Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Damar Sasongko
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas transformasi atau perubahan cerita Mahabharata dari
bentuk novel ke bentuk komik. Unsur intrinsik, yaitu alur, tokoh, dan latar dari
komik Mahabharata karya R. A. Kosasih (teks transformasi) dibandingkan
dengan unsur intrinsik dari novel Mahabarata karya M. Saleh (teks hipogram)
untuk menelusuri bentuk-bentuk transformasi yang muncul. Dalam penelusuran
yang dilakukan terhadap kedua teks tersebut ditemukan bahwa alur di dalam
komik mengalami ekspansi, modifikasi, ekserp, dan penghilangan dari hipogram.
Tokoh di dalam komik juga mengalami modifikasi dan ekspansi dari hipogram.
Latar di dalam komik hanya mengalami ekspansi dari hipogram.

Abstract
This thesis focus on the transformation that occur in the Mahabharata story from
novel to comic form. The intrinsic elements such as plot, characters, and setting
from the comic created by R. A. Kosasih (transformation text) compared with the
intrinsic elements of the novel created by M. Saleh (hypogram text) to trace the
transformation that appear. In the search inside these texts, the plot of the comic
experienced the process of expansion, modification, excerption, and removal of
hypogram. The characters in the comic also have been expanded and modificated
from the hypogram. The setting in the comic only have been expanded from the
hypogram.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43605
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hadriana
"Cerita Garudeya merupakan salah satu cerita yang terdapat dalam kitab Adiparwa, yaitu salah satu parwa dari epos Mahabha_rata yang ditulis dalam huruf dan bahasa Jawa Kuna. Kitab menurut P.J. Zoetmulder ditulis sekitar abad 10 M atau pada masa pemerintahan Sri Dharmawangsa Teguh. Inti cerita terutama mengu_raikan tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh Garuda untuk mene_bus sang ibu (Winata) yang diperbudak oleh Kadru. Penggambaran cerita ini dalam bentuk relief ditemukan pada bagian belakang dari kaki candi Kedaton yang terletak di Probo_linggo (Jawa-Timur). Candi ini didirikan pada tahun 1370 M. Jarak waktu yang panjang dari kedua data seni sastra dan seni rupa ini mendorong penulis untuk mempertanyakan hubungan dart keduanya. Dalam penelitian ini relief digunakan sebagai data utama, sedang teks cerita Garudeya adalah data banding. Pada tahapan analisis penulis menggunakan ketentuan-keten_tuan di dalam Ikonografi Hindu sebagai data bantu dalam mengiden_tifikasi tokoh dan adegan yang terdapat pada relief. Hasil iden_tifikasi ini kemudian digunakan dalam telaah perbandingan dengan teks cerita Garudeya, Tahap akhir dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa antara relief Garudeya dengan teks cerita yang terdapat dalam Adiparwa terdapat hubungan dekat. Kesembilan adegan yang terdapat pada relief menunjukkan kesamaan-kesamaan dengan sembilan adegan yang terdapat pada teks cerita Garudeya. Selain itu terdapat pula perbedaan dalam memilih adegan yang dipahatkan ataupun diuraikan. Gambaran adegan pada relief ternyata dititik beratkan pada satu episode cerita dalam teks, yaitu usaha-usaha Garuda dalam menebus atau melepaskan diri sang ibu dari perbudakan. Hal ini mungkin berkaitan dengan pembangunan candi itu sendiri sebagai tempat memperingati orang-orang yang telah wafat dan diharapkan telah mencapai moksa dengan melaksana_kan pelepasan diri secara sempurna. Di samping itu penelitian ini juga berusaha memperlihatkan bahwa ikonografi dan teks cerita memiliki peranan penting dalam mengidentifikasi relief"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mamlahatun Buduroh
"ABSTRAK Penelitian ini membahas naskah Hikayat Pandawa koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Hikayat Pandawa berisi cerita Mahabharata bagian Adiparwa yang mengisahkan asal-usul keluarga bharata, Pandawa dan Kurawa. Naskah ini termasuk dalam kategori cerita wayang. Naskah disalin di Betawi pada abad ke-19. Penelitian terhadap Hikayat Pandawa dilakukan dengan menggunakan metode filologi dalam menghasilkan edisi teks dan pendekatan sosiologi sebagai dasar analisis isi teks. Edisi teks disajikan dengan menggunakan edisi kritis dan tinjauan naskah dilakukan untuk melihat situasi sosial masyarakat tempat penyalinan naskah berlangsung melalui perbandingan teks sejenis. Berdasarkan fisik naskah dan tinjauan isi, dapat diungkapkan bahwa Hikayat Pandawa disalin di Pecenongan. Selanjutnya, kajian dilakukan dengan membandingkan unsur daur hidup dalam isi cerita yang meliputi kelahiran, perkawinan, dan kematian. Berdasarkan perbandingan unsur cerita tersebut dapat diketahui bahwa Hikayat Pandawa merupakan cerita gubahan yang menampilkan unsur keindahan karya sastra Melayu yang dipengaruhi oleh ideologi Hindu-Budha dan Islam serta warna lokal Betawi.

ABSTRACT
This research discusses the Hikayat Pandawa collection of the National Library of the Republic of Indonesia. Hikayat Pandawa contains the story of the Mahabharata part of Adiparwa which tells the origin of the family of the bharata, Pandawa and Kurawa. This text belongs to the category of wayang stories. Manuscripts were copied in Betawi in the 19th century. Research on Hikayat Pandawa was carried out using the method of philology in producing text editions and sociological approaches as a basis for analyzing of text. The text editions are presented using critical editions and analysis of manuscripts conducted to look at the social situation of the community where the manuscript was copied through a comparison of similar texts. Based on the physical and analysis of the contents, it can be revealed that the Hikayat Pandawa was copied in Pecenongan. Furthermore, the study was conducted by comparing the elements of the life cycle of the story which included birth, marriage, and death. Based on the comparison of the elements of the story, it can be seen that Hikayat Pandawa is a composition of stories featuring elements of the beauty of Malay literature influenced by Hindu-Buddhist, Islamic ideologies and culture of Betawi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
D2597
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
808.83 PEP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Ngabehi Djojopoespito
"Serat Mahabharata berbahasa Jawa yang ditulis oleh R. Ng. Djojopoespito ini merupakan terjemahan dari cerita Mahabharata dalam bahasa Belanda yang disusun oleh H. H. Juynboll, berdasarakan Mahabharata berbahasa Jawa Kuna. Adapaun serat Mahabharata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa modern ini, terdiri atas tiga parwa, yaitu: 1. Asrama wasana parwa; 2. Mosala parwa; 3. Prastanika parwa."
Batavia: Landsdrukkerij, 1911
BKL.0244-CW 8
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1982
808.83 PEP
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syamsudin
"Manyura dan Genderang Perang di Padang Kurusetra adalah sebuah karya yang berasal dari sebuah kisah yang sama, epos Mahabharata. Namun, keduanya dikembangkan dengan cara yang berbeda. Genderang Perang di Padang Kurusetra masih setia mengikuti pakem, sementara Manyura sudah menyimpang dari pakem Mahabharata. Penokohan dan alur Manyura dikembangkan dari kisah Mahabharata, tetapi digambarkan berlawanan dari kisah asalnya. Penokohan dan alur Mahabharata dalam Manyura telah mengalami modifikasi, ekspansi, dan konversi dari hipogramnya, Mahabharata. Dengan segala proses yang terjadi pada penokohan dan alur Manyura, dapat disimpulkan Manyura adalah sebuah karya baru yang ditransformasi dari epos Mahabharata.

Manyura and Genderang Perang di Padang Kurusetra are writings from a same story, Mahabharata. However, both of them were developed differently. Genderang Perang di Padang Kurusetra still faithfully follow its pakem, while Manyura doesnt. Manyura_s character and plot developed from Mahabharata story, but written opposedly from its original story. Manyura_s character has been modified, expanded, and converted from Mahabharata. With all of the process of character and plot, Manyura can be categorized as a new work which transformed from Mahabharata epic."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S10788
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Briantiko Aji
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas penyelewengan cara penyajian tokoh yang terjadi dalam novel Perang dari hipogramnya, yaitu Mahabharata. Data-data dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan studi kepustakaan dengan membandingkan dua karya sastra, yaitu Mahabharata karya C. Rajagoopalachari dan Perang karya Putu Wijaya. Data-data yang diperoleh lalu diolah dengan menggunakan teori-teori sastra Bandingan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cara penyajian beberapa tokoh, yaitu Pandawa dan Sri Kresna, pada Perang sangat berbeda dengan cara penyajian tokoh beberapa tokoh tersebut dalam Mahabharata.

ABSTRACT
This thesis concern about the deviation in the way of presenting characters in Perang from its hypogram, Mahabharata. The sources is taken by literature research and comparation of two opuses--Mahabharata by C. Rajagopalachari and Perang by Putu Wijaya--and the analyzed with comparative literature theory. The result of this research shows that there are differences in presenting characters between Mahabharata and Perang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S488
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rajagopalachari, C.
Yogyakarta: IRCiSod , 2013
294.5 RAJ mt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Taufik
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika proses transformasi lembaga kepresidenan, meredesain kesekretariatan lembaga kepresidenan, dan mendesain Manajemen Talenta kesekretariatan lembaga kepresidenan melalui perspektif Teori Transformasi Organisasi Gouillart dan Kelly, 1995 . Metode penelitian yang digunakan adalah multimetodologi dengan menggabungkan pendekatan SSM dan Metode Listening dalam Teori U diharapkan akan mensinergikan dua metode yang mempunyai nature yang sama-sama soft systems , SSM berlandaskan teori sosial fenomenologi dan Teori/Metodologi U menyebut dirinya sebagai the social technology of presencing Scharmer: 2009.
Hasil penelitian menunjukkan tidak semua sub-elemen yang ada dalam elemen 4R reframing, restructuring, revitalizing, dan renewing dapat diterapkan dalam organisasi sektor publik, khususnya lembaga kepresidenan. Untuk menyusun rancangan undang-undang tentang lembaga kepresidenan, dirasakan sulit karena terkendala faktor readiness baik dari aspek SDM, process, maupun leverage. Transformasi yang dapat diwujudkan adalah meredesain restrukturisasi sekretariat lembaga kepresidenan dengan suatu Peraturan Presiden, dimana Mensesneg diusulkan sebagai koordinator sekretariat lembaga kepresidenan yang membawahi Sekretaris Kabinet dan Kepala Staf Kepresidenan. Untuk menjamin tersedianya talenta pada lembaga kepresidenan yang dapat memberikan excellence service kepada Presiden dan Wakil Presiden diperlukan penyusunan Permensesneg tentang Manajemen Talenta.
Hasil kajian menunjukkan research novelty pada elemen revitalizing yaitu perlunya menambahkan sub-elemen building network security system pengembangan sistem keamanan jaringan melalui pembuatan dashboard monitoring kendali akses pengguna sistem informasi di lembaga kepresidenan, dengan pertimbangan instalasi kepresidenan adalah sangat vital sehingga diperlukan security awareness di lingkungan kepresidenan.

This research analyses the transformation process of the Presidential Institutions, redesigns the Secretariat of The Presidential Institutions, and designs the talent management of the Presidential Institutions through the theory of organization transformation Gouillart and Kelly, 1995. The method of this research is multi-methodology, which uses SSM and listening method in the theory of U. Hopefully, this method will have the same nature, because SSM is based on the social theory of phenomenology and the theory of U, or the social technology of presencing Scharmer: 2009.
The research shows that not all of the sub-elements of 4R can be applied in the public organizations, especially in the Presidential Institutions. It is indeed hard to make the plan of the laws of the Presidential Institutions, because of the readiness factor from the human resources, process, and leverage. The transformation which can be done is redesigning restructuring the Secretariat of the Presidential Institutions through the Presidential laws, in which the Minister of State Secretary is advised as the coordinator of the Secretariat of the Presidential Institutions. Moreover, the Cabinet Secretary and the Head of Presidential Staff are under the Minister of State Secretary. It is necessary to formulate the regulations of the Minister of State Secretary in order to guarantee the excellence service that will be given to the President and The Vice President.
The result of the research shows research novelty in revitalizing element, which needs to add sub-element of the building network security system through dashboard monitoring control access in the Presidential Institutions. In addition, security awareness plays an important role in the area of the Presidential Institutions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
D2475
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>