Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 59390 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miranti Budiono
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1975
S14427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subaktina Partiwi Arianto
"Dalam Bella, Juliette aux Pays des Hommes, Suzanne et le Pacifique, nama-nama kecil para tokoh wanita menjadi judul buku. Dalam teater Giraudoux juga memilih wanita sebagai tokoh-tokoh antik (Electre) atau untuk tokoh-tokoh Kitab Bibel (Judith). Malahan jika judul sandiwara itu adalah nama kecil tokoh-tokoh pria seperti Amphitryon 38, Jean Giraudoux memusatkan perhatiannya pada si tokoh wanita : Alcmene. Masalah yang timbul adalah mengapa Giraudoux tertarik pada kaum wanita khususnya dan apakah wanita mempunyai arti khusus bagi Jean Giraudoux?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S14423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hugo, Victor
Paris Pagnerre 1862
843.8 H 427 m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hugo, Victor
New York: Random House, 1996
843.8 HUG l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusmiati Alius, Author
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan terjadinya perkembangan dalam diri tokoh Isabelle, serta menunjukkan hal-hal yang membuat timbulnya perkembangan tersebut. Skripsi berpijak pada metode struktural. Dasar teori yang dipakai adalah teori mengenai alur dan tokoh
dari Anne Uhersfeld, dalam bukunya Lire le Theatre.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada mulanya Isabelle sangat terikat pada Hantu. Ia menganggap Hantu sebagai bagian yang tak dapat terpisahkan dari hidupnya, dibuktikan melalui tindakannya yang selalu menghadirkan tokoh ini dalam tiap kesempatan.
Namun kemudian terjadi perkembangan dalam dirinya. yang merupakan hasil dari usaha sekelompok tokoh (Penilik Sekolah, Pengawas Ukuran dan Timbangan, Pedagang Obat
Serta Walikota). Dengan caranya masing-masing, mereka berusaha menyadarkan Isabelle akan kekeliruannya selama ini. Hantu bukanlah merupakan wujud nyata, melainkan
hasil dari renungan imajinasinya yang sangat kuat, sebagai pelarian untuk mencapai kebahagiaan."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waspa Madhuretno Soekirman
"Bahasa merupakan sarana terpenting untuk komunikasi antar manusia. Komunikaei antar manusia dapat terjadi mulai dari lingkungan kecil, misalnya dalam suatu keluarga, kalangan masyarakat, bahkan antar bangsa di dunia. Hal ini sesuai dengan pendapat Samsuri dalam bukunya, Analisa Bahasa (1978:4) yang mengatakan bahwa bahasa adalah dasar masyarakat manusia yang pertama-tama dan paling barakar. Bahasa adalah tanda yang jelas daripada kepribadian, yang baik maupun yang buruk; tanda yang jelas daripada kemanusiaan. Dewasa ini, komunikasi antar bangsa sudah semakin maju. Sejalan dengan hal tadi, peranan bahasa dirasakan semakin penting. Namun pada jaman modern ini, tidak semua orang mengenal atau sempat mempelajari bahasa lain, sehingga bidang penterjemahan dianggap perlu untuk menunjang komunikasi tersebut. Adapun yang dimaksud dengan penterjemahan adalah menghasilkan kembali ke dalam Bahasa Sasaran (selanjutnya disingkat dengan BSa) amanat yang terkandung dalam Bahasa Sumber (selanjutnya disingkat dengan BSu) (Nida dan 'Taber, 1969:12). Banyak orang yang beranggapan bahwa penterjemahan lebih merupakan seni daripada sesuatu yang sifatnya ilmiah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S54319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Geni Ria
"Dalam penerjemahan pronomina demonstratif bahasa Prancis ke dalam bahasa Indonesia, jarang dijumpai keejajaran bentuk. Karena itu ingin diselidiki apa saja padanan pronomina demonstratif tersebut dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ialah untuk membuat deskripsi urnum terjemahan pronomina Indonesia .Metode yang dipakai ialah metode penelitian korpus, Korpus terdiri dari 5 buah karya Prancis heserta terjemahannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriani Sutoyo
"Determinator Le, La, dan Les Dalam Bahasa Indonesia. Ada-pun masalahnya adalah bentuk padanan determinator le, la dan les dalam bahasa Indonesia, sedangkan tujuannya adalah memberikan deskripsi terjemahan determinator Prancis le, la dan les dalam karya-karya terjemahan. Untuk menganalisis data akan digunakan beberapa wawasan sintaksis bahasa Prancis dan sintaksis bahasa Indonesia serta teori~terjemahan.
Dengan teori sintaksis bahasa Francis dapat dilihat bahwa dalam frase nominal, determinator merupakan konstituen yang penting, karena tanpa kehadirannya frase nominal akan menjadi tidak gramatikal. Determinator le, la, les, yang disebut juga sebagai artikula ketakrifan, mempunyai 4 nilai semantis yaitu: sebagai artikula ketakrifan, artikula ketaktakrifan, demonstrativa dan posesiva. Dengan teori sintaksis bahasa Indonesia, dilihat bentuk padanan-padanan determinator Francis, yaitu berupa artikula, numeralia tak takrif, demonstrativa dan posesiva. Teori terjemahan digunakan untuk melihat pergeseran yang terjadi dan probabilitas perpadanan determinator le, la, les sehingga kesimpulan menjadi lebih lengkap."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14497
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pitaloka Tidarwati
"ABSTRAK
Dewasa ini kegiatan penerjemahan yang menyangkut karya naratif banyak dilakukan. Karya naratif adalah suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan dirangkaikan menjadi suatu peristiwa yang terjadi dalam satu kesatuan waktu ( Gf. Keraf, 1985 : 136). Ciri-ciri utama suatu suatu karya naratif menurut Nida der l_aber (1969:163) adalah banyaknya tindakan dan hubungan temporal. Salah satu cara untuk memperlihatkan hubungan temporal adalah dengan menggunakan ungkapan waktu bahasa Prancis (BP) dalam bahasa Indonesia (BI).
Untuk melakukan penelitian ini, dalam skripsi yang berjudul Padanan Ungkapan Waktu Bahasa Prancis Dalam Bahasa Indonesia, digunakan konsep-konsep: satuan-satuan yang berupa ungkapan waktu, ungkapan waktu, dan teori terjemahan.
Hasil analisi menunjukkan bahwa ungkapan waktu BP semuanya mendapat padanan dalam BI. Padanannya adalah berupa nomina waktu, adverbial temporal, frase nominal, frase adverbal, dan frase preposisional (sejumlah 97,2 %); dan berupa padanan zero sejumlah 2,8 %. Dalam proses perpadanan tersebut banyak terjadi pergeseran. Pergeseran itu adalah pergeseran struktur, kelas, tingkatan, dan intrasistem.
Dalam hubungannya dengan verba, ungkapan yaitu BP sangat erat kaitannya dengan bentuk verba yang menyertainya. Bentuk verba dalam BP berperan menentukan rujukan ungkapan waktunya. Sebaliknya dalam BI, verba tidak ada hubungannya dengan penggunaan ungkapan waktu. Hal ini dapat dimengerti mengingat dalam BI tidak dikenal system kala.
Akhirnya, analisis ini diharapkan menjadi masukkan dalam bidang terjemahan dan sintaksis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djunaedah Hamid
"Bahasa dan penterjemahan. Pada hakekatnya, penterjemahan adalah penyampaian kembali amanat yang dinyatakan dalam bahasa sumber (selanjutnya disingkat BSu) dengan menggunakan bahasa sasaran (selanjutnya disingkat BSa) (Nida & Taber 1969:13). Dengan demikian penterjemahan dapat disebut sebagai suatu kegiatan kebahasaan. Menurut Poerwadarminta (1967:5), bahasa merupakan alat komunikasi yang mahapenting. Dengan bahasa orang dapat menyampaikan berbagai berita batin, pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, harapan, dan sebagainya kepada sesama manu-sia. Dengan bahasa itu pula, orang dapat mewarisi atau mewariskan, menerima atau menyampaikan pengalaman dan pengetahuan lahir batin.
Bahasa dibuat oleh dan untuk manusia. Itulah sebabnya maka pembentukan bahasa erat hubungannya dengan perorangan (individu), masyarakat dan alam sekitar manusia yang membentuk dan menggunakannya. sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan bahasa, maka untuk melakukan penterjemahan selain ki_ta harus menguasai kedua bahasa yang terlibat dalam penterjemahan, kita juga harus memperhatikan aspek aspek lain yang berhubungan dengan bahasa, seperti yang bare saja diuraikan.Dengan mengutip pendapat Nida (1966:90-97), maka secara singkat kita dapat menyebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan penter-jernahan, yaitu:Ekologi atau lingkungan hidup,kebudayaan meteriil, kebudayaan social, religi, dan bahasa.
Ekologi, kebudayaan materiil, kebudayaan sosial dan religi dapat dianggap sebagai faktor-faktor yang melatarbelakangi bahasa. Perbedaan dalam bidang-bidang tersebut mengakibatkan perbedaan dalam bidang bahasa. Karena itulah, di dunia ini terdapat berbagai-bagai bahasa. Dengan demikian, bahasa merupakan perwujudan dan pencerminan kebudayaan masyarakat bahasa masing-masing. Sehingga tidak ada bahasa yang seragam benar antara satu dengan yang lain. Akibatnya, pars penterjemah yang berhubungan dengan dua bahasa seringkali mengalami masalah dalam pemilihan kosakata (leksikon). Masalah tersebut kiranya dapat ditanggulangi dan dipecahkan dengan bantuan pengetahuan kita tentang perbedaan faktor-faktor sampai dengan yang melatarbelakangi BSu dan BSa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1979
S14279
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>