Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80773 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Zul Chairiyah
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S10539
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dien Wijayatiningrum
"Tesis ini membahas mengenai pengaruh Nokyo di dalam kebijakan sektor pertanian di bawah kepemimpinan Shinzo Abe, melalui penggunaan teori kelompok kepentingan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui studi literatur atau kajian pustaka, studi data resmi yang dipublikasikan oleh kementerian, media masa, dan situs-situs yang terkait langsung dengan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan di antara LDP dan Nokyo masih sangat kuat terbukti dengan adanya kebijakan penyeimbang yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, re-organisasi Nokyo tidak melemahkan kebijakan pertanian melainkan lebih menguatkan sektor pertanian dan juga petani.

The purpose of this research is to identify the influence of Nokyo as an interest group on agricultural policy under abe's Cabinet by using interest group theory. As a preliminary study this research employs qualitative method by collecting and analyzing data through literature review and some official data that are published by the media and website related to the reseach project. The result showed that relationship between LDP and Nokyo are still remain strong. Since Abe's Cabinet conducting a balancing policy to maintenance a good relationship with Nokyo after decided a new policy. Furthermore, Re organization under Abe's Cabinet not weaken the agricultural policy and farmers. The new agricutrual policy, make an agricultural sector more competitive and farmers became more independent and strong. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A. Syamsul Zakaria
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana landasan hukum dan
mekanisme konvensi nasional pemilihan calon presiden yang dianut oleh Partai
Golongan Karya 2003-2004 serta mengetahui bagaimana pelaksanaan reknitmen
Konvensi Nasional pemilihan calon presiden Partai Golongan Karya. Selain itu, tesis
ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara Konvensi
Nasional pemilihan calon presiden yang dilaksanakan Partai Golongan Karya dengan
konsep Konvensi Nasional pemilihan calon presiden di Amerika Serikat, baik Partai
Demokrat maupun Partai Republik.
Secara metodologi, penelitian ini cenderung bersifat kualitatif dengan kategori
deskripsi analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data
primer {indepth interview) dan sekunder (dokumen partai dan sumber pustaka). Proses
analisa dilakukan dari penggabungan kedua data ini.
Temuein dari penelitian tesis ini ialah; pertama, dalam mekanisme pelaksanaan
konvensi, partai Golongan Karya cenderung bersifat reaksioner atas perkembangan
isu-isu aktual yang berkembang, mekanisme konvensi masih terkatagorikan tidak
baku. Artinya aturan dasar konvensi hanya terdapat pada Keputusan Rapim, tidak
diataur dalam AD/ART. Hal itu tentunya berbola dengan Konvensi di Amerika
Sertikat, dimana ketentuan dasar Konvensi diatur dalam AD/ART Partai Politik, baik
Partai DemokratmaupunPartai Republik.
Ketidakbakuan mekanisme itu terlihat mulai dari tahap persiapan hingga tahap
pemilihan. Ketidakbakuan mekanisme tersebut karena konvensi tidak memiliki
kedudukan politik dan hukum yang kuat dalam tata organisasi partai. Ini disebabkan
konvensi tidak diatur dalam AD dan ART Partai sebagaimana di Amerika Serikat
(partai Republik dan partai Demokrat) sehingga hasil konvensi pun tak memiliki
kekuatan yang tetap sebab ada peluang rapat pimpinan (Rapim) bisa mengubahnya
kembali.
Selain mekanisme yang cenderung tidak mendukung terhadap pelaksanaan
Konvensi Partai Golongan Karya ke arah yang lebih baik dan berkualitas, juga
pelaksanaan Konvensinya yang inkonsistensi ikut mendorong rusaknya tujuan mulia
d£iri konvensi. Inkonsistensi yang diperagakan pada pelaksanaan Konvensi telah
merampas prinsip-prinsip dasar terciptanya konvensi yang baik dan berkualitas, yakni
kedaulatan pemilih, keterbukaan proses pemilihan dan indefedensi panitia
penyelenggara. Sehingga pada gilirannya dengan mekanisme dan pelaksanaan
konvensi yang baik akan turut membangun demokrasi yang berkualitas dalam tatanan
politik ketatanegaraan. Sementara jika dikomparasikan dengan Partai Republik dan Partai Demokrat di
Amerika Serikat, mekanisme Konvensi Nasional Partai Golongan Karya dapat
dikatakan masih ketinggalan dibanding keduanya. Kenyataan itu terlihat dari tiga
dimensf; (1) landasan hukum (2) mekanisme pelaksanaan konvensi, dan (3) peseita
dan suara. Baik Partai Republik maupun Partai Demokrat sama-sama menerapkan tiga
dimensi ini secara terbuka, independen,dan memiliki kedaulatan tinggi."
2004
T36693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Taufik
"Penelitian ini secara khusus membahas tentang brand positioning dalam politik. Partai politik sebagai subjek dan unsur terpenting dalam demokrasi di Indonesia, Perbandingan brand positioning yang dimiliki masing-masing partai politik adalah inti dari penelitian ini. Dengan melihat berbagai atribut yang dimiliki, positioning partai dapat dideskripsikan secara jelas. Penelitian ini menggunakan variable yang terangkum dari berbagai jurnal penelitian. Terdapat Golkar, PDIP, Demokrat, PKS dan Gerindra atas pertimbangan pengalaman yang dimiliki dari Pemilu yang telah diikuti. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software statistik IBM SPSS versi 21. Hasil menunjukkan bahwa perbedaan positioning partai politik dapat terkonfigurasi melalui perceptual map. Beberapa atribut yang tersaji dalam penelitian membantu pemilih dalam hal ini responden untuk dapat menilai image dari sebuah partai.

This research specifically discover brand positioning in politics. Political party as the most important element for democracy in Indonesia. Comparison of party's positioning is the essence of this recent research. By determining many attributes, party's positioning can be defined clearly. This research is adapted many variables that combining many scientific articles. There are Golkar, PDIP, Demokrat, PKS and Gerindra considering their experiences of its successive election. Data processing of its research is using statistical software IBM SPSS version 21. The outcome distinct the positioning of political parties configured by its perceptual map. Furthermore, few attributes on this research help respondents to discover party's images.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S54268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarya Wiguna
"Kemenangan Partai Demokrat meraih 20,85 persen suara dalam Pemilu Legislatif 2009, banyak ditopang iklan politik yang ditayangkan secam massive di media televisi. Kendati begitu iklan politik Partai Demokmt tak luput dari krisis erika.
Krisis etika dimaksud adalah buying acces to voters, lcbih mengedepankan citra daripada isu, penyederhanaan logika politik, dan penyembunyian informasi yang sebenarnya. Kzisis etika yang muncul dalam iklan politik Partai Demolcrat dipastikan akan berakibat pada teijadinya penyimpangan proses demokratisasi, memunculkan deviasi dalam distribusi infonnasi politik, dan pendidikan politik, serta membangkitkan sinisme publik.
Kata kunci : Krisis etika iklan politik, sinismc publik, buying acces to voters."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33888
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Salam
"Jepang dan China saat ini dikenal sebagai dua negara yang memiliki pengaruh yang cukup besar di kawasan Asia Tenggara. Hal ini terlihat dari dinamika dan pola hubungan yang dibangun oleh China dan Jepang di ASEAN. Bagi Jepang sendiri, pola dan perannyy di ASEAN telah dijalin dalam waktu yang cukup lama, yakni semenjak tahun 1977. Dalam dua dekade, eksistensi dan peran Jepang di ASEAN terlihat sangat bpsar khususnya dalam peran-peran ekonomi dan juga politik. Sementara pola hubungan yang dibangun China dengan ASEAN barn secara formal dijalin pada awal tahun 1990an.
Pola hubungan dan peran strategis Jepang di ASEAN semakin terlihat ketika periode 1980an sampai awal tahun 1990an perekonornian negara-negara ASEAN terns mengalami pertumbuhan mengitu trend yang dijuluki dengan istilah the flying geese, teori angsa terbang dimana Jepang didalamnya memilnpin pertumbuhan dan kebangkitan perekonornian kawasan. Peran Jepang dalam pembangunan ASEAN yang paling menonjol adalah pada sumbangsih FDI, ODA dan juga perdagangan. Ketika periode krisis melanda ASEAN termasuk dalam hal ini adalah negara-negara Asia Timur, keberadaan dan peran Jepang di ASEAN dalam aspek ekonomi politik mengalami gangguan produktifltas.
Sementara itu, peran dan pola hubungan yang dibangun oleh Chlna dengan ASEAN terns mengalami kemajuan walaupun secara formal bare dimulai sekitar tahun 1991. Dalarn item hubungan dagang dan juga inisiasi kerjasama ASEAN China jugs menunjukan tree peningkatan. Ketika periode krisis melanda Asia, eksistensi China relatif cult-up bertahan dan kebal sehingga poly hubungan dan peran-peran ekonomi politiknya dengan ASEAN pun terns mengalamu peningkatan.
Dengan temuan seperti disebutkan di Was, tesis ini memunculkan satu pokok persoalan yakni apakah kehadiran China di ASEAN telah mengancam dominasi ekonomi politik Jepang di ASEAN khususnya periode pasca krisis yakni tahun 1999-2004. Untuk menganalisa sekaligus menjawab pertanyaan penelitian dalam permasalahan tesis, penulis menggunakan beberapa pendeltatan atau teori terkait seperti national interest, neo realis dan juga open regionalism.
Analisa dalam tesis ini menemukan beberapa poin panting; pertama bahwa peran Jepang di ASEAN pasca krisis mengalami fluktuasi dan dalam beberapa hal peran Jepang terlihat menurun. Kedua, Jepang sangat khawatir melihat China yang secara produktif terus berperan aktif dengan ASEAN. Hal ini karena kebangkitan dan pertumbuhan ekonomi China terus meningkatkan eskpansi dan kemitraan dengan negara-negara kawasan khususnya ASEAN.
Pada akhirnya, penulis menemukan beberapa hal terkait dengan ancaman China terhadap dominasi ekonomi politik Jepang di ASEAN. Pertama, periode pasca krisis peran dominasi keperuimpinan ekonomi politik Jepang di ASEAN mulai bergeser, akibat munculnya China dengan pengaruhnya yang prestisius dalam bidang ekonomi dan politik dan railiter. Kedua, peran dan dominasi ekonom politik Jepang di ASEAN yang mengalami pergeseran juga menyebabkan berkurangnya kontrol Jepang teradap pembarxgunan ekonomi politik di ASEAN. Ketiga, menguatnya trend regionalisme di Asia Timur dalam wujud FTA ASEAN China, telah meiahirkan satu bentuk potensi yang sangat besar yakni new emerging market dan keempat, trend China yang secara ekonomi politik terns mengalami peuguatan, berpotensi secara langsung mengancain keberadaan Jepang dalam kepemimpinan kawasan dan, kelima adalah kebangkitan ekonomi politik China telah berakibat secara langsung pada peningkatan alokasi anggaran militer tiap tahunnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>