Ditemukan 123108 dokumen yang sesuai dengan query
Sayida Saily
"
ABSTRAKDBD vector can be controlled biological by using Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this study was to determine the effectiveness of Bti concentration 2 ml/m2 and 4 ml/m2 in control Aedes aegypti larval. This study used an experimental design with intervention of Bti liquid formulation concentration 2 ml/m2 and 4 ml/m2.The survey was carried out in RW 03, Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Data before intervention was taken on January 13th 2010 and after intervention was taken on February 14th 2010. Entomological survey was conducted by single-larval method at 100 households in RT 11-18 that were chosen for Bti 2 ml/m2 intervention and 100 households in RT 5-10 for Bti 4 ml/m2 intervention. The data was analyzed by SPSS version 11,5 using chi square test. After intervention of Bti 2 ml/m2, the amount of positive larval water containers increased from 32 to 35, while Bti 4 ml/m2 decreased from 17 to 7. It can be concluded that Bti concentration 4 ml/m2 is more effective than Bti 2 ml/m2 in reducing the presence of Aedes aegypti larval.
ABSTRAKkan secara biologis menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2 dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di tempat penampungan air (TPA). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan menggunakan Bti bentuk cair konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2. Penelitian dilakukan di RW 03, Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Data sebelum intervensi diambil pada tanggal 13 Januari 2010 dan sesudah intervensi pada tanggal 14 Februari 2010. Survei entomologi dilakukan dengan single-larval method di TPA yang berada pada100 rumah daerah intervensi Bti konsentrasi 2 ml/m2 di RT11-18 dan 100 rumah di RT 5-10 yang merupakan daerah intervensi Bti konsentrasi 4 ml/m2. Data diolah dengan program SPSS versi 11,5 dengan analisis menggunakan uji chi square. Setelah pemberian Bti konsentrasi 2 ml/m2, jumlah TPA positif larva naik dari 32 menjadi 35 TPA, sedangkan pada Bti konsentrasi 4 ml/m2 jumlah TPA positif larva menurun dari 17 menjadi 7 TPA. Disimpulkan bahwa Bti konsentrasi 4 ml/m2 lebih efektif daripada konsentrasi 2 ml/m2 dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Dhita Kurniasari
"Pemberantasan vektor DBD dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain pemberantasan biologik menggunakan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2 dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di TPA luar rumah. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi Bti formulasi cair konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2. Lokasi penelitian adalah di RW 03, Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Data sebelum intervensi diambil pada tanggal 13 Januari 2010 dan sesudah intervensi pada tanggal 14 Februari 2010.
Survei entomologi dilakukan dengan single-larval method di TPA luar rumah yang berada di 100 rumah di RT 11-18 (Bti konsentrasi 2 ml/m2) dan 100 rumah di RT 5-10 (Bti konsentrasi 4 ml/m2). Data diolah dengan program SPSS versi 11.5 dengan analisis menggunakan uji Fisher. Setelah pemberian Bti jumlah TPA positif di RT 11-18 (Bti konsentrasi 2 ml/m2) menurun dari 9 menjadi 7 TPA tetapi terdapat kenaikan pada TPA toren, sedangkan di RT 5-10 (Bti konsentrasi 4 ml/m2) 2 TPA positif menjadi negatif.
Disimpulkan bahwa Bti formulasi cair dengan konsentrasi 4 ml/m2 lebih baik dalam menurunkan keberadaan larva Ae.aegypti di TPA luar rumah dibandingkan konsentrasi 2 ml/m2.
Controlling of dengue vectors can be done in various ways such as using biological control by using bacteria. The purpose of this study was to determine the effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) concentration 2 ml/m2 and 4 ml/m2 in reducing the presence of Ae. aegypti in containers outside the house. This study used an experimental design with intervention of the Bti concentrations of 2 ml/m2 and 4 ml/m2. The observation was done in RW 03, Paseban, Central Jakarta. The data before the intervention was taken on January 13, 2010 and after intervention on February 14, 2010.Entomology survey conducted by single-larval methods in the container outside the house located at 100 houses in RT 11-18 (Bti concentration 2 ml/m2) and 100 houses in RT 5-10 (Bti concentration 4 ml/m2). The data were analyzed with SPSS version 11.5 with the analysis using the Fisher?s test. After treatment with Bti the number of positive water containers in RT 11-18 (Bti concentration 2 ml/m2) decreased from 9 to 7 water containers, but there is an increase in "toren". In RT 5-10 (Bti concentration 4 ml/m2) 2 positive water containers decrease to negative.In conclusion, Bti concentrations 4 ml/m2 is better to reduce the presence of Ae. aegypti in water containers outside the house than concentration 2 ml/m2."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Firda Amalia
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi, sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di kota besar. Salah satu upaya pemberantasan vektor DBD adalah pemberantasan DBD menggunakan biolarvasida yaitu Bacilus thuringiensis israelensis (Bti).
Tujuan penelitian ini membahas perbandingan efektivitas Bti konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2 dalam membunuh larva Ae. aegypti di TPA dalam rumah. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi Bti konsentrasi 2 ml/m2 dan 4 ml/m2. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 13 Januari (pretest) dan 14 Februari 2010 (posttest). Survei entomologi dilakukan dengan single-larval method di TPA dalam rumah yang berada di 100 rumah di RT 11-18 (Bti konsentrasi 2 ml/m2) dan 100 rumah di RT 5-10 (Bti konsentrasi 4 ml/m2). Data diolah dengan program SPSS versi 11.5 dengan analisis menggunakan uji chi-square. Setelah pemberian Bti konsentrasi 2 ml/m2, jumlah TPA positif larva naik dari 28 menjadi 30 TPA, sedangkan pada Bti konsentrasi 4 ml/m2 jumlah TPA positif larva menurun dari 17 menjadi 7 TPA.
Disimpulkan Bti dengan konsentrasi 4 ml/m2 lebih efektif dalam menurunkan keberadaan larva Ae. aegypti di TPA dalam rumah dibandingkan konsentrasi 2 ml/m2, dan TPA positif larva terbanyak yang ditemukan sebelum dan sesudah pemberian Bti adalah bak mandi.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that can cause death and economic losses, which becomes a public health problem in Indonesia especially in big cities. One of the DHF vector control is using biolarvacide Bacilus thuringiensis israelensis (Bti) to kill DHF vector.The aim of this study is to compare the effectiveness of Bti concentrations between 2 ml/m2 and 4 ml/m2 in killing larvae of Ae. aegypti in water container inside the house. This study used an experimental design with intervention of Bti concentrations between 2 ml/m2 and 4 ml/m2. Data were collected on 13th January (pretest) and 14th February 2010 (posttest). The entomology survey is conducted by single-larval method in water container in 100 houses at RT 11-18 (Bti concentration in 2 ml/m2) and in 100 at RT 5-10 (Bti concentration in 4 ml/m2). Data were analyzed with SPSS version 11.5 using chi-square test. After administration with 2 ml/m2, the number of positive larvae increases from 28 to 30 containers, while with 4 ml/m2 the number of positive larvae decreases from 17 to 7 containers.To conclude, the 4 ml/m2 of Bti concentration is more effective in reducing the presence of Ae. aegypti in water container inside the house instead of 2 ml/m2, and bathtub is the water container that has the most larvae before and after the administration of Bti."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Putri Rosarie
"Demam berdarah dengue merupakan penyakit epidemik di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat. Cara yang paling efektif untuk menanggulanginya adalah pencegahan penyakit dengan membunuh vektor DBD yaitu Aedes aegypti. Salah satu caranya yaitu menggunakan insektisida alami, Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan Bti cair dengan konsentrasi 4ml/m2 untuk menurunkan kepositifan larva pada tempat penampungan air (TPA) yang tidak terkena cahaya. Penelitian ini dilakukan pada Kelurahan Cempaka Putih Timur sebagai daerah perlakuan dan Barat sebagai daerah kontrol.
Desain yang digunakan adalah kuasi eksperimental. Pengambilan data menggunakan single larva method dilakukan pada 28 Maret 2010 dan sebulan kemudian pada 25 April 2010. Hasilnya menunjukkan tidak terdapat penurunan kepositifan larva Aedes aegypti secara bermakna (p=1,000). Diambil kesimpulan bahwa diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tidak efektifnya Bti dalam menurunkan kepositifan larva pada TPA yang tidak terkena cahaya.
Dengue haemorrhagic fever (DHF) is an epidemic disease in Indonesia which can cause death if it doesn't handled correctly. Many ways can overcome this disease, but the most effective way is preventing it by killing the vector of DHF, Aedes aegypti. One of the way is using natural insecticide, Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this research is to know the effectiveness of liquid Bti (concentration 4ml/m2) to eradicate the larvae in the container (TPA) without light exposure. This research took place in the red zone of DHF, East Cempaka Putih as the intervented area and West Cempaka Putih as the control area. Quasi experimental design is used in this research. The data is taken using single larva method on March 28, 2010 dan one month later on April 25, 2010. The result shows there is no significant difference in the positiveness of Aedes aegypti larva (p=1,000). A more comprehensive study should be done to know the factors which can influence the ineffectiveness of Bti in decreasing the larva in the container without light exposure."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Teddy Pramana Putra Lolo Allo
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah penyakit tropik infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, terutama pada daerah perkotaan seperti pada Kecamatan Cempaka Putih, DKI Jakarta yang merupakan daerah rentan DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas aplikasi Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) terhadap pengendalian larva Aedes aegypti di TPA tertutup. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental. Pengambilan data dilakukan dua kali, yaitu 28 Maret dan 25 April 2010 di Kelurahan Rawasari dan Kelurahan Cempaka Putih Barat dengan single-larval method.
Hasilnya menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna kepositifan larva pada kedua daerah baik pada kunjungan pertama (p=0,46) maupun pada kunjungan kedua (p=0,26). Keberadaan larva pada TPA tertutup tidak berbeda bermakna pada Kelurahan Rawasari (p=0,50) setelah aplikasi Bti, maupun di Kelurahan Cempaka Putih Barat (p=0,62) yang tidak dilakukan aplikasi Bti. Disimpulkan bahwa tidak terdapat penurunan kepositifan larva yang bermakna secara statistik setelah aplikasi Bti pada TPA tertutup dalam menurunkan keberadaan larva Aedes aegypti.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of infectious tropical disease that remains a public health problem in Indonesia, especially in urban areas such as the Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta which is a vulnerable area of DHF. The purpose of this study was to examine the effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) application to control Aedes aegypti larvae in a closed container. This research uses quasi-experimental design. Data were collected twice, ie 28 March and 25 April 2010 at Kelurahan West Cempaka Putih and Kelurahan Rawasari with single-larval methods. The results showed no significant difference in positivity of larvae in the two regions both on the first visit (p = 0.46) nor on the second visit (p = 0.26). The presence of larvae on a closed TPA was not significantly different at the Kelurahan Rawasari (p = 0.50) after application of Bti, and in Kelurahan Cempaka Putih Barat (p = 0.62) which was not done Bti application. It was concluded that no impairment of larval positivity was statistically significant after application of Bti in a closed container in reducing the presence of Aedes aegypti larvae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Seno Triadi
"Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang banyak terdapat di DKI Jakarta, antara lain Kelurahan Rawasari. Suatu agent ramah lingkungan telah dikembangkan untuk pemberantasan Ae. aegypti yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Bti dalam menekan jumlah larva Ae. aegypti di container non-TPA. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat melalui intervensi aplikasi Bti dan menggunakan desain eksperimental. Data dikumpulkan pada 14 Februari dan 14 Maret 2010. Sebanyak 120 rumah diobservasi dan dilakukan survei entomologi dengan metode single-larval lalu container ditetesi Bti 4 ml/m2 cair. Data diolah dengan program SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji McNemar. Dari 60 container non-TPA, jumlah kontainer yang positif sebelum aplikasi adalah 7 kontainer dan 53 adalah negatif, sedangkan setelah aplikasi turun menjadi 3 kontainer positif dan 56 negatif, namun uji McNemar menunjukkan p = 0.453 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan Bti tidak efektif digunakan untuk mengurangi populasi larva Ae. Aegypti pada container non-TPA."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
RR Mega Utami
"Pemberantasan vektor DBD dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain menggunakan biolarvasida berupa bakteri. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah container positif larva Aedes aegypti di luar rumah di daerah zona merah DBD yaitu Kelurahan Paseban, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan intervensi aplikasi Bti cair dengan konsentrasi 4 mL/m2. Survei entomologi dilakukan di 100 rumah di Paseban pada tanggal 14 Februari 2010 menggunakan single larval method. Pada survai entomologi pertama, Bti diaplikasikan di container di luar rumah lalu dievaluasi pada survei kedua pada tanggal 14 Maret 2010. Data yang diperoleh diolah dengan program SPSS versi 11.5 dan dianalisis dengan uji Fisher?s exact. Hasil menunjukkan bahwa semua container positif larva di daerah perlakuan menjadi negatif setelah diberikan Bti, namun penurunan juga terjadi di daerah kontrol, yang tidak diberikan Bti. Disimpulkan bahwa Bti cair dapat menurunkan jumlah container positif larva Ae. aegypti di luar rumah di kelurahan Paseban.
There are many alternatives to control DHF vectors, one of these is a biolarvicide using bacteria. The aim of this study was to observe the effectiveness of Bti in decreasing containers with larvae Aedes aegypti outside houses in Paseban villages as DHF red zones. This study used an experimental design with Bti application on 4 mL/m2 concentration as the intervention. Entomological survey was conducted in 200 houses in Paseban on February 14th 2010 using single larval method. On the first entomological survey, Bti was applied on permanent water containers and the results were evaluated on the second survey on and March 14th 2010. The data obtained were processed using SPSS for Windows version 17.0 and analysed using Fisher?s-exact test. The results showed a change concerning containers in intervention area, which turned larvae-negative after Bti application, but a change of containers also happened in control area, which also turned larvae-negative without Bti application. Thus Bti can be used in decreasing containers with larvae Ae. aegypti outside houses in Paseban. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Danya Philanodia D.
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit tropik infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan jakarta, termasuk Kelurahan Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) dan Rawasari (daerah intervensi). Agen biologis Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk memberantas vektor DBD. Tujuan Penelitian ini adalah diketahui informasi mengenai efektivitas penggunaan Bti sebagai data untuk upaya pemberantasan DBD di Indonesia. Kuasi eksperimental merupakan desain penelitian yg digunakan pada penelitian ini. Survei entomologi dilakukan pada 120 rumah di masing-masing daerah pada tanggal 28 Maret 2010. Sampel diambil dengan menggunakan single larval method dan dianalisis dengan Mc-nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat penurunan proporsi kepositivan larva Aedes aegypti yang bermakna secara statistik sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan sebab akibat antara penggunaan Bti terhadap kepositivan larva Aedes aegypti pada TPA di kedua daerah.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious tropical disease that remains a public health problem in Indonesia and Jakarta, including West Cempaka Putih (control region) and Rawasari (intervention region). Biological agent Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) is one way that can be used to combat the DHF vector. The purpose of this study is get the information regarding the effectiveness of using of Bti as a data to eradicate DHF in Indonesia. However, quasi-experiment is the research design used in this study. Entomology survey conducted on 120 houses in each region on March 28, 2010. The samples were taken by using a single larval method and analyzed by Mc-nemar. The results showed that there was no statistically significant reduction of the positivitity of Aedes aegypti larvae, so that it can be concluded that there is no causal relationship between the use of Bti against Aedes aegypti larvae positivity on water shelter in the two regions."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Leonard Tangguh
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Bacillus thurigiensis var israelensis (Bti) dianjurkan untuk pengendalian DBD, tetapi mengenai efikasinya dalam membunuh Ae. aegypti belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek residu Bti di tempat penampungan air yang sering digunakan masyarakat. Penelitian dilakukan di Departemen Parasitologi Universitas Indonesia pada bulan April-Juni 2010. Bti formulasi cair (4 mg/m2) diteteskan ke tempat penampungan air (TPA) terbuat dari keramik, semen dan plastik dengan perlakuan tidak dikuras dan dikuras (sebanyak 2/3 isi bak dibuang dan diisi kembali dengan air tanah setiap hari). Ke dalam TPA dimasukkan 100 larva instar III Ae. aegypti lalu kematiannya dihitung setelah 24 jam. Hasil studi menunjukkan pada minggu pertama kematian larva 100% di semua TPA. Pada minggu kedua, kematian larva di TPA semen dan plastik >70%, kecuali di TPA keramik yang dikuras (44%). Pada minggu ketiga, mortalitas larva di semua kontainer <70%. TPA keramik mempunyai efek residu paling rendah dibandingkan plastik dan semen. Disimpulkan formulasi cair Bti tidak dapat dipakai untuk pengendalian DBD karena efek residunya hanya 1-2 minggu. Tidak ditemukan assosiasi antara jenis kontainer dengan mortalitas Ae. aegypti.
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in Indonesia. Biological controls such as Bacillus thurigiensis var israelensis (Bti) has been implicated as a possible control of DHF. However its efficacy against Ae. aegypti is not known. The aim of the study is to know residual effect of Bti in common household containers. This study is conducted in Department of Parasitology Universitas Indonesia from April to June 2010. A liquid formulation of Bti with a concentration of 4 mg/m2 and three common household containers were used. Each container was added 100 third instar larvae of Ae. aegypti. Mortality count was done in 24 hour after the addition of the larvae. The results showed that in the first week there was 100% mortality in all containers. In the second week concrete and plastic containers had mortality >70%, except for water treated ceramic container (44%). In the third week, none of the water containers had mortality rate of 70%. Ceramic has the least residual effects compared to concrete or plastic containers. In conclusion, liquid formulation of Bti could not be used as vector control as its efficacy only lasted up to 1-2 week. There is no association between the type of containers with the mortality of Ae. aegypti larvae."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
David Kristiawan L.
"Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang angka kejadian kasusnya masih tinggi di Indonesia, dapat dicegah melalui pemberantasan vektor DBD salah satunya dengan menggunakan agen biologis yaitu Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penggunaan Bti terhadap pengendalian larva Aedes aegypti di Tempat Penampungan Air (TPA) yang terkena cahaya. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental tanpa alokasi random dengan menggunakan daerah kontrol (Kelurahan Cempaka Putih Barat) tanpa pemberian Bti dan daerah intervensi (Kelurahan Cempaka Putih Timur) yang dilakukan aplikasi Bti.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian Bti dapat menurunkan jumlah larva positif di daerah intervensi. Tetapi dengan analisis secara statistik menggunakan uji Chi square didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi kepositifan larva di daerah kontrol dan intervensi (p=0,88). Hal ini berarti penurunan jumlah larva positif yang terjadi pada daerah intervensi kemungkinan bukan disebabkan karena aplikasi Bti, tetapi disebabkan oleh faktor lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa Bti belum dapat dikatakan efektif dalam menurunkan jumlah larva positif Aedes aegypti di TPA yang terkena cahaya di Kelurahan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) disease which the number of case is still high in Indonesia, can be prevented through the eradication of dengue vectors, one of them is using biological agents namely Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The aim of this study is to know the effectiveness of using Bti for controlling Aedes aegypti larvae in container exposed to light. The design of this study is quasi experimental with no random allocation using the control region (Kelurahan Cempaka Putih Barat) without giving Bti and area of intervention (Kelurahan Cempaka Putih Timur) with Bti application. The results show that Bti can reduce the number of positive larvae in the area of intervention. But with the statistical analysing using Chi square test show that there is no significant difference between the proportion of positivity of larvae in the control and intervention area (p=0,88). This means decreasing the number of positive larvae that occured in the area of intervention is not likely caused by the application of Bti, but caused by other factors. So it can be concluded that Bti still can not be said to be effective in reducing the number of positive larvae of Aedes aegypti in the container exposed to light at Kelurahan Cempaka Putih Timur, Central Jakarta. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library