Ditemukan 20501 dokumen yang sesuai dengan query
Saaty, Thomas L.
New York: Springer, 2006
302.3 SAA d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Zeleny, Milan, 1942-
New York: McGraw-Hill, 1982
658.403 ZEL m (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Yadrifil
"Reverse e-auction adalah metode pengadaansecara elektronik yang saat ini populer digunakan, karena menghasilkan penghematan biaya, efisiensi proses, dan transparansi. Dalam reverse e-auction, pembeli selaku penyelenggara lelang mengadakan event untuk mengkompetisikan penjual selaku penawar, dalam lelang berbasis internet yang hanya menggunakani harga sebagai atribut yang dapat dinegosiasikan. Namun reverse e-auction dapat menimbulkan kerugian apabila digunakan dalam kondisi yang tidak tepat, karena keterbatasan kemampuannya untuk mempertimbangkan lebih dari satu atribut. Studi kasus di PT. X mengungkapkan kekurangan reverse e-auction dalam pengadaan beberapa produk. Untuk itulah, dibutuhkan multiattribute auction sebagai pengembangan dari reverse e-auction, yang memungkinkan penggunaan multi atribut untuk dinegosiasikan. Untuk mengetahui atribut yang tepat disertai dengan bobotnya, maka digunakanlah Analytic Network Process (ANP). ANP juga bermanfaat untuk menunjukkan hubungan ketergantungan antar elemen. Berdasarkan hasil ANP, harga merupakan atribut independen, sehingga tidak memiliki bobot. Atribut lainnya yang memiliki bobot terbesar hingga terkecil adalah delivery, kualitas produk, dan kualitas manajemen. Multiattribute auction yang disarankan adalah yang menggunakan aturan lelang Inggris dengan tiga atribut: harga, delivery, dan kualitas produk. Karena memiliki bobot yang tidak signifikan, maka kualitas manajemen hanya digunakan sebagai pertimbangan awal bagi pembeli. Usulan juga meliputi pengungkapan informasi dan isi tampilan aplikasi lelang bagi pengguna.
Reverse e-auction is a popular electronic procurement method that recently used, because it produces cost saving, process efficiency, and transparency. In reverse e-auction, buyer as the auctioneer conduct an event to compete sellers as the bidders in web based auction with price as the only negotiable attribute. Thus, reverse e-auction can create loss if not used in proper condition, because of its limited power for considering more than one attribute. Case study in PT. X reveals disadvantages of reverse e-auction for some products procured. Therefore, multiattribute auction as the extension of reverse e-auction, which enables multiattribute negotiable dimension, is needed. To know the proper attributes and their weights, Analytic Network Process (ANP) is used. ANP is also useful to show interdependencies between elements. According to the ANP result, price is an independence attribute, so that it does not have any weights. Other attributes that have the biggest until the smallest weights are delivery, product quality, and management quality. Multiattribute auction proposed is English auction ruled with three attributes: price, delivery, and product quality. For having an insignificant weight, management quality is only proposed to be an early consideration for buyer. Recommendations also consist of information revelation and content of user interface."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rifani Aditiya Triana
"Kesiapan operasi pada reaktor nuklir merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh lembaga. Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan operasi reaktor nuklir. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Reaktor Siwabessy, Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia. Digunakan metode Analytic Network Process ANP untuk mendapatkan faktor-faktor prioritas yang memengaruhi kesiapan operasi reaktor nuklir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam kriteria dan dua puluh sub kriteria yang mempengaruhi kesiapan operasi. Sub kriteria training merupakaan faktor yang paling penting dan paling memengaruhi faktor lainnnya dalam kesiapan operasi. Peningkatan sub kriteria training sebesar 10 , akan meningkatkan peningkatan sub kriteria operation planning 9,29 , work innovation 7,62 dan business process 3,41.
Operation readiness in nuclear reactor is an important thing to be concert by an nstitution.i This research aims to find the important factors affecting the nuclear reactor operation readiness. This research took place in Siwabessy Nuclear Reactor, Badan Tenaga Nuklir Nasional Indonesia. Analytic Network Process is used to get the priority factors affecting nuclear reactor operation readiness. Research result shows that there are six citerias and twenty sub citeria which affecting operation readiness. Training is the most important factor and also the most influencing factor to other factors in an attempt to improve productivity. By improving training factor for 10 , the other factors such as operation planning, work innovation, and business process also will be improved by 9,29 , 7,62 , and 3,41 sequentially."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48232
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Thomson, Gerald
New York: McGraw-Hill, 1976
658.403 THO m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fishburn, Peter C.
New York : John Wiley, 1964
658.54 FIS d
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Paik, C.M., 1931-
New York: McGraw-Hill, 1973
658.403 PAI q (2)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Theil, H.
Amsterdam: Nort-Holand, 1964
658.4 THE o
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bhushan, Navneet
London: Springer, 2004
658.403 BHU s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Rubinstein, Moshe F.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, 1975
511 RUB p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library