Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Azizah Fauziah Asnawi
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S14468
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan ciri-ciri fantastik yang terdapat di dalam karya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori struktural dari Roland Barthes tentang hubungan sintagmatik dan paradigmatik, teori M. P. Schmitt dan A. Viala tentang sekuen, teori Tzvetan Todorov tentang cerita fantastik, serta teori Raymond Rog_ mengenai struktur cerita fantastik. Analisis sintagmatik menunjukkan bahwa terdapat berbagai peristiwa supranatural yang menyebabkan ketakutan dan keraguan pada tokoh dan pembaca apakah peristiwa itu nyata atau hanya khayalan. Dari analisis penokohan terdapat tokoh yang tidak mempercayai hal-hal supranatural dan selalu mempertanyakan peristiwa aneh yang terjadi sehingga menimbulkan keraguan. Selain itu terdapat pula tokoh supranatural yang misterius hingga akhir cerita. Analisis sudut pandang menunjukkan bahwa karya ini menggunakan sudut pandang sama tahu dengan penutur yang mengungkapkan peristiwa sebatas apa yang diketahui oleh penutur, sedangkan dari pilihan kata terlihat bahwa banyak digunakan kata-kata yang menimbulkan efek fantastik. Sebagai kesimpulannya, semua aspek yang dibahas dalam skripsi ini menunjukkan bahwa karya Le Horla termasuk dalam genre fantastik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Conny Handayani
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T38875
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gracia Hanna Gloria
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai hubungan antara psikologi dan sastra yang terdapat dalam cerpen Lui? karya Guy de Maupassant. Fokus pada artikel ini adalah memperlihatkan adanya unsur psikologis berupa gangguan kejiwaan yang dimiliki oleh tokoh Aku. Cerpen Lui? menceritakan keadaan tokoh utama ndash; Aku ndash; yang memiliki rasa takut berlebih yang membuatnya melakukan hal yang tidak wajar. Artikel ini menunjukkan gangguan psikologis yang dialami oleh tokoh Aku melalui analisis penokohan serta alur dan latar.

ABSTRACT
This paper discusses about the relation between psychology and literature in Lui , a short story by Guy de Maupassant. The purpose of this article is to reveal psychological elements leading to mental disorder which influenced the main character in all his actions and decisions. The short story recounts the main character rsquo s mental state who, possessed by excessive fear, caused him to do unreasonable acts. The psychological disorder of the main character is analyzed through the story rsquo s characterization, plot, and setting. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maudy Khusnia Nuriati
"Cerita pendek yang berjudul Clochette karya Guy de Maupassant adalah korpus dari penelitian ini. Maupassant yang merupakan penulis beraliran realisme, mengangkat tema perempuan yang mendapatkan ketidakadilan dari laki-laki. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bentuk-bentuk kekuasaan patriarki dalam cerita pendek Clochette serta memperlihatkan subyektifitas Maupassant dalam menulis karya ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural yakni unsur sintagmatik dan paradigmatik, karena penelitian ini lebih membahas mengenai unsur tekstual yakni hubungan kausal alur serta hubungan antar tokoh. Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bentuk kekuasaan patriarki pada alur, penokohan, dan narator, namun hal itu dipatahkan oleh sikap resisten Hortense serta diangkatnya citra Hortense oleh tokoh laki-laki dalam cerita ini. Kemudian didukung juga oleh pemikiran Maupassant mengenai perempuan yang dituangkan pada karya-karyanya, yakni mengangkat citra perempuan dengan cara membuat pembaca merasa simpati dengan tokoh perempuan tersebut.

The short story entitled Clochette by Guy de Maupassant is the corpus of this research. Maupassant is a realist author who usually stated the theme of men rsquo;s injustice against women. The purpose of this study is to show the forms of patriarchal domination in Clochette 39;s short story and to show Maupassant 39;s subjectivity. The method used in this research is a qualitative research with a structural approach, that is syntagmatic and paradigmatic elements because this study is more about the textual elements of the causal relationship and the relationship between the characters. The result of this research shows the patriarchal domination forms on plot, characterization, and narrator, but it was sued by Hortense 39;s resistant attitudes and the lifting of Hortense 39;s image by the male character in the story. It is also supported by Maupassant 39;s thoughts on women who poured on his works, namely to lift the image of women by making the reader sympathize with the female character.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Kusuma Wardhani
"Artikel ini membahas konsep pesimisme dalam cerpen Garçon, Un Bock! karya Guy de Maupassant yang berdasarkan pada pemikiran pesimisArthur Schopenhauer. Data primer dihimpun dari cerpen Garçon, Un Bock! berupa berbagai teks yang memiliki kaitan dengan pemikiran pesimis. Data yang telah dikumpulkan akan ditinjau dari sudut pandang pesimisme yang disampaikan oleh Arthur Schopenhauer. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa cerpen Garçon, Un Bock! memiliki ciri-ciri yang sama dengan konsep pesimisme seperti yang dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer. Maka, dapat disimpulkan bahwa cerpen Garçon, Un Bock! mengandung penulisan pesmistis

This article focuses on pessimism in Guy de Maupassant’s Garçon, Un Bock! based on the context of pessimism by Arthur Schopenhauer. Variety of texts gathered from Garçon, Un Bock!, specifically those contained pessimism idea. Those primary datas are reviewed from the standpoint of pessimism delivered by Arthur Schopenhauer. The result shows that Garçon, Un Bock! has the similar characteristics as the concept of pessimism written by Arthur Schopenhauer. Thus, it can be concluded that Garçon, Un Bock! is a form of pessimism writing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adlin Shabilla Mulya
"Artikel ini mengungkapkan latar belakang kasih sayang yang ditampilkan oleh masing-masing tokoh utama, yaitu Denis dan M. Marambot dalam cerita pendek berjudul Denis karya Guy de Maupassant. Penelitian pada artikel ini menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes. Dari analisis skema aktan, ditemukan bahwa cerpen ini memiliki keunikan karena meskipun subjek dari cerpen ini adalah tokoh Denis, penggerak cerita dalam cerpen bukanlah Denis melainkan M. Marambot. Gambaran kedua tokoh serta hubungan kasih sayang antartokoh yang diperkuat oleh latar ruang, waktu, dan suasana memperlihatkan bagaimana hubungan tersebut mengalir. Hubungan kasih sayang yang terjalin selama kurang lebih 20 tahun tersebut ternyata dapat berubah karena uang. Meskipun demikian, ditemukan bahwa kasih sayang M. Marambot lebih kuat daripada kesedihan dan kekecewaan atas penyerangan Denis. Kebaikan Denis terhadapnya sebelum penyerangan meluluhkan M. Marambot dan kebaikan M. Marambot untuk tidak menghukum Denis juga mengutuhkan kembali hubungan kasih sayang tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa meskipun secara kasat mata kedua tokoh hanya memiliki hubungan sebatas majikan dan pelayan, ternyata mereka memiliki ikatan yang lebih erat. Kekurangan dan kelebihan maupun kekhilafan ataupun kesalahan yang mungkin terjadi selama kurun waktu tersebut dapat teratasi dengan baik berkat adanya kasih sayang.

This article reveals the background of affection which is shown by the characters of M. Marambot and Denis from Guy de Maupassant’s short story titled Denis. This study used the Roland Barthes’ structural approach. Based on actant scheme analysis, it was found that this short story is unique because eventhough the subject in this story is Denis, but M. Marambot is the one who made the story. Description of both characters and the relation of affection between characters strengthened by the setting of space, time, and ambiance showed how the relationship flowed. The affection bond existed for more than 20 years could in fact change because of money. However, it was found that M. Marambot’s affection was stronger than his sadness and disappointment over Denis’ assault. Denis’ kindness softened M. Marambot and the M. Marambot’s kindness not punishing Denis reunited their bond of affection. Thus, it can be said that although both characters are seen to be only having a master-servant relationship, they have a tighter bond. All the ups and downs as well as the mistake or the wrongdoing that may occur during that time could be overcome with love and affection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widaningsih
"Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk memperlihatkan unsur moeurs dalam Une Vie. Adapun yang disebut moeurs adalah kebiasaan-kebiasaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu yang berhubungan dengan perilaku moral dalam suatu tempat dan kurun waktu tertentu.
Pendekatan yang dipakai dalam skripsi ini adalah pendekatan struktural, yang analisisnya dipusatkan kepada karya itu sendiri. Untuk mendukung penelitian ini akan dipakai teori Roland Sarthes tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dalam karya, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang hubungan teks dan acuan.
Analisis sintagmatik memperlihatkan pengulangan peristiwa petualangan cinta dalam satuan-satuan isi cerita. Selain itu, dari alur hubungan sebab-akibat yang dibentuk dari masing-masing pusat cerita atau tokoh (ada 8 cerita kecil yang berpusat pada 8 tokoh), terlihat bahwa unsur penyelewengan mendominasi tiap-tiap alur dan memotivasi setiap tindakan tokoh. Dengan demikian petualangan cinta tampak sebagai 'kebiasaan' atau moeurs.
Analisis paradigmatik terdiri atas analisis tokoh serta latar. Analisis tokoh memperlihatkan bahwa dari kedelapan tokoh, lima di antaranya memiliki sifat-sifat yang mengarahkan mereka pada kecenderungan untuk melakukan penyelewengan. Petualangan cinta sebagai moeurs didukung pula oleh sikap para penduduk desa umumnya yang menganggap penyelewengan cinta sebagai hal yang biasa.
Analisis latar yang meliputi analisis ruang dan waktu, memperlihatkan bahwa kebiasaan atau moeurs dalam perilaku, sehubungan dengan petualangan cinta, meliputi waktu yang luas, sejak akhir abad ke-18. Kebiasaan tersebut terjadi di daerah yang terpencil yang jarang berhu_bungan dengan dunia luar, yaitu di sekitar desa Yport di Normandia, sehingga kebiasaan itu bertahan lama di daerah tersebut.
Dengan demikian sesuai dengan tujuan penelitian, baik alur, pengaluran, tokoh, maupun latar dalam Une Vie mem-perlihatkan moeurs, yaitu moeurs petualangan cinta.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Nurhayati
"ABSTRACT
Sumber data penelitian ini adalah Au Soleil karya Guy de Maupassant. Karya ini adalah sebuah cerita perjalanan.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa bab-bab yang menceritakan perjalanan tokoh Aku di Aljazair dalam Au Soleil (bab ke-3 sampai bab ke-9), baik yang menggunakan nama tempat maupun nama tokoh sebagai judul, sama-sama menampilkan warna lokal Aljazair pada akhir abad ke-19.
Pendekatan yang digunakan untuk meneliti karya ini adalah pendekatan struktural yang ditunjang oleh teori Roland Barthes mengenai hubungan sintagmatik dan paradigmatik, teori William Henry Hudson mengenai pengelompokan latar, serta teori M.F. Schmitt dan A. Viala mengenai sekuen.
Penelitian diawali dengan penyusunan sekuen. Jumlah sekuen yang ditemukan sangat banyak.. Jumlah ini bertolak belakang dengan Fungsi Utama yang singkat. Melalui Fungsi Utama beserta bagannya nampak bahwa keistimewaan Au Soleil terletak pada katalisatornya.
Sekuen-sekuen katalisator dikelompokkan dalam sekuen-sekuen yang menonjolkan warna lokal Aljazair, meliputi gambaran tempat dan masyarakat. Kedua gambaran ini, yang disusun berurutan berdasarkan bab-bab yang menceritakan Aijazair, berjumlah seimbang. Jumlah ini menunjukkan bahwa kedua gambaran ini sama-sama dominan dalam pengelompokan sekuen. Hal ini memperlihatkan bahwa bab-bab yang menceritakan Aijazair sama-sama menampilkan warna lokal Aijazair pada akhir abad ke-19.
Analisis berikutnya, latar dan tokoh, menunjukkan bahwa latar ruang, yang terbagi dalam latar fisik dan sosial, berperan penting dalam menampilkan warna local. Latar waktu dan tokoh, meski kurang menonjol, turut menunjang warna lokal yang dikemukakan dalam latar ruang.
Selain mengemukakan warna lokal, latar ruang memperlihatkan perbedaan antara bab-bab yang berjudul nama tempat dan tokoh. Berbeda dengan bab-bab lainnya, yang menonjolkan latar fisik dan sosial, bab ke-5, satu-satunya bab yang berjudul nama tokoh (Bou-Amama), merupakan bab yang sangat sedikit menggambarkan latar fisik. Bab ke-5 lebih menonjolkan Bou-Amama dan pergerakan masyarakat Arab. Bab ini terletak di tengah karena merupakan fokus cerita Au Soleil. Cerita di dalamnya mendorong tokoh Aku, yang melakukan perjalanan di Aljazair, berkunjung ke sana. Karena bab ini menonjolkan gambaran Bou-Amama dan masyarakat Arab, bab ini diberi judul nama tokoh.
Penelitian di atas membuktikan bahwa warna lokal Aijazair ditemukan di seluruh bab yang mengisahkan perjalanan tokoh Aku, meski terdapat perbedaan di antara bab-bab tersebut.

"
1999
S14262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismi Aridewi Soedjono
"Skripsi ini berjudul Kaitan Judul dengan lsi Cerita pada roman Pierre et Jean karya Guy de Maupassant. Roman ini merupakan salah satu roman karya Guy de Maupassant yang dipublikasikan pada tahun 1888. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menemukan kaitan judul dengan isi cerita. Metode penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah pendekatan struktural. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan teori tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dari Roland Barthes, teori tentang selcuen dari Schmitt et Viala, teori tentang denotasi dan konotasi dari Nida dan Taber, serta teori tentang tokoh dari IF Goldenstein. Pertama-tama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun sekuen cerita serta menyusun fungsi utamanya. Dari penelitian tersebut, dapat dilihat bahwa kemunculan tokoh Pierre sangat menonjol dalam roman ini, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah kedua tokoh yang menjadi judul roman mempunyai peranan yang sama panting. Selain itu apakah hubungan judul dengan isi cerita. Dari analisis alur dan analisis tokoh dapat dilihat bahwa keterkaitan antara tokoh Pierre dan Jean sangat erat. Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian judul dengan nama dua tokoh tersebut dapat dimengerti karena keduanya mempunyai peranan yang sama panting. Selain itu, hubungan judul dengan isi cerita terletak pada permasalahan yang ada di antara kedua tokoh tersebut."
2000
S14530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>