Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Awaludin
"Infrastruktur layanan telekomunikasi pada Fixed Network maupun pada Mobile Network, berevolusi dari jaringan berbasis infrastruktur Switched Circuit Network (SCN) ke jaringan Packet Switch Network (PSN). Pada Packet Switch Network interkoneksi dibangun bersifat Connectionless, menggunakan kanal komunikasi yang digunakan secara bersama (Shared) serta pengelolaan alokasi kanal komunikasi untuk layanan dilakukan dengan menggunakan mekanisme Statistical Multiplexing. Layanan telekomunikasi yang bersifat realtime kurang baik diadopsi pada Packet Switch Network, hal ini adanya kemungkinan Queuing Delay dan Packet Drop yang disebabkan karakteristik dari Statistical Multiplexing. Statistical Multiplexing adalah mekanisme paket forwarding yang menggunakan metode Buffer dan Scheduling dalam meneruskan trafik dari satu network ke network lainnya. Pada tesis ini di rancang dan dikembangkan penerapan manajemen trafik dengan mekanisme berbasis per-flow dengan memanfaatkan infrastruktur switch berbasis SIP untuk mengontrol penerapan kebijakan trafik pada jaringan berbasis paket yang dibangun mengacu pada fungsi arsitektur Policy Based Admission Control yang didefinisikan oleh IETF. Hasil uji coba menunjukan keberhasilan penerapan QoS dengan pengkondisian Throughput layanan jaringan berdasarkan profil pengguna. Metode tanpa umpan balik antara Call Session Control Function (CSCF) dan Decission Point (PDP) memiliki kinerja yang mendekati CSCF umumnya, namun pada skenario ini terjadi perbedaan waktu yang cukup berarti antara penyelesaian waktu pemrosesan SIP Signalling dan penerapan QoS di sisi Policy Enforcement Point (PEP).

Next generation of fixed network and Mobile network telecommunication infrastructure and services is evolved from Switched Circuit Network (SCN) based to Packet Switched Network (PSN) based. Within Packet Switched Network interconnection of communication services is built in a connectionless environtment , using a shared communication channel and adopt a statistical multiplexing mechanism for forwarding traffic between network. Real time communication services is not smoothly adopted by this type of forwarding mechanism because the queuing delay and packet drop characteristic of statistical multiplexing. This thesis implement per-flow traffic basis management by utilizing SIP based softswitch to control the enforcement of traffic policy on a packet network infrastructure that adopt IETF's Policy Based Admission Control architecture. The successfulness of offered solution is obeserved in the distribution condition of allocated bandwidth for VoIP traffic compared to other traffic. The experiments show the successful application of throughput conditioning based on SIP user profiles. The performance issue of SIP signalling is addressed by a no feedback scenario between Call Signalling Control Function (CSCF) and Policy Enforcement Point (PEP) but there is a significant difference of completion time on SIP processing and QoS Enforcement."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31814
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mar`atul Azizah
"Kebutuhan informasi dan semakin majunya perkembangan teknologi mendorong lahirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dapat memberi efektifitas dan efisiensi kerja manusia. Akses internet yang juga mudah dijangkau, kapan saja, dan dimana saja memicu lahirnya integrasi semua teknologi dan aplikasinya. Telepon, e-mail, instant messaging, bahkan video conference, mulai didorong agar dapat saling terintegrasi dan sinkron sehingga berbagai jenis aplikasi dan perangkatnya tersebut dapat diakses dalam satu waktu dan hanya dalam satu perangkat atau aplikasi. Unified Communications sebagai terobosan teknologi baru yang menjawab tantangan global ini diharapkan dapat memberikan layanan tidak hanya di dunia bisnis, namun juga di dunia pendidikan agar lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi sivitas akademika dalam melaksanakan aktivitas kesehariannya. Integrasi dan kemudahan ini bukan lantas tanpa meninggalkan masalah. Aspek keamanan menjadi sangat penting untuk mendukung kualitas layanan. Pada skripsi ini diimplementasikan aplikasi telepon berbasis VoIP dengan skenario pengamanan pada protokol SIP yang berbeda, yaitu tanpa adanya metode keamanan (RTP non-secure), SRTP, dan SSL. Kemudian dianalisa bagimana kinerja dan keamanan pada aplikasi IP Video Telephony sebelum dan sesudah menggunakan metode secure-SIP. Dari hasil uji coba, didapatkan bahwa QoS berupa delay, jitter, packet loss, dan throughput tidak mengalami perubahan yang signifikan dan masih memenuhi standar ITU-T. Nilai delay yang didapatkan sebelum pengamanan SIP sebesar 33,974 ms, sedangkan setelah implementasi secure-SIP naik menjadi 39,964 ms. Untuk nilai jitter dengan dan tanpa menggunakan secure-SIP sekitar 0,6 ms. Tidak ada paket yang hilang, dalam hal ini nilai packet loss sebesar 0%. Sedangkan nilai throughput sekitar 50 paket/detik.

Information needs and more advanced technological developments led to the establishment of information and communication technology which allowed human to work more effectively and efficiently. Internet access which available in anytime and anywhere, also triggered the integration of all means of technology and its applications. Telephone, e-mail, instant messaging, even video conference, are all begin to be integrated and synchronized so that they all could be accessed all at once, in a single device or application. As a new technological advancement, Unified Communications is expected to not only serve the business world, but also education, to increase the effectiveness and efficiency in conducting their daily activities. But this integration and ease comes with some unfavorable aspect. Security aspect becomes a very important part to support quality of services. This final paper was implemented the IP telephony for VoIP application with security scenario on different SIP protocol: RTP (non-secure), SRTP, and SSL. Then, the the performance and security on IP Video Telephony after and prior to the implementation of secure-SIP method was analyzed. The results show that QoS in forms of delay, jitter, packet loss and throughput, did not reveal significant changes and is still within the standard of ITU-T. Delay measurement prior to the SIP securing is 33,974 ms, whereas after the implementation of secure SIP, it increase to 39,964 ms. As for the jitter measurement, with or without secure-SIP, is approximately 0,6 ms. No packets are lost, so the value of packet loss is 0%. Throughput is about 50 packet/second."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S62658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andika Rizkiyanto
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas jaringan Virtual Private Network (VPN) yang
merupakan metode komunikasi pada jaringan publik yang aman, dengan
melakukan tunneling dan enkripsi. Teknologi terbaru dari VPN adalah Dynamic
Multipoint VPN (DMVPN) yang dapat melakukan komunikasi ke banyak jaringan
lokal secara mudah, dibandingkan dengan VPN, karena bekerja secara multipoint.
Perbedaan antara DMVPN dengan VPN, seperti cara membuat tunnel dan
konfigurasi, tidak jauh berbeda. Pada penulisan ini akan dibahas perbedaan kedua
metode VPN dan DMVPN dalam Quality of Service (QoS) tertentu, seperti delay,
jitter, dan throughput. Metode yang digunakan untuk mengukur QoS tersebut
adalah dengan melakukan berbagai komunikasi, seperti video streaming, audio
streaming, dan pengiriman file antar jaringan lokal dengan menggunakan jaringan
VPN dan DMVPN. Hasil yang didapat dari penelitian ini, secara keseluruhan
pada aplikasi video call dan audio call, VPN memiliki QoS lebih baik
dibandingkan dengan DMVPN dengan perbedaan keseluruhan dibawah 10 %,
sedangkan untuk aplikasi file transfer, secara keseluruhan DMVPN lebih banyak
unggul dengan perbedaan yang sedikit lebih baik, hanya sekitar 5 %. Perbedaan
yang tidak terlalu jauh ini membuat DMVPN baik digunakan untuk komunikasi
data yang aman.

ABSTRACT
This thesis discusses about Virtual Private Network (VPN) network,
which is a secure communication method in public network using tunneling and
encryption. The latest VPN technology is Dynamic Multipoint VPN (DMVPN)
that can communicate to multiple local networks easily compare to VPN, because
it works in multipoint way. The differences between DMVPN and VPN, for
instance methods to make tunnels and configuration are not too contrast, In this
paper, the differences between the two methods, DMVPN and VPN, in a certain
Quality of Service, such as delay, jitter, and throughput. Methods which will be
used to measure QoS is by using various communications, such as video
streaming, audio streaming, and file transfer between local network that use VPN
and DMVPN network. By obtaining the data QoS from various type of
communications, it will be analyzed to get the best QoS method. The results
obtained from this research, overall the video call and audio call application, a
VPN has a better QoS than the DMVPN with differences below 10%, while for the file transfer application, DMVPN overall more superior with the difference
that a little better , only about 5%. The difference is not too much of this makes
good DMVPN used for secure data communication."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Abadi Arji
"Named Data Networking (NDN) adalah arsitektur jaringan baru yang diproyeksikan sebagai arsitektur jaringan masa depan. Tidak seperti jaringan konvensional yang bergantung terhadap model komunikasi client-server, model komunikasi NDN menggunakan data sebagai sebuah entitas. Oleh karena itu user hanya memerlukan sebuah aplikasi dan konten yang dibutuhkan untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Penggunaan jaringan yang berbasiskan NDN diharapkan dapat meningkatkan performa transaksi data, karena pada jaringan berbasiskan NDN tidak terdapat lagi fungsi layer-layer komunikasi seperti konsep modem TCP/IP yang saat ini digunakan didunia. Direct Speech (DS) Aeronautical Fixed Service merupakan model komunikasi yang memungkinkan komunikasi dua arah antara  Air Traffic Controller (ATC). Untuk itu dibutuhkan sebuah model komunikasi yang dapat menangani aplikasi DS tersebut dengan performansi dan reliability yang baik. Pada penelitian ini dilakukan transimisi aplikasi DS dengan melewati jaringan berbasiskan NDN pada saat pengiriman datanya. Kinerja jaringan kemudian dievaluasi dengan menggunakan parameter round-trip delay, jitter, Mean Opinion Score (MOS)  dan menggunakan berbagai macam codec. Kemudian dapat ditarik kesimpulan apakah hasil yang didapat sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas penerbangan, selain itu juga dapat dilakukan perbandingan performansi antara DS dilewatkan pada jaringan NDN dengan DS yang dilewatkan pada jaringan berbasiskan TCP/IP. Hasil Evaluasi menunjukkan bahwa aplikasi DS yang melewati jaringan berbasiskan NDN sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan. Namun terjadi penurunan kualitas round-trip delay, jitter dan MOS pada tiap codec yang diujikan jika dibandingkan dengan hasil yang didapat pada jaringan yang berbasiskan IP, dengan nilai MOS terbaik yang didapatkan adalah 3,9 dengan menggunakan codec G711u.

The use Named Data Networking (NDN) is a newly projected future network architecture. Unlike conventional networks that rely on client-server communication models, the NDN communication model uses data as an entity. Therefore users only need an application and the content needed to communicate with each other, using NDN-based networks that are expected to increase data transaction performance. Network based on NDN do not have functions of communication layers such as the concept of TCP / IP modems currently used in the world. Direct Speech (DS) Aeronautical Telecommunication is a communication model that enables two-way communication between Air Traffic Controllers (ATC). Therefore we need a communication model which can handle the Direct Speech with good performance and reliability. In this study DS application transmission is carried out by passing the network based on NDN at the time of data transmission. Network performance is then evaluated using round-trip delay, jitter, failover time parameters and by various type of codecs used to conclude whether the results obtained are in accordance with the standards set by the aviation authority. We evaluate DS transmission performance DS on NDN networks which is passed on TCP / IP based networks. Evaluation results show that DS applications that pass through an NDN-based network are in accordance with the standards set by the aviation authority. However, there is a decrease in the quality of round-trip delay, jitter and MOS in each tested codec compared to results obtained on IP-based networks. The best MOS value obtained is 3.9 using the G711u codec."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sagala, Jakson Harianto Johannes
"Teknologi End to End QoS Quality of Services adalah teknologi pemrioritasan trafik pada jaringan IP Internet Protocol dan solusi bagi permasalahan delay yang ditimbulkan oleh karakteristik jaringan IP. Dalam pengembangannya, dihasilkan fitur pemrioritasan terhadap layanan data, yaitu THP/ARP Traffic Handling Priority/Allocation Retention Priority dan dikontrol oleh perangkat PCRF Policy and Charging Rule Function untuk mekanisme pentarifan.PT. XL Axiata belum melihat teknologi End to End QoS sebagai faktor utama dalam mempertahankan kualitas jaringan dan solusi utama akan tren penurunan pertumbuhan pendapatan yang diakibatkan peralihan penggunaan layanan konvensional SMS dan suara menjadi layanan OTT Over The Top . Hal ini terlihat dari belum adanya perencanaan mekanisme perawatan teknologi End to End QoS dan belum dimanfaatkannya fitur THP/ARP pada produk PT. XL Axiata saat ini. Padahal fitur THP/ARP bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis layanan data PT. XL Axiata, dimana kontribusi layanan data masih kecil untuk pendapatan PT. XL Axiata yaitu hanya sekitar 18 .Analisa strategi penerapan End to End QoS menggunakan teori manajemen strategi, yang dilakukan dengan mengidenfikasi faktor terkait teknologi ini di internal maupun eksternal, kemudian dipetakan menggunakan analisa SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats dan QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix untuk menentukan strategi utama dan pendukung.Berdasarkan hasil analisa SWOT, PT. XL Axiata berada di Kuadran I. Menurut Pearce and Robinson 1998 , perusahaan pada kuadran tersebut mempunyai posisi strategis yang baik dan disarankan menggunakan strategi progresif, artinya PT. XL Axiata dalam kondisi prima dan mantap, sehingga sangat dimungkinkan untuk terus berekspansi, bertumbuh dan meraih kemajuan secara maksimal.Agar penerapan strategi progresif berjalan dengan baik, diperluka perawatan teknologi End to End QoS yang baik. Dari hasil analisa SWOT yang dikombinasikan dengan QSPM, didapatkan bahwa mekanisme perawatan berkala berdasarkan kombinasi periode waktu tertentu atau pertumbuhan jaringan mendapatkan nilai yang lebih besar dibandingkan opsi tanpa perawatan dan perawatan berdasarkan periode waktu atau pertumbuhan jaringan saja.
Technology of End to End QoS Quality of Services is a traffic prioritization technology in IP Internet Protocol based network and the solution for delay problem caused by IP network characteristics. In its development, THP ARP Traffic Handling Priority Retention Priority Allocation feature is used for data services prioritization and controlled by the PCRF Policy and Charging Rule Functin for the pricing mechanism.PT. XL Axiata have not seen the End to End QoS technology as a key factor in maintaining the network quality and the main solution for revenue growth decreasing trend as result of displacement use of conventional services SMS and voice into OTT over The Top services. This is evident from the lack of planing for maintenance mechanism for End to End technology and THP ARP feature have not been exploited on the PT. XL Axiata 39 s product. Though the THP ARP feature can be used to develop PT. XL Axiata data services business, while the contribution of data services is only about 18 for revenue of PT. XL Axiata.Implementation strategy of End to End QoS analysis using strategy management theory, by identifying associated internal and external factors with the technology, then map it to SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats and QSPM Quatitative Strategic Planning Matrix analysis to determine primary and supporting strategies.Based on the result of the SWOT analysis, PT. XL Axiata is in Quadrant I and according to Pearce and Robinson 1998 , companies that are in the quadrant has a good strategic position ans suggested using a progressive strategic, meaning PT. XL Axiata in prime conditio and steady, so it is possible to continue to expand, growing, and achive the maximum progress.In order to make the progressive strategy implementation running well, it requires good maintenance of End to End QoS technology. The result of SWOT combined with QSPM analysis is the regular maintenance mechanism based on the combination of a specific time period or network growth gain greater value than no maintenance option, and maintenance options based on the time period only or network growth only."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Next Generation Network (NGN) merupakan hal yang paling menarik perhatian dunia telekomunikasi saat ini. Pengembangan NGN bertujuan untuk menyedialcan suatu jaringan yang terbuka dan mampu memberikan layanan yang terintegrasi. NGN akan dibangun dan dikembangkan untuk mendukung seluruh layanan yang sudah ada maupun layanan-layanan bam yang dikembangkan dari Iayanan yang telah ada atau mumi bam karena adanya teknologi dan desakan pasar.
NGN tersusun atas blok-blok kerja, dimana setiap blok memiliki penegmbangan yang terbuka lebar, namun juga harus dapat dikomunikasikan dengan pengembangan blok lainnya. Untuk pensinyalan multimedia digunakan I-1.323 atau SIP. Untuk pengendalian digunakan standar bersama yaitu H248 atau MEGACO.
Transportasi data hams dioptimasi sesuai dengan jenis trafik yang digunakan dan Salah satu yang digunakan adalah teknologi MPLS. Layanan dan apiikasi dikembangkan dengan standar seperti J AIN dan Parlay/OSA.
Pada skripsi ini dilakulcan pembahasan mengenai konsep NGN, layanan NGN baik karakteristik dan arsitekturnya, serta bagaimana implementasi NGN di Indonesia dimana teknologi soliswitch dapat diharapkan menjadi jawaban bagi strategi evolusi PSTN -yang lconvensional menuju ke jaringan masa depan berbasis paket dalam konsep NGN"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Wijaya
"Perkembangan teknologi saat ini yang berkembang sangat pesat disertai penggunaan perangkat mobile yang sangat marak, maka diperlukan sebuah management system yang bisa mengatur semua hal itu. Mobile Device Management (MDM) adalah system yang sesuai untuk mengatur itu semua. Selain itu, MDM itu sendiri memiliki kaitan yang erat dengan Bring Your Own Device (BYOD) yang saat ini telah menjadi tren di masyarakat. Beberapa aspek yang dibahas dalam MDM itu adalah Bandwidth Control. Hasil dari pengujian Bandwidth Control ini menunjukkan nilai speed download dan upload turun sekitar 20 ? 30% dari batas bandwidth yang diberikan. Aspek berikutnya yang diuji adalah pengaruh dari jumlah device yang terkoneksi pada satu jaringan. Dalam pengujian ini, aktivitas yang dilakukan adalah streaming. Dan hasilnya adalah penurunan setiap penambahan device speed menurun sekitar 2 ? 17%. Sedangkan untuk aspek Mac Filtering telah dibuat sebuah Interface System digunakan untuk memfilter MAC Address yang akan masuk ke jaringan.

Technology currently growing with the use of mobile devices is very widespread, it would require a management system that can manage all of that. Mobile Device Management (MDM) is a suitable system to manage it all. In addition, MDM itself has a close connection with Bring Your Own Device (BYOD) which has now become a trend in society. Some aspects are discussed in the MDM is Bandwidth Control. Results of this test indicate the value of Bandwidth Control download and upload speed down about 20-30% of a given bandwidth limit. The next aspect examined is the influence of the number of devices connected to a network. In this test, the activity undertaken is streaming. And the result is a decrease each additional device speed decreased by about 2-17%. As for the aspects of the Mac Filtering has created an Interface System is used to filter MAC Address that will go into the network."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mar Atul Azizah
"Kebutuhan informasi dan semakin majunya perkembangan teknologi mendorong lahirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dapat memberi efektifitas dan efisiensi kerja manusia. Akses internet yang juga mudah dijangkau, kapan saja, dan dimana saja memicu lahirnya integrasi semua teknologi dan aplikasinya. Telepon, e-mail, instant messaging, bahkan video conference, mulai didorong agar dapat saling terintegrasi dan sinkron sehingga berbagai jenis aplikasi dan coba.
Didapatkan bahwa QoS berupa delay, jitter, packet loss, dan throughput tidak mengalami perubahan yang signifikan dan masih memenuhi standar ITU-T. Nilai delay yang didapatkan sebelum pengamanan SIP sebesar 33,974 ms, sedangkan setelah implementasi secure-SIP naik menjadi 39,964 ms. Untuk nilai jitter dengan dan tanpa menggunakan secure-SIP sekitar 0,6 ms. Tidak ada paket yang hilang, dalam hal ini nilai packet loss sebesar 0%. Sedangkan nilai throughput sekitar 50 paket/detik.

Information needs and more advanced technological developments led to the establishment of information and communication technology which allowed human to work more effectively and efficiently. Internet access which available in anytime and anywhere, also triggered the integration of all means of technology and its applications. Telephone, e-mail, instant messaging, even video conference, are all begin to be integrated and synchronized so that they all could be accessed all at once, in a single device or application. As a new technological advancement, Unified Communications is expected to not only serve the business world, but
also education, to increase the effectiveness and efficiency in conducting their daily activities. But this integration and ease comes with some unfavorable aspect. Security aspect becomes a very important part to support quality of services. This final paper was implemented the IP telephony for VoIP application with security scenario on different SIP protocol: RTP (non-secure), SRTP, and SSL. Then, the the performance and security on IP Video Telephony after and prior to the implementation of secure-SIP method was analyzed.
The results show that QoS in forms of delay, jitter, packet loss and throughput, did not reveal significant changes and is still within the standard of ITU-T. Delay measurement prior to the SIP securing is 33,974 ms, whereas after the implementation of secure SIP, it increase to 39,964 ms. As for the jitter measurement, with or without secure-SIP, is approximately 0,6 ms. No packets are lost, so the value of packet loss is 0%. Throughput is about 50 packet/second
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ariansyah Yutama
"ABSTRAK
Abstrak - Software Defined Networking (SDN) merupakan teknologi baru yang hadir untuk melengkapi kekurangan jaringan konvensional yang sekarang digunakan, teknologi SDN masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan khususnya dari sisi keamanan, misalnya serangan IP Spoofing dan Man of The Middle of Attack. Penelitian ini membahas mengenai Analisis Kinerja Pembatasan Akses dan Mitigasi Resiko Serangan Melalui Implementasi Fungsi Akses Kontrol Pada Sistem Firewall Berbasis SDN, berdasarkan hasil penelitian telah dibandingkan performa SDN seperti throughput, latency, dan jitter ketika infrastruktur SDN tidak menggunakan firewall, ketika menggunakan firewall tanpa serangan, ketika tanpa firewall dengan serangan dan ketika menggunakan firewall dengan serangan. Dari penelitian diperoleh penurunan nilai throughput TCP firewall tanpa serangan ke firewall dengan serangan adalah 5.96 Gb/s ke 3.19 Gb/s dan throughput UDP adalah 131.2 Mb/s ke 7 Mb/s. Sedangkan nilai latency dan jitter firewall dengan serangan akan memiliki nilai paling tinggi dibandingkan yang lainya. Pada penelitian ini telah dilakukan simulasi pembatasan akses kontrol antar sesama tenant dan berbeda tenant serta mitigasi terhadap serangan seperti MAC Flooding, ICMP Floding dan Ping of Death

ABSTRACT
Abstract - Software Defined Networking (SDN) is a new technology that comes to complement the shortcomings of conventional networks are now used, SDN technology still has some shortcomings that need to be considered, especially in terms of security, such as IP Spoofing attacks and Man of The Middle of Attack. This study discusses about Performance Analysis in Access Restrictions and Attack Mitigation Through the implementation of Access Control Function in Firewall System Based On SDN, based on the results of studies have compared the performance of SDN as throughput, latency, and jitter when infrastructure SDN is not using a firewall, when using a firewall without the attack, when no firewall with attack and when using a firewall with attack. From the study showed impairment TCP throughput, firewall without attack to the firewall with an attack is 5.96 Gb/s to 3.19 Gb/s and UDP throughput is 131.2 Mb/s to 7 Mb/s. While the value of latency and jitter of firewall with attack will have the highest value compared to the other. This study has been conducted simulation access-control restrictions between the members of different tenants and identic tenants and mitigation against such MAC Flooding attack, ICMP Floding and Ping of Death"
2016
T46381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The series contains monographs, lecture notes and edited volumes in computational intelligence spanning the areas of neural networks, connectionist systems, genetic algorithms, evolutionary computation, artificial intelligence, cellular automata, self-organizing systems, soft computing, fuzzy systems, and hybrid intelligent systems. "
Berlin: [, Springer], 2012
e20398861
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>