Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119382 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
01 Wid r
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Abraham Mulia
"Perubahan pola konsumsi dan pertumbuhan jumlah penduduk akan mengakibatkan makin beragamnya jenis sampah maupun peningkatan jumlah timbulan sampah yang dihasilkan. TPA merupakan tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah menuju lingkungan. TPA Galuga merupakan TPA yang masih menggunakan metode open dumping dan dikelola oleh 2 pemerintah daerah yang berbeda yaitu Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Pada penelitian ini lebih berfokus kepada TPA yang dikelola oleh Kabupaten Bogor yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan sampah, mengetahui komposisi sampah, dan mengetahui sistem pengelolaan sampah yang ada di TPA Galuga Kabupaten Bogor. Sampel pada penelitian ini adalah sampah perumahan yang terdapat pada angkutan dan sistem pengelolaan sampah. Pengumpulan data dilakukan dengan survey dan studi litelatur. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis Load-count analysis. Pada penelitian ini didapatkan hasil dari karakteristik komposisi sampah TPA Galuga Kabupaten Bogor sebesar plastik 14%, logam 0,003%, kertas/karton 13%, sampah makanan 65%, kain 0,69%, dan kaca 0,078 % dan lainnya 5,79% lalu untuk rata-rata volume timbulan sampah sebesar 899,34 m3/hari. Sistem pengelolaan sampah pada Kabupaten Bogor terdapat penerimaan sampah, pembongkaran sampah, perataan/pemadatan sampah, dan belum terdapat pengelolaan sampah setelah itu

Changes in consumption patterns and population growth will result in more diverse types of waste and an increase in the amount of waste generated. TPA is a place to process and return waste to the environment. TPA Galuga is a landfill that still uses the open dumping method and is managed by 2 different local governments, namely Bogor City and Bogor Regency. This study focuses more on the TPA managed by Bogor Regency which has a fairly large population. Therefore, this study aims to determine the generation of waste, to determine the composition of the waste, and to know the waste management system in TPA Galuga, Bogor Regency. The sample in this study is residential waste contained in the transportation and waste management system. Data was collected by means of surveys and literature studies. The data analysis technique used is load-count analysis. In this study, the results obtained from the characteristics of the composition of waste at the Galuga TPA, Bogor Regency, amounting to 14% plastic, 0.003% metal, 13% paper/cardboard, 65% food waste, 0.69% cloth, and 0.078 % glass and 5.79% others. for the average volume of waste generation is 899.34 m3/day. The waste management system in Bogor Regency includes receiving waste, disposing of waste, compacting waste, and there is no waste processing after that."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
01/Wid/r
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Martin
"Sampah perkotaan akan tetap merupakan salah sam persoalan rumit yang dihadapi oleh pengelola kota dalam menyediakan sarana dan prasarananya Sampah padat yang tidak dikelola sebagaimana mestinya sering menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan manusia, seperti masalah estetika, tersumbatnya saluran air yang dapat menyebabkan banjir, bahaya kebakaran, terjadinya pencemaran lingkungan, dan meningkatnya bibit penyakit. Oleh karena itu untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, manusia seyogyanya harus mampu memelihara, mengatur serta menjaga keseimbangan lingkungan.
Secara umum pengelolaan sampah di Kota Pekanbaru belum diprioritaskan, hal ini terlihat dari timbulan sampah pada tahun 2000 yang terangkut ke TPA hanya sebesar 35.000 ml dari 172.202 m3, tidak seimbangnya sarana pewadahan dan sarana angkut dengan timbulan sampah yang ada, sulitnya mendapatkan lahan kosong untuk lokasi TPS, pengoperasian TPA dengan sistem open dumping, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Oleh karena itu diperlukan data dasar (data base) yang salah satunya mengenai volume, komposisi, kadar air, kadar abu, dan nilai kalori timbulan sampah yang berguna untuk perencanaan sistem pengelolaan sampah Kota Pekanbaru.

The municipal solid waste became a problem that needed to be solved immediately. lt will remain a problem that should be faced by the city authority, especially in providing the facilities related to the problem. Solid waste arouse some environmental and health problem for human, as well as other problem like the esthetics, drainage problem that can lead to flooding, fire, environmental pollution and the spreading of diseases. It needed that human should be able to maintain the balance of the environment.
In general, solid waste management in Pekanbaru had not been become a priority, and based on the facts that only 35,000 m3 of 172,202 m3 can be brought to the tinal disposal in 2002. The problems are: insuficient tools and needed transportation devices. difficulties to End a temporary waste pool, the use of open dumping system, and the lack of the society awareness toward the sanitary of their living environment. Therefore, a good planning of waste management would be needed where based on the data of the waste characteristics were very important."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T10859
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suganda
"Aspek pengelolaan persampahan terdiri dari Teknis Operasional, Pembiayaan, Partisipasi Masyarakat, Hukurn, dan Kelembagaan. Sistem teknis operasional terdiri sistem pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir. Berdasarkan pelakunya, sistem pengumpulan sebagian besar dilakukan oleh masyarakat, sedangkan sistem pengangkutan dilakukan oleh pemerintah daerah. Penelitian ini dilakukan pada partisipasi masyarakat dalam operasionalisasi pengelolaan sampah domestik yaitu kegiatan pengumpulan sampah dari sumber rumah mewah, menengah, dan sederhana di Kecamatan Bantargebang, Rawa Lumbu, dan Bekasi 1imur. Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu 1) cakupan pelayanan sampah yang masih rendah yaitu Kecamatan Bantargebang 35%, Rawa Lumbu 34,7%, dan Bekasi Timur 35,2% sehingga sisa sampah yang belum terangkut untuk Kecamatan Bantargebang 241 m3/hari, Rawa Lumbu 250 m3/hari, dan Bekasi Timur 393 m3/hari, 2) komposisi sampah domestik Kota Bekasi termasuk kecamatan tersebut mencapai 80%, sisanya 20% adalah sampah non domestik seperti industri, perkantoran, pertokoan, rumah sakit, dan pasar, 3) implementasi penegakan hukurn rendah dan lemah, dan 4) tidak adanya paradigma baru yaitu 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan sampah. Hal tersebut diduga, salah satunya adalah akibat rendahnya partiaipasi masyarakat dalam operasionalisasi pengelolaan sampah. Berdasarkan identifikasi tersebut, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu adakah perbedaan partisipasi masyarakat berdasarkan kategori rumah mewah, menengah, dan sederhana dalam operasionalisasi pengelolaan sampah domestik ?. Hipotesisnya adalah terdapat perbedaan partisipasi masyarakat berdasarkan kategori rumah mewah, menengah, dan sederhana dalam operasionalisasi pengelolaan sampah domestik. Tujuannya adalah mengetahui partisipasi masyarakat kategori rumah mewah, menengah, dan sederhana dalam operasionalisasi pengelolaan sampah domestik, sehingga kebijakan pemerintah daerah yang diterapkan terhadap masyarakat tepat.Penelitian ini dilakukan terhadap responden rumah mewah, menengah, dan sederhana yang berjumlah 116 di Kecamatan Bantargebang, Rawa Lumbu, dan Bekasi Timur, serta wawancara terhadap Lurah Pedurenan di Bantargebang, Lurah Bojong Rawa Lumbu di Rawa Lumbu, dan Lurah Duren Jaya di Bekasi Timur. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan signifikan dalam kelompok sampel, yaitui antara mewah/menengah dengan sederhana. Perbedaan tersebut terletak pada I) kesesuaian tempat sampah dengan volume sampah yang dihasilkan, 2) kondisi tempat sampah, 3) keikutsertaan dalam penyuluhan, 4) kesediaan membayar retribusi, 5) keikutsertaan dalam go tong royong, dan 6) retribusi jika ditambah.
b. Terdapat perbedaan partisipasi masyarakat dalam operasionalisasi pengelolaan sampah domestik di ketiga kecamatan yaitu 1) ketidaksesuaian kapasitas tempat sampah dengan volume sampah yang dihasilkan rumah mewah di Kecamatan Bekasi Timur dan rumah sederhana di Kecamatan Rawa Lumbu, 2) kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya di Kecamatan Bantargebang dan Bekasi Timur, 3) penyapuan halaman yang kurang frekuensinya pada rumah mewah di Kecamatan Bantargebang, dan 4) keikutsertaan dalam penyuluhan yang kurang di Kecamatan Bantargebang dan Bekasi Timur.
c. Adanya ketidaksesuaian kebijakan dengan kenyataan di masyarakat yaitu struktur retribusi sampah didasarkan pada kondisi bangunan tetapi pada kenyataannya di serahkan pada masyarakat, dan penenuan tarif progresif sampah didasarkan pada volume sampah yang dihasilkan tetapi kesulitan di pengukurannya.
d. Prioritas masyarakat terhadap kualitas kebersihan masih kurang dibandingkan dengan permasalahan lain seperti keamanan, air bersih, listrik, dan lain-lain. Pengeluaran masyarakat semua kategori rumah untuk masalah keamanan, air bersih, dan listrik lebih tinggi dibandingkan dengan kualitas kebersihan.

The aspect of Solid waste Management System are consist of operational technic, community participation, regulation, and institution. Based on it's role, a large part collecting system was done by community, whereas transportation system was done by district government. The scope of the study is particularly focused to the community participation in the operation of solid waste management from categories of house i.e, luxury, middle, and plain as solid waste generators in sub-district Bantargebang, Rawa Lumbu, and Bekasi Timur. There are more problems that identified namely : 1) the low of the services for solid waste i.e. sub-district Bantargebang 35%, Rawa Lumbu 34,7%, and Bekasi Timur 35,2%, so residu solid waste which hasn't transported for Bantargebang 241 m3/hari, Rawa Lumbu 250 m3/hari, and Bekasi Timur 393 m3/hari, 2) the composition of solid waste for Bekasi District conclude its sub-district are 80% and the residu are 20% namely non-domestic solid waste such as industries, office stores, hospitals, and market, 3) the implementation of the law is les and weak, and 4) there isn't new paradigm in solid waste management. Those are assumed as result of the low of the community participation in solid waste collecting system.
Based on identification, the problem that was described in this reseach namely are there are community participation based on categories of house that are luxury, middle, and plain in the operation of solid waste management ?, the hypothesa namely there are some differences in The community participation base on the categories of house; luxury, middle, and plain in the operation of solid waste management, so that policy of district government which are implemented to community exactly true.The research was done to responden of luxury, middle, and simple which were amounts 116 at Sub-district Bantargebang, Rawa Lumbu, and Bekasi Timur, also depth interview to Lurah of Pedurenan at Bantargebang, Lurah of Bojong Rawa Lumbu at Rawa Lumbu, and Lurah Duren Jaya at Bekasi Timur.
Based on result of research has got conclusion as follow:
a. There are different in sample group, between luxury/middle with plain. The different in: 1) suitable between capacity of solid waste bin with solid waste volume that be produced, 2) condition of solid waste bin, 3) participation in information, 4) participation in pay retribution, 5) participation in mutual assistance, and 6) retribution if be increased.
b. There are different community participation in the operation of solid waste management at three sub-district, 1) those are not suitable between capacity of solid waste bin with soiti waste volume that be produced luxury houses at sub district Bekasi Timur and simple houses at sub district Rawa Lumbu, 2) habit of dumping solid waste not in right place rub district Bantargebang and Bekasi Timur, 3) swept yard on luxury houses at sub-district Bantargebang, and 4) participation in information at sub-district Bantargebang and Bekasi Timur.
c. There aren't suitable policy with fact in community those are structure of solid waste retribution based on building condition but in fact delivered over at community, and appointment of progresif retribution based on solid waste volume be produced but difficult at measurment.
d. Prority of community on cleanness quality less be compared with other problem like security, water, electricity, etc. expenseas of community all house categories for security, water, electricity problem more than cleanness quality.
Based on the result of research could he recommended as:
a. Based on house categories, need socialization cleanness with different information according to its social condition.
b. According to every sub-district, need informatin about 1) suitable between capacity of solid waste bin with solid waste volume that be produced luxury houses at sub-district Bekasi Timur and simple houses at sub-district Rawa Lumbu, 2) habit of dumping solid waste not in right place sub.-district Bantargebang and Bekasi Timur, 3) swept yard on luxury house at sub-district Bantargebang, and 4) participation in information at sub-district Bantargebang and Bekasi Timur.
c. To engineer socialization of cleanness/ solid waste on community need involvement of social people like psychologist, communicant, sosiologist, etc.
d. About policy, district government need to 1) appoinment right and community obligation, 2) extending servant area which has reached only 35%, 3) considering the old approaching namely collecting, transportation, treatment, and dumping to the new approach like 3R (reduce, Reuse, Recycle) and 4) considering institutional changing that is SubDin Kebersihan.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14896
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Widyaputri Darmawan
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada Hotel Bumi Wiyata, Depok. Sampah-sampah yang dihasilkan sebagian besar berasal dari kamar tidur, ruang diklat, kolam renang, halaman, kantor, ballroom, dan dapur. Dimana aktivitas yang terjadi umumnya berada pada sumber-sumber tersebut. Metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengukuran timbulan sampah adalah metode pengukuran langsung dan SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah Hotel Bumi Wiyata sebesar 5,10 liter/orang/hari atau 0,877 kg/orang/hari. Komposisi sampah Hotel Bumi Wiyata terdiri atas sampah organik 60,47%, plastik 6,98%, logam 0,54%, kertas 12,54%, pampers & diapers 0,94%, kaca 1,10%, sterofoam 0,09%, baterai 0,12%, karet 0,01%, kayu 0,33%, tekstil 0,67%, air 7,82%, bunga 4,31%, dan lain-lain 4,08%. Hasil akhir penelitian ini adalah usulan penanganan sampah terkait aspek teknik operasional yang meliputi pemilahan dan pewadahan di sumber, pengumpulan, dan pembuangan sampah serta analisa upaya minimisasi sampah yang dapat dilakukan oleh pihak Hotel Bumi Wiyata. Berdasarkan hasil uji karakteristik sampah, potensi sampah Hotel Bumi Wiyata yang dapat dijadikan bahan baku kompos sebesar 6,17%, sampah yang dapat dijadikan bahan baku anaerobic digester sebesar 54,30%, dan sampah yang berpotensi di daur ulang sebesar 11,74%., The focus of this study is to determine the waste generation and waste composition at Hotel Bumi Wiyata, Depok. The waste is generated mostly from the bedroom, meeting room, swimming pool, yard, office, ballroom, and kitchen. Where the activity that occurs in those resources. The method used in the collection and measurement of waste generation is a method of direct measurement and SNI 19-3694-1994. Solid waste generation Bumi Wiyata Hotel is equal to 5,10 liter/person/day atau 0,877 kg/person/day. Solid waste composition consist of 60,47% organic, 6,98% plastic, 0,54% metal, 12,54% paper, 0,94% diapers, 1,10% glass, 0,09% styrofoam, 0,12% battery, 0,01% rubber, 0,33% wood, 0,67% textile, 7,82% water, 4,31% flowers, and the other 4,08%. The final result of this study is proposed waste management related aspects of operational technique that include separation and storage at the source, collection, and final disposal and analysis of waste minimization effort that can be done by the Hotel Bumi Wiyata. Waste characteristics based on test results, the potential treatment of waste from Hotel Bumi Wiyata that can be used as raw materials by 6,17% compost, waste that can be used as feedstock anaerobic digester 54,30%, and potentially waste in recycling of 11,74%.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Sekarlili
"Pengelolaan sampah perkotaan masih menjadi masalah umum di Indonesia. Pengolahan sampah perkotaan di Indonesia 60% dilakukan oleh TPA. Dalam menangani masalah sampah, dibutuhkan analisis berdasarkan data historis, namun data historis sampah saat ini belum akurat. Maka dari itu, dibutuhkan sistem informasi terintegrasi untuk mendapatkan data sampah yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi sampah di Kota Tangerang Selatan berdasarkan metode object - oriented design, dengan standar UML.
Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan rancangan use case diagram, use case scenario, ERD, class diagram, activity diagram untuk pengembangan software dan mock – up tampilan sistem, DBM yang cocok untuk digunakan adalah MySQL dan berdasarkan analisis manfaat dan biaya, dapat membantu mengurangi biaya pengawas bank sampah serta biaya konsultan sampah.

Municipal solid waste management is still a common problem in Indonesia. The treatment for municipal solid waste in Indonesia is majority 60% by using landfill. To solve municipal solid waste problem, government need to analyze historic data.
Integrated information system is needed to obtain high quality waste data. This research is to design the information system for waste management in South Tangerang by using object - oriented design method. Based on the results of this study, the design of use case diagrams, ERD, class diagrams, activity diagrams for software development were obtained, based on the benefit, and cost analysis, this information system implementation can reduce staffing costs and consultant costs.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurjalila Hafita Budi Sari
"[Sampah yang dihasilkan di lingkungan kampus Universitas Pancasila berasal dari gedung perkuliahan dan administrasi, kantin, dan halaman dari setiap fakultas. Karakteristik sampah dari kedua sumber tersebut berbeda sehingga proses pengumpulannya harus dipisah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah di lingkungan kampus Universitas Pancasila dengan studi kasus FEB dan FT. Pemilihan kedua fakultas tersebut didasarkan pada jumlah mahasiswa terbesar pada kedua fakultas tersebut diantara fakultas lainnya. Pengukuran timbulan dan komposisi sampah didasarkan pada modifikasi dari SNI 19-3694-1994. Berdasarkan data timbulan dan komposisi sampah yang telah didapat kemudian akan dibuat perencanaan pengelolaan sampah berupa analisa potensi nilai jual sampah dan perencanaan aspek teknik operasional. Sampah yang berpotensi memiliki nilai jual di lingkungan kampus sebesar 58,3% untuk sampah gedung, 73,51% untuk sampah kantin, dan 92,9% untuk sampah halaman. Kemudian untuk mencapai nilai jual sampah yang maksimal dibuat perencanaan aspek teknik operasional yang meliputi pemilahan dan pewadahan sampah di sumber, pengumpulan sampah, pemilahan dan pengolahan sampah, pengangkutan sampah, dan pemrosesan akhir sampah. Residu sampah yang sudah tidak memiliki nilai jual sebesar 207,51 kg yang selanjutnya akan dibawa menuju ke TPA., Solid waste generation in Universitas Pancasila campus largely derived from the lecture and the administration buildings, canteen, and yard from each faculty. Solid waste characteristics from both sources are different so that the collecting process should be separated. This study aims to determine the solid waste generation and composition in Universitas Pancasila campus, with case study Faculty of Economic-Business (FEB) and Faculty of Engineering (FT). The selection of this faculties is based on the number of students which are the most among other faculties. Measurement of solid waste generation and composition based on a modification of the SNI 19-3694-1994. Based on data of solid waste generation and composition that has been obtained then will be made a solid waste management planning includes analysis of the sale value potential of solid waste and planning of operational technique aspect. Solid waste that potentially have an sale value on the campus are 58,3% for building solid waste, 73,51% for canteen solid waste, and 92,9 % for yard solid waste. Then to achieve maximum sale value of solid waste then will be made the planning of operational technique aspect includes separation and storage at the source, collection, separation and processing, transport, and final disposal. Solid waste residue that had not economic value is 207,51 kg which would then be taken to a landfill.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
01 Wid p-19
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Febrina
"Rumah Sakit berpotensi untuk mencemari lingkungan dan kemungkinan menimbulkan kecelakaan serta penularan penyakit. Hal ini dapat dihindari dengan melakukan pengelolaan sampah rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah didapatkannya gambaran hasil dari pelaksanaan sistem pengelolaan sampah padat di Rumah Sakit X tahun 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan analisis bersifat deskriptif observasional.
Hasil dari penelitian Rumah Sakit X memperoleh skor sebesar 60 %. Penilaian proses pengelolaan limbah dilakukan berdasarkan Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan (Inspeksi Sanitasi) Rumah Sakit dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1204/Menkes/SK/X/2004. Secara keseluruhan Rumah Sakit X belum memenuhi skor minimum sebesar 80% untuk pengelolaan limbah padat rumah sakit tipe B.

Hospital has potential to pollute the environment, cause injury and disease infection. This could be avoided by carrying out the waste management of the hospital. The objective of this study was to get description of the implementation of solid waste management system at hospital X on 2011. The method of this study was cross sectional design. The analysis method was observasional descriptive.
The result of this study's hospital X got score of 60%. Assessment of the process of the waste management was carried out was based on the Assessment of the environmental examination (the Sanitation Inspection) the Hospital from the Decision Health Minister of Republic of Indonesia the number 1204/Menkes/SK/X/2004. On the whole the X Hospital did not yet fill the minimal score of 80% for the solid waste management of the B type hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>