Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 152518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vanda Rosa
"Bencana merupakan suatu rangkaian kejadian yang terjadi mengancam Kehidupan manusia. Bencana tidak terukur dan tidak dapat diprediksi datangnya. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan untuk menghadapi keadaan darurat. Perencanaan Kontinjensi merupakan suatu proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi rencana kontinjensi dalam upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir bidang kesehatan secara terintegrasi antar lintas program dan lintas sektor di tingkat Wilayah Jakarta Timur. Metodologi untuk perancangan sistem yang digunakan adalah sistem pengambilan keputusan (SPK). SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak berstruktur. Perancangan sistem ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan sistem berdasarkan hasil analisis aspek sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek metode, aspek teknis dan aspek organisasi. Aspek-aspek tersebut memungkinkan untuk menyusun suatu sistem informasi perencanaan kontinjensi dengan mempergunakan rancangan basis data dengan rancangan luar berupa tabel dan rancangan masukan berupa formulir laporan. Sistem yang dikembangkan ini menggunakan cara otomatis, berstruktur. Dalam prosesnya cepat dalam hal pengolahan data, informasi yang dihasilkan dapat disimulasikan untuk menganalisis kebutuhan berdasarkan indikator yang ditetapkan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah belum semua modul yang ada terbangun, masih memerlukan pengembangan lebih lanjut serta belum terujinya sistem pada tahap implementasi di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Dalam menyusun perencanaan kontinjensi harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkala, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemegang keputusan dalam memutuskan kebijakan yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Disaster is kind of phenomenon which threaten human's life.The effect of the disaster can not be predictable and often unmeasurable, therefore preventive action should be taken to cope with. Contingency Plan is a kind of process which is future-oriented planning. The aim of the system planning is to build a contingential information system in order to be alerted and to be trans-programming and trans-sectoral integrated to face with flood?s effect for health in east of Jakarta region. Decision-Making System or Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) is used as the methodology for the sistem planning. The system is a computer-based system enables decision makers in using model and data to solve unstructural problems. This planning system is done to identify system development chance based on human resource aspects result analysist, financial aspects, methode aspects, technical aspects and organizational aspects. Those aspects enable to make a contingential information planning system by using data base with tables and report form. This developed system is using automatic structural way which provides quick process in data processing and the information can be simulated based on the necessity by the indicators made.The lack of this system is incomplete modul that needs further development and the system has not implemented yet for Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. In case of planning contigential system should be done gradually and periodically in order to be refference for the decision makers to decide what should be taken for coping with the disaster might occur.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30899
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Royan
"DKI Jakarta secara geografis terletak di dataran rendah dan merupakan pertemuan dari 13 sungai. Kurangnya saluran ke hulu sungai serta kurangnya resapan air menyebabkan DKI Jakarta rawan terhadap banjir_ Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan penduduk khususnya dalam penanggulangan bencana. Meski dalam penanganan bencana banjir telah memiliki berbagai fasilitas, prosedur namun korban masih terjadi dilapangan.
Lingkup penulisan adalah mengenai Sistem Informasi Gawat Darurat Bencana dalam mengurangi dampak kerugian korban yang lebih besar atau mitigasi bencana. Dengan menganalisa sistem yang dilaksanakan melalui wawancara maupun observasi dan pengumpulan, kemudian dikernbangkan rancangan sistem sebagai sarana membangun sistem informasi.
Hasil dari temuan lapangan menunjukkan sistem yang telah ada, perlu di kembangkan menjadi lebih simpel dengan melakukan penyediaan informasi guna melengkapi sistem mitigasi dalam tingkat risiko daerah bencana, tingkat kedaruratan bencana di suatu daerah.

Disaster Emergency Information System (SIGAB) Application For Flood Case In Jakarta Health Service East Jakarta RegionGeographically, Jakarta lies in lowland and is the place for 13 rivers meet each other, less of channel to headwater, makes it becomes easy to have flood. Jakarta health Service has responsibilities to people's health especially to cope with disaster. Even though in handling flood already has so many facilities, procedures, but there's still so many victims.
The range of this writing is about disaster emergency information system in reducing effect from causing more financial cost/victims or disaster mitigation. By analyzing the system that done by interviewing or observation and collecting, then make system of planning as a way to build information system,
Result from field finding shows, that the existing system, need to be changed to become more simple by doing information supplying to complete mitigation system in a risk level at disaster area, emergency level for disaster in one area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Ristu Aci
"Penelitian ini membahas Program Rumah Sakit Siaga Bencana di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Pendekatan yang digunakan ialah kualitatif. Rumah sakit dituntut untuk selalu dapat memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Hal tersebut juga berlaku ketika kondisi bencana, oleh karena itu rumah sakit dituntut memiliki sistem kesiapsiagaan bencana. Rumah Sakit Siaga Bencana adalah rumah sakit dengan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan berfungsi pada kapasitas maksimum, segera setelah bencana atau keadaan darurat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting bagi rumah sakit untuk memiliki sistem kesiapsiagaan bencana dalam rangka menjamin fungsi rumah sakit dapat berjalan dengan baik walaupun terjadi bencana.

The research discusses about Disaster Preparedness Hospital Program in Pondok Kopi Jakarta Islamic Hospital. The approach which is used is qualitative. Hospital is always hoped to give maximum health services to people. Maximum health services are also hoped in disaster condition, so that hospital must have disaster preparedness system. Disaster Preparedness Hospital is hospital when health services are accessible and functioning, at maximum capacity, immediately after a disaster or an emergency. The research result shows that disaster preparedness system is very important to be owned by hospital in order to ensure hospital functions will run well although disaster is happening."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S45173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emilza Maizar
"Pengetahuan tentang Mitigasi Bencana Gempa merupakan bagian dari upaya tersebut kesiapsiagaan yang perlu dimiliki oleh seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mitigasi
dengan sikap kesiapsiagaan bencana di kalangan pelajar di Jakarta. Rancangan Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan jumlah sampel 107 mahasiswa reguler Poltekkes Kemenkes, Jakarta I.Rata-rata umur sampel dalam penelitian ini adalah 19,94 tahun.
tahun, mayoritas perempuan, sebagian besar belum pernah menghadiri materi perkuliahan dan seminar / pelatihan terkait bencana. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan makna antara pengetahuan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana gempa bumi (p = 0,01; α = 0,05). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya kesadaran meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi.

Knowledge of Earthquake Disaster Mitigation is part of the preparedness effort that needs to be owned by the whole community, including health students. The purpose of this study was to determine the relationship between mitigation knowledge with an attitude of disaster preparedness among students in Jakarta. Design This study is a cross-sectional study with a total sample of 107 regular students at the Health Polytechnic of the Ministry of Health, Jakarta I. The average age of the sample in this study was 19.94 years. years, the majority of women, most of whom have never attended lecture materials and seminars / training related to disasters. The results of this study indicate a meaningful relationship between knowledge of mitigation and earthquake disaster preparedness (p = 0.01; α = 0.05). This study recommends the importance of awareness increasing knowledge about mitigation to increase preparedness for earthquake disasters."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elida Wahyuni
"Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang terkepung oleh tiga lempeng yang sewaktu-waktu dapat bergerak dan menimbulkan patahan, diantaranya lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Selain itu, Indonesia juga merupakan jalur The Pasific Ring Of Fire (cincin api fasifik), yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia. Indonesia memiliki gunung berapi dengan jumlah kurang lebih 240 gunung berapi, dimana hampir 70 diantaranya masih aktif.
Akibat letak geografis inilah Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi gempa terbesar di dunia. Dengan mempelajari sifat dan karakteristik alam, manusia dapat hidup menyesuaikan dengan alam. Patuh pada hukum dan kodrat alam sehingga tidak menimbulkan bencana yang dapat merugikan manusia.
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengetahuan siswa SMA tentang kesiapsiagaan bencana antara siswa SMAN 2 Depok Jawa Barat dengan SMAN 1 Pariaman Sumatera Barat tahun 2011. Dengan jumlah sampel sebanyak 379 responden, yang dilaksanakan pada bulan Maret-April 2011. Menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan dianalisis secara univariat, bivariat dengan uji T tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa SMAN 1 Pariaman yang yang memiliki pengetahuan baik yaitu 64,62% dan siswa SMAN 2 Depok Yang memiliki pengetahuan baik yaitu 59,78%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang kesiapsiagaan bencana siswa SMAN 1 Pariaman Sumatera Barat lebih tinggi dari pada siswa SMAN 2 Depok Jawa Barat.

Indonesia is an archipelago surrounded by three plates which sometimes can move and cause errors, such as the Eurasian plate, the Indo-Australian Plate and Pacific Plate. In addition, Indonesia is also a path of The Pacific Ring Of Fire (ring of fire fasifik), which is a series of lines active volcanoes in the world. Indonesia has volcanoes, amounting to about 240 volcanoes, of which nearly 70 are still active.
Due to the geographical location Indonesia is a country that has the potential of the world's largest earthquakes. By studying the nature and characteristics of nature, humans can adapt to living with nature. Obedient to the laws of nature and of nature so as to avoid the disasters that can harm humans.
The purpose of this study was to compare the knowledge of high school students about disaster preparedness among students of SMAN 2 Depok West Java, by SMAN 1 Pariaman, West Sumatra in 2011. With a total sample of 379 respondents, conducted in March-April 2011. Using cross-sectional design with quantitative approach and analyzed in, test by test univariate bivariate T.
Results showed that students of SMAN 1 Pariaman who have good knowledge of ie 64.62% and the students of SMAN 2 Depok Which has a good knowledge of 59.78%. The results of bivariate analysis showed that the level of knowledge about disaster preparedness SMAN 1 Pariaman West Sumatra is higher than the students of SMAN 2 Depok West Java.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Justus Hardi
"ABSTRAK
Untuk penanggulangan korban bencana dari luar rumah sakit, diperlukan suatu perencanaan dalam bentuk Disaster Plan. Setiap rumah sakit harus membuat Disaster Plan yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah sakit. Pelayanan Kesehatan Sint Carolus telah menyusun suatu Disaster Plan korban dari luar rumah sakit sejak tahun 1990. Sejak tahun 1990 itu, belum pernah dilakukan latihan penanggulangan bencana serta belum teruji dengan keadaan bencana yang sebenarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengbasilkan suatu struktur model Disaster Plan korban dari luar rumah sakit yang baik dan cocok bagi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus. Penelitian ini merupakan studi komparatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan dirancang dengan analisis ? kualitatif. Sebagai bahan pembanding digunakan struktur model dari kepustakaan serta model aplikatif dari dua rumah sakit. Penelitian ini dilakukan di Pelayanan Kesehatan Sint Carolus dengan melakukan analisis terhadap aspek struktur model Disaster Plan korban dari luar rumah sakit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa struktur model Disaster Plan yang baik dan cocok bagi Pelayanan Kesehatan Sint Carolus, yang terdiri dari organisai, akses informasi, sistem aktivasi struktural dan operasional, koordinasi dan pengendalian, ruang penerimaan korban, informasi data korban, cadangan logistik, perencanaan tiap satuan kerja, kasus huru-hara, kasus keracunan dan penanganan pasca bencana. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah ada semacam pola umum dalam penanggulangan korban bencana dari luar rumah sakit, dengan kekhususan pada beberapa struktur model sesuai dengan kharakteristikc tiap rumah sakit.
Saran-saran yang diusulkan antara lain:
1. Perlu dilakukan sosialisasi dan latihan penanggulangan bencana bagi semua unsur rumah sakit yang terkait.
2. Perlu kejelasan sistem aktivasi terutama aktivasi tenaga medis dan perawat
3. Perlu peningkatan dalam hal informasi data korban serta peningkatan kinerja sumber daya yang berhubungan dengan komunikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pertimbangan dalam perbaikan pelayanan bagi korban bencana dan luar rumah sakit.

ABSTRACT
To render service to external disaster victims a hospital needs a program which called Disaster Plan Every hospital should make a Disaster Plan adjusted with its condition. Sint Carolus Health Services has made a Disaster Plan since 1990. But any exercise has never been performed since then. A real condition has also never examined the program. This study intends to produces a model structure of External Hospital Disaster Plan which matches to Sint Carolus Health Services. This is a comparative study using in-depth interview and is designed by a qualitative analysis. Two hospitals and bibliography are used as a comparative model. This study was performed in Sint Carolus Health Services using analytical study towards the model of structure aspect of Disaster Plan which is appropriate with Sint Carolus Health Services, comprising of organization, access or information, structural and operational activation system, coordination and control system, victim admission room, victim data information, logistics, unit planning, riot cases, poison cases and post disaster program. The important result of this study is that there is a general pattern in handling external disaster victims, with specialties in some model structure according to the hospital characteristics.
Suggestions after completing the study are :
1. It is necessary to perform a socialization and an exercise program for every unit involved.
2. It is necessary to clarify the activation system especially for the medical and nursing staff
3. It is necessary to improve the information system for the victims identification and improve the performance of the information system sources.
The results of the study are supposed to be a consideration in improving the service rendered to the external disaster victims.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubaidiyah Diagusdin Fauzi
"Penelitian ini membahas tentang sistem tanggap darurat yang Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2016 mengacu pada pedoman tanggap darurat yang dimiliki K3L UI atau NFPA 1600 edisi 2016. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan disain deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara semi-terstruktur, telaah dokumen terkait, serta observasi tempat penelitian. Dari 6 elemen yang diteliti, didapatkan hasil dengan total rata-rata kategori "Terpenuhi" yaitu 37,61%, kategori "Tidak Terpenuhi" yaitu 50,85%, dan kategori "Tidak Tersedia" yaitu 12,01%.

This research is conducted in order to assess conformity of Faculty of Health Sciences Universitas Indonesia‟s emergency response system in accordance with the existent emergency response guidance by K3L UI. This is a qualitative research with descriptive analytic design.
The result of this research is obtained from semi-structured interview, review of related documents, and observation of research location. Out of all six elements that has been assessed, results are obtained with total average of "Conforming" category is 37,61%, "None Conforming" category is 50,85%, and "Not Available" category is 12,01%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahri Choirrini
"Kota Cilegon memiliki risiko tinggi terkena bencana sehingga rumah sakit di Kota Cilegon perlu memiliki kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit agar dapat menimimalisir dampak bencana di kemudian hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan manajemen bencana rumah sakit di Kota Cilegon menggunakan studi deskriptif observasional dan metode semi-kuantitatif. Data primer didapat dari wawancara mendalam staf ahli rumah sakit menggunakan pedoman wawancara modifikasi Safe Hospital Checklist. Data primer tersebut kemudian diolah melalui Ms Excel dan hasilnya berupa nilai rata-rata untuk setiap komponen pada manajemen bencana rumah sakit lalu diklasifikasikan ke dalam kategori A 0.66-0.1, B 0.36-0.65, atau C 0-0.35. Hasil dari penelitian ini kedua rumah sakit umum termasuk kategori A, yang menunjukkan bahwa manajemen bencana kedua rumah sakit telah siap dalam menghadapi bencana dengan masing-masing nilai rata-rata, rumah sakit Z sebesar 0.67 dan rumah sakit sebesar X 0.85. Meskipun begitu, kedua rumah sakit tetap perlu melakukan usaha pencegahan dalam jangka panjang untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Cilegon city has a high risk of disasters. Hospitals need to know whether they prepared or not, in order to minimize the impact of disasters in future. This descriptive observational study aimed to analyze preparedness of hospital disaster management at Cilegon city using semi quantitative method. Primary data was collected by utilizing a modified Safe Hospital Checklist as an indepth interview manual to do the indepth interview for each hospital 39s key person, then processing the data with Ms Excel which the results was mean average of every component in hospital disaster management, continuing to classify them into three categories, A 0.66 0.1, B 0.36 0.65, or C 0 0.35. The results show both hospitals was an A category, hospital Z got score 0.67 and hospital X got score 0.85, that means their disaster management prepared enough to face the disaster in future. However, they still need to maintain the long last preventing efforts to increase their disaster preparedness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Joko Haryanto
"Bencana (disaster) adalah gangguan serius yang melampaui kemampuan perusahaan untuk menanggulanginya, hanya dengan menggunakan sumber dayanya sendiri. Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana ini antara lain kerusakan sarana prasarana,kehilangan data,terganggunya fungsi utama organisasi,sampai dengan kehilangan nyawa. PT. Lautan Otsuka Chemical sebagai sebuah perusahaan kimia yang berada di kawasan industri kimia/petrokimia di Cilegon berpotensi menimbulkan bencana karena aktifitas produksinya menggunakan bahan berbahaya dan beracun misalnya amonia dan chlorin.
Peristiwa peledakan yang menimbulkan kerusakan alat dan luka-luka di PT. Lautan Otsuka pada tahun 2009 yang pernah terjadi dulu, harus membuat kita semua semakin waspada. Kejadian itu mengingatkan, betapa rawan proses produksi yang yang ada di PT. Lautan Otsuka Chemical therhadap potensi becca naindustri kimia Tanpa kewaspadaan sejak dini, bukan tidak mungkin peristiwa ledakan terjadi lagi, mungkin saja di tempat ?tempat lain Setiap pengelola industri seharusnya mulai melengkapi sistem tanggap darurat industri sehingga ketika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan yang tidak diharapkan bisa segera diantisipasi, termasuk kesiapan masyarakat di sekitarnya ketika perlu evakuasi. Sikap waspada tidak ada salahnya untuk selalu diingatkan secara terus-menerus. Ini mengingat seiring pertumbuhan industri yang pesat.
Saat ini Gresik telah mengaplikasikan system tanggap darurat yang lebih dikenal dengan APELL(Awarenes And Preparedness for Emergencies at Local Level). Untuk mengetahui tentang kesiapan Gresik menghadapi bencana industri, diperlukan evaluasi tanggap darurat industri yang selama ini telah berjalan. Salahsatu model yang dipergunakan untuk mengevaluasi tanggap darurat industri adalah model SCAR (State Capability Assesment for Readiness). Dengan pengumpulan data primer berupa metode kuesioner yang berisikan seperangkat check list/ daftar pertanyaan maka model SCAR dipakai sebagai alat untuk mengevaluasi system tanggap darurat yang selama ini diaplikasikan di Gresik. Didukung dengan data sekunder berupa studi literature tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecelakaan industri serta observasi dilapangan maka penelitian menfokuskan pada pelaksanaan."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31242
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ati Setiawati
"Latar belakang penelitian ini berawal dari adanya masalah dalam implementasi kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca erupsi gunung merapi di Kabupaten Sleman, yaitu target relokasi penduduk di kawasan rawan bencana tidak bisa tercapai. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya penyerapan dana sesuai dengan yang telah dianggarkan dan dana itupun harus dikembalikan ke kas negara di akhir tahun 2012. Kebijakan pemulihan bidang perumahan dan permukiman dilaksanakan melalui skema relokasi dari wilayah KRB III yang tidak layak huni berdasarkan peta bersama hasil rekomendasi Kementerian ESDM, BNPB, Bappenas dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Penelitian ini menggunakan pendekatan positivist dengan data kualitatif dengan kerangka berpikir menggunakan teori Mazmanian-Sabatier sehingga dapat dianalisa variabel variabel yang mempengaruhi kebijakan implementasi tersebut hingga akhirnya mendapatkan temuan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan kajian dokumen.
Hasil yang didapatkan yaitu bahwa kebijakan Rehabilitasi dan Rekonstruksi sudah sesuai dengan peraturan yang ada, tetapi ada kendala dalam implementasinya. sehingga dibutuhkan solusi untuk masyarakat yang tidak mau direlokasi yaitu dengan cara pengurangan resiko bencana yang merupakan bagian dalam manajemen bencana.

The research background was raised by several problems surrounding the implementation of rehabilitation and reconstruction post disaster merapi volcano eruption at Sleman Regency, which is the target of relocation of residents in disaster-prone areas can not be reached. This led to the failure of funds absorption that have been budgeted and even then must be returned to the state treasury at the end of 2012. Recovery of housing policy implemented through relocation scheme from KRB III region uninhabitable map according to recomendation from Ministry of Energy and Mineral Resources, BNPB, Bappenas and Ministry of Public Works.
This study uses a positivist approach with qualitative data and using the theoretical framework from Mazmanian-Sabatier that can analyzed variables that affect the implementation of policies to get the findings in the study. Data was collected by in-depth interviews and document review.
The results obtained are that the Rehabilitation and Reconstruction policies are in accordance with existing regulations, but there are obstacles in its implementation. Disaster risk reduction as a part of disaster management is solution for people who do not want to be relocated.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T34964
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>