Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48084 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ans. Saribanon Sapiie
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1980
S16471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Novarani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sejarah akuntansi masuk ke negara Indonesia beserta perkembangan yang terjadi dalam dunia akuntansi. Penjabaran sejarah dan perkembangan akuntansi dalam penelitian ini diambil dari studi pustaka atas data data yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuntansi di Indonesia mengalami perkembangan terus menerus sejak masa pasca kemerdekaan yang menjadi awal bagi para akuntan Indonesia mulai memberikan jasa hingga saat ini Krisis moneter di Indonesia yang terjadi di tahun 1997 1998 dan kasus jatuhnya Kantor Akuntan Arthur Andersen sempat menjadi hambatan bagi profesi akuntan di Indonesia. Konvergensi IFRS yang dilakukan memiliki dampak dalam sisi pelaporan dan akuntan dan juga berdampak pada pendidikan akuntansi di Indonesia.

This study aims to provide history over the years and the development about accounting in Indonesia. To describe that history and development this study using literature study based on the data that have been discovered.
The result of this study shows that accounting in Indonesia grow year by year and that how accountant starts giving service of assurance. The crisis that happened on 1997 1998 in Indonesia and when one of the Big Five Arthur Andersen collapsed become an obstacle to accountant in Indonesia. IFRS Convergence give some affect to financial statement accountant and accounting education in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Rineka Cipta , 1991
657 IKA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Geneva: Badan Pembinaan Pasar Uang dan Modal, 1988
657 IND p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 1997
657 Aku
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pembinaan Pasar Modal dan Modal, 1973
657 BAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aruna Wirjolukito
"Kapitalisasi biaya bunga merupakan suatu topik yang banyak menimbulkan polemik di kalangan akademisi, pelaku bisnis, dan kaum profesi. Pada tahun 1994, Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan suatu standar yang mengatur mengenai perlakuan akuntansi, yang dianggap sesuai, terhadap biaya bunga. Sejauh ini Indonesia banyak mengadaptasi standar luar seperti misalnya IAS dan FASB. Khusus mengenai PSAK no.26 yang berjudul "Akuntansi Bunga untuk Periode Konstruksi" diadaptasi dari SFAS no.34 dan bukan dari IAS no. 23.
Dalam perkembangannya terkemudian, penerapan kapitalisasi atas biaya bunga disinyalir justru mendatangkan banyak permasalahan di dunia bisnis dan dianggap tidak mampu memberikan kontribusi positif terhadap para pengguna laporan keuangan. Hal yang banyak disorot, terutama terkait dengan keputusan calon investor dalam memilih investasi yang menguntungkan apabila metode NPV dipakai. Dari segi karakteristik kualitatif laporan keuangan, terjadi permasalahan serius dimana laporan keuangan produk penerapan kapitalisasi biaya bunga, cenderung menyalahi beberapa karakteristik utama. Sehingga laporan keuangan tersebut dipandang tidak akurat untuk dijadikan dasar penting dalam pengambilan keputusan.
Penyebab utama permasalahan tersebut adalah karena [1] laporan keuangan yang menerapkan kapitalisasi cenderung menjadi tidak relevan, akibat tidak adanya rincian mengenai penyebab timbulnya biaya bunga yang dikapitalisir. Akibatnya pengguna laporan keuangan tidak mengetahui bagian biaya bunga mana yang boleh dikapitalisasi, mana yang tidak. Selain itu [2] laporan keuangan menjadi tidak andal, akibat terkontaminasi oleh praktek semacam earnings management dan window dressing. Walaupun penerapan kapitalisasi atas biaya bunga membuka banyak peluang terjadinya manipulasi atas laporan keuangan, akan tetapi di lain pihak, karena kurang ketatnya standar yang ada, secara de jure perusahaan-perusahaan yang disinyalir melakukan manipulasi temyata tidak cacat secara hukum.
Terkait dengan perusahaan properti yang pada masa booming (sebelum krisis) sempat menjadi primadona, ternyata penerapan kapitalisasi biaya bunga dijadikan fasilitas yang sangat menguntungkan untuk praktek penggelembungan nilai aset, nilai modal, bahkan untuk mendongkrak nilai laba bersih secara signifikan. Dari pengamatan 15 perusahaan properti yang listing di BEJ, yang menggunakan kapitalisasi, ternyata semuanya melaporkan laba bersih yang cukup tinggi dan rasio keuangan yang bagus. Tentu saja hal tersebut tidak berlaku apabila perlakuan expense atas biaya bunga dipilih.
Dengan diijinkannya pengungkapan penerapan kapitalisasi biaya bunga yang minim seperti sekarang ini, maka banyak perusahaan properti yang menjadi cepat berkembang karena mudahnya kucuran kredit dari perbankan. Dengan tibanya masa krisis, dimana daya beli masyarakat menurun, kegiatan sektor properti kontan menjadi sektor pertama yang tersendat. Perbankan sendiri akhirnya menderita banyak kerugian akibat kredit macet dan lebih rendahnya nilai aset yang diagunkan dibandingkan yang tertera. Tentu saja ini diakibatkan praktek mark-up atas aset, yang dalam pencatatannya menyertakan biaya bunga di dalamnya.
Sampai saat ini, kritik mengenai topik ini masih banyak dilontarkan baik dari kalangan FASB sendiri maupun dari IASC yang tegas-tegas menolak perlakuan kapitalisasi atas biaya bunga. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, melalui IAI, memilih untuk merevisi PSAK no.26 1994. Islam edisi revisi tersebut, ternyata justru ditambahkan suatu item baru yang dapat dikapitalisir yaitu rugi selisih kurs. Tentu saja hal ini kemudian dipandang sebagai suatu kemunduran, dibandingkan praktek akuntansi negara-negara tetangga yang tidak menerapkan hal tersebut.
Kontribusi solusi yang sejauh ini dipandang berarti ialah mengenai aspek pengungkapan penuh. Untuk mempertahankan konsep kapitalisasi, PSAK no.26 perlu ditambah beberapa item pengungkapan selain yang sudah ada sekarang. Walaupun ini bukan solusi yang paling akurat, tetapi setidaknya cukup mampu untuk membendung terjadinya asimetri informasi, antara penyaji dan pengguna laporan keuangan. Pendekatan teoretis yang terstruktur dipandang kurang tepat, karena adanya gap yang lebar antara teori dan praktek di lapangan. Akan tetapi jika tidak dan ingin mengadopsi standar internasional, yang tentu saja banyak keuntungannya, maka IAS no.23 merupakan suatu alternatif yang cukup baik dan direkomendasikan."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
657 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Salemba Empat, 2018
657 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Salemba Empat, 2014
657 ACC t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>