Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriadi Prihandoyo
"Laporan magang ini membahas metode pengakuan properti investasi khususnya aset menara telekomunikasi. Perusahaan yang diteliti adalah salah satu perusahaan sewa menara telekomunikasi independen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada kenyataannya terdapat kontroversi yang menyebabkan perbedaan pengakuan PSAK pada perusahaan sewa menara. Hasil laporan magang mengungkapkan bahwa PT TG telah sesuai dalam mencatat aset menara menggunakan PSAK No. 13 (revisi 2007) tentang properti investasi.

The focus of this Internship Report discusses a method of recognition an investment property in particular telecommunications tower. The company that has been studied is one of the independent telecommunication tower leasing company listed on the Indonesia Stock Exchange. In fact there is a controversy that led to the recognition of PSAK differences on tower leasing company. The internship report revealed that PT TG has been appropriate in recording tower assets using PSAK No. 13 (Revised 2007) on investment properties."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sriadi Prihandoyo
"Laporan magang ini membahas metode pengakuan properti investasi khususnya aset menara telekomunikasi. Perusahaan yang diteliti adalah salah satu perusahaan sewa menara telekomunikasi independen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada kenyataannya terdapat kontroversi yang menyebabkan perbedaan pengakuan PSAK pada perusahaan sewa menara. Hasil laporan magang mengungkapkan bahwa PT TG telah sesuai dalam mencatat aset menara menggunakan PSAK No. 13 (revisi 2007) tentang properti investasi.

The focus of this Internship Report discusses a method of recognition an investment property in particular telecommunications tower. The company that has been studied is one of the independent telecommunication tower leasing company listed on the Indonesia Stock Exchange. In fact there is a controversy that led to the recognition of PSAK differences on tower leasing company. The internship report revealed that PT TG has been appropriate in recording tower assets using PSAK No. 13 (Revised 2007) on investment properties."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yusuf F
"Salah satu aktiva berwujud yang memiliki efek signifikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan adalah properti investasi. PT UC adalah sebuah entitas yang bergerak dibidang properti dan real estat, dimana perusahaan memiliki sebuah aset berupa mal yang diakui sebagai properti investasi karena proses bisnisnya. Laporan magang ini membahas tentang proses audit atas laporan keuangan PT UC yang dilakukan oleh KAP LSA untuk tahun buku 30 September 2018 sebagai audit interim sebagai rangkaian dari audit akhir tahun. Laporang ini membahas khususnya pada akun properti investasi dan prosedur audit yang dilakukan berfokus pada tahap audit fieldwork. Laporan magang ini juga membahas analisis terhadap perlakuan akuntansi yang digunakan oleh PT UC atas properti investasi yang dimilikinya berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 13. Audit yang dilakukan mencakup prosedur analitis, pengujian substantif, dan pengujian detail saldo, secara umum audit yang dilakukan oleh KAP telah sesuai dengan teori dan standar yang berlaku.

ABSTRACT
One tangible asset that has a significant effect in a financial statements of a company is investment property. PT UC is a company engaged in property and real estate, where the company owns an asset in the form of a mall that is recognized as an investment property because its business process. This internship report discusses the audit process of PT UC's financial statements conducted by KAP LSA for the 30 September 2018 financial year as an interim audit as a series of year-end audits. This report discusses specifically on investment property accounts and audit procedures conducted focusing on the fieldwork audit phase. This internship report also discusses an analysis of the accounting treatment used by PT UC on its investment property based on the Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) 13. The audits carried out include analytical procedures, substantive testing, and testing of detailed balances, generally audits conducted by KAP is in accordance with applicable theories and standards"
2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Nanda Aulia
"Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai audit atas akun properti investasi PT A dan perbandingan penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif atas pengukuran menara BTS dengan model nilai wajar dan model biaya. Pembahasan dibuat berdasarkan prosedur audit yang dilakukan penulis dibandingkan dengan PSAK 13 dan peraturan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan prosedur audit, disimpulkan bahwa akun properti investasi telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan ketentuan pengakuan dalam PSAK 13. Penulis juga menyimpulkan pencatatan menara BTS dengan model nilai wajar pada tahun 2013 menghasilkan laba sebelum pajak yang lebih kecil dibandingkan dengan apabila PT A menggunakan model biaya akibat penurunan nilai wajar properti investasi PT A.

This report describes audit procedures of investment property account in PT A and comparison of Statement of Comprehensive Income in measurement of BTS tower in fair value model compared to in cost model. The discussion is written based on audit procedures done by the writer compared to PSAK 13 and applicable regulations in Indonesia. Based on the audit procedures, it can be concluded that investment property account has been stated fairly and has complied with recognition criteria in PSAK 13. The writer also concludes that measurement of BTS tower in fair value model results in lower net income before income tax than in cost model due to decreasing in investment properties? fair value of PT A."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sartika
"Mulai tahun 2008, dikeluarkan PSAK 13 (Revisi 2007) tentang Properti Investasi yang menggantikan PSAK sebelumnya mengenai Investasi. PSAK 13 (Revisi 2007) mengatur properti investasi di dalam laporan keuangan harus dipisahkan dari properti yang digunakan sendiri, Dalam menilai properti investasi perusahaan dapat memilih metode biaya atau metode nilai wajar.
Penelitian ini membahas bagaimana implementasi PSAK 13 (Revisi 2007) pada perusahaan non-keuangan tahun 2008-2009, bagaimana penyajian dan pengungkapannya baik di dalam kebijakan maupun rincian. Penelitian ini juga menganalisis penggunaan metode yang dipakai serta menganalisis lebih mendalam untuk beberapa perusahaan yang menggunakan metode nilai wajar.
Hasil penelitian mennjukkan, sebagian besar perusahaan yang menyajikan properti investasi sudah memisahkannya dengan aset tetap maupun akun lain. Sebagian besar perusahaan lebih memilih metode biaya dibandingkan metode nilai wajar. Secara umum, pengungkapan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan PSAK 13 (Revisi 2007).

Since the year 2008, there is PSAK 13 (Revised 2007) about Investment Property which replace the previous about Investment. In PSAK 13 (Revised 2007) investment property must be separated from fixed asset. For assessment, the company can choose the cost method or fair value method.
This study discusses how the implementation of PSAK 13 (Revised 2007) in the non-financial company in 2008-2009, how the presentation and disclosure both in policy and details. This study also analyzes the use of the method used and analyzed more in depth for several companies that use fair value methods.
The results of this study, most of the companies that present investment property are separated by fixed assets and other accounts. Most companies prefer cost method than fair value method. In general, disclosure of the company are in accordance with PSAK 13 (Revised 2007).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Panangian
Indonesia: Pusat Studi Properti Indonesia, 2004
306.4 SIM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Nuraini
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor faktor yang memotivasi perusahaan dalam pemilihan metode untuk mencatat investasi properti, setelah PSAK 13 2007 diterapkan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2016. Pengujian dari hipotesis penelitian ini menggunakan metode regresi logistik. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan yang semakin besar akan cenderung menggunakan model nilai wajar. Sedangkan tingkat utang, informasi asimetri dan kepemilikan saham oleh orang dalam tidak berpengaruh terhadap penentuan pemilihan model nilai wajar. Sebagai tambahan, penelitian ini juga menemukan bahwa perusahaan yang termasuk dalam industri properti enggan menggunakan model nilai wajar sebagai pengukuran properti investasinya, sesuai dengan polytical cost hypothesis, bahwa perusahaan yang berada dalam industri properti menghindar dari kenaikan pajak yang dikarenakan kenaikan nilai wajar.

This study aims to examine factors that motivate companies in the selection of methods to record property investment, after PSAK 13 2007 is applied. This study was conducted on companies listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2012-2016. Testing of this research hypothesis using logistic regression method. The results of this study indicate that the larger the size of the company will tend to use the fair value model. While the level of debt, information asymmetry and ownership of shares by insiders has no effect on the determination of fair value model selection. In addition, the study also found that companies belonging to the property industry are reluctant to use the fair value model as a measure of their investment properties, in accordance with the polytical cost hypothesis, that firms in the property industry avoid tax increases due to fair value increases."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobias Angkawidjaja
"Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu pesat maka bersamaan dengan itu pula pertumbuhan industri konstruksi juga semakin pesat. Proyek konstruksi selalu didasarkan atas tiga aspek yaitu aspek biaya, waktu serta mutu. Proyek konstruksi yang baik adalah proyek konstruksi yang memenuhi anggaran biaya yang direncanakan, durasi waktu yang tepat serta mutu hasil minimal sesuai dengan yang telah ditentukan. Oleh karena itulah, maka teknologi dan metode konstruksi di duniapun berkembang. Hal tersebut juga berlaku di Indonesia. Salah satu bentuk perkembangan metode konstruksi di Indonesia adalah metode konstruksi precast. Metode precast ini terus berkembang di negara-negara di dunia ini termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena teknologi precast itu sendiri memiliki beberapa keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional/ cast in situ.
Dalam skripsi ini, penulis melakukan studi kasus Proyek Rusunawa Bandung yakni proyek konstruksi precast di Indonesia pertama yang menggunakan sambungan dengan jenis baut dan kolom jenis C-Plus. Dalam pelaksanaannya di lapangan (Proyek Rusunawa, Bandung-Cimahi), ternyata tujuan waktu yang diharapkan akan lebih cepat daripada dengan menggunakan metode konvensional tidak tercapai. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis akan membuat sequence modul precast berdasarkan seluruh batasan dan pertimbangan yang mempengaruhinya.

As this epoch was growing continually and fast, so does the construction world. Construction project had a tripple constraint known as time, cost and quality. The good construction project is the construction that had an appropriate cost from the estimated cost, exact time duration and had the same quality as it planned. Because of that, the construction method in this world include Indonesia is growing continually. One of new construction method known as precast method. This method is growing so fast n used by a lot of contractor nowadays, because this technology have a lot of advantage.
In this paper, writer do the studycase Rusunawa Bandung Project, the first precast constuction in Indonesia that used the bolt connection and coloumn C-Plus. The time objective in this project was failed to achieved for a several reason. For solving that problem, writer try to make the sequence of precast modul based a whole consideration.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Januar R. Sumardi
"Investasi properti merupakan suatu investasi jangka panjang, sehingga peranan waktu menjadi krusial dalam penentuan strategi dan keputusan investasi. Pemahaman akan masalah properti tidak hanya dflihat dari sudut sempit yang mengandalkan intuisi semata tetapi iebih dari itu harus memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal serta memperhatikan kriteria-kriteria finansial maupun non-finansial. Kompleksnya analisis yang diperlukan disebabkan setiap jenis properti mernpunyai karakteristik dan permasalahan yang berbeda satu dengan yang lain.
Tujuan utama penulisan karya akhir mi adalah untuk mengembangkan suatu kerangka kerja analitis yang diperlukan oleh seorang investor untuk menentukan keputusan investasi properti. Berbeda dengari karya-karya akhir yang mengambil topik properti lainnya, fokus utama dari karya akhir mi ialah investasi properti denganmengakuisisi bangunan yang sudah ada (exist). Topik inisengaja kami pilih mengingat semakin terbatasnya luas lahan yang ada di Jakarta terutama di kawasan pusat bisnis. Cara-cara akuisisi bangunan seperti ini menguntungkan karena investor mempunyai banyak alternatif dalam meimilih bangunan, tidak perlu melibatkan diri dalam tahap pembangunan yang memakan waktu lama dan menimbulkan development risk serta dapat memanfaatkan momen dan siklus bisnis yang sedang peak.
Kerangka kerja yang digunakan dalam karya akhir mi adalah perhitungan trade off antara return dan risiko yang muncul. Ada tiga bagian utama, pertama menentukan strategi, art'inya mendefinisikan return dan nisiko. Didalarnnya menyangkut filosofi investasi, kriteria keputusan serta rencana dan kebijakan. Kedua melakukan anailisis, yakni mengukur return dan risiko yang ada. Yaitu tahap awal dengan menentukan tahapan analisis, mempergunakan teknik analisis keuangan dasar, analisis discounted cash-flow untuk melihat berapa besar tingkat pengembalian yang ada, inelakukan analisis nisiko dan menggunakan sumber-sumber data eksternal untuk melihat keadaan dan kemampuan pasar pada saat investasi. Dan ketiga menentukan keputusan yang akan diambil, yaitu dengan mengevaluasi return dan risiko yang ada.
Untuk memperjelas kerangka kerja yang dibahas, kami inengambil studi kasus sebagai bahan perbandingan terutama dalam menentukan keputusan yang akan Diambil. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan publik dengan tujuan untuk mempermudahkan penolehan data. Penusahaan tersebut juga telah mempunyai kinerja yang baik dan mempunyai pengalaman luas dalam investasi properti. Hasil analisis mempenlihatkan bahwa hal yang paling menentukan keberhasilan suatu investasi properti adalah bila mengikuti urutan sistematika analisis yang koinprehensif, yang meliputi semua aspek yang ada, baik aspek finansial, aspek peinasaran, sampai aspek sosial. Hal-hal ini akan menentukan keberhasilan investasi. Sedangkan kegagalan investasi lebih banyak disebabkan karena seorang investor hanya mengandalkan intuisi semata tanpa melihat fakto-faktor yang akan mempengaruhi nilal suatu properti. Investasi dalain bidang properti membutuhkan dana yang besar sehingga keputusan investasi atau divestasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak terlanjur mengalami kerugian dalam arus point of no return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wandra Setyo Nugroho
"Properti investasi merupakan satu hal yang berbeda dengan aset tetap. PSAK 13 (Revisi 2011) mengatur properti investasi dalam klasifikasi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan. Terdapat dua aspek yang memengaruhi pengklasifikasian Properti Investasi dan Aset Tetap, independensi arus kas dan signifikansi tambahan jasa. PT M berencana mengubah model pengukuran Properti Investasi dari model biaya ke model nilai wajar. Laporan magang ini berisi penerapan PSAK 13 (Revisi 2011) dalam pengklasifikasiannya dan dampak perubahan model perhitungan pada laporan keuangan PT M. Properti yang dimiliki PT M lebih tepat diklasifikasikan sebagai Aset Tetap karena terdapat syarat dalam PSAK 13 yang tidak terpenuhi. Sekalipun syarat tersebut dapat dipenuhi, PT M perlu mempertimbangkan dampak atas perubahan model pengukuran Properti Investasi.

Investment Property is different from Fixed Assets. PSAK 13 (Revised 2011) discusses Investment Property related to its classification, recognition, measurement, and disclosure. There are two aspects that differentiate the classification of Investment Property and Fixed Assets, cash flow independencies and ancillary service significances. In 2013, PT M plans to change their measurement model of investment property from cost model to fair value model. This report discusses the application of PSAK 13 (Revised 2011) in the classification and the effect of change in measurement model in PT M's financial statements. Properties owned by PT M are more accurately classified as fixed assets because one of the requirements under PSAK 13 is not met. Nevertheless, if the property can be classified as Investment Property, PT M still needs to consider the effect of change of measurement model to its financial statements."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>