Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harumi Diah Wijayanti
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi SPBG CNG di wilayah DKI
Jakarta dengan menggunakan permodelan programa integer. Fungsi tujuan yang
akan dicapai adalah meminimumkan nilai objective yang merupakan hasil
perkalian jarak dengan jumlah permintaan. Variabel keputusan dalam
pembangunan SPBG CNG baru yang digunakan adalah binary integer atau integer
0,1. Jika Yij = 1 maka lokasi tersebut dapat dibangun SPBG, sebaliknya jika Yij =
0 maka lokasi tersebut tidak potensial untuk lokasi SPBG baru. Penelitian ini
menggunakan software LINGO 10 untuk menentukan solusi penyelesainnya dan
menggunakan 3 skenario; penentuan lokasi SPBG CNG dengan jumlah yang
ditargetkan pemerintah; penentuan lokasi SPBG CNG dengan jumlah SPBG yang
paling optimum; penentuan lokasi dan jumlah SPBG CNG yang sedikitnya harus
dibangun di wilayah DKI Jakarta. Dari 37 kandidat lokasi, diperoleh hasil 18
lokasi SPBG baru untuk skenario pertama, 13 lokasi untuk skenario kedua, dan
sedikitnya 6 lokasi SPBG baru harus dibangun untuk dapat memenuhi
permintaan.

ABSTRACT
This study aims to determine the location of CNG fueling station in Jakarta using
integer programming. The objective function to be achieved is to minimize the
product of distance and the number of demands while the decision variables in the
construction of a new CNG fueling station are binary integer , Yij = 0,1. If Yij = 1
then the fueling station may be built, otherwise if Yij = 0, the location may not
potential for new fueling station location. This study uses the Lingo software
version 10 to solve the models which have three scenarios: location of CNG
fueling station with the number targeted by the government; location of CNG
fueling station with the most optimum number fueling station; the least number
and location be built. Of the 37 candidate sites, the results are 18 new locations
fueling station for the first scenario, 13 sites for the second scenario, and at least 6
new fueling station location should be built."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42806
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harumi Diah Wijayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi SPBG CNG di wilayah DKI
Jakarta dengan memperhatikan sudut pandang investor dan konsumen. Fungsi
tujuan yang akan dicapai adalah meminimumkan nilai objective yang merupakan
hasil perkalian jarak dengan jumlah permintaan dan biaya transportasi serta biaya
investasi dan operasional yang menjadi sudut pandang investor. Selain itu,
penelitian ini akan dibandingkan dengan model P-Median yang hanya
memperhatikan faktor konsumen.Variabel keputusan dalam pembangunan SPBG
CNG baru yang digunakan adalah binary integer linier programming. Terdapat 2
variabel keputusan pada penelitian ini, yang pertama adalah penentuan lokasi
SPBG dan yang kedua penentuan suplai CNG. Penelitian ini menggunakan
software LINGO 10 untuk menentukan solusi penyelesainnya. Selain model
dasar, penelitian ini juga menggunakan 2 skenario; penentuan lokasi SPBG CNG
dengan jumlah SPBG yang paling optimum; penentuan lokasi dan jumlah SPBG
CNG yang sedikitnya harus dibangun di wilayah DKI Jakarta. Dari 46 kandidat
lokasi, diperoleh hasil 11 lokasi SPBG baru untuk skenario dasar, sedikitnya 8
lokasi SPBG baru harus dibangun untuk dapat memenuhi permintaan, dan 12
SPBG baru untuk solusi skenario 2. Sedangkan untuk permasalahan p median,
jumlah SPBG yang optimum dibangun berjumlah 16 SPBG.

This study aims to determine the location of CNG fueling station in Jakarta to
consider investor and consumer perspective. The objective function to be
achieved is to minimize the product of distance, the number of demands, and
transportation cost, also investment and operational cost from the investor
perspective. This study also be compared with the P-median models that only base
on consumer perspective. The decision variables in the construction of a new
CNG fueling station are binary integer linear programming. There are two
decision variables in this study, the first is the determination of the location and
the second determination of CNG supply. This study uses the Lingo software
version 10 to solve the models. This study also uses two scenarios; location of
CNG fueling station with the most optimum number fueling station; the least
number and location be built. From 46 candidate sites, the results are 11 new
locations CNG fueling station for the basic scenario, at least 8 new CNG fueling
station location should be built, and 12 new CNG fueling station for scenario 2.
And for the p median problem, optimum solution are 16 new CNG fueling station
must be built.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nugraha Putra
"Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, Indonesia memerlukan pasokan energi untuk mendukung kegiatan ekonominya. Dalam kurun waktu 2000 hingga 2011, sektor transportasi mengalami laju peningkatan penggunaan energu terbesar yakni sebesar 6.47% per tahun, diikuti dengan sector komersil (4.32%) dan sektor industri (3.05%). Hal tersebut menyebabkan kenaikan permintaan untuk bidang transportasi, terutama bahan bakar minyak. Ketika permintaan terhadap bahan bakar minyak terus naik, harga minyak dunia pun ikut melonjak. Sebagai dampaknya, pemerintah harus menggunakan sebagian besar dana APBN untuk mensubsidi bahan bakar mintak.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah pusat dan daerah telah mendorong diversifikasi energi dalam sector transportasi, salah satunya dengan menggunakan bahan bakar gas bagi kendaraan umum. Pembagian converter kit bagi transportasi umum telah menjadi salah satu langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah dengan harapan banyak kendaraan umum yang akan beralih menggunakan bahan bakar gas. Namun kenyataannya hanya beberapa dari angkutan umum yang masih menggunakan bahan bakar gas karena kurangfnya infrastruktur (seperti SPBG). Saat ini, pemerintah kembali dengan rencana untuk mendorong kendaraan pribadi menggunakan bahan bakar gas.

As one of developing country with fastest growing economy, Indonesia requires sufficient supply of energi to support its economic activities. During the period 2000 to 2011, transportation sector experienced the largest annual growth rate of 6.47% per year, followed by commercial sector (4.32%) and industrial sector (3.05%)1. This resulted in high energi demand for transportation, especially fuel oil. While the demand of fuel oil keeps increasing each year, the world oil price does too. As a consequence, it forces the government to spend most of the state budget to subsidize the fuel oil price.
To overcome this problem, central and some regional governments had instructed public transport to use gas fuel instead of fuel oil. To support that, the government forced energi diversification in transportation sector, one of them is using gas for public transportation. Distributed converter kits for public transport for free has been one of strategic moves done by the government with expectation that many public transports will convert to gas fuel. But in the reality only few of them still using gas fuel because of unsufficient infrastructure (gas refueling station). Nowadays, the government back with a discourse to convert private vehicles to use gas fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epri Khamru
"Kabupaten Merangin merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki potensi perkebunan yang sangat tinggi terutama kelapa sawit. Komoditi utama daerah ini adalah kelapa sawit di mana saat ini kelapa sawit menjadi primadona hasil perkebunan. Keberadaan kebun - kebun kelapa sawit yang tersebar di seluruh daerah kabupaten Merangin akan sangat membantu pendistribusian tandan buah segar ke pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi minyak goreng dan mengurangi salah satu biaya terbesar di setiap pabrik minyak goreng yang akan didirikan yaitu biaya transportasi.
Berkaitan dalam upaya meminimalisasi biaya transportasi, maka diperlukan suatu model optimasi dari sistem distribusi dalam rantai pasokan, yaitu aliran barang dari pemasok, pabrik dan sampai ke pasar / konsumen. Model ini akan membantu pelaku keputusan untuk dapat mengambil keputusan secara tepat yang berkaitan dengan perencanaan infrastruktur dalam bidang distribusi.
Model matematis yang akan dibuat menggunakan metode programa integer. Programa integer adalah salah satu metode di penelitian operasional yang menggunkan model matematika untuk mendeskripsikan masalah yang sedang terjadi. Model tersebut diujikan pada data yang didapat dari kabupaten Merangin dan diolah dengan perangkat lunak LINGO. Hasil pengolahan tersebut kemudian dianalisis dan diperoleh letak pabrik minyak goreng yang optimal. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51969
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Prihastuti
"ABSTRAK
Belum lama ini pemerintah kembali mengeluarkan kebijakan mengenai pembatan bahan bahan bakar (BBM) bersubsidi dan pengalihan BBM ke bahan bakar gas (BBG). Akibatnya kebutuhan akan SPBG CNG baru akan semakin tinggi karena diperkirakan jumlah kendaraan berbahan bakar gas alam (NGV) akan meningkat. Bila hanya mengandalkan pemerintah untuk investasi pendirian SPBG ini, maka akan terkendala oleh terbatasnya dana dari APBN, Hal ini membuat investasi dari investor swasta menjadi hal yang urgen. Namun sampai saat ini investor swasta yang berinvestasi dalam bisnis hilir migas ini masih sangat sedikit, Hal ini dikarenakan dikarenakan kekhewatiran investor untuk berinvestor dalam pembangunan SPBG yang tidak didasari dengan pengetahuan yang memadai mengenai kelayakan dari bisnis ini. Penelitian ini menganalisa kelayakan investasi pembangunan SPBG CNG dengan skenario percepatan menggunakan metode NPV, IRR, dan Payback period selanjutnya dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap perubahan variable-variable yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokasi yang dianggap paling baik berdasarlkan nilai pemenuhan kriteria yang harus dipenuhi untuk pendirian SPBG adalah lokasi di Jalan Budi Utomo. Analisis kelayakan menunjukan bahwa pembangunan SPBG CNG di Jl. Budi Utomo dengan skenario percepatan dan permintaan worst case pun (hanya busway) layak untuk dilakukan dengan nilai NPV positif sebesar Rp. 4.929.489.648.

ABSTRACT
The goverment has recently re-isuued a policy on the restriction of fuel (BBM) subsidy and concerns of fuel to the Compressed Natural Gas (CNG) As a result, the need for new CNG Fueling Station will be higher because the estimated amount of Natural Gas Vehicles (AGV) will increase Just relying on the Goverment to invest in CNG Fueling Station, it is constrained by limited funding from APBN. This makes the invesment from private investors become urgent. However, investor concern to invest in CNG Fueling Station are not based on adequate knowledge. This study analyzes the feasibility of CNG Fueling Station investment under accelerating scenarios using NPV,IRR, and Payback Period followed by perfoming a sensitivity analysis. The results showed that the best locations which for establishing of fueling station in on Budi Utomo Street. Feasibility analysis shows that the station on Budi Utomo Street built with acceleration scenario is fasible even worst case demand (coming from Busway only) and the NPV is positive with Rp.4.929.489.648."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43824
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dio Aufa Handoyo
"Penggunaan kendaraan berbahan bakar gas adalah sebuah strategi untuk menghadapi masalah ketergantungan energi dan dampak lingkungan. Sebagai negara yang memiliki persediaan gas yang besar dan kebutuhan energi yang terus meningkat, Indonesia bisa mendapatkan manfaat besar melalui peningkatan volume dan economies of scale dalam penggunaan bahan bakar gas. Namun, usaha pemerintah untuk mengkonversi kendaraan menjadi berbahan bakar gas masih terhambat. Salah satu penyebab masalah ini ialah kekurangan infrastruktur, khususnya dalam stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG), dimana terdapat masalah chicken-or-egg antara pembentukan permintaan dan konstruksi infrastruktur karena keduanya saling membutuhkan. Studi ini bertujuan untuk menentukan jumlah SPBG yang dibutuhkan serta penentuan lokasi idealnya dengan mempertimbangkan ciri khas transportasi umum yaitu titik konsentrasi permintaan pendekatan berbasis GIS. Hasil dari 4 skenario yang memperhitungkan tipe fasilitas kandidat dan kondisi lalu lintas didapatkan melalui pendekatan pemodelan location-allocation dan dievaluasi menggunakan model finansial sederhana. Pada lokasi yang kurang atraktif secara finansial, terdapat beberapa alternatif yang dapat dievaluasi untuk mendapatkan demand yang dijangkau oleh lokasi tersebut, seperti mendirikan SPBG independen atau penggunaan mobile refueling units (MRUs).

The adoption of natural gas vehicles (NGV) is a recognized strategy to address energy dependence and environmental impact issues. As a country with abundant natural gas supply and ever-rising energy needs, Indonesia stands to benefit from the creation of volume and economies of scale in natural gas utilization. The national push to convert vehicles into NGV, however, has largely stalled. One of the problems this initiative faces is the lack of infrastructure, namely, gas refueling stations, where a chicken-or-egg problem is observed between demand creation and infrastructure construction. This study proposes to determine the number of refueling stations needed and the ideal locations to put them, by leveraging concentration points offered by public transportation fleets such as terminals and taxi pools using a GIS-based approach. Results from four different scenarios accounting for candidate facility types and traffic conditions were obtained with a location-allocation modeling approach and evaluated for economic viability using a simple financial model. In locations where economic viability is lacking, other alternatives could then be evaluated to get the demand covered by those locations, be it by constructing stand-alone refueling stations or utilizing mobile refueling units (MRUs).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanah Kusumah
"Skripsi ini mempresentasikan tentang penerapan programa integer dalam melakukan optimasi alokasi pool dan stasiun pengisian bahan bakar gas khusus untuk Transjakarta Busway. Fungsi tujuan yang akan dicapai adalah meminimumkan deadmiles. Deadmiles merupakan perjalanan kosong yang menimbulkan cost Rp.12550/km yang timbul saat armada Busway mengisi gas maupun menuju atau kembali dari pool. Programa integer yang digunakan untuk meminimumkan deadmiles adalah integer 0-1 dimana bilangan 0-1 sebagai variabel keputusan apakah bus dialokasikan pada pool i (Xij = 1) atau tidak (Xij = 0) dan apakah pool i dibangun (Yi = 1) atau tidak (Yi = 0).
Pemilihan output variabel keputusan ini menghasilkan deadmiles terkecil. Optimasi dihasilkan untuk setiap skenario yang dibuat. Nilai deadmiles terbaik tidak pasti dihasilkan jika semua pool dibangun. Skenario deadmiles terkecil adalah pengalokasian bebas, yaitu bus pada setiap ujung koridor bebas memilih lokasi pool terdekat. Model optimasi ini dapat digunakan jika ingin menambah jumlah bus atau jumlah koridor.

This Final Assignment presents an application of integer programming optimization for allocating pool and gas station for Transjakarta Busway. The purpose is get the best allocation with the result that can minimizing deadmiles. Deadmiles is useless trip that can make its operational cost high. The deadmiles cost must be paid is Rp.12550/km for its trip to or from the pool. Binary integer programming is used to minimize deadmiles. Decision variabel 0-1 decide whether bus should be allocated to pool i (if Xij = 1) or don?t (if Xij = 0), whether pool i should be built (if Yi = 1) or don?t (if Yi = 0).
The choosing of decision variable by LINGGO software will deliver best result. The output of this optimization is vary based on scenario. The lowest deadmiles delivered by free allocation scenario that buses are at end of each corridor can be allocated at the nearest pool. This model optimization can be used when the number of Busway is increase or build several new corridor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venny Rahayu
"PT. XXX merupakan salah satu produsen sepatu yang ada di Indonesia. Sepatu yang dihasilkan memiliki variasi model yang beragam. Permintaan sepatu bersifat fluktuatif dan disesuaikan dengan due date yang telah ditentukan. Model konfigurasi mesin yang terdapat diperusahaan adalah mesin paralel dengan kecepatan berbeda. Model konfigurasi mesin yang digunakan oleh perusahaan mengharuskan perusahaan untuk menyeimbangkan kinerja semua mesin yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk memproleh penjadwalan produksi yang optimal dengan menggunakan model programa integer linier campuran yang diselesaikan dengan algoritma branch and bound. Dengan menggunakan bantuan pemrograman LINGO 9.0 versi extended, diperoleh penjadwalan produksi yang optimal dengan total waktu proses produksi (makespan) selama 143,5 jam dan efisiensi mesin sebesar 92,91%.

PT. XXX is a company shoes in Indonesia. The shoes which produced have variety of model variations. Demand fluctuate shoes and adjusted to the due date specified. Engine configuration model contained in the company is machines in parallel with different speeds. It is requiring the company to balance the performance of all existing machine. This research is conducted to obtain optimal production schedule by using mixed integer linear programiming model which solve by using branch and bound algorithm. By using LINGO 9.0 extended version, researcher obtain optimal production schedule with total flow time (makespan) for 143,5 hours and efficiency of machine by 92,91%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuty Arsyda
"Instalasi Bedah Sentral (IBS) merupakan bagian paling krusial di rumah sakit karena merupakan sumber biaya terbesar bagi rumah sakit yang sekaligus menjadi sumber pendapatan terbesarnya. Salah satu cara dalam mencapai efisiensi dan efektivitas fungsi IBS adalah dengan menciptakan metode penjadwalan operasi yang mampu mengoptimalkan sumber dayanya sehingga mampu mengurangi waktu lembur, mengatasi ketidakseimbangan utilisasi ruang operasi akibat penerapan metode blocking, dan mengurangi waktu tunggu pasien akibat tertundanya operasi. Hasilnya setelah model binary integer nonlinear programming diolah dengan software LINGO10 adalah berupa keputusan apakah pasien i dioperasi di slot j atau tidak, dimana slot merupakan representasi ruang operasi dan alokasi waktunya.

Operating Room (OR) is the most critical department in hospital because it is the main source of hospital cost and also the main source of revenue. One of strategic way to make it more effective and efficient is by creating scheduling method that can optimize resources to reduce overtime, overcome imbalance OR's utilization because of implementing blocking method, and reduce patients' waiting time because of delayed surgery. The output after binary integer nonlinear programming model is processed by LINGO10 is the decisions whether patient i will be operated at slot j or not which represents OR's number and allocated time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Liananda Deliputri
"Sebuah perusahaan penerbangan negara memiliki rencana untuk membuka bisnis penerbangan baru, dari bisnis penerbangan charter dan pengangkutan minyak bumi, menjadi penerbangan reguler. Hal tersebut dipicu karena berkembangnya daerah kepulauan Indonesia dan meningkatnya jumlah pengguna pesawat terbang karena kondisi geografis Indonesia yang terpisah oleh perairan. Hal itu menjadi peluang bagi perusahaan penerbangan untuk memasuki pasar penerbangan reguler. Namun, perusahaan belum menetapkan daerah yang memiliki potensi menjadi tujuan penerbangan dan juga frekuensi penerbangan harian menggunakan pesawat ATR 72-600 dan CRJ1000. Kendala tersebut menjadi hambatan bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis dan meningkatkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah model matematika yang dapat digunakan untuk menetapkan tujuan penerbangan dengan mempertimbangkan biaya operasional, pendapatan dan jumlah penumpang dari Jakarta menuju daerah destinasi.
Multi objective goal programming MOGP adalah sebuah metode yang digunakan agar dapat menetapkan rute penerbangan yang optimal. Metode ini memiliki konsep meminimumkan deviasi antara kondisi riil, dengan hasil perhitungan. Hasil dari metode ini berupa tujuh bandar udara tujuan dari lima belas bandara rekomendasi perusahaan. Kemudian dilanjutkan dengan metode Integer linear Programming ILP untuk mengetahui frekuensi dan penugasan pesawat harian dengan meminimalkan biaya penerbangan per jam terbang. Sehingga, perusahaan dapat menjalankan ekspansi bisnisnya dengan optimal.

A state airline has plans to open a new aviation business, from charter charter business and petroleum transport, to a regular flight. This is triggered by the development of the Indonesian archipelago and the increasing number of aircraft users due to Indonesia 39 s geographical conditions separated by the waters. It becomes an opportunity for airlines to enter the regular airline market. However, the company has not set a region that has the potential to become a flight destination as well as daily flight frequencies using ATR 72 600 and CRJ1000 aircraft. These constraints become an obstacle for companies to expand business and increase corporate profits. Therefore, a mathematical model is needed that can be used to define the airline 39 s objectives by considering operational costs, revenue and passengers from Jakarta to destination areas.
Multi objective goal programming MOGP is a method used to establish an optimal flight route. This method has the concept of minimizing the deviation between real conditions, with the results of calculations. The results of this method are the seven aerodrome destinations of the fifteen airports the company recommends. Then proceed with Integer linear programming ILP method to know the frequency and daily plane assignment by minimizing flight cost per hour of flight. Thus, the company can run its business expansion optimally.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>