Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riko Afdhillah
"Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun dan analisa Rangkaian Wide Range Voltage To Frequency Converter. Perancangan dilakukan dengan menggunakan software Multisim 11.0 dan Altium Designer Summer 2009, yang diterapkan pada papan PCB (printed circuit board). Rangkaian ini dibutuhkan dalam dunia komunikasi dan keperluan laboratorium, terutama rangkaian yang menghasilkan sinyal yang stabil dengan rentang frekuensi yang sangat lebar.
Berdasarkan rancangan desain rangkaian yang telah dilakukan oleh Jim Williams [3], dilakukan penyesuaian konfigurasi pada bagian frequency divider, yaitu pada IC74S74 yang berfungsi sebagai toggle dan hold dimana rangkaian ini akan membagi frekuensi feedback menjadi frekuensi yang lebih kecil. Selanjutnya dilakukan pemberian variasi terhadap nilai kapasitor kompensasi pada penguat operational amplifier yang akan mempengaruhi loop sistem.
Hasil yang diperoleh merupakan grafik uji linieritas dan grafik uji kestabilan alat. Untuk uji linieritas, didapatkan hasil koefisien korelasi R yang lebih besar pada kapasitor 0,1μF yaitu 0,999796 dimana nilai koefisien korelasi yang lebih mendekati nilai satu akan menunjukkan hasil linieritas yang lebih tinggi. Untuk uji kestabilan alat, didapatkan hasil koefisien korelasi R yang lebih kecil pada kapasitor 0,1μF yaitu 0,042569 dimana nilai koefisien korelasi yang lebih mendekati nilai nol akan menunjukkan hasil kestabilan yang lebih tinggi. Linieritas alat yang dihasilkan memiliki rentang dari 0 Hz hingga 21,5 MHz.

This final project discusses the design and analysis of circuit Wide Range Voltage To Frequency Converter. The design is done using Multisim 11.0 and Altium Designer Summer 2009 software, which applied to the board PCB (printed circuit board). The circuit is needed in the world of communication and to obtain a stable signal with a very wide frequency range.
Based on the design of the circuit design was done by Jim Williams [3], made adjustments to the configuration of the frequency divider, which is the IC74S74 that serves as a toggle and hold circuit which divides the frequency of feedback into smaller frequency. Then performed giving the variation of the operational amplifier compensation capacitor on the amplifier that will affect the loop system.
The results obtained is the graph of linearity test and stability test tool. For the linearity test, showed a correlation coefficient R was greater in 0.1 μF capacitor is 0.999796 which the correlation coefficient value which is closer to the value of one would indicate a higher linearity results. To test the stability of the instrument, showed a correlation coefficient R is smaller at 0.1 μF capacitor is 0.042569 which the correlation coefficient values closer to zero value would indicate a higher stability results. Linearity of the resulting instrument has a range of 0 Hz to 21.5 MHz.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Maurece
"Dalam suatu sistem transceiver, mixer up-conversion berperan penting untuk mentranslasikan frekuensi dari frekuensi baseband menjadi frekuensi radio yang selanjutnya ditransmisikan. Salah satu isu yang penting adalah efisiensi daya dari perangkat yang digunakan.Pada skripsi ini akan diperlihatkan mengenai perancangan dari dual band mixer up-conversion yang bekerja pada frekuensi 900 dan 2.300 MHz. Mixer ini dibuat berdasarkan prinsip double-balanced Gilbert-Cell mixer dengan menggunakan quadrature coupler untuk meningkatkan image rejection pada mixer.
Pada desain ini digunakan teknik current reuse untuk meningkatkan gain yang dihasilkan mixer. Dari hasil simulasi dengan menggunakan ADS menunjukkan bahwa pada frekuensi 950 MHz, nilai conversion gain yang dihasilkan sebesar 21,52 dB dan nilai conversion gain pada frekuensi 2.350 MHz adalah sebesar 7,67 dB. Isolasi antar port dibawah -300 dB.
Mixer ini menggunakan catu daya sebesar 1V dengan konsumsi arus sebesar 27,7 mA. Hasil fabrikasi menunjukkan bahwa mixer yang dirancang dapat beroperasi pada frekuensi 900 MHz dan frekuensi 2300 MHz dengan isolasi antarport kurang dari -20 dB.

In a transceiver system, up-conversion mixer plays an important role to translate the baseband frequency to radio frequency so that it can transmitted. One important issue is the power efficiency of the device used.This bachelor thesis presents a design of dual band quadrature up-conversion mixer for frequency 900 and 2,300MHz. It was based on double-balanced Gilbert-Cell mixer with quadrature coupler to increase image rejection on mixer.
Current reuse is designed to improve conversion gain. The post simulation presents that in 0.95 GHz band the conversion gain was 21.52 dB and in 2.35 GHz band the conversion gain was 7.67 dB. Port-to-port isolation is shown below than -300 dB.
This mixer was simulated under 1V power supply and it consumed 27.7 mA current.Fabrication results show that the designed mixer which can operate at a frequency of 950 MHz and 2350 MHz frequency with the insulation antarport less than -20 dB.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshang Sha
"Written by experts, this book is based on recent research findings in high-frequency isolated bidirectional DC-DC converters with wide voltage range. It presents advanced power control methods and new isolated bidirectional DC-DC topologies to improve the performance of isolated bidirectional converters. Providing valuable insights, advanced methods and practical design guides on the DC-DC conversion that can be considered in applications such as microgrid, bidirectional EV chargers, and solid state transformers, it is a valuable resource for researchers, scientists, and engineers in the field of isolated bidirectional DC-DC converters."
Singapore: Springer Singapore, 2019
e20511017
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Fadhil Rafii Saputro
"Banyak peralatan rumah tangga saat ini sudah menerapkan teknologi switch-mode power supply (SMPS) dan inverter yang dapat meningkatkan efisiensi energi. Namun penggunaan teknologi tersebut dapat membangkitkan disturbance pada rentang frekuensi 9-150 kHz akibat frekuensi switching yang tinggi. Selain itu, penurunan emisi pada rentang frekuensi rendah atau harmonik klasik dengan rangkaian filter, menjadi salah satu penyebab lainnya dalam meningkatnya emisi pada rentang frekuensi tinggi. Tegangan suplai utama pada jaringan tegangan rendah selalu bervariasi nilainya setiap waktu. Variasi tegangan suplai yang terjadi secara aktual dapat mempengaruhi disturbance yang dibangkitkan oleh peralatan rumah tangga pada rentang frekuensi 9-150 kHz.
Penelitian ini fokus pada pencarian karakteristik disturbance peralatan rumah tangga dan pengaruh disturbance yang dibangkitkan terhadap variasi tegangan suplai pada rentang frekuensi 9-150 kHz. Peralatan rumah tangga yang digunakan adalah AC inverter, AC non-inverter, kulkas inverter, kulkas non-inverter, kompor induksi, lampu CFL, lampu LED, personal komputer, dan vacuum cleaner. Dalam melakukan pencarian karakteristik disturbance peralatan rumah tangga, digunakan decoupling network untuk menurunkan tegangan jatuh pada impedansi internal peralatan rumah tangga dan membatasi disturbance dari suplai masuk saat dilakukan pengukuran.
Pengukuran disturbance dilakukan dengan menggunakan osiloskop differensial Picoscope 3425. Analisis karakteristik disturbance dilakukan dalam domain frekuensi dengan menggunakan Fast Fourier Transform (FFT). Pencarian karakteristik disturbance dilakukan pada tiga variasi waktu (pagi, siang, dan malam). Dari hasil pengukuran menunjukan disturbance tertinggi dihasilkan oleh vacuum cleaner sebesar 5,085 V pada frekuensi 9,8 kHz dan disturbance terendah dihasilkan oleh lampu LED Panasonic sebesar 16,62 mV pada frekuensi 64,4 kHz. Perubahan disturbance tertinggi yang dibangkitkan oleh peralatan rumah tangga terhadap variasi tegangan suplai terjadi pada kulkas inverter, dengan perubahan disturbance mencapai 71,79% dan yang terendah terjadi pada lampu CFL Philips sebesar 11,6%.

Many household appliances are now implementing switch-mode power supply (SMPS) and inverter technologies that can improve energy efficiency. But the use of these technologies may generate disturbances in the frequency range within 9-150 kHz due to high switching-frequency. In addition, decreasing emissions in the low frequency range or classical harmonics with filter circuits, is one of the other causes in increasing emissions in the high frequency range. The main supply voltage at low voltage networks always varies in time. Variations in actual supply voltage can affect the disturbance generated by household appliances at a frequency range within 9-150 kHz.
This study focused on the search for characteristics of disturbance in household appliances and the disturbance generated by variations of actual supply voltage in the frequency range within 9-150 kHz. The household appliances under test are inverter air conditioner, non-inverter air conditioner, inverter refrigerator, non-inverter refrigerator, induction cooker, CFLs lamps, LEDs lamps, personal computer, and vacuum cleaner. The actual disturbance characteristics of household appliances can be measured by installing decoupling network which used to reduce the voltage drop in the internal impedance of household appliances and limit the disturbance from incoming supply when measured.
The disturbance is measured by using Picoscope 3425 differential oscilloscope. The characteristics of disturbance is analyzed in the frequency domain using Fast Fourier Transform (FFT) and measured on three variations of time (morning, afternoon and evening). The measurement results shows, the highest disturbance is generated by a vacuum cleaner of 5,085 V at a frequency of 9,8 kHz and the lowest disturbance is generated by Panasonic LED lamps of 16,62 mV at a frequency of 64,4 kHz. The highest variance of disturbance generated by household appliances affected by variations in supply voltage is inverter refrigerator, with variance of disturbance reaches 71,79% and the lowest is Philips CFL lamps reaches 11,6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ratriyani Shaniya
"Pemakaian daya listrik untuk kebutuhan rumah tangga maupun dalam dunia industri umumnya mempunyai beban bersifat reaktif induktif yang menyebabkan gelombang arus tertinggal dari gelombang tegangan. Hal ini mengakibatkan besarnya daya yang diserap dari sumber lebih besar daripada daya yang dipakai oleh beban . Kerugian daya yang disebabkan beban reaktif induktif bisa dikurangi dengan daya reaktif kapasitif yang bisa diperoleh dengan memasang rangkaian kapasitor (kapasitor bank) paralel dengan beban untuk memperbaiki faktor daya. Namun perlu diperhatikan pada pemasangan kapasitor dengan nilai yang terlalu besar dapat juga mengakibatkan gelombang arus mendahului tegangan sehingga timbul kerugian daya juga, sehingga penting menentukan nilai kapasitor yang sesuai untuk meminimalkan kerugian daya. Pada skripsi ini akan dirancang suatu alat yang dapat secara otomatis menentukan nilai kapasitor yang dibutuhkan dan dapat dipasang pada beban yang dinamis dengan metode perbandingan gelombang arus dan tegangan yang diharapkan dapat mengoptimalkan penggunaan daya listrik.

The use of electrical power system for both of house or factory usually have a inductive load that cause the current waveform is behind the voltage waveform. The effect of inductive load can make the electrical power absorb more than the load that can cause the loss energy. To improve the loss energy we can use reactive capacitive power by connecting the load with capacitor in parallel to do the power factor correction. But if we put too much capacitor will cause the voltage waveform behind the current waveform, which will also create a loss energy. So it is very important to choose the right amount of capacitor to minimize the loss energy. In this thesis will be design a circuit that can automatically choose the suitable capacitor for dynamic load by comparing the current and voltage waveform to optimize the use of electrical power."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Jotaro Kartasasmita
"Pada aplikasi wireless power transfer, rangkaian bekerja pada frekuensi resonansi. Berbagai antena memiliki karakteristik frekuensi resonansi yang berbeda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dirancang sebuah alat berbasis mikrokontroller yang memungkinkan pengguna menentukan frekuensi yang akan dibangkitkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dirancang sebuah alat berbasis mikrokontroller yang memungkinkan pengguna menentukan frekuensi yang akan dibangkitkan. Hasil pengujian dengan 2 tipe antena berbeda menunjukkan perbedaan karakteristik frekuensi resonansi. Pengaturan frekuensi juga menunjukkan konsumsi daya terkecil rangkaian transmitter terjadi pada frekuensi resonansi antena.

On the application of wireless power transfer, the circuit works at the resonant frequency. Various antennas have different characteristic of resonance frequency. To fulfill this needs, device based on microcontroller that allows the user to specify the frequency have been designed. The test results with two different antenna types showed differences in the characteristics of the resonant frequency. Frequency setting also showed the smallest power consumption of the transmitter circuit occurs at resonant frequency of the antenna."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Daniel
"ABSTRAK
Pada skripsi ini dilakukan perancangan concurrent quadband bandpass filter yang beroperasi pada frekuensi tengah 950 MHz dan 1.85 GHz untuk aplikasi GSM, 2.35 GHz untuk aplikasi WiMAX, dan 2.65 GHz untuk aplikasi LTE secara simultan. Rangkaian filter tersebut dibangun dengan menggunakan komponen lumped yang berupa induktor (L) dan kapasitor (C). Filter yang dirancang harus memenuhi spesifikasi, antara lain memiliki input return loss (S11) < -10 dB, insertion loss (S21) > -3 dB, bandwidth S21 sebesar 50 MHz pada frekuensi tengah 950 MHz dan 100 MHz pada frekuensi 1.85 GHz, 2.35 GHz, serta 2.65 GHz, dan VSWR antara 1-2 dengan group delay kurang dari 10 ns.Perancangan yang dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Advance Design System (ADS) versi 2011.05 menunjukkan bahwa filter yang dirancang telah memenuhi spesifikasi yang diinginkan, tetapi hasil fabrikasi menunjukkan bahwa filter tersebut tidak mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan antara lain pada S11, S21, bandwidth, dan VSWR. Selain itu, terjadi pergeseran frekuensi kerja pada filter hasil fabrikasi. Hasil simulasi dan fabrikasi group delay juga menunjukkan perbedaan, tetapi nilainya masih di bawah 10 ns.

ABSTRACT
In this final project, a concurrent quadband bandpass filter is design to operate at four specific center frequencies of 950 MHz and 1.85 GHz for GSM application, 2.35 GHz for WiMAX application, and 2.65 GHz for LTE application simultaneously. The filter circuit is built with lumped element consists of inductor (L) and capacitor (C). The design of filter must meet some requirenment such as input return loss (S11) < -10 dB, insertion loss (S21) > -3 dB, bandwidth S21 of 50 MHz on center frequency 950 MHz and 100 MHz on center frequencies 1.85 GHz, 2.35 GHz, and 2.65 GHz, VSWR between 1-2 with group delay less than 10 ns. The result of filter's design that simulated with Advanced Design System (ADS) software 2011.05 version shows that filter's design have met the requirement but the fabricated result didn't acheive the requirement on S11, S21, bandwidth, and VSWR. Else, there are also operating frequencies shifting in the fabricated filter. The simulated and fabricated filter on group delay also shown a diffrence but the value is still less than 10 ns.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42624
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Anggiat
"Permasalahan utama dalam kualitas daya listrik pada sistem distribusi, khususnya perindustrian, adalah terjadinya Lendutan tegangan. Lendutan tegangan dapat meyerang dengan mudah mesin-mesin listrik yang memilki daya yang besar pada perindustrian sehingga mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil produksi dalam bidang perindustrian dalam negeri yang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Dengan menggunakan Distibuted Statsic Compensator (DSTATCOM) hal tersebut dapat ditanggulangi.

The main problem in the power quality in the distribution system, especially industry, is the occurrence of voltage sags. Voltage sags can easily subjugate electrical machines that have the great power that result in decreased quantity and quality of production in the industrial sector of domestic which resulted in huge losses. By using Distibuted Statsic Compensator (DSTATCOM) it can be solved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M Andre Arsyandy
"Isolasi antar kumparan pada transformator daya tersusun dari material kertas dan minyak. Dimana usia dari sebuah transformator biasanya dibatasi oleh usia dari isolasi kertasnya. Dengan pengukuran respon dielektrik pada isolasi antar kumparan di transformator daya, tingkat kandungan air pada isolasi padat serta tingkat konduktivitas pada isolasi minyaknya dapat diketahui. Pengukuran respon dielektrik pada rentang frekuensi yang luas, yakni antara 1 mHz hingga 1 KHz, mampu memberikan Gambaran mengenai karakteristik dari masing-masing material isolasi. Metode yang sedang dikembangkan untuk mendetekasi kondisi isolasi kertas-minyak pada transformator daya dikenal dengan Dielectric Frequency Response (DFR).
Skripsi ini membahas mengenai analisis kondisi isolasi antar kumparan pada transformator berdasarkan standar IEC 60422, analisis dan perbandingan hasil pengukuran DFR pada beberapa transformator yang berbeda, dan pengaruh usia transformator terhadap hasil pengukuran. Pengukuran respon dielektrik antar kumparan pada transformator daya digunakan untuk memperkirakan tingkat kandungan air pada isolasi padat seperti kertas. Pengukuran dilakukan pada lima buah transformator dengan kapasitas yang berbeda-beda, yakni 190, 145, 70, 4 MVA dua kumparan dan 412,2 MVA tiga kumparan. Secara berurutan, hasil yang didapat menunjukkan tingkat kelembaban trafo sebesar 0.2, 0.9, 1.6, 1.2, dan 1 %. Dan dari hasil pengukuran juga diketahui bahwa semakin tua usia transformator maka tingkat kelembabannya semakin tinggi.

The insulation between windings in power transformer is consist of cellulose material and oil mineral. The life of a transformer is usually limited by the life of the cellulose insulation. By measuring the frequency response from the main insulation between windings in power transformer, moisture content on the solid insulation and level conductivity on the oil mineral can be estimated. Dielectric response measurement over a wide frequency range, i.e between 1 mHz ? 1 kHz, can determine different properties of the insulation materials. Methods are being developed to detect the condition of oil-paper insulation, known as Dielectric Frequency Response (DFR).
This thesis discusses about analysis of insulation condition between windings in power transformer based on IEC 60422 standard, analysis and comparison of DFR measurement result from some different transformers, and influence from the age of transformers to measurement result. Dielectric response measurement between windings of power transformers is used to estimate the water content of the solid insulation. The measurement is applied to five transformers with different rate, i.e 190, 145, 70, and 4 MVA Power rated transformers. The result shows moisture level with 0.2, 0.9, 1.6, and 1.2 % water content. And from the result, also known that the ageing of transformer will increase moisture level in the solid insulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53238
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vincentius Ryan Cokrodiharjo
"Perkembangan teknologi dalam bidang nanoteknologi sangatlah berkembang pesat. Single electron transistor (SET) adalah salah satu aplikasinya. SET beroperasi menggunakan prinsip coulomb blockade. Coulomb blockade muncul pada tegangan source-drain yang sangat rendah. Coulomb blockade dapat dihilangkan dengan mengubah tegangan gate dari dalam ke luar coulomb blockade. Di luar coulomb blockade, arus dapat mengalir antara source dan drain. Pada tegangan source-drain (Vds) yang diberikan, arus SET dapat dimodulasikan dengan tegangan gate (Vg). Dengan menggeser tegangan gate, arus dapat berosilasi antara nol (coulomb blockade) dan tidak nol (no coulomb blockade). Osilasi ini dikenal dengan coulomb oscillation. Dalam skripsi ini, analisa coulomb oscillation dari single electron transistor (SET) disimulasikan dengan menggunakan perbandingan 2 tegangan bias. Yang pertama adalah tegangan bias yang melewati coulomb blockade dan yang kedua adalah tegangan bias yang tidak melewati coulomb blockade. Struktur divais SET yang digunakan adalah struktur double barrier tunnel junction (DBJT). Simulasi menggunakan Matlab R2009a. Salah satu hasil yang diperoleh dari simulasi yang dilakukan ini adalah dihasilkan puncak gunung sebesar 61.35 pA yang menggantikan lembah pada coulomb oscillation ketika menggunakan tegangan bias 0.0197 volt. Bentuk puncak gunung pada coulomb oscillation ini ditentukan oleh perbandingan tinggi dari diamonds yang dilewati oleh tegangan bias yang dibentuk dari diagram stabilitas. Tinggi diamonds pada diagram stabilitas ini ditentukan oleh besar kapasitansi, background charge, dan tegangan gate.

Technology development in the field of nanotechnology is growing rapidly. Single Electron Transistors (SET) is one of the application. SET operates using principle of coulomb blockade. Coulomb blockade appears at very low sourcedrain voltage. The Coulomb blockade can be removed by the changing of gate voltage from inside Coulomb blockade to the outside. Outside the Coulomb blockade, a current can flow the between the source and drain. At a given sourcedrain voltage V, the SET current can be modulated by gate voltage Vg. By sweeping the gate voltage, the currents oscillate between zero (Coulomb blockade) and non-zero (no Coulomb blockade). This oscillation is known by coulomb oscillation. In this script, analysis of coulomb oscillation of single electron transistor (SET) simulated by using comparison of two bias voltage. First is bias voltage passing through the coulomb blockade and second is bias voltage that does not pass through coulomb blockade. Structure of the SET device used is the structure of double barrier tunnel junction (DBJT). Simulation uses Matlab R2009a. One of the results obtained from a this simulation is produced a mountain peak of 61.35 pA that replaces the valley on coulomb oscillation when using bias voltage 0.0197 volts. The form of the peak mountain on coulomb oscillation is determined by the ratio of the height of the diamonds that are bypassed by bias voltage which is formed of the stability diagram. Height of the diamonds on stability diagram determined by large capacitance, background charge, and gate voltage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42921
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>