Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gebriel Huda
"ABSTRAK
Sistem struktur flat slab telah berkembang dan banyak digunakan dalam konstruksi bangunan. Khusus untuk wilayah gempa tinggi, struktur ini masih jarang untuk digunakan, karena memang sifat dari struktur ini sangat lemah terhadap beban lateral. Dalam skripsi ini, penulis melakukan analisa perilaku sistem struktur flat slab dengan diberikan dua lapis plat baja (sisi atas dan sisi bawah) sebagai material pendetailan khusus pada daerah sekitar kolom sehingga menjadi struktur composite flat slab steel-concrete-steel dan diharapkan dapat menambah kekakuan flat slab dalam menahan beban lateral. Struktur tersebut dianalisa statik non linier (pushover analysis) akibat beban lateral gempa dengan program komputer SAP2000 v14. Pada analisa tersebut yang ditinjau yaitu daktilitas struktur dan lokasi sendi plastis.
Dari hasil studi didapat daktilitas aktual struktur pada masing-masing gedung flat slab tanpa pendetailan khusus, baik pada jalur kolom ekterior maupun jalur kolom interior, memiliki nilai yang bervariasi antara 3,0 sampai dengan 3,4 dengan daktilitas rencana sebesar 3,3 dan terjadi peningkatan daktilitas aktual pada masing-masing gedung yang dilakukan simulasi, baik lebar pemasangan penampang sandwich steel-concrete-steel sejarak ½y maupun lebar pemasangan sejarak y dari muka kolom bila dibandingkan dengan gedung tanpa pendetailan khusus. Lokasi sendi plastis banyak terjadi pada penampang slab (t = 250 mm) yang ujungnya berhubungan langsung dengan slab+drop panel (t = 400 mm) untuk penampang slab+drop panel beton dan untuk penampang slab+drop panel dengan sandwich steel-concrete-steel (t = 412 mm). Hal ini disebabkan kapasitas momen nominal penampang slab (t = 250 mm) lebih kecil dibandingkan penampang slab+drop panel beton dan untuk penampang slab+drop panel dengan sandwich steel-concrete-steel.

ABSTRACT
Flat slab has been developed and widely used structural systems in the construction of buildings. Especially, in zone of high seismic, this structure is rarely used because the behavior of its under lateral loads is very weak. In this paper, the author analyzed the behavior of flat slab structural system with given a two layers of steel plates (the upper and the lower side of concrete) as special detailing materials in the area of plates around the column, so that a composite flat slab steel-concrete-steel structure and its expected to increase the stiffness of flat slab structural system due to lateral loads. This structure was analyzed using static non-linier analysis (pushover analysis) due to earthquake lateral loads on structural analysis computer program, SAP2000v14. In the analysis, the ductility of the structure and the locations of plastic hinges were reviewed.
From the result of this study, the actual ductility of each flat slab buildings without special detailing materials, both on the exterior column strips and the interior column strips, has a varies value between 3,0 to 3,4 with the plan ductility of 3,3 and increasing value of the actual ductility of each flat slab buildings was occurred, both the interval width of installation of cross-sectional steel-concrete-steel sandwich is ½y and y from the face of column if those structure compared to the flat slab buildings without special detailing materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42912
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Affandi
"ABSTRAK
Sistem struktur flat plate telah berkembang dan banyak digunakan dalam konstruksi suatu bangunan. Khusus untuk wilayah gempa tinggi, struktur ini masih jarang untuk digunakan, karena memang sifat dari struktur ini sangat lemah terhadap geser. Dalam skripsi ini, penulis akan melakukan analisa perilaku sistem struktur flat plate dengan diberikan dua lapis plat baja (sisi atas dan sisi bawah) sebagai material pendetilan khusus pada daerah sekitar kolom sehingga menjadi struktur composite flat plate steel-concrete-steel dan diharapkan dapat menambah kekakuan flat plate dalam menahan beban lateral. Struktur tersebut dianalisa statik non linier (pushover analysis) akibat beban lateral gempa dengan program komputer SAP2000 v14. Pada analisa tersebut yang akan ditinjau yaitu daktilitas struktur tersebut dan lokasi sendi plastis.
Dari hasil studi ini variasi pemasangan lebar pelat baja sejarak ½y dan sepanjang y dari muka kolom memberikan pengaruh peningkatan daktilitas aktual yang cukup signifikan dibandingkan dengan sistem struktur flat plate tanpa pendetailan khusus.

ABSTRACT
Flat plate has been developed and widely used structural systems in the construction of buildings. Especially, in zone of high seismic, this structure is rarely used because the behavior of its under lateral loads is very weak. In this paper, the author analyzed the behavior of flat plate structural system with given two layers of steel plates (the upper and the lower side of concrete) as special detailing materials in the area of plates around the column, so that a composite flat plate steel-concrete-steel structure and its expected to increase the stiffness of flat slab structural system due to lateral loads. This structure was analyzed using static non-linier analysis (pushover analysis) due to earthquake lateral loads on structural analysis computer program, SAP2000v14. In the analysis, the ductility of the structure and the locations of plastic hinges were reviewed.
From the result of this study, variations installation of steel plate from ½y and along y from face of columns gives the significant impact that increase actual ductility than flat plate structure without special detailing materials."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42606
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Bintang Partogi
"Kemajuan teknologi dan kebutuhan akan konstruksi yang memenuhi syarat cost, time, dan quality membuat manusia merekayasa bangunan ke tipe flat slab. Flat-slab merupakan suatu konstruksi pelat yang hanya menggunakan kolom sebagai media transfer beban ke pondasi, sehingga menghasilkan pelat yang datar tanpa kehadiran balok.
Tanpa adanya balok, struktur akan menerima gaya dalam yang lebih tinggi. Hal ini membuat ketebalan pelat dan volume tulangan akan menjadi lebih besar. Selain itu, gaya geser pons yang terjadi di pertemuan kolom dan pelat akan semakin meningkat, sehingga diperlukan penebalan pelat berupa drop panel.
Dengan adanya peningkatan-peningkatan gaya dalam tersebut, penulis akan memperhitungkan beberapa parameter kekuatan, yakni: kapasitas geser pelat momen lentur momen tak seimbang serta defleksi menggunakan ETABS 2016 dan SNI untuk memodelkan perbandingan flat slab dan beam slab khususnya pada bangunan tingkat rendah, seperti proyek showroom di Cikarang.
Dari segi nilai ekonomis, perbandingan dilakukan pada harga pengadaan material beton, tulangan, serta pekerjaan bekisting kayu. Setelah melakukan permodelan dan perhitungan analisis, penulis menyimpulkan bahwa struktur flat-slab usulan dapat memenuhi standar SNI untuk dibangun di daerah tersebut dan akan menghemat hingga 8,5% dari biaya total.

Technological advances and the need for cost-effective, time, and quality construction make people engineered buildings into flat slab types. Flat-slab is a plate construction that only uses the column as media to transfer load to the foundation, resulting a flat plate without the presence of the beam.
Without the beam existence, the structure will receive a higher internal forces. This will make the thickness and reinforcement volume increase. In addition, the punching shear that occurs in the column and plate intersection will increase as well, hence it needs plate thickening called drop panel.
With these internal forces increases, author will calculate a few structural strength parameter, namely: shear capacity; bending moment; unbalanced moment and deflection using ETABS 2016 and SNI standards to modelize comparison of flat slab and beam slab especially in low rise buildings, such as showroom project at Cikarang.
In terms of economic value, the comparison is done on the concrete and reinforcement procurement and formwork. After finishing the model and do the structural analysis, author may conclude that the proposed flat-slab structure meet the SNI requirements and will reduce the total cost up to 8,5%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Gibson Harsoning
"Bangunan hotel merupakan suatu bangunan dengan peruntukan komersil yang dapat terbilang memiliki kompleksitas terhadap desain perancangan dalam memenuhi aspek yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian secara ilmiah untuk memberikan hasil yang lebih optimal dari segi perancangan dan biaya yang dikeluarkan, tanpa mengabaikan kekuatan dari struktur bangunan. Sistem struktur yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah post-tensioned flat slab dan sistem ganda dinding geser beton dengan rangka pemikul momen khusus. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbandingan kelayakan struktur antara kedua sistem bangunan akibat gaya gempa yang diberikan, serta efektivitas biaya pekerjaan. Analisis pada penelitian ini menggunakan gempa respon spektrum depok dan riwayat waktu linear, dengan software analisis yang digunakan adalah ETABS. Dari denah arsitektur hotel yang diberikan, penulis mendesain ulang struktur pada kedua sistem hingga mendapatkan hasil yang paling optimal untuk dibandingkan. Dengan segala keunggulanya, sistem post-tensioned flat slab memberikan hasil yang lebih baik dari segi efesiensi volume material dan biaya, walaupun diperlukan beberapa optimasi desain struktural untuk mendekati performa ketahanan lateral akibat gaya gempa seperti sistem ganda konvensional.
......The hotel building is a commercial structure that possesses complexity in its design to meet the required aspects. Therefore, scientific research can be conducted to provide more optimal results in terms of design and cost without neglecting the strength of the building structure. The structural systems compared in this study are the post-tensioned flat slab system and the dual system of concrete shear walls with special moment-resisting frames. The purpose of this writing is to determine the structural feasibility comparison between the two building systems due to the given earthquake forces, as well as the cost-effectiveness of the work. The analysis in this study uses the Depok response spectrum earthquake and linear time history, with the analysis software used being ETABS. From the given architectural plan of the hotel, the author redesigned the structure in both systems to obtain the most optimal results for comparison. With all its advantages, the post-tensioned flat slab system provides better results in terms of material volume efficiency and cost, although some structural design optimizations are needed to approach the lateral resistance performance due to earthquake forces like the conventional dual system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiharto Alwi
"ABSTRAK
Tesis ini akan membahas tentang hubungan antara tingkat pengawasan pekerjaan dengan besarnya nilai pekerjaan perbaikan (rework) pada struktur atas bangunan gedung beton bertulang. Terjadinya pekerjaan perbaikan bisa diakibatkan oleh perubahan dari pemilik, perubahan dan kesalahan disain, kesalahan pelaksanaan serta kesalahan dari supplier. Pembahasan penelitian ini akan menekankan pada pekerjaan perbaikan yang diakibatkan oleh kesalahan pelaksanaan (kontraktor).
Hasil peninjauan lapangan memberikan gambaran bahwa penyebab utama terjadinya pekerjaan perbaikan selama pelaksanaan pekerjaan adalah rendahnya tingkat pengawasan.
Hubungan yang diperoleh antara prosentase nilai pekerjaan perbaikan dengan prosentase biaya pelatihan tenaga pengawas memberikan kecenderungan bahwa dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada tenaga pengawas dapat menurunkan/memperkecil nilai pekerjaan perbaikan. Namun demikian nilai pekerjaan perbaikan tidak bisa dihilangkan sama sekali, hanya dapat diperkecil.

ABSTRACT
The relationship between work supervision stage with the amount of reworks value of the upper structure in the reinforced concrete building structure will be analyzed. It seem to be the cause of the changes by the owner, the change and misdesign, the error of implementation and the supplier's error. This research analysis will stress on the rework that caused by the error of implementation (contractor).
The result of field study give the illustration that the main causes of rework's occurrence along the work implementation is the lack of supervision stage.
The obtainable relationship between percentage of the rework value and the percentage of the supervisor training cost, gives the trend that by inclining the training to the supervisor will be able to decrease/ minimize the rework value. The rework value, however, will not be able to vanish at all, but it can be minimized only.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harris, Alan John
"Bekisting didefinisikan sebagai suatu struktur temporer yang berfungsi untuk membentuk dan menunjang beton segar hingga beton tersebut mampu menahan bebannya sendiri. Bekisting banyak digunakan dalam pelaksanann konstruksi bangunan gedung struktur beton, khususnya sebagai kotak cetak beton dalam sistem pengecoran di tempat.
Berkaitan dengan kinerja waktu proyek bangunan bertingkat struktur beton, ada tiga pekerjaan yang saling terkait, yaitu pekerjaan pembesian, pekerjaan beksiting dan pekerjaan cor. Dari ketiga kegialan tersebut, pekerjaan bekisting amat penting karena pekerjaan beksting memerlukan biaya terbesar dan memakan waktu terlama. Sehingga untuk meningkatkan kinerja waktu proyek secara signifikan diperlukan penanganan pekerjaan bekisting secara tepat.
Saat ini bekisting sistem makin banyak ragamnya, dan salah satu yang dikenal di Jakarta adalah Bekisting Peri. Ada banyak proyek bangunan bertingkat yang telah menggunakan bekisting Peri seperti BNI City, Wisma BRI 1, Wisma Mulia, dan Mid Plaza, dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa bekisting Peri telah dikenal dikalangan praktisi konstruksi di Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor dalam penggunaan bekisting Peri yang dapat mempercepat kinerja waktu proyek. Lingkup proyek bekisting Peri yang terjaring dalam kuesioner tersebar di Jakarta, Jawa Barat, dan Palembang. Hal ini menyatakan bahwa penggunaan bekisting Peri telah meluas tidak hanya di Jakarta, tapi juga di beberapa kota lain di Indonesia.
Dari 36 kuesioner yang disebar, didapat 26 data yang diolah dengan analisa statistik dengan bantuan software SPSS. Dari hasil analisa tersebut didapat bahwa variabel dominan dalam penggunaan sistem bekisting Peri adalah variabel Interaktif-maltiplikatif antara variabel Cakupan Alat Bantu Mekanik seperti Crane dengan variabel Ketersediaan Tenaga Kerja pada Pelaksanaanl Selling Beksiting Balok dan Pelat. Kemudian juga didapat 1 variabel dummy yaitu kualitas shop drawing bekisting.
Persamaan regresi yang didapat diuji kembali melalui simulasi Monte Carlo dengan bantuan perangkat lunak Crislal Ball. Dilakukan pada 300 sampel proyek dengan 10 kali pengulangan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa model regresi bersifat stabil pada jumlah pengulangan yang banyak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T11488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam mendirikan suatu bangunan dengan struktur beton bertulang, perlu suatu analisa dan proses yang teratur dan tepat mulai dari proses awal perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada sistem pemeliharaannya. Semua proses tersebut harus berkaitan satu sama lainnya sehingga bangunan tersebut tetap sesuai dengan fungsinya. Jika terjadi suatu kegagalan pada saat pelaksanaan pembangunan struktur, maka kegagalan tersebut dapat menyebabkan kondisi struktur yang dibangun tidak sesuai dengan yang direncanakan dan dapat mengakibatkan perubahan kelakuan struktur. Oleh karena itu, kondisi seperti ini harus dianalisa dan dicari solusi perbaikannya. Setelah didapat solusi perbaikan, maka periu dilakukan analisa terhadap kemampuan struktur beton bertulang yang telah diperbaiki tersebut. Diharapkan dengan perbaikan struktur yang mengalami kegagalan, fungsi struktur tersebut kembali sesuai dengan yang direncanakan. Di dalam skripsi ini, dilakukan peninjauan terhadap suatu kasus kegagalan pada waktu pelaksanaan pembangunan struktur beton bertulang yang terjadi pada suatu proyek bangunan, dimana hal-hal yang dilakukan adalah menganalisa kasus yang terjadi, mencari solusi perbaikannya, dan menganalisa kemampuan struktur yang telah diperbaiki. Dalam prosesnya, digunakan program komputer ETABS (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) versi 6.0 untuk menghitung gaya-gaya dalam yang dihasilkan oleh struktur secara 3 dimensi. Hasil dari analisis dan sistem perbaikan yang dilakukan adalah terjadinya peningkatan kemampuan pada struktur yang diperbaiki, sehingga fungsi struktur kembali sesuai dengan yang direncanakan dan kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan masih aman."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitryan Anggrasari
"Penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini mengenai susut sebatas susut pada beton arah horizontal. Padahal pada kenyataannya, banyak elemen struktur beton yang berada pada posisi selain horizontal, seperti kolom. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian terhadap campuran beton berkinerja tinggi yang menggunakan fly ash, yang selanjutnya akan diamati perilaku susutnya pada arah vertikal untuk mengetahui apakah ada pengaruh berat sendiri beton dan penggunaan fly ash terhadap susut yang terjadi, serta membandingkan dengan perhitungan regangan susut berdasarkan ACI 209R-92.
Untuk pengujian susut, benda uji akan dibuat dalam balok ukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm dan diuji dengan menggunakan Vibrating Wire Embedded Strain Gage (VWESG) sesaat setelah beton dicor hingga beton berumur 110 hari. Pengujian tekan dan modulus elastisitas juga dilakukan untuk mengetahui karekteristik kuat tekan dan modulus elastisits beton yang diteliti.
Benda uji tekan akan dibuat dalam silinder dengan diameter 10 cm dn tinggi 20 cm yang dites pada hari ke 3, 7, 14, dan 28. Sedangkan benda uji modulus elastisitas akan dibuat dalam silinder silinder dengan diameter 15 cm dn tinggi 15 cm yang dites pada hari ke-28.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat sendiri beton dan penggunaan fly ash tidak berpengaruh terhadap susut yang terjadi. Regangan susut yang terjadi hampir sama dengan regangan susut berdasarkan ACI209-92.
......Research in shirinkage of concrete carried out recently is merely about shrinkage in horizontal direction. Whereas in reality, many structural elements site in vertical direction, such as column. Therefore, this research carry out shrinkage of high performance concrete using fly ash in vertical direction which is used to find out if there is influence of its own weight and the use of fly ash in concrete shrinkage. In addition, this research is also compared with prediction of shrinkage based on ACI 209R-92.
The shrinkage specimens will be made of beam type specimens size of 15 cm x 15 cm x 60 cm and evaluated by Vibrating Wire Embedded Strain Gage (VWESG) right after the fresh concrete is placed to the mold until the specimens age is approximately 110 days. The compressive strength dan elastic modulus test will also be evaluated to find out the characteristics of compressive strength and elastic modulus of concrete specimens.
The compressive strength specimens will be made of cylinder type specimen size of 10 cm diameter and 20 cm height and tested on 3, 7, 14, and 28 days of concrete specimens age. Whereas the elastic modulus specimens will be made of cylinder type specimen size of 15 cm diameter and 23 cm height and tested on 28 days of concrete specimens age.
The result of this research shows that concrete's own weight and the use of fly ash do not influence the shrinkage of concrete. The shrinkage that occured is almost the same with the one according to ACI 209R-92."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42901
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haviv
"Dalam struktur balok beton bertulang, untuk meningkatkan atau memperbaiki kekuatan lenturnya dilakukan berbagai macam perkuatan. Baik itu yang merupakan perkuatan dalam maupun perkuatan luar. Salah satu bahan yang kini cukup diminati penggunaannya sebagai perkuatan luar ialah fiber aramid. Bahan ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan bahan retrofitting lainnnya antara lain kuat lentur yang cukup tinggi, murah dan pemakaiannya yang cukup mudah. Penelitian ini meneliti mengenai penggunaan lembaran fiber aramid (merupakan salah satu produk Fosroc International Limited dengan merek dagang Renderoc FR10) yang terbuat dari bahan Kevlar, dan akan menganalisa sejauh mana kinerja fiber aramid ini dapat meningkatkan kekuatan lentur suatu struktur balok beton bertulang dengan kondisi tertentu. Penelitian ini menganalisa balok beton bertulang dengan kondisi menggunakan kuat ekan lebih rendah dari kapasitas desain (balok C), menggunakan jumlah luas tulangan tarik lebih kecil dari kapasitas desain (balok D) dan balok beton tanpa tulangan (balok A) yang ketiganya telah mendapatkan perkuatan oleh bahan fiber aramid, kemudian membandingkan kekuatan lentur maksimumnya dengan kekuatan lentur maksimum benja uji pembanding (balok B). Dari penelitian ini secara umum disimpulkan bahwa penambahan perkuatan pada ketiga benda uji secara signifikan memberikan kenaikan kekuatan lentur maksimum pada balok C (52,4%) dan balok D (52,4%) dibandingkan dengan balok B. Sedangkan balok A dengan perkuatan dapat dengan baik melewati batas hancur balok beton tanpa tulangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Susanto
"Dalam perencanaan hangman tahan gempa sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, maka struktur bangunan harus direncanakan pada tingkat daktilitas tertentu. Daktilitas adalah kemampuan suatu struktur atau elemen struktur untuk mengalami simpangan-simpangan inelastis secara berulang dan bolak batik diatas titik leleh pertama dan mempertahankan sebagian besar dari kemampuan awalnya dalam menahan beban gempa.
Pemilihan tingkat daktilitas itu akan menentukan faktor jenis struktur K. Faktor jenis struktur K ini merupakan suatu konstanta yang menumjukkan kemampuan respons inelastik struktur terhadap beban gempa dan disamping itu jugs tergantung type strukturnya.
Prosedur perencanaan yang umumnya dilakukan adalah dengan menganggap struktur masih berperilaku elastis dalam analisa struktur keseluruhan dan pada perencanaan penampang elemen struktur dilakukan secara inelastis yaitu dengan aswnsi bahwa pada beban gempa besar akan terbentuk beberapa sendi plastik yang memungkinkan terjadinya pemencaran energi letas terlihat adanya suatu perbedaan konseptual antara analisa struktur dan analisa elemen struktur. Dan dalam perencanaan tidak dilakukan pengontrolan apakah daktilitas perlu (ductility demand) dan gaya dalam yang terjadi masih memenuhi dan sesuai dengan yang direncanakan.
Dalam penelitian ini dilakukan suatu evaluasi terhadap struktur bangunan yang direncanakan mengikuti standard prosedur perencanaan yang umum dipakai dengan melakukan perhitungan clang berdasarkan perhitungan analisa riwayat waktu sistim nonlinier. Perhitungan dilakukan berdasarkan pembesian yang ada dengan memanfaatkan sofrware DRAIN 2 DX (Dynamic Response Analysis Of Inelastic 2 Dimensional Structure).
Program ini berdasarkan step by step integration method dan percepatan rata rata. Penelitian yang dilakukan terbatas pada bangunan sistim dua dimensi untuk portal beton bertulang 10 lapis.
Evaluasi yang dilakukan adalah daktilitas perlu sepanjang tinggi bangunan meliputi displacement ductility dan momen-rotation ductility. Disamping itu juga dievaluasi gaya -gaya dalam yang terjadi pada elemen-elemen struktur padakondisi inelastis.
Dalam penelitian ini juga dilakukan studi pengaruh varaiasi redaman Rayleigh, pengaruh reduksi kapasitas momen tumpuan balok, pengaruh penurunan mutu baton dan efek P delta Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh redaman kekakuan lebih dominan dibanding redaman masa, pengaruh reduksi momen tumpuan balok mengurangi gaya dalam dan simpangan maksimum yang terjadi sedang penurunan mutu baton kolom akan berpengaruh besar bila tulangan terpasang lebih kecil dibanding tulangan yang diperlukan, pengaruh P delta menjadi inkonsisten pada pemakaian redaman kekakuan yang sangat kecil dan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa perencanaan struktur beton berdasarkan desain kapasitas memberikan respon inelastis yang masih memenuhi persyarat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>