Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154333 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1991
307.76 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manning, Chris
JAkarta: Gramedia,
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ratna Dewi Abidin
Jakarta: FH-UI, 2001
M.76 Abi p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
M. Hafez Gumay
"Skripsi ini membahas dua permasalahan. Pertama, bagaimana penerapan kesehatan dan keselamatan kerja ada sektor informal bidang konstruksi di Kota Depok. Kedua, bagaimana kesiapan sektor informal bidang konstruksi di Kota Depok untuk penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sektor formal. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan yang dipadu dengan penelitian lapangan, Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memjadi sebuah studi awal untuk mengetahui sejauh mana kesiapan sektor informal bidang konstruksi untuk menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja seperti yang telah diterapkan di sektor formal. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa sektor informal bidang konstruksi sudah siap untuk menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja untuk beberapa komponen yang sifatnya penting dan mendasar secara terbatas.

This thesis mainly discuss about two problems. First, how the implementation of health and safety at work for informal construction field in Depok. Second, how far the preparation of informal construction field in Depok to implement health and safety at work regulation like the formal sector. By combining the literature research method with the field research method, this thesis means to be a project study to know how far the preparation of informal construction field in Depok to implement health and safety at work regulation like the formal sector. This thesis concludes that informal construction field is ready to implement health and safety at work principal for some important and basic component limitatively."
Universitas Indonesia, 2014
S53954
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlianto
Bandung: Alumni, 1997
307.2 Her u
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanto Purnomo
"Salah satu darnpak penting akibat pembangunan industri adalah perubahan kualitas lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran udara. Pencemaran udara yang teijadi selain pencemaran udara di ambien (outdoor air pollution) juga penoemaran udara dalam ruangan (indoor air pollution). Pencemazan udara di ambien teqiadi km-ena masuknya polutan dari hasil kegiatan industri, kendaraan bermotor, pembakaran hutan, letusan gunung berapi dan pembangkit tenaga Iistrik.
Di Kota Pontianak, Industri mebel teiah berkembang dengan pesat dalam 5 tahun terakhir. Sebagai industri sektor informal, kekuatan modal dan ketrampilan pekexja mempenganihi kemarnpuan produksi. Sistem kezja yang tidak mekanis dan tidak rnemiliki ikatan waktu yang ketat, pam pekeija menjadi teriibat secara iisik sepcnuhnya terhadap pekeijaannya, mengambil jam lembur dan bekezja jauh lebih lama dibandingkan tenaga kelja pada sektor formal. Selain itu, akibat dari keterbatasan modal pemilik usaha, keadaan lingkungan kerja tidak Clisiapkan untuk memberikan perlindungan dalam bekelja terhadap pCm&p&l?8ll partikulat PMN).
Pada penelitjan ini didapatkan konsentrasi debu kayu (PM|0) minimum 110,64 pg/m3 dan maksimum 135,18 pg/m3 dengan konsentrasi rata-rata l22,7pg/ma dan standar deviasi 5,59 pg/m3 sedangkan pekerja yang terpajan rnenunjukkan gcjala pcnyakit salman pcmapasan sebanyak 46 pekeija (74,9%) I-Iasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,0ll sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotcsa nol ditolak atau dapat dikatakan bahwa pada taraf kepcrcayaan 95% ada hubungan antara konsentrasi debu kayu (PM10) dcngan gejala penyakit saluran pemapasan setelah dikontrol oleh kamkteristik pekezja dan faktor lingkungan kerja.
Saran dalam penelitian ini adalah pcrlu dilakukan pengawasan terhadap keschatan pckerja industri informal rnclalui program pcnyuluhan dan pelayanan kcsehatan scoara spcsitik, pcrlu mcnerapkan kcselamatan dan kesehatan kerja dengan menyediakan alat pelindung diri berupa maskcr dan pcrlu dilakukan penclitian lebih lanjut mencakup pajanan debu kayu (PM 10) pada waklu malam hari, mcngingat scbagian bcsar proses produksi dilakukan sampai malam hari.

One of the important impacts from the effect of industrial development is environment quality alteration caused by air pollution. Air pollution occurred besides in ambience (outdoor air pollution) also inside room (indoor air pollution). Air pollution in ambience occur because present pollutant from industrial activity, motor vehicle, wood combustion, volcano explosion and electrical generator.
At Pontianak City, furniture industry has developed rapidly in past 5 years. As industry of informal sector, finance strength and employee ability a.&`ecting productivity ability. Non-mechanic work system and no time bond, employees become fully involved physically to their work, taking overtime and working longer than employees in fonnal sector. Besides, consequence nom owner finance limitation, work environment do not prepared to give protection in working toward exposure of particulate PMN. In this research obtained wood dust concentration (PMN) minimum 110.64 u/m3 and maximum 135.18 ug/m? with average concentration of 122.7 ug,/ma and deviation standard of 5.59 pg/m while exposed ployees show symptom of bronchi disease as much as 46 labors (74.9%).
Statistic test result shows p value = 0.011 so that concluded zero hypothesis rejected or said that Conlident Interval 95% thcre is a relation between wood dust concentration (PMN) with bronchi disease symptom after controlled by labors characteristic and work environment factor.
Suggestion in this research is require monitoring toward health of infomtal industry labor through counseling program and specific health service, require implementation of safety and health of work by providing self protector device in the form of masker and require advanced research of wood dust exposure (PM|o) in night, considering that most of production process performed until night.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S.P. Doulers
"Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang pada akhir Pelita V merupakan propinsi yang banyak dituju oleh para migran, hal ini disebabkan pembangunan di propinsi NTB relatif pesat dibanding propinsi lainnya di kawasan Timur Indonesia, terutama pembangunan di bidang Pariwisata dan Pembangunan fisik.
Beberapa studi mengungkapkan bahwa membengkaknya pekerjaan di sektor informal yang terjadi di kota-kota besar disebabkan terbatasnya daya serap pekerjaan di sektor formal (sektor modern) terhadap angkatan kerja. Meningkatnya jumlah angkatan kerja di perkotaan, diantaranya disebabkan oleh arus migrasi dari daerah pedesaan dan karena mereka tidak dapat tertampung di sektor formal. Sehingga alternatif yang paling tepat adalah menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dengan Cara memasuki pekerjaan di sektor informal.
Tesis ini mencoba menganalisis apakah resiko atau kemungkinan memasuki pekerjaan di sektor informal ditentukan oleh status migrannya atau lebih dipengaruhi oleh variabel demografisnya, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, tempat tinggal, jenis kelamin dan kelompok umur, dengan menggunakan data Sensus Penduduk 1990. Responden yang digunakan dibatasi pada mereka yang berusia 10 tahun ke atas yang bekerja disektor formal maupun informal. Kriteria migran yang digunakan adalah migran berdasarkan propinsi tempat lahir (life time migrant).
Model statistik yang dipakai untuk memperkirakan resiko atau kemungkinan migran atau non migran dalam memasuki kegiatan di sektor formal atau informal adalah model regresi logistik berganda. Variabel yang diperhatikan adalah status migran, tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan status perkawinan. Selain variabel utama tersebut di atas juga diperhatikan adanya pengaruh variabel interaksi baik interaksi dua faktor maupun interaksi tiga faktor.
Dari hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status migran dengan sektor pekerjaan informal. Kemudian setelah memperhatikan tingkat pendidikan terhadap sektor pekerjaannya didapatkan hubungan yang negatif, artinya semakin rendah tingkat pendidikan migran atau non migran maka kemungkinannya memasuki pekerjaan di sektor informal semakin besar.
Perbedaan resiko atau kemungkinan dalam memasuki pekerjaan di sektor informal antara migran dan non migran menurut tingkat pendidikan terdapat perhedaan yang menyolok antara migran yang berpendidikan tidak tamat SD, tamat SD dibanding yang tidak sekolah dan SMTP ke atas.
Berdasarkan perbedaan variabel jenis kelamin migran laki-laki mempunyai resiko atau kemungkinan sehesar 0,7811 kali resiko wanita migran dalam memasuki pekerjaan di sektor informal. Dari hasil perhitungan, hubungan antara status migran dan sektor pekerjaan di sektor informal, setelah memperhatikan kelompok umur ternyata migran yang berumur 10-19 tahun mempunyai resiko atau kemungkinan lebih besar 7,2551 kali resiko migran atau non migran yang berumur 30 tahun ke atas untuk memasuki pekerjaan di sektor informal, Sedangkan pada migran atau non migran yang berumur 20-29 tahun, mempunyai resiko atau kemungkinan sebesar 0,9142 kali resiko migran atau non migran yang berumur 30 tahun ke atas dalam memasuki pekerjaan di sektor informal.
Apabila di perhatikan migran yang berstatus pernah kawin, ternyata mempunyai resiko atau kemungkinan sebesar 0,1278 kali dalam memasuki pekerjaan di sektor informal dibanding migran yang berstatus belum kawin. Dan kalau diperhatikan status tempat tinggal migran, maka terlihat migran yang bertempat tinggal di perkotaan mempunyai resiko atau kemungkinan sebesar 0,3055 kali dalam memasuki pekerjaan di sektor informal, dibanding migran yang bertempat tinggal di pedesaan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>