Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dayu Mariena
"Skripsi ini membahas hanbok sebagai salah satu identitas Bangsa Korea, dengan melihat bagian-bagian yang dimilikinya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana unsur-unsur hanbok yang terdiri dari bentuk, warna, simbol, bahan dan aksesorisnya yang menggambarkan identitas bangsa Korea.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Hasil dari penelitian ini adalah pakaian yang telah memiliki sejarah panjang ini menjadi pakaian tradisional Korea yang tentu saja mewakili Korea, meskipun telah mendapat berbagai pengaruh tetapi masih tetap bisa mempertahankan ciri khasnya dengan begitu masih dapat dikenali sebagai hanbok.

This thesis discusses Hanbok as Korean Identity, looking through the five important parts of the dress. The purpose of this study is to know how the five important parts, such as form or the style of the dress, the color, symbol, the material of the dress and ornament can describe Korean identity. This research is qualitative descriptive.
The result of this study is this dress, which have a long history became a traditional costume of Korea, representing this country. Although it has accepted many influences, this dress still can maintain the characteristics and still can be recognized as Hanbok.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43622
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pak, Song-sil
Soul-si : Tanguk Taehakkyo Chulpanbu , 2005
R KOR 391.951 9 PAK c
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul : Minsulmunhwa, 2009
KOR 391.951 9 URI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Kyong-ja
Folkestone: Global Oriental, 2003
KOR 390.095 19 LEE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Izdihar Safira Noorhanifah
"Popularitas hallyu yang terus meningkat seiring dengan laju globalisasi yang cepat telah membawa nama Korea Selatan semakin terkenal di kancah internasional. Melihat keantusiasan yang diberikan oleh dunia internasional terhadap hallyu, Korea Selatan menggunakan kesempatan tersebut untuk mengenalkan budaya tradisionalnya kepada dunia melalui sebuah proyek global bernama Han Style. Sebagai salah satu aspek dari proyek budaya global Han Style, Hanbok rupanya mengalami modernisasi dari segi rupa, warna, dan motif yang sengaja disesuaikan dengan perubahan zaman dan tren dalam industri fesyen. Penelitian ini menelaah dua fungsi atau peran Hanbok sebagai bagian dari strategi diplomasi budaya Korea Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan pendekatan kualitatif berupa studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hanbok dipopulerkan oleh pemerintah sebagai alat atau sarana bagi Korea Selatan untuk mendapatkan pengakuan atas eksistensinya sebagai suatu bangsa dalam lingkup internasional. Beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan dalam mencapai tujuan tersebut antara lain adalah mengenakan Hanbok dalam kunjungan diplomatik, mengadakan pertukaran budaya dan pameran dengan tema Hanbok, serta mendukung perancang Hanbok dalam berkreasi dan berinovasi.

The popularity of hallyu which keeps increasing along with the rapid pace of globalization has brought South Korea's name to be more well-known internationally. Seeing the enthusiasm given by the international community to hallyu, South Korea took that as an opportunity to introduce its traditional cultures to the world through a global project named Han Style. As one of the aspects of the global cultural project, Hanbok seems to be an undergoing modernization in terms of appearance, color, and motifs which are deliberately adapted to the changing eras and trends in the fashion industry. This study examines two functions or roles of Hanbok as a part of South Korea's cultural diplomacy strategy. This research was conducted using descriptive analysis methods and qualitative approaches in the form of literature studies. The results showed that Hanbok was popularized by the government as a tool or means for South Korea to gain recognition for its existence as a nation in the international sphere. Some of South Korea government’s efforts to achieve that goal include wearing Hanbok on diplomatic visits, holding cultural exchanges and exhibitions with Hanbok as the theme, and supporting designers with their creation and innovation of Hanbok."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
[Seoul;Seoul, Seoul]: Doo Sandonga, 2006
KOR 391.095 19 OTC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, Yong Ja
Korea Seoul: Min Eum Sa, 1992
KOR 391.095 19 KIM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
An, Myong-suk
Seoul: Yehaksa, 2007
KOR 391.251 9 ANM u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kwon, O-chang, 1948-
Seoul: Korea Hyunamsa, 2005
KOR 391.095 19 KWO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faiza Kintan Maharani
"Fenomena berhijab kian menciptakan ruang yang semakin dipertimbangkan. Penggunaan hijab pada kalangan perempuan atlet di berbagai cabang olahraga semakin meningkat. Penelitian ini membahas performa pakaian Zahra Lari, atlet figure skating asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Figure skating merupakan olahraga yang dilakukan dengan cara menari di atas es dengan pakaian ketat yang melekat pada tubuh atlet. Jenis pakaian ketat ini aerodinamis dan ringan untuk memudahkan atlet bergerak tanpa merasakan beban berlebih. Zahra Lari adalah perempuan atlet pertama yang mengenakan hijab pada ajang Kejuaraan Musim Dingin European Cup 2012 di Italia. Zahra Lari mendapat pengurangan nilai di kompetisi tersebut disebabkan penggunaan hijab yang tidak biasa. Pengurangan nilai itu membuat Zahra Lari mengajukan banding kepada International Skating Union (ISU) karena ia merasa diperlakukan dengan tidak adil. Pengajuan banding akhirnya diterima oleh ISU dan sejak saat itu banyak atlet figure skating menggunakan hijab dalam berbagai kompetisi. Upaya Zahra Lari menegosiasikan model pakaian figure skating dengan tambahan hijab menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Zahra Lari melakukan negosiasi budaya agar diterima berkompetisi di ajang internasional figure skating dengan tidak meninggalkan sikap dan pandangan hidupnya dalam berpakaian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi media berbahasa Indonesia dan Inggris serta wawancara jarak jauh. Wawancara dilakukan kepada Zahra Lari sebagai informan utama. Wawancara juga dilakukan kepada pelatih figure skating di Kuwait dan seorang atlet figure skating nasional Kuwait. Hasil penelitian menunjukkan negosiasi budaya yang dilakukan Zahra Lari berdampak pada harmonisasi budaya dalam olahraga figure skating.

The phenomenon of hijab is creating more and more space for consideration. The use of hijab among female athletes in various sports is increasing. This research discusses the clothing performance of Zahra Lari, a figure skating athlete from Abu Dhabi, United Arab Emirates. Figure skating is a sport performed by dancing on ice with tight clothing attached to the athlete's body. This type of tight-fitting clothing is aerodynamic and lightweight to make it easier for athletes to move without feeling overloaded. Zahra Lari was the first female athlete to wear the hijab at the 2012 European Cup Winter Championships in Italy. Zahra Lari received a deduction in the competition due to her unusual use of the hijab. The deduction made Zahra Lari appeal to the International Skating Union (ISU), because she felt unfairly treated. The appeal was eventually accepted by the ISU and since then many figure skating athletes have worn the hijab in various competitions. Zahra Lari's efforts to negotiate the figure skating clothing model with the addition of hijab is the focus of this research. This research aims to explain how Zahra Lari negotiates culture in order to be accepted to compete in international figure skating competitions without leaving her attitude and worldview in dressing. This research uses a qualitative method. Data collection techniques were carried out by studying Bahasa and English-language media and also online interviews. Interviews were conducted with Zahra Lari as the main informant. Interviews were also conducted with a figure skating coach in Kuwait and a Kuwaiti national figure skating athlete. The results showed that Zahra Lari's cultural negotiation had an impact on cultural harmonisation in figure skating."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>