Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ichwan Satrio Dwi B
"ABSTRAK
Metode yang digunakan untuk menekan keberadaan multipel cukup banyak, tetapi terkadang masih sangat sulit untuk memisahkan multipel dengan sinyal primer, khususnya pada kasus laut dalam. Berbeda dengan metode atenuasi multipel yang lain, surface related multiple elimination (SRME) merupakan metode yang menggunakan algoritma untuk memprediksi multipel permukaan, dan tidak
membutuhkan informasi mengenai bawah permukaan. Untuk mendapatkan prediksi multipel yang akurat, data seismik sebaiknya bebas dari noise dan memiliki kemenerusan reflektor yang baik. Salah satu metode untuk meningkatkan kualitas image dari data seismik adalah metode CRS. Pengolahan CRS memiliki kelebihan dalam menghasilkan rasio S/N yang lebih baik sehingga memudahkan dalam melakukan identifiksi event refleksi,baik itu sinyal primer
maupun multipel. Pada penelitian ini, CRS gather yang dihasilkan dari metode CRS digunakan untuk membuat model multipel SRME. CRS gather dapat membantu mengidentifikasi multipel,karena sinyal primer dan multipel menjadi lebih jelas. Pada proses adaptive subtraction, CMP gather menjadi data masukan untuk disubtraksi dengan model mutipel dari CRS gather, sehingga data tersebut masih preserve. Hasil akhir pada penelitian ini menunjukan bahwa CRS gather
dapat menghasilkan model multipel yang lebih akurat dibandingkan model multipel konvensional. Kombinasi metode CRS dan SRME sangat membantu dalam menekan keberadaan multipel khususnya pada data seismik laut dalam.

abstract
Many methods have actually been to suppress multiples but sometimes very difficult to discriminate from primaries, especially in case of deep water. Unlike other methods, surface related multiple elimination (SRME) is an algorithm that predicts all surface multiples and doesn?t rely on assumptions about the subsurface. To obtain an accurate prediction of multiples, the seismic data should be free of noise and has clean reflector continuity. One of method to improve imaging seismic data is CRS method. CRS processing provides advantage to a
significantly better signal to noise ratio that makes it easier the identification of reflection events, both primaries and multiples. In this study, CRS gather which generated from CRS method that used to make SRME multiple models. CRS gather can help to identify multiple, because primaries and multiples become more pronounced. In adaptive subtraction process, original CMP gather become input data to be subtracted with multiple model from CRS gather and it means that
the data is preserved. In final result, CRS gather could make multiples model in more accurate and be easily identified than previous multiple model of prior method. Combination CRS method and SRME was very useful to suppressed multiples especially in the deep water area."
Universitas Indonesia, 2012
S42784
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Nimamulia
"Dalam rekaman data seismik banyak terkandung noise yang membuat gambaran bawah permukaan menjadi tidak baik. Multipel merupakan salah satu jenis noise yang terekam dalam data seismik. Bagaimanapun juga, multipel merupakan masalah yang cukup membuat interpretasi data menjadi tidak akurat. Data sintetik yang digunakan pada tugas akhir ini merupakan data yang memiliki noise multipel yaitu water bottom multiple dan juga reflector multipel. Untuk mengurangi noise ini perlu dilakukan atenuasi mutipel agar hasil stack hanya terdiri dari data-data primary saja. Atenuasi multipel kemudian dilakukan dengan menggunakan dua metode yaitu teknik Surface Related Multiple Elimination (SRME), Radon demultipel serta kombinasi antara keduanya. Hasil stack dari setiap teknik kemudian dibandingkan guna mengetahui teknik mana yang merupakan teknik yang paling baik dan tepat untuk diaplikasikan terhadap data sintetik yang digunakan.

In seismic data record there are so many noise that can make the view of subsurface become not clear. Multiple was kind of Noises that being in seismic data. However, multiple was one of problem that can make data interpretation become inaccurately. Synthetic data that being used in this final task was a data that has a water bottom multiple and reflector multiple. To reduce this noise, it is important to do multiple attenuation so that the stack result only consists of data only. Multiple attenuation then being done by using Surface Related Multiple Elimination (SRME), Radon demultipel techniques and combination of both methods. Stack Results from each techniques then being compared in order to know which technique was the best and correct techniques to be applicated in its synthetic data."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29389
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1993
S28120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Natalina
"Multiple lapisan bawah air merusak refleksi primer dan membuangnya dari data seismik seismogram telah menjadi permasalahan sejak dulu bagi ahli geofisika, pengolahan data seismik. Jika multiple ini tidak dibuang, kehadirannya dapat membuat interpretasi data seismik menjadi sulit dan menghasilkan analisa yang salah. Tesis ini bertujuan untuk mempelajari konsep dan teori dibalik metode Surface Relative Multiple Elimination (SRME), serta kekuatan dan kelemahan dalam aplikasinya dengan menggunakan data sintetis dan rill. Data sintetik dibangun menggunakan software TESSERAL 2D dan data riil yang dipilih adalah survei North West Shelf Regional (NWSR). Hasil dari skema aliran kerja dan parameter test yang terbaik untuk data sintetik dapat digunakan sebagai acuan pada proses data lapangan survei NWSR. Analisa menunjukkan bahwa ada hubungan yang konsisten antara keberhasilan hasil data sintetik dengan data lapangan. Hasil dari seluruh penelitian tesis ini menyimpulkan bahwa metode SRME sangat efektif membuang multiple lapisan bawah air pada near offset tetapi masih menyisakan mutiple pada far offset.
Water bottom multiples destructively interfere with primary reflections and their removal from reflection seismograms has been a longstanding problem to seismic processing geophysicists. If not eliminated, their presence could make seismic data interpretation difficult and lead to erroneous results. This thesis is aimed to study concept and theory behind the Surface Relative Multiple Elimination (SRME), as well as the strengths and weaknesses in application by using synthetic and field data. Synthetic data was created by using TESSERAL 2D software and field data that was chosen in this research was seismic data from North West Shelf Regional (NWSR) survey. The work flows scheme and the best parameter of the tests for the synthetic data were used as a guide in processing of NWSR. It showed that there was a consistent result between the synthetic and field data. The results of this study had conclusion that SRME method was effective in near offset but there was still remaining multiple at far offset."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutia Hanuun Ufaira Akbar
"Pelelangan adalah salah satu upaya mendapatkan proyek pada sektor jasa konstruksi. Permasalahan utama kontraktor dalam mengajukan penawaran adalah menempatkan harga penawaran yang kompetitif, sehingga kegiatan estimasi biaya yang tepat sangat dibutuhkan dalam proses pelelangan. Konsep utama penelitian ini adalah mengembangkan proses estimasi biaya pada tahap pelelangan dengan melihat risiko yang mungkin terjadi demi meningkatkan akurasi penggunaan sumber daya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan risiko dan menggunakan BIM 5D. Analisis data menggunakan metode Delphi dan SPSS versi 25. Hasil Penelitian menyatakan bahwa, berdasarkan validasi pakar untuk penyebab, tindakan preventif, dampak terhadap akurasi sumber daya dan tindakan korektifnya terhadap risiko signifikan yang terbentuk didapatkan bahwa pengembangan proses estimasi biaya berbasis BIM 5D dapat dikembangkan melalui proses pre-planning sumber daya manusia, pre-planning data input, serta penambahan aktitivitas pada tiap proses baru.

Auction is one of the efforts to obtain projects in the field of construction services. The main problem for contractors in submitting bids is placing competitive bid prices so that accurate cost estimation activities are required in the tender process. The main concept of this research is to develop a cost estimation process at the tender stage by looking at the risks that may occur in order to improve the accuracy of the use of resources. This research was conducted using a risk approach and using BIM 5D. Data analysis used the Delphi method and SPSS version 25. The results stated that based on expert validation of causation, preventive action, impact on the accuracy of resources, and corrective action for significant risks that were formed, it was found that the development of a 5D BIM-based cost estimation process could be developed through pre-planning of human resources and pre-planning of data input, as well as adding activities to each new process."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadette Detty Kussumardianadewi
"Pengurangan emisi karbon global menuju net-zero emission pada tahun 2050 terus didorong oleh pemangku kepentingan global. Indonesia berkomitmen untuk mencapai target ini pada tahun 2060 dan meningkatkan Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) menjadi 32 persen atau setara 912 juta ton CO2 pada 2030. Salah satu langkah penting adalah mendekarbonisasi sektor bangunan yang menyumbang 37% dari emisi karbon global. Penelitian ini menitikberatkan pada penerapan Green Retrofitting untuk bangunan eksisting, yang hingga kini 98% belum mengadopsi pedoman ini. Di Indonesia, terdapat dua pedoman utama: Greenship dari GBCI dan BGH dari Permen PUPR No.21 Tahun 2021. Penelitian ini mengembangkan Work Breakdown Structure (WBS) untuk mengintegrasikan kedua pedoman tersebut dalam rangka meningkatkan efisiensi waktu dan biaya bagi pemangku kepentingan, terutama pemilik bangunan.
Tantangan utama adalah kurangnya insentif dan biaya implementasi yang mencapai S$58,27/m2, yang menjadi penghalang bagi pemilik. Meningkatkan akurasi biaya menjadi solusi yang dapat menarik minat untuk penerapan pedoman ini. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Sistem Informasi berbasis web untuk membantu penilaian Pedoman Integrasi Green Retrofitting, serta metode Building Information Modeling (BIM-5D) Quantity Take-Offuntuk meningkatkan akurasi biaya.
Penelitian ini menghasilkan Pedoman Integrasi Green Retrofitting yang didukung oleh analisis statistik dengan SEM-PLS, mengidentifikasi 10 faktor paling berpengaruh, antara lain Tahap Perencanaan, Risiko pada WBS, Quantity Extraction, Konten Sistem Informasi, Penggunaan Web, Klasifikasi Perkiraan Biaya, dan Akurasi Biaya serta Model Hubungan antara estimasi biaya terhadap akurasi biaya. Validasi melalui studi kasus pada bangunan kantor tipe A, B, dan C menunjukkan peningkatan akurasi sebesar 2,26% hingga 2,58%. Hasil ini menunjukkan potensi peningkatan efisiensi biaya dan dorongan bagi pemilik bangunan untuk menerapkan Green Retrofitting di Indonesia

Reducing global carbon emissions towards net-zero emissions by 2050 continues to be driven by global stakeholders. Indonesia is committed to achieving this target by 2060 and increasing the Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) to 32 percent or equivalent to 912 million tons of CO2 by 2030. One important step is the decarbonization of the building sector which accounts for 37% of global carbon emissions. The study focused on the application of Green Retrofitting to existing buildings, of which to date 98% have not adopted this guideline. In Indonesia, there are two main guidelines: Greenship from GBCI and BGH from the Minister of PUPR Regulation No. 21 of 2021. This study developed a Work Breakdown Structure (WBS) to integrate the two guidelines to improve time and cost efficiency for stakeholders, especially building owners.
The main challenge was the lack of incentives and the implementation cost which reached S$58.27/m2, which was a barrier for the owners. Improving cost accuracy is a solution that can attract interest for the implementation of these guidelines. Therefore, this study uses a web-based Information System to assist in the assessment of the Green Retrofitting Integration Guidelines, as well as the Building Information Modeling (BIM-5D) Quantity Take-Off method to improve cost accuracy.
This study resulted in the Green Retrofitting Integration Guidelines supported by statistical analysis with SEM-PLS, identifying the 10 most influential factors, including Planning Stage, Risk in WBS, Quantity Extraction, Information System Content, Web Use, Classification of Cost Estimates, Cost Accuracy and Model The relationship between cost estimation and cost accuracy. Validation through case studies in type A, B, and C office buildings showed an increase in accuracy of 2.26% to 2.58%. These results show the potential for increased cost efficiency and encouragement for building owners to implement Green Retrofitting in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syadzaa Aaqilah
"EDXRF adalah metode yang dikenal luas untuk analisis non-destruktif baik untuk analisis kuantitatif maupun kualitatif. Untuk analisis kuantitatif, sampel yang tidak diketahui dibandingkan dengan referensi standar sebagai prediksi untuk mendapatkan jumlah setiap elemen di dalamnya. Untuk mendapatkan hasil yang tepat dan akurat, diperlukan standarisasi yang baik. Kurva kalibrasi yang juga dikenal sebagai referensi standar digunakan untuk membuat analisis yang lebih akurat, oleh karena itu penyesuaian yang dilakukan pada standar ini harus dilakukan untuk menyempurnakan hasil analisis agar lebih akurat. Pemahaman dasar mengenai sifat fisik sampel, pengaturan instrumen EDXRF secara spesifik, dan penyesuaian energi tumpang tindih (overlapping) yang dapat dideteksi juga akan membantu meningkatkan analisis. Tesis ini dilakukan untuk meningkatkan akurasi mesin EDXRF khusus untuk Material Oksida dengan menyesuaikan kurva kalibrasi, menghilangkan tumpang tindih, dan membandingkan efek bahan aditif selama proses persiapan sampel. Selain itu, hal ini bertujuan untuk mendapatkan kalibrasi standar yang dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

EDXRF is a widely known method for non-destructive analysis for both quantitative and qualitative analysis. For quantitative analysis, an unknown sample is compared to a standard reference as a prediction to get the amount of each element inside. To obtain a proper and accurate result a good standardization is needed. The calibration curve also known as the standard reference is used to create a more accurate analysis, hence the adjustment made to this standard must be made to perfect the analysis result to be more accurate. A basic understanding of the physical properties of the samples, the specific instrument setting of the EDXRF, and the adjustment of overlapping energy that can be detected will also help to improve the analysis. This thesis is conducted to improve the accuracy of the EDXRF machine specifically for Oxidic Materials by adjusting the calibration curves, removing overlap, and comparing the effect of additive material during the sample preparation process. Moreover, it aims to obtain a standard calibration that can be used for subsequent testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yuri Prihantono
"

Pemanfaatan Intrusion Detection System (IDS) untuk mengamankan infrastruktur jaringan internet masih memiliki masalah yang belum terselesaikan, yaitu kurangnya akurasi deteksi serangan sehingga mengakibatkan terjadinya permasalahan false positif dan banyaknya alarm palsu. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam implementasi IDS adalah dengan menggunakan pendekatan machine learning. Pada penelitian ini, penulis mengusulkan sistem yang menggunakan pendekatan machine learning untuk mendeteksi serangan jaringan dan mengirim peringatan serangan. Dataset CSE-CICIDS2018 dan Model-Based Feature Selection digunakan untuk mengevaluasi kinerja delapan algoritma klasifikasi dalam mengidentifikasi serangan jaringan guna menentukan algoritma terbaik. Hasilnya, Model XGBoost dipilih sebagai model yang memberikan hasil kinerja algoritma terbaik dalam perbandingan model machine learning ini, dengan tingkat akurasi untuk klasifikasi two-class sebesar 99%, dan multi-class sebesar 98,4%.


Utilization of the Intrusion Detection System (IDS) to secure internet network infrastructure still has unresolved problems, namely the lack of attack detection accuracy, resulting in false positives and many false alarms. One approach that is widely used to overcome the problems that occur in the implementation of IDS is to use a machine learning approach. In this study, the authors propose a system that uses a machine learning approach to detect network attacks and send attack warnings. The CSE-CICIDS2018 dataset and Model-Based Feature Selection were used to evaluate the performance of eight classifier algorithms in identifying network attacks to determine the best algorithm. As a result, the XGBoost model was chosen as the model that gives the best algorithm performance results in this machine learning model comparison, with an accuracy rate of 99% for two-class classification and 98.4% for multi-class.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ading Firliyadi
"Atenuasi multiple dengan menggunakan filtering radon adalah salah satu teknik yang biasa digunakan dalam penekanan energi multiple pada data seismik. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan sinyal dan multiple dalam domain radon dengan memanfaatkan nilai perbedaan moveout antara sinyal primer dan multiple. Metode ini diaplikasikan pada data seismik sintetik GM 1 yang merupakan daerah pengendapan marine. Data ini ditemukan multiple yang didominasi oleh peg-leg multiple. Studi ini bertujuan untuk mengetahui respon dari filtering radon yang diterapkan baik pada metode pengolahan data Common Mid Point (CMP) stack, maupun pada metode Common Reflection Surface (CRS) stack untuk mengatenuasi multiple. Imaging pada CRS stack diharapkan mampu menghasilkan signal to noise ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional. Filtering radon diterapkan baik pada CMP gather maupun pada CRS supergather. Hasil yang diperoleh dari analisis radon dapat mereduksi peg-leg multiple walaupun masih meninggalkan residu multiple baik pada CMP gather maupun pada CRS supergather. Penampang stacking dari metode CRS mempunyai signal to noise ratio yang lebih baik daripada penampang stacking dari metode konvensional.

Multiple Attenuation using radon filtering is commonly used for suppressing multiple energy technique at seismic data. The basic concept is to do separation between primary and multiple in radon domain by using residual moveout value. The method is used for synthetic seismic data called GM1 as marine precipitation zone. The data is found multiple, dominantly as peg-leg multiple. The study is being done in order to know how much radon filtering can influence both for Common Mid Point (CMP) stack and Common Reflection Surface (CRS) stack to attenuate multiple. The imaging of CRS stack is expected will be able to create higher signal to noise ratio than conventional method. Radon filtering is applied to CMP gather and CRS supergather. Radon analysis can‟t able to reduce peg-leg multiple overall in CMP gather and CRS supergather. Signal to noise ratio of stacking section can be enhanced by CRS stack method significantly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
S29390
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>