Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156758 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siska Nirmala Putri
"Penelitian ini menjelaskan hubungan antara Job Characteristic dan Organizational Commitment. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana hubungan antara job characteristic dengan organizational commitment. Studi kasus penelitian ini dilakukan pada team asisstants atau admin staffs di PT Pertamina Hulu Energi ONWJ (PHE ONWJ). Varibel job characteristics diuji dengan menggunakan 5 dimensi dari Hackman and Oldman. Varibel organizational commitment diuji dengan menggunakan 3 dimensi dari Meyer and Allen. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada 36 team assistants atau admin staffs di PT PHE ONWJ. Analisis data yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Hasil yang didapatkan adalah bahwa Job Characteristics memiliki hubungan yang positif atau signifikan dengan Organizational Commitment.
This study explained 2 variables, which are job characteristics and organizational commitment. The aim of this study was to investigate the relationship between job characteristics and organizational commitment. The participants of this study were team assistants or admin staffs working in PT Pertamina Hulu Energi ONWJ (PHE ONWJ). Variables of Job characteristic were assessed using 5 dimensions created by Hackman and Oldham. Variables of Organizational commtiment were assessed using 3 dimensions created by Mayer and Allen. This is a quantitative research,using questionnaires sent to 36 team assistants or admin staffs. The data analysis was made by Rank Spearman Correlation. The result of this study was Job Characteristics had a positive or significance relationship with Organizational Commitment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ropik Patriana
"Kinerja dari sebuah pelayanan publik memiliki dampak besar terhadap keberhasilan pembangunan ekonomi dan sosial suatu negara. Keberhasilan pelayanan publik sangat bergantung kepada pelayanan yang diberikan oleh sumber daya manusia di pelayanan publik tersebut. Dengan menggunakan teori motivasi kerja sebagai kerangka utama yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai, penelitian ini dilakukan bertujuan melihat pengaruh Job Characteristic, Job Crafting dan Perceived Supervisor Support terhadap Employee Performance yang dimediasi oleh Meaningful Work. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, terhadap 605 pegawai BPJS Kesehatan yang merupakan lembaga pelayanan public di bidang jaminan kesehatan. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner yang disebar secara online. Analisis hubungan antar variabel dilakukan melalui Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software LISREL. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Meaningful Work memiliki efek mediasi partial antara variabel Perceived Supervisor Support, Job Crafting dan Job Characteristics terhadap Employee Performance. Perceived Supervisor Support, Job Crafting dan Job Characteristics juga mempunyai pengaruh langsung secara signifikan terhadap employee performance. Implikasi dari penelitian ini adalah secara teoretis menguatkan teori motivasi kerja di sector pelayanan publik, implikasi manajerial bagi manajemen BPJS Kesehatan dan saran untuk penelitian yang akan datang.

Public service performance has a key role in the economic and social development of the country. The success of public services is highly dependent on the services provided by human resources in the public service. By using the theory of work motivation as the main framework that affects employee performance, this study was conducted to see the effect of Job Characteristics, Job Crafting, and Perceived Supervisor Support on Employee Performance mediated by Meaningful Work. This research is a quantitative study, on 605 BPJS Kesehatan employees which are public service institutions in the field of health insurance. Research data were obtained through questionnaires distributed online. Analysis of the relationship between variables was carried out through the Structural Equation Model (SEM) using LISREL software. The results of this study indicate that Meaningful Work partially mediates between Perceived Supervisor Support, Job Crafting, and Job Characteristics variables on Employee Performance. Perceived Supervisor Support, Job Crafting, and Job Characteristics also significantly influence employee performance. The implications of this research are theoretically strengthening the theory of work motivation in the public service sector, managerial implications for BPJS Kesehatan management, and suggestions for future research."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Mada Kurniawati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Quality of work life terhadap kinerja karyawan pada PT Citra International Underwriters dengan motivasi kerja sebagai variabel mediasi. Quality of work life diukur dengan menggunakan teori Wayne Cascio, kinerja diukur dengan menggunakan teori T.R Mitchell serta variabel motivasi kerja yang diukur dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Stephen P Robbins. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menggunakan teknik total sampling dengan responden sebanyak 102 orang. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dengan aplikasi IBM SPSS versi 26. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dengan metode Causal Step dan Sobel test untuk menguji pengaruh langsung dan pengaruh mediasi di antara variabel-variabel kunci. Hasil analisis regresi linear sederhana mengindikasikan bahwa Quality of work life mempengaruhi kinerja karyawan secara positif dan signifikan. Hasil analisis regresi linear sederhana juga mengindikasikan bahwa Quality of work life mempengaruhi motivasi kerja secara signifikan. Kemudian, motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara signifikan. Hasil analisis causal step mengindikasikan bahwa Quality of work life mempengaruhi kinerja karyawan melalui motivasi kerja secara signifikan. Hasil analisis causal step juga mengindikasikan motivasi kerja memediasi secara parsial antara pengaruh Quality of work life dengan kinerja karyawan. Artinya, Quality of work life dapat mempengaruhi kinerja karyawan secara langsung dan dapat dimediasi oleh motivasi kerja.

This study aims to determine the effect of work life quality on employee ‘s performance at PT Citra International Underwriter with work motivation as a mediating variable. Quality of work life was assessed by using Wayne Cascio's theory, performance was assessed by using T.R Mitchell's theory and work motivation variables by using theories proposed by Stephen P Robbins. This study used quantitative survey methods by using a total sampling technique of 102 respondents. Collected data of this study were processed with the IBM SPSS version 26 application. Data analysis techniques used linear multiple regression analysis with the Causal Step method and Sobel test to collect and use mediation between key variables directly. The results of a simple linear regression analysis of the quality of work life influences the employee’s performance positively and significantly. The result of simple linear regression analysis proved that quality of work life influences work motivation significantly. Then, work motivation influenced the employee’s performance significantly. Analysis, causal, steps, interpreting, quality of life, optimizing employee performance through significant work motivation. The results of the analysis of causal steps proved that work motivation parcially mediated between the impact of Quality of Work Life and employee’s performance. In conclusion, the quality of work life can be mediated by work motivation till affected the company performance directly"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Yohanes Herbert
"Inovasi merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi kinerja karyawan di suatu perusahaan terutama perusahaan jasa, inovasi yang mempengaruhi kinerja karyawan terbagi menjadi dua indikator yaitu inovasi eksplorasi dan inovasi eksploitasi. Inovasi eksplorasi dikaitkan lebih terobosan dan ide terbarukan, inovasi eksploitasi mengacu untuk eksistensi dan perbaikan untuk pelayanan yang ada. Disamping itu penelitian ini bertujuan untuk mengukur seberapa pengaruh inovasi eksplorasi terhadap kinerja karyawan dan inovasi eksploitasi terhadap kinerja karyawan di PT. Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Utama Rawamangun. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 68 orang responden yang terdiri dari Teller BNI Kantor Cabang Utama Rawamangun beserta cabang pembantu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa inovasi eksplorasi dan inovasi eksploitasi adalah memiliki pengaruh nyata terhadap kinerja karyawan di BNI Kantor Cabang Utama Rawamangun.

Innovation is one aspect that affects the performance of employees in a company primarily services company, innovations that affect the employee's performance is divided into two indicators of innovation exploration and exploitation of innovation. More breakthrough innovations associated exploration and renewable ideas, innovation exploitation refers to the existence and improvement of existing services. Besides, this study aims to measure the effect of innovation exploration on employee performance and innovation exploits the performance of employees at PT. Bank Negara Indonesia Main Branch Office Rawamangun. Data obtained by distributing questionnaires to 68 respondents consisting of Teller BNI Main Branch Office Rawamangun and its branches. These results indicate that innovation is the exploration and exploitation of innovation has a significant effect on the performance of employees in BNI Main Branch Office Rawamangun."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herliyanti Yadi
"ABSTRAK
Lingkungan kerja yang kondusif mempengaruhi kualitas kehidupan kerja dan dapatmembentuk sumber daya manusia yang berkualitas serta mendukung perbaikan kualitaspelayanan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas kehidupan kerjaterhadap kinerja pegawai di RSUD Kabupaten Ogan Ilir. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan desain cross sectional pada 315 pegawai baik PegawaiNegeri Sipil maupun Tenaga Kerja Sukarela. Analisis yang dilakukan adalah univariat,bivariat dengan uji statistic chi square dan multivariat dengan regresi logistik gandamodel prediksi/determinan.Hasil penelitian menunjukkan kualitas kehidupan kerja masih kurang terutama rasabangga terhadap rumah sakit, keterlibatan/partisipasi pegawai dan fasilitas yang didapat.Demikian pula kinerja pegawai, dari 315 terdapat 164 pegawai 51,1 dengan kinerjakurang. Hasil uji statistic diketahui bahwa keterlibatan/partisipasi pegawai dan fasilitasyang didapat memiliki hubungan signifikan terhadap kinerja pegawai. Analisis lanjutdidapatkan tiga komponen yang mempengaruhi kinerja pegawai yaituketerlibatan/partisipasi pegawai, fasilitas yang didapat dan keselamatan lingkungan kerja.Komponen yang paling dominan adalah fasilitas yang didapat dengan nilai OR 2,670.Dari penelitian diharapkan RSUD Kabupaten Ogan Ilir dapat membentuk tim berisipegawai yang mewakili semua bidang, memperbaiki sistem pemeliharaan fasilitas rumahsakit, memberikan pelatihan dan seminar, menganggarkan secara khusus untuk perbaikansistem keselamatan dengan menambah alat pelindung diri, membetuk tim khusus yangmemperhatikan dan mengawasi keselamatan dan kesehatan pegawai yang dibawahi olehSPI Satuan Pengawas Internal dan mengaktifkan kembali SPI rumah sakit.
ABSTRACT
A conducive working environment affects the quality of working life and can form qualityhuman resources and support the improvement of service quality. The purpose of thisstudy is to analyze the relationship of quality of work life to employee performance inRSUD Ogan Ilir District. This research is a quantitative research with cross sectionaldesign on 315 employees both civil servants and freelancer. The analyzes were univariate,bivariate with chi square and multivariate statistic test with multiple logistic regressionof predictive determinant model.The result of the study shows that the quality of working life is still lacking, especiallythe pride of the hospital, the involvement participation of employees and the facilitiesobtained. Similarly, employee performance, of 315 there are 164 employees 51.1 withless performance. The result of the statistic test shows that the involvement participationof employees and facilities obtained has a significant relationship to the performance ofemployees. Further analysis found 3 components that affect employee performance is theinvolvement participation of employees, facilities obtained and safety of the workenvironment. The most dominant component is the facility obtained with an OR of 2.670.From the research, it is hoped that the RSUD of Ogan Ilir Regency can form a team ofemployees representing all fields, improve the system of maintaining hospital facilities,provide training and seminars, budgeting specifically for improvement of safety systemby adding personal protective equipment, forming a special team that pay attention andsupervise the safety and health of employees who are covered by SPI Internal ControlUnit and reactivate the hospital 39 s SPI. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dradjat Wibawanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Afrianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas Celikah Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini seluruh PNS di Puskesmas Celikah yang berjumlah 57 orang (total sampling). Faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas Celikah adalah disiplin kerja, motivasi kerja dan Imbalan. Faktor yang paling berhubungan dengan kinerja pegawai Puskesmas Celikah Tahun 2020 adalah Disiplin kerja. Kinerja pegawai Puskesmas Celikah masih kurang memiliki kinerja yang baik. Diperlukan peningkatan kinerja pegawai dengan menerapkan sistem reward dan punishment yang tegas, pembinaan rutin, peningkatan kemampuan pegawai, dan evaluasi kinerja secara berkala.

This study aimed to determine the factors associated with the performance of Puskesmas Celikah employees in 2020. This study uses quantitative methods with cross sectional design. Sample in this study are all of the government employees in Puskesmas Celikah, 57 persons in total. Factors related to the performance of Puskesmas Celikah employees are discipline, motivation and rewards. The most related factor to the performance of Puskesmas Celikah employees in 2020 is discipline. The performance of Puskesmas Celikah employees still lacks good performance. It is necessary to increase employee performance by implementing a firm reward and punishment system, routine coaching, increasing employee capacity, and periodic performance evaluation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baragina Widyaningrum
"Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah sebuah organisasi publik yang bertugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Departemen. Di dalam pelaksanaan tugasnya, diperlukan aparatur negara sebagai sumber daya manusia yang bercirikan profesional, kompeten dan akuntabel. Aparatur Negara sebagai sumber daya manusia merupakan modal dasar pembangunan nasional, oleh karena itu maka kinerja sumber daya manusia senantiasa harus ditingkatkan dan diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Kesadaran akan perlunya sumber daya manusia yang berkualitas, perlu ditindaklanjuti dengan strategi yang dapat meningkatkan kinerja pegawai. Strategi yang dapat dilakukan disini adalah mengimplementasikan sistem remunerasi pegawai yang mencerminkan keadilan dan kelayakan baik secara internal maupun eksternal. Untuk dapat mengimplementasikan sistem remunerasi pegawai, maka diperlukan analisis sistem remunerasi berdasarkan karakteristik dan nilai jabatan yang harus dikembangkan sebagai bahan masukan penyempurnaan sistem penggajian yang berlaku saat ini. Jumlah sampel yang diambil yaitu semua pejabat eselon II (Kepala Biro) sebanyak 6 orang ditambah dengan kelompok pegawai sebanyak 80 pegawai, sehingga total sampel sebanyak 86 pegawai. Tehnik pengambilan sampel pada unit kerja kerja di Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dilakukan dengan Simple Random Sampling dan Cluster Sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan analisis hasil penelitian, dengan menggunakan metode sistem poin dapat diindikasikan bahwa kondisi sistem remunerasi pegawai yang ada di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia sudah cukup baik. Hal ini terlihat bahwa sebagian besar gaji yang diterima oleh pegawai berada pada posisi in paid. Bila dihubungkan dengan perumusan masalah, bagaimanakah sistem remunerasi pegawai yang adil dan layak, ternyata sistem penggajian yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawabnya masing-masing. Akan tetapi dalam mengimplementasikan sistem remunerasi diperlukan strategi untuk penetapan standar kinerja Pegawai Negeri Sipil melalui analisis jabatan dan evaluasi jabatan yang sesuai dengan kebutuhan. Sehingga memudahkan dalam perhitungan bobot kerja sebagai dasar dalam perhitungan gaji yang sesuai dengan beban kerjanya masing-masing. Struktur gaji yang layak bersifat relatif, karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda, namun bila dilihat dari rasio gaji yang sekarang dengan harga kebutuhan pokok, dapat dilihat bahwa standar gaji Pegawai Negeri Sipil belum dapat dikatakan layak. Oleh karena itu, maka perlu adanya penyempurnaan sistem penggajian pegawai, dengan menaikan gaji melalui pertimbangan adanya penyesuaian besaran gaji pokok dan tunjangan yang disesuaikan dengan kondisi pasar yang berlaku saat ini. Strategi implementasi sistem remunerasi pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal Departemen Hukum dan HAM ini dapat dijadikan bahan referensi/kajian dalam melakukan penelitian lanjutan serta diharapkan dapat pula dijadikan masukan bagi pengelola sumber daya manusia sebagai pemegang kebijakan.

Secretary General Department of Law and Human Rights is a public organization which has a duty to coordinate duty implementation, founding and giving administration support of the department. In the implementation of its duties, it is needful of state apparatus as human resources which professional, competent and accountable. State apparatus as human resources is an asset of national development, because of that the human resources performance must be upgraded and directed in order to achieve the objective Conscious thought to needfulness of high grade human resources, it is necessary to be followed up with strategies which could increase the employee?s performance. The strategy is to implement employee?s remuneration system which reflects fairness and proper which in internal and external manner. To implement employee?s remuneration system than it is needful of an analysis of remuneration system base on characteristic and position value which must be developed as an input to action of perfection remuneration system as occur this moment. The numbers of samples which are taken are all echelon II position (Head of Bureau) plus group of employees who are 80 employees, so the total sample is 86 employees. The technique of sample interpretation in work unit of Secretary General Department of Law and Human Rights is done by Cluster Sampling and Simple Random Sampling. The research method which is used is an analytical descriptive which have characteristic qualitative and quantitative.
Base on the result analysis of research, using point system method, could be indicated that employee?s remuneration system which in fieldwork of Secretary General Department of Law and Human Rights is already good enough. This matter can be seen that most of salaries which are received by the employees are ?in paid? position. If related with the issue of formulation, how is the remuneration system which is fair and proper, the employee remuneration system which occur this moment is already turn out to be appropriate with the their work load and responsibilities. But in the implementation of remuneration system, it needs strategy to determine state employee standard performance through position analysis and position evaluation which suitable with current needs. So it facilitate in work load calculation as base in remuneration calculation which is appropriate with each work load. Remuneration structure which proper is relative because each person has different view, however if it is seen from current remuneration ratio compare with basic need price, it could be seen that state employee standard remuneration cannot be determined as proper. Because of that, it needs existence of perfection remuneration system, with upgrading the remuneration through consideration of adjustment of basic salary and allowance which is accord with the market condition which occurs this moment. Implementation strategy of remuneration system in Secretary General Department of Law and Human rights can be used as reference / knowledge in implementing continuation of research and could be used as inputs to human recourses manager as policy holder.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25007
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asloe`ah Madjri
"Pendahuluan : Berkaitan dalam pelaksanaan pekerjaan perlu dipertimbangkan berbagai risiko atau potensi bahaya yang timbul dari pekerjaan tersebut. Hal ini bisa terjadi akbat sistem kerja alau cara kerja dari manusia, ala!/mesin, bahan serta lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pegawai tetap Dinas Keschatan Kota Depok terhadap bahaya psikososial di tempat kelja tahun 2006.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain diskripsi analitik dengan pendekatan cross seclional. Populasi penelitian adalah pegawai tetap Dinas Kesehatan Kota Depok sebanyak 100 responden, teknik pengambilan sampel adalah convenience sampling / quota sampling. Pengambilan data dengan observasi/pengamatan, wawancara dan penyebaran kuesioner. Analisis statistik SPSS 11.5 menggunakan univariat dan bivariat dcngan uji Anova, uji Lanjutan Turkey dan uji T.
Hasil penelitian : Hasil pcnclitian ini diketahui bahwa persepsi pegawai tenlang 1 (I) secara umum persepsi pegawai yang dominan terhadap bahaya psikososial adalah Contenz qf work atau isi kerja (2,39) dan secara khusus adalah kondisi Iingkungan kerja (l,48) dipersepsikan paling rendah / negatif ; (2) perbcdaan pcrsepsi mcnurut status pegawai bahwa fungsi & budaya organisasi (2,3O), peraturan organisasi (2,2C), Iingkungan & peralatan kcrja (2,06) Serta desain lugas (2,212) dipersepsikan paling rendah / negatif oleh CPNS; (3) pcrbedaan persepsi mcnurut lama keda bahwa fungsi & budaya organisasi (2,55), peraturan organisasi (2,33), serta kondisi lingkungan kerja (l,70) dipersepsikan paling rendah / negatif oleh pegawai yang bekerja < 5 tahun; (4) perbedaan persepsi menurut jabatan bahwa fimgsi & budaya organisasi (2,6l) dan pengembangan karier (2,25) dipersepsikan palin rendah / negatif oleh staf; (5) perbedaan persepsi di bidang/bagian bahwa pengambilan keputusan (2,06) dipersepsikan paling rendah I negatif di bidang P2P & PL Sedangkan kondisi Iingkungan kelja (I,48) dan Iingkungan & pcralatan kcrja (2,05) dipcrscpsikan paling rcndah I ncgatif di bidang Binkesmas.
Kesimpulan : Persepsi pegawai secara umum yang dominan terhadap bahaya psikososial adalah conlem of work (isi kerja) meliputi lingkungan & peralatan kerja, desain tugas, jadwal kcrja dan bcban kcrja. Scdangkan untuk conlext of work (lingkup kerja) adalah kondisi lingkungan kerja, fimgsi & budaya organisasi, peraturan organisasi, pengambilan keputusan dan pengembangan karier.

Preface : In relation to work implementation, it must be considered the risks or hayard of potencial which come tiom it. These can happen because of the work system, people work methode, tools/machines, material and environment. This research is aimed at knowing perception of the Health Dictrict of Depok City Officials in toward Psychosocial Hazard at the Work Place in 2006.
Methode : This research use analytic description design by cross sectional approach. Research population is 100 permanent official in the Health District of Depok City by using Convenience sampling/Quota sampling. The data was taken by observation, interview and questionnaire distribution to population. Analitic Statistic with SPSS ll.5 uses univariat and bivariat by Anova Test, Turkey's Advanced Test and T Test.
Result of Research : Result of this research shows that the officials's perceptions are as follows : (I) In General the ofticials's perceptions which dominantly toward psychosocial hazard is Content of work (2,39) include work environment & work equipment, task design, work schedule and work load/workpace And specially, condition of work environment (1 ,48) is lowest/negative; (2) The different perception based on official status shows that organisational culture & function (2,30), role in organisation (2,20), work environment & work equipment (2,06) and task design (2,22) are perceived the lowest/negative by CPNS; (3) The different perception based on length of work shows that organisational culture & function (2,55), role in organisation (2,33), condition of work environment (l,70) are perceived the lowest/negative by the officials who have work less than tive years; (4) The different perception based on level of work shows that organisation culture & function (2,6l) and career development (2,25) are perceived the lowest/negative by the Staff; (5) The different perception based on the field/section of work shows that decision latitude/control (2,06) is perceived the lowest/negative in the field of P2P & PL, whereas condition of work environment (l,48) and work environment & work equipment (2,05) in the Held of Binkesmas.
Conclusion : The work characteristic of oHicials's perceptions which dominantly toward psychosocial hazard is Content of work include work environment & work equipment, task design, work schedule and workload I workpace. Whereas for context of work include condition of work environment, organisational culture & fimction, role in organisation, decision latitude/control, career development.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34491
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dalimunthe, Karla Fitriasari
"Hasil Moral Survey memperlihatkan sikap negatif karyawan terhadap organisasi yang mana kchanyakan dari karyawan memandang bahwa terdapat ketidakadilan di dalam perlakuan FY Z terhadap karyawannya. Karyawan yang produktif tidak merasa mcndapatkan nilai lebih atas kerja kerasnya. Bahkan mereka merasa kerja keras mereka hanya mengundang penambahan beban kerjia pada mereka.
Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, performa organisasi adalah taruhannya. Oleh scbab ilu, sebuah solusi untuk menerapkan sistem Pcnilaian Prestasi Kexja Karyawan (PPKK) yang adil sehingga dapat memotivasi karyawan dalam bekerja diperlukan. Terdant tiga altematif pemecahan masalah yang ditawarkan. Yang pertama adalah membuat kriteria reward/ punishment yang akan diberikan untuk tiap-tiap rata-rata skala rating PPKK yang ada. Kemudian yang kedua, di samping dibuat kriteria reward/ punishment yang akan diberikan, juga dibentuk sebuah komite untuk meninjau ulang hasil peniiaian atasan. Dan yang terakhir adalah tetap membcntuk komite untuk mcninjau ulang basil penilaian atasan, tetapi kriteria reward/punishment diberikan bcrdasarkan distribusi pcrolehan nilai PPKK selumh karyawan hukan berdasarkan rata-rata skala rating PPKK yang diperoleh tiap karyawan.
Berdasarkan situasi, keadaan, clan budaya organisasi rnaka altcrnatif yang direkomendasikan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawau adalah altematif kedua, yaitu disusunnya lcriteria reward/pzmishment yang akan dibelikan untuk tiap-liap rata-rata skala rating PPKK serta dibcntuknya sebuah komite untuk meninjau ulang basil penilaian atasan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T34185
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>