Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139191 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betsy Dewanti
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anissaro Rumba
"Skripsi ini membahas analisis makna pesan yang terdapat dalam iklan Du bist Deutschland? dilihat dari pendekatan stilistika dan semiotika. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berbentuk studi pustaka.
Hasil menelitian menunjukkan bahwa makna pesan dalam iklan dapat disampaikan melalui keterkaitan di antara unsur internalnya, dalam hal ini unsur verbal dan visual. Selain itu, unsur internal iklan sangat dipengaruhi unsur eksternal iklan. Oleh sebab itu, unsur internal dalam sebuah iklan harus dapat merepresentasikan unsur eksternalnya.

The focus of this research is the analysis of advertisement Du bist Deutschland with stylistic and semiotic approach. This research is a qualitative research which take librarian study form.
The result of this research shows that message in advertisement can be explained by the relation between internal substances, like verbalization and visualization. On the other hand the internal substances are influenced by external substances. In a good advertisement internal substances must represent the external substances."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S15142
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shilmi Budiarti Ningsih
"Iklan merupakan salah satu strategi pemasaran yang tepat untuk setiap produsen mempromosikan produk atau layanan yang ditawarkan. Dalam iklan pariwisata daring, pembuat iklan harus mampu untuk menggambarkan layanan wisata secara jelas dan semenarik mungkin agar dapat menarik minat dan perhatian pembaca, salah satunya melalui bahasa, seperti kalimat dan pilihan kata yang digunakan. Penggunaan kalimat yang dilihat dari sudut pandang mikrostilistik dapat menunjang fungsi informatif dan fungsi apelatif iklan. Selain itu, teks iklan pariwisata daring ini juga menggunakan kosakata tertentu yang dapat memberikan citra positif terhadap layanan wisata yang ditawarkan.

Commercial is a marketing strategy that is appropriate for producers to promote their products or services. On the online tourism commercial, the makers must describe the tour services clearly and as good as possible in order the commercial can be interesting and getting attention of the reader. One of the example is through language, such as using sentences and choice of words in tourism commercial text. Using sentences from the perspective of microstylistic can support informative function and apelatif function of commercial text. In addition, in online tourism commercial text is also using specific vocabulary that can provide a positive image of tour services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Endah Astuti
"Penelitian ini membahas tentang makna dan maksud yang terkandung dalam panyandra bahasa Jawa. Panyandra adalah salah satu ungkapan dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menggambarkan suatu hal atau suatu keadaan dengan jalan membandingkannya. Dua hal yang dibandingkan berupa referen pebanding dan referen pembanding. Permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah referen pembanding apa saja yang digunakan sebagai perbandingan dalam panyandra, lalu persamaan komponen apa saja sehingga kedua referen tersebut dibandingkan dan maksud apa yang terkandung dalam ungkapan panyandra. Data Panyandra yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku-buku Paramasastra Bahasa Jawa, yaitu Ngengrengan Kasusastran Jawi, Ringkes Mentes, Titi Basa, Sapala Basa Jawa, dan Memetri Basa Jawa II. Penelitian ini menggunakan teori referensial, yaitu segi tiga Odgen Richards, kemudian teori analisis komponen makna menurut Widdowson dan teori Ilokusi menurut Searle. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa panyandra digunakan oleh orang Jawa sebagai sarana untuk menggambarkan suatu hal atau keadaan dengan cara membandingkannya dengan benda-benda alam yang ada di lingkungan mereka. Panyandra digunakan untuk maksud memuji, menyatakan kemarahan dan mengecam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S11678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam skripsi ini saya membahasa topik Bentuk dan Strategi Kesopanan Kalimat Perintah Bahasa Jawa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pendapat para ahli yang menyatakan bahwa untuk memberikan perintah dapat disampaikan dalam bermacam-macam jenis kalimat, dan kalimat yang dipilih tersebut merupakan strategi kesopanan untuk menjaga hubungan sosial antar peserta komunikasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan jenis-jenis kalimat yang menyampaikan pesan perintah dan menjelaskan strategi kesopanan yang terdapat di dalamnya. Metode yang digunakan adalah metode padan dan metode metode agih. Kedua metode ini digunakan untuk menganalisis
deep structure dan surface structure kalimat perintah.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dalam bahasa Jawa pesan perintah itu dapat disampaikan dalam tiga konstruksi kalimat, yaitu imperatif, deklaratif, dan interogatif. Kalimat imperatif menggunakan strategi kesopanan Bald on record karena pesan perintah dapat langsung ditangkap oleh pendengar, sedangkan kalimat deklaratif dan interogatif menggunakan strategi kesopanan Off Record karena pesan perintah disampaikan secara tersamar atau tersembunyi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rustono
"Kekerabatan antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa antara lain ditandai oleh kesamaan struktur, kesamaan unsur kosakata, dan kesamaan tipologi. Selain terdapat persamaan, yang menurut Gonda (1970, tierj. Kamil 1988:3) persamaan itu bukan karena gejala kebetulan, antara bahasa Indonesia dan bahasa Jawa juga terdapat perbedaan-perbedaan. Hal itu sejalan dengan pernyataan Uhi enbeck (1978, terj. Djajanegara 1982:89) bahwa persamaan yang ada antara kedua bahasa ltu jangan dipandang sama dalam segala aspek.
Salah satu unsur bahasa Indonesia yang mengandung persamaan sekaligus perhedaan dengan unsur bahasa Jawa adalah bentuk afiks -an, snail- morfem terikat -an. Sesuai, dengan pendapat yang dikemukakan [ilil-enheck (1978, t e r . Djajanegara 1982:89) dan Gonda 11970, terj. Kamil 19E18:3), antara bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan bentuk afiks -an dalam bahasa Jawa terdapat perbedaan-perbedaan dalam kemiripan atau persamaannya. Seberapa jauh perbedaan dan persamaan bentuk, sifat, dan makna antara bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan bentuk afiks -an dalam bahasa Jawa perlu diteliti secara saksama.
Penelitian tentang bentuk afiks -an dan komparasinya dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu dititikberatkan pada aspek kegandaan makna dan sifat kederivasionalan dan keinfleksianalan bentuk afiks -an itu. Karena penelitian tentang bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu barsudut pandang kegandaan makna, penelitian komparatif antara afiks -an dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu berlatar pokok bahasan semantik.
Kenyataan bahwa buku-buku tata bahasa Indonesia dan tata bahasa Jawa umumnya membicarakan hanya satu bentuk afiks -an dengan sejumlah maknanya, tanpa melihat kenyataan bahwa dalam kedua bahasa itu terdapat sejumlah bentuk afiks -an yang berlainan dengan maknanya yang berbeda-beda, merupakan pijakan bagi temuan Baru dalam penelitian ini. Penelitian ini juga merupakan upaya untuk mendudukkan bentuk afiks -an dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa itu sebagai morfem yang homonim serta komparasinya dari sudut bentuk, jenis, kategori, dan makna yang didukungnya dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Jawa."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
D 499.231 m 38 r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
L. Mardiwarsito, compiler
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1980
D 499.231 M 38 p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suharsono
"Berdasarkan kenyataan bahwa buku-buku linguistik Jawa sebagian besar adalah karya-karya pedagogis, serta Pembahasan masalah dalam lingkup yang cukup luas, yang jika ditinjau secara teoritis banyak terdapat kekurangan maka penulis mencoba meneliti masalah tak bahasa Jawa da_lam tulisan ini secara teoritis serta membatasi lingkup masalah yang cukup sempit dengan harapan agar mencapai hasil yang lebih baik dan mendetil. Sebenarnya pembahasan masalah tak ini bukanlah yang pertama. Beberapa ahli telah membahasnya. Namun demikian pembahasan-pembahasan terdahulu yang kurang mendetil ter_sebut menunjukkan perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan pembahasan yang mendetil. Hal ini dapat terlihat dari hasil penelitian ini. Dalam mengumpulkan data, penulis mengikuti saran La-bov dalam Harimurti Kridalaksana (1988: 25) yaitu agar melakukan; (1) penilaian atas kegramatikalan, (2) peni_laian atas ketaksaan dan (3) penilaian atas parafrasa yang betul terhadap data yang terkumpul. Penulis tidak banyak menemui hambatan dalam mengumpulkan data karena telah banyak kamus maupun buku-buku bahasa Jawa yang di_terbitkan. Walaupun hanya tak yang dibahas dalam tulisan ini, bukan berarti bahwa masalahnya akan mudah dipecahkan. Untuk itu penulis perlu memakai wawasan teoritis dari berbagai ahli linguistik dengan tujuan supaya menekan sekecil mungkin hal-hal yang luput dari tinjauan. Dengan mempergunakan metode induktif atas dasar azas praduga yang ilanjutkan pembahasan masalah untuk menuju kesim_pulan, penulis menenukan perbedaan yang mendasar antara tulisan-tulisan terdahulu dengan hasil penelitian ini. Pada tulisan-tulisan terdahulu tak hanya disebut sebagai prefiks saja. Namur demikian, setelah melalui berbagai pembahasan dalam tulisan ini dapat diketahui bahwa tak bahasa Jawa ternyata terdiri dari dua bentuk yang berbeda. Yang pertama sebagai proklitik dan yang kedua sebagai partikel."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S11492
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saryanto
"Sing dalam bahasa Jawa disebut sebagai tembung sesulih, panggandheng, tembung panyilah atau pronomina rela_tif. Sing bersinonim dengan kang, dan ingkang, juga berpadanan dalam bahasa Indonesia dengan yang. Sebagai sebuah partikel, kata sing tidak pernah muncul sendiri dalam suatu kalimat. Kata tersebut harus berhubungan atau berga_bung dengan kata lainnya untuk dapat bermakna gramatikal. Pembicaraan mengenai proses pembentukan kata sing dengan kata lain yang memungkinkan bervalensi (bergabung) akan membentuk sebuah frase. Frase bentukan antara sing dengan kata lainnya akan menghasilkan frase nomina. Adapun kelas kata yang dapat bergabung dengan sing membentuk frase nomina adalah nomina, verba, ajektiva, pronomina, numeralia, preposisi dan adverbia. Konstruksi sing sebagai frase nomina merupakan pembicaraan bidang sintaksis."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>