Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154745 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supangkat, Budiawati
"Studi ini tentang respon para perempuan pedagang dalam dinamika pasar tradisional di kawasan perkotaan Ujung Berung, Bandung, dan sebab akibat respon tersebut terkait dengan usaha mereka dan dengan pasar sebagai tempat usaha mereka. Pendekatan berorientasi aktor yang dipakai dalam studi ini, melihat perempuan pedagang yang hidup dan harus menghidupi dua dunia, yakni rumah tangganya dan pasar. Penelitian ini menggabungkan metode kualitatif untuk mengkaji respon-respon perempuan pedagang tersebut, dan metode kuantitatif untk mendapatkan profil demografis pedagang pasar sebagai landasan pemilihan informan.
Hasil studi menunjukkan bahwa tipe-tipe perubahan di Pasar Ujung Berung ditanggapi dengan cara berbeda-beda oleh perempuan pedagang. Urbanisasi Ujung Berung yang terus menerus meningkatkan jumlah dan keragaman populasi, dan mengubah pasar Ujung Berung dari pasar lokal menjadi pasar transisi, ditanggapi sebagai hal yang relatif menguntungkan karena meningkatkan 'pasar'. Namun kebijakan relokasi pasar dan pertumbuhan retail modern di sekitar pasar dilihat sebagai ancaman serius bagi eksistensi pasar maupun usaha para perempuan pedagang, dan memunculkan respon politik maupun adaptasi ekonomi seperti diversifikasi komoditi, perpanjangan waktu berjualan, dan memanfaatkan sistem konsinyasi atau komisi dalam pengadaan komoditi. Dampak krisis moneter berupa kenaikan harga direspon dengan mengurangi volume komoditi dan memperbanyak konsinyasi; sedangkan dampak lain berupa persaingan dengan mantan buruh industri yang menjadi pedagang, direspon dengan mengurangi aspek personal dalam berjualan, dan meniru modus pesaing dengan berjualan menghampiri konsumen di pasar luar. Kebakaran yang merusak usaha diatasi dengan pendayagunaan berbagai sumber modal, dan mendorong perempuan terlibat dalam tindakan kolektif untuk membangun kembali usaha dan mengantisipasi bahaya serupa di masa mendatang.
Dari kasus empat tipe perempuan pedagang terlihat adanya otonomi perempuan pedagang atas ruang usaha, termasuk pada perempuan yang bermitra dagang bersama suami. Nilai 'mencari keuntungan' di pasar menguatkan otonomi perempuan pedagang dalam pengambilan keputusan bisnis, baik untuk kelanjutan atau pengembangan usaha dagangnya maupun memenuhi kebutuhan rumah tangga. Otonomi mereka di pasar merupakan landasan bagi adaptabilitas perempuan pedagang dalam mempertahankan usahanya masing-masing maupun mempertahankan pasar.Pasar tradisional akan selalu penting bagi mereka, karena selain merupakan ruang penghidupan yang memberikan otonomi, juga merupakan tempat kerja yang luwes untuk memadukan tugas produksi dan reproduksi sosial.

This study is emphasized on the responses of woman traders in an urban traditional market in Ujung Berung Bandung, and the effect of such responses to their enterprises and to the traditional market. The study uses actor oriented approach which sees women in their two worlds, namely the marketplace and the household. The method of this study combines qualitative approach to explore processes and actors meanings to changes which have been occurring, and a survey to obtain demographic profile of market traders and determine the categorization of women traders to be selected as informants in the case study.
The result of study shows that various changes in Ujung Berung have been differently responded by woman traders. The urbanization process which has been occurring in Ujung Berung since a long time ago has seeing enough time woman traders to able to slowly adapt to the increase of customers and various commodities are more or less normally face. It starts with increasing intervention of the city government planning to relocate the marketplace and growth of the modern retails occurred in surrounding the Ujung Berung market has been seen as strength forwomen traders. The monetary crisis which has affected in increasing various good prices has been responded by decreasing commodity volumes and increasing consignment. Another impact of monetary crisis namely former laborers who have become competitor for market traders has been responded by decreasing personal approach in buying and selling, and imitating the operation of the competitor by trading in the outer marketplace. The repeatedly fire in market has been responded to by woman traders by making efficient use of various capital to rebuild their business, and organizing in preventing or minimizing impacts of the fires. The market has also been known as women's domain.
The four cases of women traders shown that those women have an autonomy domain. Although a women traders run her business with her husband but in principally she got more power to do what is the best for herself. The ability of women to take a decision and to flourished strategies in her domain means that women traders got an autonomy. Therefore women's trader can carry on with hers business and make more money to fulfill her business. Especially if a husband, could not make enough money for his family, then women trader will cover the whole expenditure of the household. Women traders adaptibility can survive in their trading in market. In addition, this influence on Ujung Berung market, the market will be survive. Based on their autonomy, the woman traders have tried to undertaking various activities continuously to make money to fulfill their household necessities.If the time of trading affair coincides with that of the household affair, various social reproductions which are usually continuously done in the household scope is moved or handled in the market.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
D1340
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Huriani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penafsiran nilai-nilai agama yang membentuk pemahaman, penghayatan, dan pengalaman perempuan tentang seksualitas. Ide-ide religius yang membentuk persepsi individual itu kemudian digali sebagai pengalaman perempuan yang bersinggungan dengan realitas dirinya, suaminya, norma sosialnya, dan religiusitasnya.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berperspektif perempuan, dengan menggali pengalaman enam subjek penelitian. Data yang ditemukan dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan konsep Islam tentang seksualitas, perkawinan, kesetaraan jender, dan kecenderungan budaya patriarkal, serta konsep Foucault tentang hubungan kekuasaan dengan seksualitas.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pandangan tentang seksualitas sulit diungkapkan. Perempuan menempatkan dirinya sebagai pihak yang harus menerima segala keinginan laki-laki karena memandang bahwa perintah agama mengharuskan istri untuk mematuhi suami. Ketakutan akan ketidakpatuhan terhadap ajaran agama dan dosa menyebabkan perempuan merasa berkewajiban untuk tidak menolak segala keinginan suami. Dorongan seksual, meskipun diakui sebagai hal yang manusiawi dan berhak dimiliki oleh setiap orang, pada kenyataannya sulit diperoleh perempuan karena tabu untuk dibicarakan dan perempuan tidak layak memperlihatkan keinginan itu.
Temuan itu bukan hal yang mengejutkan karena masih dominannya budaya patriarkal dalam jalur transmisi agama. Hal itu menarik untuk didekonstruksi dengan perspektif yang sensitif jender sehingga melahirkan penafsiran agama yang lebih adil jender."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarnimatul Ummah
"Keterlambatan perkembangan motorik berdampak negatif pada seluruh aspek perkembangan di masa mendatang. Kemudahan dalam mengakses teknologi membuka peluang bagi anak untuk lebih beraktivitas sedentari yang meminimalisasi kesempatan mempelajari kemampuan motorik kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hubungan aktivitas sedentari dengan perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah.
Desain penelitian ini adalah studi cross sectional menggunakan 85 responden (orang tua dan anak prasekolah) di lembaga pendidikan anak usia dini Ujung Berung Bandung dengan teknik consecutive sampling. Modifikasi Children's Leisure Activities Study dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan digunakan untuk mengkaji aktivitas dan perkembangan motorik kasar anak. Penelitian ini menggunakan analisis point-biserial correlation. 85.53% anak memiliki perkembangan motorik kasar yang sesuai dan 16.47% lainnya tidak sesuai.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara kedua variabel adalah sangat lemah (r = 0.007, α = 0.05). Aktivitas sedentari tidak secara langsung memengaruhi perkembangan motorik kasar, tetapi mengurangi anak untuk melakukan aktivitas fisik yang menstimulasi perkembangan motorik kasarnya. Akan tetapi, orang tua tetap perlu membatasi waktu aktivitas sedentari anak sehingga anak akan beraktivitas fisik untuk melatih perkembangan motoriknya. Selain itu, pelayanan kesehatan perlu melakukan skrining perkembangan pada lembaga pendidikan anak usia dini agar keterlambatan dapat ditangani sejak dini.

Delay in motor development have a negative impact on all aspects of development in the future. Technology opens up opportunitiy for the children to be more sedentary which will minimize the chance to learn gross motor abilities. This study aimed to determine the strength of relationship between sedentary activity and gross motor development of preschool age children.
The study design was a cross sectional study with 85 respondents (parents and preschool children) in early childhood education institutions Ujung Berung Bandung which were collected with consecutive sampling technique. A modification of Children's Leisure Activities Study and Kuesioner Pra Skrining Perkembangan was used to assess children activities and gross motor development. This study uses point-biserial correlation analysis. 85.53% of respondents had appropriate gross motor development and as many as 16.47% were not.
The result showed that the relationship between sedentary activity and gross motor development is very weak (r = 0.007, α = 0.05). Sedentary activity did not directly affect gross motor development, but it can reduce the children to perform physical activities that stimulate gross motor development. Therefore, parents still need to limit sedentary activity time of the children, so that they will physically active to develop their motor ability. In addition, health services need to screen on the children development in early childhood education institutions, so that delays can be treated earlier.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Frida Rustiani
Bandung: Yayasan AKATIGA, 1994
338.1 FRI p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lely Syiddatul Akliyah
"Semakin menjamurnya keberadaan pasar minggu di Kota Bandung, khususnya di Kawasan Bandung Timur menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif. Diantara dampak negatif yang ditimbulkan adalah kemacetan, timbulan sampah yang dihasilkan akibat kegiatan jual-beli, dan kondisi lingkungan yang kotor dan semrawut. Jika hal ini dibiarkan terus berkembang, maka pertumbuhan pasar minggu ini bisa menjadi semakin berkembang tak terkendali. Sebagai penelitian awal, maka diperlukan kajian mengenai faktor-faktor penyebab timbulnya pasar minggu di Kawasan Bandung Timur. Diharapkan dari penelitian ini dapat disusun strategi-strategi yang dapat meminimalisir dampak negatif dari perkembangan pasar minggu ini. Dipilih dua lokasi di Kawasan Bandung Timur yaitu Kawasan Metro-Margahayu Raya dan Kawasaan Koridor Jalan Ibrahim Adjie. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data adalah melakukan survey data-data sekunder dan primer ke lapangan menggunakan alat kuesioner dan wawancara. Ditemukan faktor-faktor penyebab timbulnya pasar minggu di Kawasan Bandung Timur diantaranya: murahnya biaya iuran rutin, lokasi yang strategis dekat permukiman penduduk, kemudahan sarana transportasi untuk mencapai lokasi berdagang, pedagang umumnya tinggal tidak jauh dari pasar minggu, dan omset penghasilan cukup besar."
Bandung: Unisba Pusat Penerbitan Universitas (P2U-LPPM), 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Maseri
"Permasalahan pokok dari penelitian ini adalah bagaimana peran majemuk perempuan pedagang termanifestasi dalam kerja, dan berimplikasi pada posisi faktual dalam perbandingan relatif dengan suami. Penelitian ini berperspektif perempuan dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Survei dilakukan terhadap empat puluh subjek penelitian, dan se1anjutnya dipilih enam informan untuk wawancara mendalam. Selain itu, dilakukan pula wawancara dan pengamatan terlibat pada beberapa informan pendukung.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa latar- belakang terjunnya perempuan sebagai pedagang adalah tuntutan pemenuhan kebutuhan dasar keluarga yang tidak tercukupi suami. Meski pekerjaan menjadi tuntutan, tetapi dirasakan pula makna positif kerja bagi perempuan pribadi. Selain alasan pemenuhan kebutuhan finansial, hal lain yang mendukung perempuan menjadi pedagang adalah adanya dukungan, peluahg, dan kesempatan yang mereka miliki, dan pemicunya adalah anak sudah mulai mandiri.
Kegiatan kerja perempuan pedagang termanifestasi dalam kerja reproduktif, produktif, dan komunitas. Implikasi dari peran dalam kegiatan kerja itu terlihat pada posisi faktual dalam perbandingan relalif dengan suami pada kerja re-produktif terlihat menguat dengan adanya pembagian tugas rumah tangga antara anggota keluarga, baik dengan suami manpun dengan anak. Sedangkan pada kerja prodaktif juga terbukti adanya kerja sama antara suami-istri serta anggota keluarga lainnya, sehingga terlihat posisi perempuan menguat dengan dimilikinya otonomi finansial. Selanjuthya pada kegiatan komunitas terlihat adanya posisi sejajar dengan suami dengan dimilikinya kesempatan berpart isipasi dengan skala prioritas kegiatan kerja.
Hasil penalitian ini menunjukkan bahwa perempuan pedagang sebagai pencari nafkah tambahan, bahkan pencari nafkah utama, sangat besar kontribusinya dalam menunjang kebutuhan ekonomi keluarga. Meskipun demikian, perempuan pedagang tetap sebagai penanggung jawab dalam pekerjaan domestik. Peran majemuk yang disandangnya itu membuat mereka harus memikul beban majemuk pula. Di samping itu, mereka masih terbelenggu dalam kungkungan stereotipe sehingga mengalami konflik batin, seperti merasa bersalah, kurang nyaman ketika mereka tidak dapat melakukan pekerjaan domestik dengan baik.
Implikasi dari penelitian ini adalah perlu diupayakan penyuluhan dan pelatihan untuk sosialisasi kesetaraan jender kepada perempuan pedagang dan anggota keluarganya agar terbentuk jiwa yang betul-betul sadar jender. Seyogianyalah ada pembagian tugas rumah tangga Di samping itu, perlu pelatihan wirausaha kecil dan manajemen bagi perempuan pedagang pasar terapung Minna Kuin khususnva, dan Para pedagang umumnya.Untuk pemberdayaan perempuan pedagang itu, perlu dipikirkan oleh lembaga terkait agar memberikan pinjanan kredit Bank tanpa agunan dan tanpa persetujuan suami. Selanjutnya, penelitian ini juga menyarankan perlu dipikirkan penelitian pemetaan keberadaan pedagang pasar terapung Muara Kuin agar memudahkan peneliti lain yang tertarik untuk menyuarakan, mengungkap permasalahan yang dialami perempuan pedagang khususnya, dan pedagang pada umumnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T4253
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Husni Arifin
"Munculnya pembagian kerja internasional baru (NIDL - New International Division of Labour) dan berbagai deregulasi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk menarik investor asing maupun dalam negeri, menyebabkan pesatnya pertumbuhan pabrik-pabrik pasar dunia. Karakteristik utama dari pabrik-pabrik pasar dunia adalah penggunaan teknologi ban berjalan, padat karya, dan preferensi terhadap buruh perempuan. Preferensi pemodal terhadap buruh perempuan karena menganggap perempuan sangat memenuhi syarat dalam strategi penekanan biaya produksi. Proses akumulasi modal dilakukan dengan memanfaatkan ideologi gender dan patriarki yang telah mengakar di masyarakat. Akibatnya, buruh perempuan selalu rentan terhadap bentuk-bentuk eksploitasi dan subordinasi gender. Dalam pengertian ini, hubungan saling mendukung, interplay, dialektika, antara modal dan gender tidak dapat disangkal bermain di sini.
Karena itu, permasalahan utama penelitian ini adalah memeriksa kecenderungan subordinasi gender dalam diri buruh perempuan. Adalah Diane Elson dan Ruth Pearson yang mengemukakan hipotesa tentang tiga kecenderungan subordinasi gender sebagai hasil dari dialektika antara modal dan gender. Keeenderungan mengintensifkan, membusukkan, dan memunculkan kembali bentuk-bentuk subordinasi gender. Dalam memeriksa ketiga kecenderungan tersebut, analisa tidak hanya mefokuskan pada pengalaman kerja perempuan di pabrik, tapi diperiksa juga bangunan relasi gender di rumah tangga sebagai implikasi dari kerja pabrik-an. Dua analisa itu bukan merupakan bagian yang saling terpisah, melainkan suatu gabungan dalam memahami keeenderungan subordinasi gender buruh perempuan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berperspektif gender dan berparadigma kritikal. Pemihakan, standpoint, adalah posisi yang diambil peneliti untuk mengungkap persoalan-persoalan perempuan yang tersembunyi. Pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka dan wawancara mendalam terhadap buruh perempuan serta anggota keluarganya sebagai sumber primer, yang ditentukan secara purposif dengan tehnik snow ball.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kerja pabrik-an dan implikasinya terhadap relasi gender di rumah memproduksikan kecenderungan subordinasi gender yang tidak dapat dikatakan seragam antara buruh perempuan lajang dan yang menikah. Melalui kerja pabrik-an, keduanya cenderung memunculkan kembali, recompose, bentuk subordinasi gender baru. Keduanya terperangkap di dalam lingkaran kontrol patriarki di pabrik. Walaupun begitu, kerja pabrik-an dapat memberikan otonomi relatif bagi buruh lajang menghadapi otoritas laki-laki di rumah, karena itu cenderung membusukkan, decompose, bentuk-bentuk subordinasi gender yang ada. Sebaliknya, bagi buruh berkeluarga, kerja pabrik-an cenderung me-intensifkan, intense, bentukbentuk subordinasi gender yang ada. Karena pengaruh otoritas laki-laki lain di pabrik dan dipikulnya beban Banda, double burden - sebagai penghasil utama nafkah keluarga dan sekaligus terbebani oleh kerja-kerja domestik.
Diskusi teoritik yang dapat dihasilkan adalah (1) strategi "pecah belah" terhadap kelompok buruh merupakan strategi efektif bagi pemodal untuk menjaga kelancaran akumulasi modal; (2) kerja pabrik-an, kerja upahan, berpotensi membebaskan perempuan dari subordinasi gender, tapi dengan prasyarat tumbuhnya kesadaran gender dalam diri perempuan; (3) tanpa diikuti kesadaran, kerja upahan hanya akan memediasi munculnya subordinasi gender daripada menghilangkannya; (4) analisa tentang kecenderungan subordinasi gender pada diri buruh perempuan, perlu mengkaitkan analisa pengalaman kerja perempuan di pabrik dengan implikasi kerja upahan terhadap relasi gender di rumah.
Rekomendasi yang diusulkan berdasarkan temuan-temuan penelitian, yaitu: (1) resistensi perempuan terhadap dominasi laki-laki melalui kerja upahan, harus didukung oleh unsur-unsur lain, seperti peningkatan tingkat pendidikan, menghindari pernikahan di usia dini, penurunan fertilitas, dan kesadaran gender. Dengan demikian dapat tercipta hubungan antara laki-laki dan perempuan yang egaliter, setara; (2) perlu mengembangkan konsep "perlawanan" (struggle) yang tidak hanya mempersoalkan persoalan ekonomi semata, tapi sebagai suatu cara untuk mengembangkan otonomi diri (self determination); (3) diperlukan intervensi negara untuk memberikan perlindungan, security, bagi buruh perempuan dari bentuk-bentuk subordinasi gender melalui kebijakan-kebijakan perburuhan; (4) perlu mendorong dan mendukung peningkatan kapasitas serikat-serikat buruh dalam membela dan memperjuangan kepentingan dan hak-hak buruh perempuan, partisipasi aktif buruh perempuan dalam kegiatan serikat buruh, dan kontinuitas serikat buruh (5) pendekatan GAD (Gender and Development) dengan strategi pengarusutamaan gender relevan dijadikan basis kebijakan pemerintah (Depnaker) soal perburuhan. Kaitannya terhadap penyelesaian isu-isu struktural perempuan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T12243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntowijoyo, 1943-2005
Yogyakarta: Bentang Intervisi Utama, 1994
808.83 KUN p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>