Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Victor R. CH. Pinontoan
"ABSTRAK
Metode elektrolisis plasma adalah proses elektrolisis dengan menaikkan tegangan elektroda hingga terbentuk bunga api listrik (plasma) dalam larutan. Plasma menyebabkan disosiasi homolitik molekul air menjadi gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Produktivitas H2 dan O2 yang dihasilkan melalui proses elektrolisis plasma jauh lebih besar dibanding proses elektrolisis konvensional. Generator hidrogen-oksigen (GHO) dengan metode elektrolisis plasma sangat tepat diterapkan pada motor bakar bensin, karena penambahan H2 dan O2 dapat meningkatkan efektivitas proses pembakaran bensin secara signifikan. Penelitian ini menggunakan kondisi terbaik dari laju alir hidrogen oksigen yang akan diinjeksike motor bakar. Hasil penelitian awal pengusul telah berhasil mendapatkan produksi > 1 L/menit dengan konsumsi energi < 750 W, sehingga alat ini layak diaplikasikan pada genset dengan daya 2500 watt dan berbahan bakar bensin.

ABSTRACT
Plasma electrolysis method is a process of electrolysis to raise the voltage electrode to form an electric spark (plasma) in solution. Plasma homolitic cause dissociation of water molecules into hydrogen gas (H2) and oxygen (O2). Productivity H2 and O2 produced by plasma electrolysis process is much larger than the conventional electrolysis process. Hydrogen-oxygen generator (GHO) by plasma electrolysis method is appropriately applied to the motor gasoline, because the addition of H2 and O2 can increase the effectiveness of gasoline combustion process significantly. This study use the best flow rate of hydrogen and oxygen to be injected into motor fuel. The preliminary results were proponents have managed to get production of > 1 L / minute with energy consumption <750 W, so that the tool is appropriate applied the 2500 watt generator with power and gasoline."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pinontoan, Victor
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ii Suhirta
"Air dengan melalui proses elektrolisa dapat dipecah struktur molekulnya menjadi gas hidrogen dan oksigen dimana jumlah hidrogen yang terbentuk dua kali lipat dari oksigen. Hidrogen merupakan bahan bakar yang ideal untuk motor bakar 4 langkah dan merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah, dapat menggantikan sebagian porsi bahan bakar minyak yang digunakan.
Permasalahan gas hasil elektrolisa air untuk digunakan sebagai bahan bakar tunggal bagi motor bakar adalah supply gas elektrolisa yang tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan motor bakar, disebabkan oleh laju produksi gas elektrolisa yang relatif kecil. Menjadikan gas elektrolisa air sebagai bahan bakar tambahan merupakan langkah yang cukup tepat bagi pengurangan pemakaian BBM. Penambahan gas elektrolisa air bagi motor bakar ini dengan melakukan injeksi pada bagian air box filter (sebelum karburator).
Penambahan gas elektrolisa air melalui air box filter dapat mengurangi pemakaian BBM pada motor bakar. Penghematan tertinggi terjadi pada putaran motor 3500 rpm kondisi tanpa beban, ada pada nilai 3,71%.

Water Electrolysis can be separate water to became oxygen gas and hydrogen gas. The generated amount of hydrogen is twice the amount of oxygen. Hydrogen is most ideal fuel for 4 stroke engine and it is environment friendly. By adding water electrolysis gas result to 4 stroke engine, can replace some portion of fuel was used.
Gas of water electrolysis is cannot use as prime fuel for engine because of generated of gas is slightly. Using gas of water electrolysis is the best way to reduced fuel consumption. Injection gas of water electrolysis is placed at air box filter (before the carburetor).
By adding water electrolysis gas result to air box filter can reduced fuel consumption needed. Maximum Economical fuel comsumption is 3,71% occur at 3500 rpm without load.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Randyta Iswara
"Struktur molekul air melalui proses elektrolisa dapat dipecah menjadi gas O2 dan H2. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, gas ini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Dengan menambahkan gas hasil elektrolisa air ke motor bakar 4 langkah sebagai bahan bakar, diyakini dapat mengurangi peran bahan bakar minyak sebagai sumber energinya. Agar dapat lebih mengurangi konsumsi bahan bakar, ukuran pilot jet pada karburator diperkecil beberapa tingkatan. Pengujian efisiensi ini dilakukan pada sepeda motor Honda Supra X 110cc dalam dua ukuran pilot jet, yaitu pilot jet ukuran standar (38) dan ukuran yang telah diperkecil (35). Pengujian dilakukan dengan membandingkan fuel consumption (FC) melalui uji jalan kendaraan, emisi gas buang, daya dan torsi kendaraan dimana di tiap-tiap pengujian dilakukan 4 tahap yaitu pengujian dalam kondisi standar, pengujian dalam kondisi standar ditambah dengan gas hidrogen, pengujian dengan pilot jet diperkecil tanpa gas hidrogen dan pilot jet diperkecil dengan gas hidrogen. Pada pengujian ini menggunakan bahan bakar pertamax.

Water molecular structure can be separated into O2 and H2 gas. With the addition of water electrolysis gas to a 4-stroke internal combustion engine, the fuel consumption can be decreased. For more reduction of liquid fuel consumption, we can minimize the size of the pilot jet in the carburettor. The efficiency experiment was done using Honda Supra X 110cc motor cycle with two size of pilot jet that is 35 and 38 (standard). The experiment have done with comparation of fuel consumption with the road test, exhaust gas emission, power and Torque. In standard condition, standar with hydrogen gas, standar with reduction of pilot jet but without hydrogen gas and standard with reduction of pilot jet size and hydrogen gas. The fuel used is pertamax."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50897
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariza Indrianto
"Keterbatasan bahan bakar minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber energi alternatif. Dan yang paling memungkinkan untuk Indonesia adalah energi bioetanol yang dapat diperoleh dari tebu, gandum, umbi dan jagung. Tanaman tersebut dapat tumbuh subur karena iklim tropis indonesia, namun masih rendahnya teknologi dan belum diproduksinya secara masal membuat produk bioetanol terkesan mahal. Olehkarenanya diperlukan teknologi sederhana yang dapat memproduksi etanol berkadar rendah (low grade ethanol) menjadi tinggi, yaitu dengan destilasi. Dalam penelitian ini memanfaatkan hasil destilasi (distillate) alkohol berkadar rendah sebagai bahan bakar tambahan pada genset berbahan bakar bensin. Digunakan injeksi distillate sebesar 10%, 20% dan 30% setelah kaburator sebelum ruang bakar, kemudian diukur prestasinya untuk dibandingkan dan dianalisa pengaruh yang terjadi.

The limited oil resource forces humans to seek for alternative energy sources. The most possible alternative for Indonesia is through the bioethanol energy from sugar canes, wheats, roots, and corns. Those plants are fertile to be grown in Indonesian tropical climate, however the low technology and absence of massal production make the high cost for bioethanol production. Therefore, it needs simple technology for producing the low grade ethanol into the high grade, such as by distillation. This research uses the distillate of low grade alcohol as additional fuel on gasoline genset. It was used the istillate injection in the amount of 10%, 20% and 30% after the carburator before the combustion chamber, then the performance was measured to be compared and analyzed on the occuring affects. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S893
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremia Jan Chandra Pranata
"ABSTRAK
Sintesis biodiesel dengan elektrolisis plasma sangatlah menjanjikan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan efisiensi yang tinggi dalam sintesis biodiesel dari minyak kelapa sawit dengan metode elektrolisis plasma katodik. Bahan baku adalah minyak kelapa sawit, metanol, dan katalis KOH. Variasi percobaan meliputi kedalaman katoda, rasio molar minyak dengan metanol, tegangan operasi, dan penambahan gelembung udara. Yield tertinggi yang didapat adalah 98,76 pada kondisi kedalaman katoda 3 cm, rasio molar minyak-metanol 1:24, tegangan operasi 460 volt, dan tanpa gelembung udara. Efisiensi energi terbaik adalah 604 J/ml pada kondisi kedalaman katoda 3 cm, rasio molar minyak-metanol 1:24, tegangan operasi 300 volt, dan tanpa gelembung udara. Efisiensi proses yang tinggi terbukti mampu didapatkan dengan penggunaan plasma katodik. Hasil ini menunjukkan bahwa metode elektrolisis plasma katodik efektif digunakan dalam sintesis biodiesel.

ABSTRACT
Synthesis of biodiesel by using plasma electrolysis is very promising. This study aims to obtain high efficiency in the synthesis of biodiesel from palm oil by using cathodic plasma electrolysis method. The raw materials are palm oil, methanol, and KOH catalyst. Variations consist of cathode depth, oil methanol molar ratio, operating voltage, and the addition of air bubbles. The highest yield of 98.76 is obtained on the condition of cathode depth of 3 cm, oil methanol molar ratio of 1 24, operating voltage of 460 volts, and without air bubbles. The best energy efficiency of 604 J ml is obtained on the condition of cathode depth of 3 cm, oil methanol molar ratio of 1 24, operating voltage of 300 volts, and without air bubbles. High process efficiency is proved to be obtained by the use of cathodic plasma. These results indicate that cathodic plasma electrolysis method is effective to be used in the synthesis of biodiesel."
2017
S68235
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrian Abqari
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kondisi operasi pada proses produksi gas klor dengan elektrolisis plasma. Proses elektrolisis plasma dapat menurunkan konsumsi energi hingga 24 kali pada reaktor kompartemen tunggal dan 59 kali pada reaktor kompartemen ganda dibandingkan dengan proses elektrolisis. Pada reaktor dengan kompartemen tunggal, tegangan tinggi dapat menyebabkan arus tinggi sehingga konsumsi energi menjadi tinggi. Produksi gas klor terbaik pada konsentrasi 0,5 M dan tegangan 300 V yaitu sebesar 4,63 mmol selama 15 menit dengan konsumsi energi sebesar 134 kJ/mmol Cl2. Pada reaktor dengan kompartemen ganda, arus lebih rendah pada tegangan yang lebih tinggi karena pengaruh jarak kedua elektroda sehingga resistansi menjadi meningkat. Produksi gas klor terbaik pada konsentrasi 0,5 M dan tegangan 700 V yaitu sebesar 11,25 mmol selama 15 menit dengan konsumsi energi sebesar 16 kJ/mmol Cl2. Penggunaan membran selektif ion dapat menghambat perpindahan muatan dari satu elektroda ke elektroda yang lainnya sehingga plasma tidak terbentuk. Membran selektif dapat memisahkan produk samping NaOH, namun produk samping hasil reaksi ion klor tetap terjadi.

In this study, the operating condition on chlorine gas production by electrolysis plasma is examined. Plasma electrolysis can decrease the energy consumption up to 24 times in single compartment reactor and can reach up to 59 times in double compartment reactor compared to electrolysis process. In reactor with single compartment, high voltage results high current which then cause high energy consumption. The highest chlorine gas production is at 0.5 M and 300 V which results 4.63 mmol for 15 minutes with 134 kJ/mmol Cl2 energy consumption. Furthermore, in double compartment reactor, current is lower due to its higher distance between two electrodes which makes the higher resistance. The highest chlorine gas production is at 0.5 M and 700 V which results 11.25 mmol for 15 minutes with 16 kJ/mmol Cl2. The use of ion selective membrane can resist the movement of charge from one electrode to other. Ion selective membrane can separate side product of NaOH, but side reaction of chlorine ion still exists."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marcella Septyameidiana
"Penelitian ini telah berhasil melakukan pengujian produksi gas klor menggunakan membran penukar kation dan membran nafion dengan metode elektrolisis plasma. Pengujian ini meliputi pengukuran pH, konduktivitas, produksi gas klor dan konsumsi energi selama proses reaksi berlangsung. Hasil pengujian menunjukkan penggunaan membran penukar kation meningkatkan kemurnian produk NaOH. Produksi gas klor pada membran penukar kation meningkat 4,3 kali dibandingkan dengan membran nafion dan meningkat 1,3 kali dibandingkan dengan tanpa menggunakan membran. Sementara konsumsi energi per mmol produk menurun 3,1 kali dibandingkan dengan membran nafion dan menurun 1,7 kali dibandingkan dengan tanpa menggunakan membran. Hasil pengujian elektrolisis plasma dengan membran penukar kation menunjukkan terjadi peningkatan produksi gas klor sebesar 33,3 kali dibanding proses elektrolisis dengan membran penukar kation. Sementara konsumsi energi per mmol produk menunjukkan penurunan dari 473,64 kJ/mmol pada proses elektrolisis menjadi 25,85 kJ/mmol pada proses elektrolisis plasma.

This study has successfully tested the production of chlorine gas using a cation-exchange membrane and nafion membrane with plasma electrolysis method. These tests include measurement of pH, conductivity, chlorine gas production and energy consumption during the reaction. The test results showed the use of cation exchange membrane increases NaOH product purity. The production of chlorine gas on the cation exchange membrane increased 4.3 times compared with the nafion membrane and increased 1.3 times compared with no use of membrane. While energy consumption per mmol product decreased 3.1 times compared with the nafion membrane and decreased 1.7 times compared with no use of membranes. The test results of plasma electrolysis with cation exchange membrane showed an increase in the production of chlorine gas by 33.3 times compared with the electrolysis process cation exchange membrane. While energy consumption per mmol of the product showed a decline of 473.64 kJ / mmol in the electrolysis process be 25.85 kJ / mmol on plasma electrolysis process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Zivani Wahono
"Contact Glow Discharge Electrolysis (CGDE) atau teknologi elektrolisis plasma merupakan metode yang telah terbukti dalam mendegradasi limbah fenol secara efektif karena dapat memproduksi OH, H, dan spesi aktif lainnya dalam jumlah banyak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh degradasi fenol secara efisien dengan penambahan injeksi udara secara langsung menuju anoda disertai dengan penambahan ion Fe. Karakterisasi arus-tegangan dalam reaktor CGDE diselidiki untuk memperkirakan kemungkinan daya listrik yang dapat digunakan untuk mendegradasi limbah fenol. Kondisi optimum yang didapat ditandai dengan besarnya produksi H O, persentase degradasi, dan energi.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa setiap daya (500, 600, 700 watt) memiliki nilai optimal terhadap persentase degradasi. Kondisi optimal didapatkan pada daya 700 watt dengan laju injeksi udara 0,2 L min dan penambahan 20 mg L ion Fe. Setelah 30 menit pertama, persentase degradasi fenol yang diperoleh sebesar 79,25. Dengan kondisi yang sama, persentase degradasi fenol melonjak hingga 99,57 dengan penambahan 20 mg L ion Fe. Degradasi maksimum yang didapatkan adalah sebesar 99,89 setelah 90 menit. Nilai COD limbah fenol menurun dari 232,19 mg L menjadi 67 mg L setelah proses CGDE.

Contact glow discharge electrolysis (CGDE) or plasma electrolysis technology is a proven effective method of degrading such kind of waste because it can produce OH, H, and other active species in large quantities responsible for breaking down phenol structure. This study aims to obtain high efficiency phenol degradation using injection of air directly through anode and the presence of Fe ions. This research work presents the effect of the voltage to direct current connections in the CGDE reactor was investigated in order to estimate the possibilities for optimum electrical power on phenol degradation. In this research, production of hydrogen peroxide, percentage of phenol degradation, and energy consumption were used as main research indicators.
Experimental results show that each electrical power (500, 600, 700 watt) has an optimal value for the percentage of degradation. The optimal condition was found at 700 watt with the rate of air injection 0.2 L min and the addition of 20 mg L of Fe ions. After the first 30 minutes, the phenol degradation was valued at 79.25. Under the same conditions, with an addition of 20 mg L of Fe ions, the phenol degradation shot up to 99.57. Experimental results show that the largest phenol degradation was obtained at 99.89 after 90 minutes during the experiment. The COD value decreased from 232.19 mg L until 67 mg L after CDGE process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Novitasari
"Dalam penelitian ini dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan larutan aditif pada larutan NaCl. Larutan aditif yang digunakan diantaranya kalium hidroksida, etanol dan asam klorida. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran sebagai pembanding. Membran yang digunakan adalah membran penukar kation. Pengujian elektrolisis plasma dengan menggunakan membran hanya dilakukan terhadap variasi yang membutuhkan konsumsi energi terendah dan memiliki nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran. Pada proses elektrolisis plasma tanpa menggunakan membran, konsumsi energi terendah dicapai pada penggunaan larutan NaCl dengan 15%v larutan HCl yaitu sebesar 12,24 kJ/mmol dengan produksi gas klor sebesar 35,10 mmol.
Berdasarkan nilai pH larutan yang sesuai dengan kondisi operasi membran, larutan NaCl dengan 15%v etanol membutuhkan konsumsi energi terendah, yaitu 12,64 kJ/mmol, untuk memproduksi gas klor sebanyak 28,26 mmol gas klor. Selanjutnya pengujian elektrolisis plasma dengan membran mampu meningkatkan produksi gas klor hingga sebesar 36,18 mmol dan menekan konsumsi energi hingga mencapai 7,21 kJ/mmol. Peningkatan produksi gas klor membuktikan kemampuan membran untuk dapat memisahkan produk samping NaOH dan mengurangi potensi pembentukan produk samping yang dapat menyebabkan produksi gas klor tidak optimal.

In this research, plasma electrolysis process used an additive solution in NaCl solution, which are, Potassium Hydroxide, Ethanol and Hydrochloric Acid. In addition, this research also used membrane as comparison with plasma electrolysis without using membrane. Membrane that used in this research is cation exchange membrane. Plasma electrolysis with using membrane only done for the electrolyte solution that requires the lowest energy consumption and has a pH value in accordance with membrane operating condition. In plasma electrolysis without using membrane, the lowest energy consumption achieved on the use of NaCl with 15%v HCl solution that is equal to 12,24 kJ/mmol with chlorine production around 35,10 mmol Cl2.
Based on pH value that corresponds to the membrane operating condition, NaCl with 15%v ethanol solution requires the lowest energy consumption, which is 12,64 kJ/mmol, to produce chlorine as much as 28,26 mmol Cl2. Further plasma electrolysis with membrane able to increase clorine production up to 36,18 mmol Cl2 and reduce energy consumption until 7,21 kJ/mmol. Increased chlorine production can prove membrane ability to separate the byproducts NaOH and reduce side reaction that can cause chlorine production is not optimal.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>