Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewey, John
New York: Mentor Book, 1955
191 DEW r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Glock, Hans-Johann, 1960-
"Analytic philosophy is roughly a hundred years old, and it is now the dominant force within Western philosophy. Interest in its historical development is increasing, but there has hitherto been no sustained attempt to elucidate what it currently amounts to, and how it differs from so-called 'continental' philosophy. In this book, Hans-Johann Glock argues that analytic philosophy is a loose movement held together both by ties of influence and by various family resemblances. He considers the pros and cons of various definitions of analytic philosophy, and tackles the methodological, historiographical philosophical issues raised by such definitions. Finally, he explores the wider intellectual and cultural implications of the notorious divide between analytic and continental philosophy. His book will be an invaluable guide for anyone seeking to understand analytic philosophy and how it is practised"
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
146.4 GLO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Academy Group, 1995
700.1 COM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Kanisius, 1992
100 PAR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Franz Magni-Suseno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
100 FRA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gomperz, Heinrich
Boston: Christopher Pub. House, 1953
100 GOM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ismail Jakub
Surabaya: Faizan, 1970
100 ISM o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Franz Magnis-Suseno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2016
100 FRA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sapardi
"Terdapat hal yang menarik dalam dunia filsafat, tidak ada sesuatu pun yang dapat memperoleh suatu jawaban yang memuaskan. Filsafat tidaklah menjawab, tetapi mengarahkan kepada pemikiran yang lebih mendalam terhadap sesuatu. Terhadap dunia manusia, para filsuf telah banyak memberikan pemikirannya. Sejak Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Rene Descartes hingga kepada filsuf eksistensialis, seperti Heidegger, Sartre maupun yang lain, juga belum dapat memberikan kepuasan dalam mengungkap manusia, termasuk dialamnya kebebasan. Manusia selalu berusaha untuk mencari hakikat yang paling benar, tetapi selalu kekurangan yang dihadapi.
Kajian pokok yang penulis bahas dalam Tesis ini adalah Kebebasan Dalam Pandangan Buddhisme Suatu Telaah Filosofis. Kelahiran demi kelahiran terus berlangsung dan tidak hentinya. Penderitaan dijalani sebagai konsekwensinya dari kelahiran dan kematian. Penderitaan sebagai proses dinamika kehidupan manusia dalam pandangan Buddhisme. Untuk menyingkapi hal tersebut maka kebebasan sebagai alat yang dipergunakan untuk analisanya sehingga dapat dipahami proses kehidupan manusia dalam mencapai tujuan. Selanjutnya adalah esensi manusia yang hakekatnya mengalami penderitaan.
Kajian terhadap manusia dipaparkan kedalam berbagai pokok permasalahan. Untuk memahami hakekat kebebasan dari sudut pandang Buddhisme, maka dalam memahami manusia harus dipandang dari berbagai aspek. Aspek-aspek dimaksud saling keterkaitan dan tidak dapat terpisahkan.
Agar sejalan dengan tujuan dan kegunaan penelitian maka pemikiran awal dirumuskan tentang sejarah perkembangan Buddhisme. Refleksi sejarah mencerminkan pemikiran Buddhisme terhadap segala hal yang akan menjadi acuan. Tahap selanjutnya tentang pandangan Buddhisme terhadap manusia, yang menyangkut alam semesta, alam-alam kehidupan, hakekat manusia, roda kehidupan dan kedudukan manusia.
Kajian selanjutnya diarahkan kepada pemikiran yang lebih mahuk kedalam esensi manusia. Dimensi kebebasan untuk memberikan arah dan tujuan yang seharusnya manusia pergunakan. Adanya rintangan batin yang menjadi momok dalam kehidupan untuk mencapai kesempurnaan. Pandangan terang yang harus dilatih dalam kehidupan melalui meditasi. Kebebasan mutlak sebagai tujuan akhir dari kehidupan. Esensi dari kelahiran mahluk menurut Buddhisme adalah kondisi yang menderita sebagai konsekwensinya. Dalam hal ini harus dipahami secara baik, sehingga untuk mencapai tujuan akhir maka manusia harus menghindari Dua Hal Ekstrim dan melaksanakan Jalan Tengah. Kesempurnaan sebagai akhir tujuan dari kehidupan.
Dalam menyampaikan kajian-kajian tersebut diatas, perlu diketahui bahwa pemikiran dari filsuf-filsuf lain juga dipergunakan. Pemikiran-pemikiran tersebut dipergunakan baik sebagai komparasi maupun lainnya. Sehingga akan dapat diperoleh keterpaduan dalam penulisan ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>