Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145003 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ali Muhammad Shodiq
"Cyclea barbata Miers. yang termasuk dalam suku Menispermaceae telah lama digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan demam dan radang. Penelitian terdahulu membuktikan seduhan daun Cyclea barbata Miers. mampu memperbaiki aktivitas enzim antioksidan mencit bertumor kelenjar susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi daun Cyclea barbata Miers. serta identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi yang paling aktif. Ekstraksi dilakukan secara maserasi berturut-turut menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak diukur menggunakan metode 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH).
Ekstrak metanol menunjukkan aktivitas terbesar dengan IC50 72,57 μg/ml. Ekstrak metanol kemudian difraksinasi secara kromatografi kolom dipercepat dengan eluen campuran, yaitu n-heksana-etil asetat, kemudian etil asetat-metanol dengan kepolaran yang semakin meningkat. Hasil fraksinasi diperoleh 6 fraksi gabungan (fraksi A-fraksi F). Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan fraksi E mempunyai aktivitas antioksidan terbesar dengan IC50 20,13 μg/ml. Hasil identifikasi fraksi E menunjukkan adanya golongan senyawa alkaloid, polifenol, glikosida, dan saponin. Sedangkan golongan senyawa yang menunjukkan hasil positif antioksidan terdeteksi sebagai alkaloid dan flavonoid.

Cyclea barbata Miers. included in the Menispermaceae family has been used as a traditional medicine to cured fever and inflammation. The former research has revealed that Cyclea barbata Miers leaves infusion could improve antioxidant enzyme activity from mice with breast tumor. The purpose of this research was to studies antioxidant activity of Cyclea Barbata Miers. leaves extracts and fractions and to identifies the chemical compounds from highest fraction. The leaves were macerated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol respectively. The antioxidant activity of each extract were measured using 1,1-diphenyl-2-picrilhydrazyl (DPPH) method.
Methanol extract showed the highest activity with IC50 value of 72,57 μg/ml. Methanol extract then fractionated using vacuum liquid chromatography by combination of n-hexane-ethyl acetate, followed by ethyl acetate-methanol with increased polarity. The fractionation obtained 6 fractions (fraction A-fraction F). The antioxidant activity assay showed that fraction E has highest antioxidant activity with IC50 value of 20,13 μg/ml. Identification of fraction E revealed that the fraction contains alkaloids, phenolic compounds, glycosides, and saponins. While the chemical compounds that showed an antioxidant positive result detected as alkaloid and flavonoid.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42811
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Febri Handayani
"Inflamasi adalah suatu respon protektif akibat stimulus eksogen maupun endogen yang ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal cedera sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel. Leukotrien merupakan salah satu mediator inflamasi yang terbentuk dari jalur lipoksigenase dan memiliki peran pada sejumlah proses patofisiologis, seperti asma, metastasis kanker, dan aterosklerosis. Cyclea barbata Miers. merupakan salah satu tanaman dari marga Cyclea yang memiliki manfaat sangat banyak bagi tubuh, namun potensi antiinflamasi dengan cara menghambat aktivitas enzim lipoksigenase belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi dengan metode penghambatan lipoksigenase terhadap ekstrak metanol, etil asetat, dan n-heksan daun Cyclea barbata Miers, penetapan kadar flavonoid total dengan metode kolorimetri AlCl3, dan penapisan fitokimia dari ekstrak yang teraktif. Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki aktivitas penghambatan enzim lipoksigenase tertinggi dengan nilai IC50 sebesar 0,267 g/mL. Ekstrak etil asetat ini memiliki kadar flavonoid total sebesar 21,62 mgQE/g ekstrak. Hasil penapisan fitokimia pada ekstrak etil asetat Cyclea barbata Miers. menunjukkan bahwa ekstrak ini mengandung flavonoid, glikosida, dan terpenoid.

Inflammation is a protective response due to exogenous or endogenous stimulus aimed at eliminating the initial cause of cell injury and disposing of necrotic cells and tissues caused by cell damage. Leukotriene is one of the inflammatory mediators formed from the path of lipoxygenase and has a role in a number of pathophysiological processes, such as asthma, cancer metastasis, and atherosclerosis. Cyclea barbata Miers. is one of the plants of the genus Cyclea that has enormous benefits for the body, but the potential for anti inflammatory by inhibiting lipoxygenase enzyme activity is still unknown. The aim of this study was to test the anti inflammatory activity with lipoxygenase inhibition method against metanol, ethyl acetate, and n hexane extract of Cyclea barbata Miers leaves, determination of total flavonoid content with colorimetric method AlCl3, and phytochemical screening of the most active extract. The results showed that ethyl acetate extract had the highest lipoxygenase enzyme inhibiting activity with IC50 value of 0.267 g mL. This ethyl acetate extract has a total flavonoid content of 21.62 mgQE g extract. Phytochemical screening shows that ethyl acetate extract of Cyclea barbata Miers. contains flavonoids, glycosides, and terpenoids."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S68219
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita
"ABSTRAK
Antioksidan memiliki peranan penting dalam mencegah atau menunda waktu
timbulnya penyakit degeneratif melalui mekanisme penghambatan proses oksidasi
yang menyebabkan penyakit kronik dan menunda waktu terjadinya aging. Reaksi
antara antioksidan dengan radikal bebas dapat menghentikan reaksi berantai
radikal bebas sehingga mencegah pembentukan senyawa radikal baru. Buah cabe
rawit (Capsicum frutescens L.) telah diketahui aktivitas antioksidannya melalui
penelitian-penelitian ilmiah. Senyawa beraktivitas antioksidan pada buah cabe
rawit dapat tersebar pula di bagian daun. Tujuan penelitian ini adalah menguji
aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi ekstrak daun cabe rawit (Capsicum
frutescens L.) dan mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi teraktif.
Ekstraksi daun Capsicum frutescens L. dilakukan dengan metode maserasi
bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan metanol. Aktivitas
antioksidan daun Capsicum frutescens L. diuji dengan metode 1,1-difenil-2-
pikrilhidrazil (DPPH). Hasil uji aktivitas antioksidan pada ekstrak n-heksana, etil
asetat, dan metanol menunjukkan nilai IC50 berturut-turut 160,81; 105,08 dan
48,28 μg/mL. Ekstrak metanol sebagai ekstrak teraktif kemudian difraksinasi
dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksi teraktif dari ekstrak metanol adalah
fraksi keenam (CM6) dengan nilai IC50 sebesar 72,07 μg/mL. Golongan senyawa
yang terdapat dalam fraksi teraktif ini adalah flavonoid dan glikon.

ABSTRACT
Antioxidant has important role in preventing or delaying degenerative disease by
ihibiting oxidation that causes chronic disease and delaying aging. Reaction of
antioxidant and free radicals stop the chain reaction of free radicals so it prevents
formation of new radicals. Antioxidant activity of hot short pepper fruit
(Capsicum frutescens L.) has been known by scientific research. Antioxidant
compounds of hot short pepper fruit may be found in its leaves. This research
aims to test the antioxidant activity of hot short pepper leaves (Capsicum
frutescens L.) extracts and extract fractions and identify compounds group of the
most active fraction. Extraction method of Capsicum frutescens L. leaves is
maseration using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvent. Antioxidant
activity of Capsicum frutescens L. leaves tested by 1,1-diphenyl-2-picrylhidrazyl
(DPPH) method. Result of antioxidant activity test in extract of n-hexane, ethyl
acetate, and methanol show that IC50 value are 160,81; 105,08 and 48,28 μg/mL.
Most active extract or methanol extract then fractionized by accelerated column
chromatography. The most active fraction of methanol extract is sixth fraction
(CM6) which has IC50 value 72,07 μg/mL. Groups of compounds contained in the
most active fraction are flavonoid and glycon.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43777
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gine Intan Pratidinaningsih
"Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman tumbuhan terbesar
di dunia. Keanekaragaman tumbuhan dan senyawa kimia yang ada di dalamnya perlu
diidentifikasi untuk penggunaan yang tepat. Penelitian senyawa kimia pada tumbuhan
dilakukan dengan pendekatan kemotaksonomi dan sudah dimulai pada awal abad kedua.
Salah satu tumbuhan yang menarik untuk diteliti adalah dari genus Artabotrys, dimana
di Indonesia terdapat 20 jenis Artabotrys. Artabotrys telah diketahui mengandung
senyawa metabolit sekunder dan pernah digunakan sebagai pengobatan tradisional
untuk beberapa penyakit, kemudian dilaporkan pula adanya aktivitas sebagai
antibakteri. Maka, saat ini, potensi antioksidan menjadi salah satu potensi yang ingin
digali, khususnya pada spesies Artabotrys blumei Hook.f. & Thomson mengingat belum
banyaknya penelitian yang dilakukan pada spesies tersebut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui aktivitas antioksidan kulit batang A. blumei pada tingkat fraksi
dimana ekstrak dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut heksana, etil
asetat dan metanol. Fraksinasi dilakukan pada ekstrak metanol dengan menggunakan
kromatografi kolom, dan didapatkan 9 fraksi gabungan. Uji aktivitas antioksidan
dilakukan dengan menggunakan metode DPPH pada panjang gelombang 517 nm. Hasil
menunjukkan bahwa 9 fraksi gabungan memiliki aktivitas antioksidan dengan fraksi F
sebagai fraksi teraktif yang memiliki nilai IC50 17,0044 μg/mL dan bobot fraksi
2,3128 g. Dilakukan juga penapisan fitokimia dan didapatkan hasil bahwa fraksi F
mengandung senyawa flavonoid dan fenol. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa
fraksi ekstrak metanol kulit batang A. blumei memiliki potensi yang cukup baik sebagai
antioksidan sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menuju tingkat isolasi dan
pemurnian untuk memperoleh senyawa tunggal yang berkhasiat sebagai antioksidan.

Indonesia is one of the countries with the largest variety of plants in the world. Plant
diversity and chemical composition in need to be required for proper use. Research into
the chemical composition of plants is carried out by chemotaxonomy and has begun in
the early second century. One of the interesting plants to be distributed is from the
genus Artabotrys, where in Indonesia there are 20 types of Artabotrys. Artabotrys has
been known to contain secondary metabolites and has been used as a traditional
treatment for several diseases, and then published as an antibacterial activity. So, at this
time, the potential for antioxidants is one of the potential to be explored, specifically in
the species Artabotrys blumei Hook.f. & Thomson given the amount of research done
on that species. This study discusses the antioxidant of A. blumei stem bark at the
fraction level where the extract is made by maceration method using hexane, ethyl
acetate and methanol. Fractionation was carried out on methanol extract using column
chromatography, and 9 combined fractions were obtained. The antioxidant activity test
was carried out using the DPPH method at a wavelength of 517 nm. The results showed
that 9 fractions contained antioxidant activity with F fraction as the most active fraction
which had an IC50 value of 17.0044 μg/mL and a weight of fraction of 2.3128 g.
Phytochemical screening can also be obtained and the fraction F results contain
flavonoid and phenol compositions. From this study, it can be concluded that the
A. blumei stem bark extract of methanol has good potential as an antioxidant so that it
can be further developed to reach a level of isolation and purification to obtain a single
composition that is efficacious as an antioxidant.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayuk Isneyni Ismail
"Daun cincau hijau Cyclea barbata Miers. merupakan tanaman yang berasal dari Indonesia yang dipercaya memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Adapun senyawa pada daun cincau hijau yang dapat berperan sebagai antiinflamasi adalah flavonoid. Proses inflamasi dipengaruhi oleh dua jalur yaitu lipoxygenase LOX dan cylooxygenase COX . Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi optimum untuk ekstraksi daun cincau hijau dengan metode ionic liquid-microwave assisted extraction IL-MAE serta mengetahui penghambatannya terhadap aktivitas lipoksigenase. Spektrofotometer UV-Vis digunakan untuk penetapan kadar flavonoid total dan uji penghambatan lipoksigenase. Kondisi optimum yang diperoleh berada pada rasio simplisia banding pelarut 1:40 b/v , waktu ekstraksi 15 menit, dan konsentrasi [Bmim][Br] 2 mol/L dimana diperoleh kadar flavonoid total sebanyak 31,25 mgQE/1 g ekstrak kental dengan penghambatan aktivitas lipoksigenase tertinggi 69,29 . Hasil pengujian menunjukkan bahwa kondisi optimum didapatkan kadar flavonoid total tertinggi dan terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan kadar flavonoid total dengan peningkatan penghambatan aktivitas lipoksigenase.

Green grass jelly leaf Cyclea barbata Miers. is a plant from Indonesia that is believed to have anti inflammatory activity. The compound in the leaves of green grass jelly that can act as an anti inflammatory is flavonoids. There are two pathways in which the inflamatory process can occur, lipoxygenase LOX and cylooxygenase COX . The purpose of this research was to find the optimum condition in green grass jelly extraction using the ioninc liquid microwave assisted extraction IL MAE and to find its inhibition activity of lipoxygenase. Spectrophotometry UV Vis was used to determined the total flavonoid content and its inhibition activity of lipoxygenase. The optimum condition was achieved using the simplicia and solvent ratio of 1 40 w v , with 15 minutes of extraction time, and the concentration of Bmim Br 2 mol L. The total flavonoid content obtained was 31.25 mgQE 1 g of viscous extract and the highest inhibition of lipoxygenase activity was 69.29 . Based from the results can be concluded that the total flavonoid content was the highest at the optimal conditions, and there was a linear corelation between the levels of flavonoids and inhibition activity of lipoxygenase.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erawati
"Garcinia merupakan salah satu tumbuhan di Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Beberapa senyawa aktif pada marga Garcinia yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan diantaranya xanton, flavonoid dan alkaloid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan golongan senyawa kimia daun Garcinia daedalanthera Pierre yang merupakan salah satu spesies dari marga Garcinia. Pengukuran aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH.
Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol memiliki aktivitas sebagai antioksidan, dengan nilai IC50 berturut-turut yaitu 56, 780; 9,040; dan 12,838 μg/mL. Pada ekstrak etil asetat dilakukan fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dan diperoleh delapan fraksi gabungan berdasarkan hasil KLT yaitu A,B,C,D,E,F,G, dan H. Fraksi G merupakan fraksi paling aktif dengan nilai IC50 sebesar 4,673 μg/mL. Identifikasi golongan senyawa kimia pada fraksi G menunjukkan adanya flavonoid, alkaloid dan saponin.

Garcinia is one of the plants in Indonesia that have potential as antioxidants which can be used to treat various diseases. Some of the active compounds in Garcinia genus which have antioxidant activity are xanthones, flavonoids and alkaloids. The study was conducted to determine the antioxidant activity and screening chemical compounds from leaves of Garcinia daedalanthera Pierre, which is one species of the genus Garcinia. Measurement of antioxidant activity carried out using the DPPH method.
The results showed that the extracts of n-hexane, ethyl acetate, and methanol have antioxidant activity, with IC50 values were 56,780; 9,040 and 12,838 μg/mL, respectively. In the ethyl acetate extract fractionation performed using vacuum liquid chromatography and obtained eight fractions combined based on TLC results of the A, B, C, D, E, F, G, and H. The fraction G was the most active fraction with IC50 value of 4,673 μg/mL. The screening of chemical compounds in the fraction of G showed flavonoids, alkaloids and saponins.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45665
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Febriani
"ABSTRAK
Cocculus orbiculatus (L) DC. yang dikenal sebagai tanaman cincau dan termasuk
ke dalam suku Menispermaceae. Berdasarkan penelitian terdahulu diketahui jenis
tanaman cincau lainnya memiliki aktivitas antioksidan, namun informasi dan
penelitian mengenai tanaman Cocculus orbiculatus (L.) DC. masih terbatas. Oleh
karena itu dilakukan penelitian ini untuk menentukan aktivitas antioksidan dari
ekstrak dan fraksi daun Cocculus orbiculatus (L.) DC. serta identifikasi golongan
senyawa kimia dari fraksi yang aktif. Metode yang digunakan untuk uji aktivitas
antioksidan adalah metode peredaman radikal DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan
cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut dengan kepolaran meningkat,
berturut-turut n-heksana, etil asetat dan metanol. Fraksinasi dilakukan terhadap
ekstrak dengan aktivitas antioksidan tertinggi dengan cara kromatografi kolom
vakum. Fraksi teraktif diidentifikasi kandungan kimianya dengan teknik KLT
kecuali saponin dan glikon. Hasil uji peredaman radikal DPPH menunjukkan
ekstrak teraktif yaitu ekstrak metanol yang mempunyai nilai IC50 74,32 μg/ml dan
fraksi teraktif yaitu fraksi G yang mempunyai nilai IC50 66,79 μg/ml. Hasil
identifikasi fraksi G menunjukkan adanya flavonoid, tanin dan senyawa gula
(glikon)

ABSTRACT
Cocculus orbiculatus (L.) DC. is common known as cincau plant from
Menispermaceae family. The previous study showed that the other cincau plants
have antioxidant activity, however there was a few information and investigation
about Cocculus orbiculatus (L) DC. Therefore, this study presents antioxidant
activity from extract and fractions of Cocculus orbiculatus L.) DC. leaves and
identify chemical compounds from the active fraction. Antioxidant activity was
determined by DPPH radical scavenging activity. Extraction was made by
maseration using different solvents with increasing polarity, n-hexane, ethyl
acetate, and methanol. The most active extract was fractionated by vacuum colom
chromatography method. The chemical compound of the most active fraction was
identified using TLC except saponin and glycon. Antioxidant activity test shows
the most active extract is methanolic extract with IC50 74,32 μg/ml and the most
active fraction is G fraction with IC50 66,79 μg/ml respectively. Chemical
identification shows G fraction containing flavonoids, tannins and glycon.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43810
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Indah Lia
"Radikal bebas adalah atom, gugus atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas bersifat sangat reaktif dan dapat menjadi reaksi yang tidak terkontrol, namun reaktivitas radikal bebas dapat diatasi dengan senyawa antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron sehingga reaktivitas dari radikal bebas dapat diredam. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol daun Antidesma neurocarpum Miq. serta mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dari fraksi teraktif. Daun Antidesma neurocarpum Miq. diekstraksi dengan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Ekstrak paling aktif dari fraksi hasil kolom diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH.
Dari uji yang dilakukan diperoleh hasil bahwa semua ekstrak memiliki aktivitas antioksidan yang dapat ditunjukkan dengan nilai IC50. Nilai IC50 dari ekstrak teraktif metanol, etil asetat, dan n-heksan secara berturut-turut adalah 2,18 ppm; 2,27 ppm; dan 41,15 ppm. Golongan senyawa yang terkandung di dalam ekstrak metanol adalah terpen, flavonoid, saponin, glikosida dan tanin. Hasil fraksinasi kolom dipercepat dari ekstrak metanol dihasilkan 6 fraksi gabungan dan diperoleh fraksi teraktif yaitu fraksi E dengan nilai IC50 2,03 ppm dengan kandungan kimia adalah terpen, flavonoid, tanin, glikosida dan saponin.

Free radicals are atoms, a cluster of atoms or molecule which have one or more electrons which is not paired. Free radicals are very reactive and could be an uncontrolled reaction, but it could be solved by antioxidant. Antioxidant is a compound that can donate one or more electrons to free radicals so that its reactivity could be muted. The aim of this research was to know the antioxidant activity of n-hexan, ethyl acetate and methanol Antidesma neurocarpum Miq. leaves extracts and to know the chemical compounds of the most active fraction. Antidesma neurocarpum Miq. leaves were macerated by n-hexan, ethyl acetate, and methanol. The most active of the extract and column fraction were tested its antioxidant activity by DPPH method.
The results showed that all of the extracts had antioxidant activity, which looked from their % inhibition and IC50. IC50 of methanol, ethyl acetate, and n-hexan extract were 2.18 ppm, 2.27 ppm and 41.15 ppm, respectively. Methanol extract contained terpene, flavonoids, saponin, glycoside and tanine. Six fractions were obtained from the accelerated fractionation of methanol extract and the most active fraction was fraction E with IC50 was 2.03 ppm and it contained terpene, flavonoids, tanin, glicoside and saponin.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rieka Widihasputri
"Diabetes melitus merupakan penyakit dengan tingkat prevelensi cukup tinggi. Penyakit ini berupa gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Diabetes melitus dapat diobati dengan inhibitor -glukosidase. Penelitian terdahulu dilaporkan bahwa ekstrak metanol daun Antidesma neurocarpum Miq.memiliki memiliki aktivitas penghambatan yang kuat terhadap -glukosidase (IC50=2,18 μg/m). Peneltian ini dilakukan untuk mengetahui ekstrak dan fraksi teraktif pada penghambatan aktivitas -glukosidase serta mengetahui golongan senyawa kimia dari ekstrak dan fraksi teraktif tersebut. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi bertingkat (n-heksan, etil asetat dan metanol). Uji penghambatan aktivitas -glukosidase dilakukan dengan microplate reader (=405 nm). Sebagai standar, digunakan akarbosa (IC50=38,37 μg/mL). Ekstrak metanol memiliki aktivitas penghambatan -glukosidase paling kuat dengan persen inhibisi paling tinggi (89,53%). Ekstrak metanol tersebut diidentifikasi golongan senyawa kimianya dan difraksinasi dengan kromatografi kolom dipercepat. Fraksinasi menghasilkan 15 fraksi gabungan. Fraksi gabungan yang lebih dari 200 mg diuji aktivitas penghambatannya terhadap -glukosidase. Fraksi gabungan ke-8 adalah fraksi gabungan teraktif (IC50=40,77) dengan mekanisme penghambatan secara kompetitif terhadap -glukosidase. Golongan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak metanol dan fraksi gabungan daun Antidesma neurocarpum Miq. adalah flavonoid, tanin, glikosida, fenol dan alkaloid.

Diabetes mellitus has high frequency levels. Symphyton of metabolism disfunction showed by hyperglikemia and abnormallity of carbohydrates, fats, and proteins metabolism. It’s known can be cured with -glycosidase inhibitor. Previous experiment reported that methanol extract from leaves of Antidesma neurocarpum Miq. has a strong inhibitory activity of -glukosidase (IC50 of 2,18 μg/mL). This experiment is done to know about the most active extract and fraction of inhibitory activity of -glycosidase and also the chemical compounds from those most active extract and fraction. Extraction is done by using multilevel maceration (n-hexane, ethyl acetate and methanol). Inhibitory activity of - glycosidase tested with microplate reader (=405 nm). As standard, used akarbosa (IC50 of 38.37 μg/mL). Methanol extract has the strongest inhibitory activity of - glycosidase with the highest inhibitor percentage (89,53%). It’s identified the chemical compounds and fracinationed by accelerated column chromatography. Fractination produced 15 combined fractions. Combined fractions which more than 200 mg tested to know their inhibitory activity of -glukosidase. Result showed that the most active fraction is the 8th (IC50=40,77 μg/mL) with a competitive inhibitor mechanism to -glycosidase. Chemical compounds that is found in the methanol extract and 8th fraction of Antidesma neurocarpum Miq. leaves are flavonoids, tannins, glycosides, fenol and alkaloids."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S47745
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nofiantini
"Prevalensi penyakit diabetes melitus (DM) meningkat secara signifikan di seluruh belahan dunia. Penghambat α-glukosidase diketahui berperan sebagai agen terapeutik untuk pengobatan diabetes, khususnya DM tipe 2. Berdasarkan penelitian sebelumnya diketahui bahwa terdapat berbagai tanaman yang memiliki efek penghambatan terhadap aktivitas α-glukosidase, salah satunya adalah daun garu (Antidesma montanum Blume). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh fraksi yang memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase tertinggi dari ekstrak etanol daun garu dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi teraktif tersebut. Serbuk simplisia diekstraksi secara maserasi menggunakan pelarut etanol 80% kemudian difraksinasi dengan n-heksana, etil asetat, dan metanol. Uji penghambatan aktivitas α-glukosidase dilakukan dengan mengukur serapan produk p-nitrofenol yang dihasilkan dari reaksi antara α-glukosidase dan substrat p-nitrofenil- α-D-glukopiranosida menggunakan microplate reader pada λ 405 nm. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki efek penghambatan aktivitas α-glukosidase terbaik dengan IC50 138,38 ppm. Hasil uji kinetika enzim menunjukkan fraksi etil asetat menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan bahwa fraksi etil asetat mengandung glikosida, tanin, dan terpen.

Prevalence of diabetes mellitus (DM) increased significantly in all parts of the world. α-Glucosidase inhibitors have known to be therapeutic agent for diabetes treatment, especially type 2 DM. Based on previous studies in mind that there are various plants that have the effect of inhibiting the activity of α-glucosidase, one of which is garu leaves (Antidesma montanum Blume). This research purposed to get the fraction which had the highest α-glucosidase inhibiting activity from ethanol extract of garu leaves and identify the chemical compounds from the most active fraction. Simplisia powder was extracted by maseration using 80% ethanol then fractionated using n-hexane, ethyl acetate, and methanol. Inhibitory activity test was performed by measuring absorbance of p-nitrophenol, which produced by reaction between α-glucosidase and p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside, using microplate reader at 405 nm. The result showed that ethyl acetate fraction have the best α-glucosidase inhibitory activity with IC50 values 138.38 ppm. The test of enzyme kinetics showed that ethyl acetate fraction inhibited competitively. The phytochemical screening showed that ethyl acetate fraction of garu leaves contained glycosides, tannins, and terpenes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S53350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>