lahan urug saniter; kerja sama yang dilakukan dalam pengelolaan sampah di TPA Sampah Regional Banjarbakula merupakan kerja sama daerah dengan daerah lain.

The accumulation of solid waste that happened in the Landfill and the boundaries of land owned by the region to build a Landfill created a solid waste problem. Responding to this, the author conducted a study for solid waste management at Regional Landfill in Indonesia with a case study of the Banjarbakula Regional Landfill, South Kalimantan Province (Banjarbakula Regional Landfill) and cooperative relationship between districts and cities in one province towards solid waste management at the Banjarbakula Regional Landfill as an effort to solve the waste problem and its negative impact on the environment because Landfill or Regional Landfill is a place to process and return waste to the environment safely for human and the environment. This was a qualitative study with a descriptive design with juridical-normative research. The results of study showed that the solid waste management carried out in the Landfill was the same as that carried out in the Regional Landfill and was applied sanitary landfill method; the engagement in solid waste management at the Banjarbakula Regional Landfill was regional beetwen one cities to the others."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Ayu Kusumaningtyas
"Pengelolaan sampah yang tidak terintegrasi dan krisis energi listrik menjadi permasalahan yang dihadapi oleh Kota Tangerang Selatan baik saat ini maupun di masa yang akan datang, sehingga alternatif waste to energy merupakan salah satu alternatif yang perlu dikembangkan sebagai salah satu solusi. Salah satu bentuk waste to energy yang dikembangkan yaitu Refuse Derived Fuel (RDF). Penelitian ini dikhususkan untuk mengevaluasi dan menganalisis potensi RDF di Kota Tangerang Selatan dalam jangka waktu 20 tahun ke depan. Analisis potensi RDF dilakukan dalam beberapa skenario sistem pengelolaan sampah yang dapat diterapkan di Kota Tangerang Selatan.
Skenario sistem pengelolaan sampah dibedakan berdasarkan tingkat pengumpulan dan reduksi sampah yang dilakukan. Potensi terbesar dihasilkan oleh skenario 1 dengan tingkat pengumpulan sebesar 90% dengan menggunakan seluruh material residu sampah sebagai bahan baku RDF, yaitu sebesar 5,77 x 106 MJ/hari atau mampu memenuhi 0,89% kebutuhan listrik di Area Distribusi Tangerang pada tahun 2031. Produksi RDF pada skenario 1 juga mampu mengurangi kebutuhan lahan TPA hingga 76,8%. Beberapa rekomendasi untuk penerapan produksi RDF dalam sistem pengelolaan sampah juga dibahas dalam penelitian ini.

Unintegrated solid waste management and energy crisis are currently two vital issues faced by Tangerang Selatan City both now and in the future. Because of the reasons, waste to energy is one of alternative solution that could be implemented to solve those problems. Refuse Derived Fuel is one of waste to energy concept that should be developed. The purposes of this study are to evaluate and analys the production and energy potential of RDF in Tangerang Selatan City until 20 years later.
Potential of RDF performs in several scenarios of waste management system that can be implemented in the Tangerang Selatan City which are depend on collection and reduction rate. The biggest potential produces from scenario 1 with using all of reject material as raw of RDF’s material which is about 5,77x 106 MJ/hari and could account for approximately 0,89% of the total electricity amount in Tangerang Distribution at 2031. RDF production in scenario 1 also reduce landfill area for approximately 76,8%. Few potential suggestions were also discussed for implementing Refuse Derived Fuel in solid waste management system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T36140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel
"ABSTRAK
Setiap orang penduduk Kotamadya Padang memproduksi sampah ± 4,4 liter/hari. Dengan jumlah penduduk 711 ribu jiwa, total volume sampah yang dihasilkan sekitar 2950 m3/hari. Dengan rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 2,76 % per tahun diperkirakan pada tahun-tahun mendatang jumlah penduduk akan mengalami peningkatan yang cukup besar.
Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, jumlah sampah yang dihasilkan juga akan meningkat. Sedang lahan untuk pembuangan akhir sampah terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut khususnya menangani sampah kota, perlu dikembangkan teknologi pemusnahan yang tepat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah Sistem Sanitary Landfill.
Sistem sanitary landfill adalah pembuangan sampah ke daerah parit, daerah legok atau daerah lereng kemudian ditimbun dan dipadatkan dengan lapisan tanah secara berlapis-lapis dengan sampah tidak boleh terbuka selama lebih dari 24 Jam.
Penelitian dilaksanakan di LPA sampah sanitary landfill di Kotamadya Padang. Daerah digunakan adalah daerah dengan topografi bergelombang dengan Janis tanah podzolik merah kuning yang mempunyai kandungan fiat tinggi serta homogen sehingga penyaringan larutan akan lebih baik daripada jenis tanah yang banyak mengandung pasir. Sistem sanitary landfill di daerah ini masih tergolong sederhana karena pada lapisan bawah dari LPA Sampah belum dibuat lapisan kedap air.
Pelaksanaan sistem sanitary landfill tanpa lapisan kedap akan menimbulkan suatu masalah yaitu sampah yang tertimbun di LPA akan mengalami proses akumulasi dan degradasi (pemecahan). Hasil-hasil degradasi tersebut akan tersebar ke dalam tanah di sekitarnya melalui infiltrasi dan perkolasi.
Tujuan Penelitian adalah: 1) Mengetahui kualitas air kolam penampung air limbah (leachate); 2) mengetahui kualitas air sumur penduduk pada berbagai jarak dari pusat LPA sampah sanitary landfill sehingga dapat ditentukan wilayah aman pencemaran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Daerah Tingkat II Kotamadya Padang guna menentukan kebijakan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) bagi daerah pemukiman; 3) Mengetahui dampak aspek sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Adanya LPA sampah sanitary landfill mempengaruhi kualitas air sumur di sekitarnya; 2) Tingkat pencemaran air tanah dipengaruhi oleh jarak dari pusat LPA sampah sanitary landfill.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu jenis tanah di lokasi penelitian, jumlah, kandungan sampah dari PEMDA Tingkat II Padang; data iklim dari Stasiun Badan Meteorologi Taping Padang, serta data penelitian yang sama yang dilakukan oleh peneiiti terdahulu di tempat lain. Data primer, terdiri dari data hasil analisis kualitas kolam penampung air limbah, air sumur penduduk dan data sosial berupa daftar pertanyaan tentang persepsi masyarakat pada LPA yang ada di sekitar mereka.
Jenis penelitian ini adalah eksplanatori/penjelasan/ eksperimen yaitu penelitian pengujian hipotesa yang menguji hubungan sebab akibat di antara variabel yang diteliti.
Sampel air diambil dari kolam penampung air limbah dan juga diambil dari air sumur penduduk dengan jarak 300 m, 600 m, 900 m dan 1100 m dari pusat LPA Sampah. Untuk mengetahui kualitas air dilakukan dengan analisis di laboratorium PDAM dan Dinas Kesehatan Kotamadya Padang. Hasil analisis dibandingkan dengan baku mutu limbah KEP-51/MENLH/10/1995 dan PERMENKES R.I. No. 416/MENKES/ PER/IX/I990.
Analisis data fisika dan kimia dilakukan dengan menggunakan karelasi dan regresi linear. Sebagai variable babas digunakan data jarak dan sebagai variabel terikat digunakan data yang diukur. Kemudian data diuji melalui uji satu-arah (one tailed test) dari distribusi t-Student pada taraf nyata 0,05.
Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan penelitian sebagaiberikut:
1. Gambaran air kolam pembuangan limbah adalah:
Kualitas air kolam penampung air cucian (leachate) LPA sampah sanitary landfil Air dingin dari hasil analisis sifat fisika dan kimia kualitasnya cukup rendah, jika dibandingkan dengan parameter Baku Mutu Air Limbah Kep-51/ MENLH/10/1991.
2. Gambaran Iingkungan
a. Berdasarkan analisis sifat fisika dapat diketahui parameter yang melampaui baku mutu adalah kekeruhan untuk semua jarak, sedangkan parameter bau metampaui baku mutu untuk jarak 300 m dan 600 m dari LPA Sampah. Untuk parameter suhu masih di bawah ambang batas yang diperbolehkan. Berdasarkan analisis sifat kimia parameter yang melampaui baku mutu adalah pH, NH3, dan SO4 untuk semua jarak, parameter KMnO4 untuk jarak 300 m dan 600 m dari LPA Sampah, sedangkan N03 dan NO2 tidak melampaui baku mutu. Kandungan bakteriologi di daerah peneiltian cukup tinggi.
b. Adanya LPA sampah sanitary landfill menambah lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat yang bertempat tinggal di sekitarnya.
Hasil analisis regresi linear yang dilanjutkan dengan uji t menunjukkan bahwa, kualitas air di daerah penelitian dipengaruhi oleh jarak dari pusat LPA sampah sanitary landfill, yaitu semakin jauh jarak dan pusat LPA Sampah semakin baik kualitas air.
Berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan analisis trend free hand method. Hasil rata-rata analisis memperlihatkan bahwa daerah aman pencemaran pada air tanah adalah daerah yang mempunyai jarak + 1,26 km dari LPA sampah sanitary landfill.

ABSTRACT
Garbage production per capita in the municipality of Padang is approximately ± 4.4 liter per day. With a population of 711.000 Its volume will be approximately 2950 m3/day. The average population growth is around 2.76% per year and It seems this population growth for the following year will Increase significantly.
Due to this significant population growth, the amount of rubbish will increase. Meanwhile the garbage disposal is limited. The problem Is how to deal with proper disposal technology such as sanitary landfill .
Sanitary landfill is a disposal system garbage to a hole, concave or slope area. Garbage is piled and compressed with soil layer by layer and this procedure should be performed at least for 24 hours.
This research was implemented at LPA Sanitary Landfill Garbage in municipality of Padang whose sanitary landfill is simple because the bottom layer of garbage LPA is not hermetically layer. The researched area is a wave topography area with podzolic types and yellowish red soil. Since the clay content of the researched soil is high and homogeneous, its the ability to filter will be better than that of the soil containing much sand.
The implementation of sanitary landfill without hermetically layer will cause a problem, garbage pilled in LPA will be accumulated and degraded. The effect of this degradation will spread to the soli surronding through infiltration dan percolation.
The objective of this research are : 1) to know the quality of leachate water; 2) to know the quality of well water of people living close, at different distance, to LPA center of sanitary landfill garbage in order to be able to know the safe area. This information can be use as a contribution for the government of municipality of Padang, particularly to decide any policy related to the permission of regional settlement development; 3) to know the socio-economic aspects of the people surrounding the area.
The hypotheses of this research are : 1) Sanitary landfill garbage at LPA influences well water quality at the surrounding of sanitary landfill garbage; 2) The level pollution of ground water is Influenced by distance between the location and sanitary landfill garbage center.
The data instruments used are primary and secondary data. Secondary data is the data about the kind of the soil, the amount of garbage, the content of the garbage, and the weather. The source of secondary data Is the research of municipality of Padang and the measurement of meteorology station In Tabing Padang.
Primary data consists of data from the analysis of water cesspool quality, well water of the people and social data, obtained through interview and questioner, about the perception of the people over the LPA surrounding their environment.
The type of this research Is explanatory or experiment research that perform hypothesis's test related to causal relationship among variables.
For this analysis, sample; water; was taken from water cesspool (leachate) and well water of the people within a distance of 300 m, 600 m, 900 m and 1100 m from LPA center. To know water quality, it was performed analysis at the laboratory of PRAM and the Branch Office of The Ministry of Health at Padang. The result of the analysis was compared with standard qualify of waste, KEP-51/MENLH/10/1995 and PERMENKES RI No. 416/MENKES/PER/IX/I990.
In physical and chemical data analysis, it was used correlation and regression linear. The independent variable of this analysis is the data about distance and dependent variable is the calculated data. Then, the data was tested with one test from distribution of t-student, level of significance 0.05.
Considering the analysis of the data, it can take the conclusions as follows :
1. The condition of waste water
The quality of the waste water reservoir at the LPA sanitary landfill, from the analysis of physical and chemical, is lower than that of the Waste Product Water Quality Standard Parameter (KEP-51/MENLH/1995), except for the temperature and pH_
2. Environmental Condition
a. Based of the physical analysis, it is identified that the parameter turbidity for all distance (range) exceeds the quality standard for the scent (smell) parameter exceeds the quality standard for the distance of 300 m and 600 m from the center of sanitary landfill location but temperature parameter is lower than that of permitted. According to the chemical analysis, parameters that exceeds the quality standard are the pH, NH3-N and SO4 for all distance from the center of sanitary landfill location, parameters KMnO4 for the distance 300 m and 600 m from the center of sanitary landfill location, meanwhile NO. and NO2 do not exceed the standard of quality. Bacteriological contents at the research field area are reasonably high.
b. The presence of the center of sanitary landfill location could increase employment opportunity for the people living in the neighborhood.
The result of linear regression analysis following by t-test showed that water quality in this area researched is influenced by distance of LPA garbage center; farther the distance the better quality of water is.
Based on data analysis of trend of free hand method, it is Identified that the save area from any cesspool pollution to its ground water is the area whose distance from sanitary landfill LPA garbage center is + 1,26 km.
E Total of References : 59 (1969-1996)
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Fernando
"ABSTRAK
Permasalahan sampah di Indonesia tidak hanya berakibat buruk pada lingkungan tapi sudah merenggut korban jiwa. Tahun 2006 di TPA Bantargebang tiga orang meninggal terkubur sampah. Pada tahun 2003 masa pengoperasian TPA Bantar Gebang telah berakhir. Saat itu Pemprop DKI Jakarta melakukan pembuangan sampah ke TPA Cilincing, Jakarta Utara. Pembuangan sampah dilakukan dengan Cara open dumping sehingga menyebabkan petambak menanggung kerugian hingga puluhan juta rupiah. Kabupaten dan Kota Tangerang serta Kabupaten Serang sebagai daerah penyangga Ibukota Jakarta mempunyai masalah yang sama dalam pengelolaan sampah. Penelitian dilakukan untuk menentukan teknologi pengolahan sampan di TPA regional, mengidentifikasi potensi pembiayaan pengolahan sampah, dan mengidentifikasi bentuk kelembagaan pengolahan sampah untuk Kota Jakarta Barat, Kabupaten dan Kota Tangerang serta Kabupaten Serang dengan konsep TPA regional. Metode untuk menjawab tujuan penelitian menggunakan analisis SWOT, metode analisis manfaat biaya dan analisis deskriptif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa teknologi pengolahan sampah dengan analisis SWOT untuk TPA regional daerah Kota Jakarta Barat, Kabupaten dan Kota Tangerang, serta Kabupaten Serang adalah pengkomposan dan sanitary landfill. Pembiayaan TPA regional membutuhkan dana sekitar Rp 207 milyar. Lembaga pengelola TPA regional berbentuk Badan Layanan Umum (BLU). Untuk mendukung terlaksananya TPA regional daerah Kota Jakarta Barat, Kabupaten dan Kota Tangerang, serta Kabupaten Serang perlu diambil langkah melakukan studi daya dukung sosial pada bakal talon lokasi TPA regional untuk mengetahui potensi penerimaan masyarakat terhadap rencana TPA regional dan memulai proses kerjasama antar daerah di bidang persampahan."
2007
T 20788
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>