Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162979 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sibarani, Kezia Landia
"Telah dilakukan preparasi katalis berbasis zeolit alam yang dimodifikasi dengan logam Ni dan Cr untuk perengkahan limbah plastik jenis polipropilena (PP) menjadi fraksi bensin. Zeolit alam diaktivasi terlebih dahulu, kemudian diimpregnasi dengan logam Ni konsentrasi tetap 4% (b/b) dan logam Cr dengan konsentrasi bervariasi, yaitu 4% (katalis A), 6% (katalis B), dan 8% (katalis C), secara bersamaan (koimpregnasi). Hasil preparasi dikarakterisasi dengan XRD, AAS, BET, dan metode adsorpsi amonia. Difraktogram katalis menunjukkan spesi NiO (2 = 44°) dan Cr2O3 (2 = 33° dan 54°) memiliki intensitas yang cukup signifikan dan semakin meningkat seiring dengan kandungan logam Cr yang terimpregnasi. Luas permukaan dan total volume pori katalis memiliki tren menurun, sedangkan rata-rata diameter pori memiliki tren meningkat seiring dengan semakin banyaknya logam yang terimpregnasi.
Kandungan total logam pada katalis A sebesar 1,81% Ni - 1,32% Cr, pada katalis B sebesar 1,80% Ni - 1,91% Cr, dan pada katalis C sebesar 2,37% Ni - 2,38% Cr dimana total keasaman katalis meningkat dengan semakin besarnya kandungan total logam. Uji aktivitas katalis dilakukan pada suhu 400°C dan 450°C menunjukkan bahwa hasil konversi pada fraksi bensin C3-C14 lebih besar sekitar 10-23% dibandingkan dengan hasil perengkahan termal (tanpa katalis). Hasil konversi terbesar diperoleh dengan pengunaan katalis B sebesar 86,91% pada suhu 450°C.

Catalyst was prepared by modifying natural zeolite with Ni and Cr metals and was used for the cracking of polypropylene (PP) waste into gasoline fractions. The natural zeolite was first activated and then was loaded simultaneously with a fixed Ni-metal of 4 wt.% and Cr-metal of varied concentrations of 4 wt.% (namely catalyst A), 6 wt.% (namely catalyst B), and 8 wt.% (namely catalyst C). The catalysts were characterized by XRD, AAS, BET, and ammonia adsorption method. The catalysts difractograms showed peaks of NiO species (2 = 44 °) and Cr2O3 species (2 = 33 ° and 54 °) which showed an increase intensities with the increased Cr-loading. BET surface area measurement showed a decreased surface area and total pore volume with the increased metals loading, meanwhile the pore diameters were increased.
Analysis by AAS method showed the total metals content in catalyst A were 1,81% Ni - 1,32% Cr, in catalyst B were 1,80% Ni - 1,91% Cr, and in catalyst C were 2,37% Ni - 2,38% Cr whereas the catalysts acidity were increased with the total metals loading. The studies on catalysts activities were conducted at 400 °C and 450 °C, which showed the conversion results on gasoline fraction C3-C14 around 10-23 % more than thermal cracking (48,51 %). The highest results of conversion was obtained using catalyst B which was 86.91% at 450 ° C.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S43906
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Hadi Kusuma
"Plastik merupakan senyawa polimer hidrokarbon petrokimia yang memiliki nilai tambah dan densitas energi yang tinggi. Namun plastik yang tidak diolah dengan baik menyebabkan berbagai pencemaran lingkungan. Maka proses konversi plastik menjadi bahan kimia dengan nilai tambah melalui perengkahan dengan metode katalitik pirolisis dikembangkan. Dalam penelitian ini dilakukan sintesis zeolit H/ZSM-5 dengan metode hidrotermal dan Low Temperature Synthesis (LTS) yang selanjutnya dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, SEM, BET dan TGA. Kemudian dilakukan perengkahan pada plastik jenis Low Density Polyethylene (LDPE) dengan teknik thermalgravimetrik dengan rasio campuran antara LDPE dan Katalis (9:1). Didapatkan hasil yang diurutkan sesuai performa H/ZSM-5 H2 (∆T50 = 20.46oC) > H/ZSM-5 H1 (∆T50 = 20.26oC) > H/ZSM-5 M (∆T50 = 16.55oC) . Energi aktivasi didapatkan dengan menggunakan persamaan Arrhenius dan Coats-Redfern dengan orde reaksi sama dengan satu. Didapatkan energi aktivasi untuk H/ZSM-5 H2 209 kJ/mol, H/ZSM-5 H1 271 kJ/mol, dan H/ZSM-5 M 277 kJ/mol.

Plastic is a petrochemical hydrocarbon polymer compound that has a high added value and high energy density. However, plastic that is not treated properly causes a variety of environmental pollution. Then the process of converting plastics into chemicals with added value through cracking with the pyrolysis catalytic method was developed. In this research, the synthesis of zeolite H / ZSM-5 using the hydrothermal method and Low Temperature Synthesis (LTS) was then characterized using XRD, FTIR, SEM, BET and TGA. . Then cracking is done on plastic type Low Density Polyethylene (LDPE) with thermalgravimetric technique with a mixture ratio between LDPE and catalyst (9: 1). The results are sorted according to performance H / ZSM-5 H2 (∆T50 = 20.46oC) > H / ZSM-5 H1 (∆T50 = 20.26oC)> H / ZSM-5 M (∆T50 = 16.55oC). The activation energy is obtained using the Arrhenius and Coats-Redfern equations with a reaction order equal to one. Activation energy obtained for H/ZSM-5 H2 209 kJ / mol, H /ZSM-5 H1 271 kJ / mol, and H/ZSM-5 H1 277 kJ / mol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Senja Adetya Melaningtyas
"Sintesis zeolit NaY dari zeolit alam Bayat dilakukan melalui proses aktivasi, purifikasi, dealuminasi dan fragmentasi. Aktivasi dan purifikasi bertujuan untuk menghilangkan pengotor-pengotor pada zeolit. Proses dealuminasi dilakukan untuk mengurangi alumina yang terdapat di dalam struktur zeolit. Fragmentasi dilakukan berdasarkan metode Submolten Salt System dengan perbandingan zeolit alam Bayat dan NaOH adalah 2:1. Zeolit alam Bayat digunakan sebagai sumber silika dan alumina dengan NaAlO2 sebagai sumber alumina tambahan. Penelitian ini menggunakan zeolit alam Bayat karena harganya yang lebih terjangkau dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan sintetik. Sintesis zeolit NaY dilakukan dengan metode hidrotermal dan teknik seeding dengan komposisi seed gel 5 of Al : 6,25 Na2O: Al2O3 : 10 SiO2 : 180 H2O rasio molar dengan variasi pH 11, 12 dan 13. Didapatkan luas permukaan masing-masing zeolit sebesar 100,1744 m2/g, 142,8409 m2/g dan 22,4591 m2/g dengan ukuran pori masing ndash;masing sebesar 5,2 nm; 5,2 nm dan 35,5 nm. Hal ini didukung dengan data pola difraksi pada XRD yang menunjukan adanya kemiripan dengan pola XRD zeolit NaY sintetis dan juga data FTIR yang menunjukan adanya puncak penyusun unit pembangun sekunder puncak double 4 dan 6 ring khas faujasit pada bilangan gelombang 600-500 cm-1. Tahap selanjutnya adalah memodifikasi zeolit NaY yang telah disintesis menjadi zeolit HY dengan metode tukar kation untuk meningkatkan kadar keasaman dan kestabilannya sehingga dapat digunakan sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Hasil reaksi perengkahan menunjukan bahwa zeolit HY pH 12 memiliki nilai konversi dan yield gasolin paling tinggi dibandingkan dengan zeolit HY pH 11 dan HY pH 13 yaitu sebesar 25,945 . Bila ditinjau berdasarkan bahan baku pembuatannya, HY yang dimodifikasi dari zeolit alam Bayat memiliki kemampuan konversi, yield dan selektivitas terhadap gasolin yang lebih rendah jika dibandingkan dengan HY kaolin dan HY dari bahan sintetis.

Synthesis of NaY zeolite from Bayat Natural Zeolite was prepared through activation, purification, dealumination and fragmentation process. The activation and purification process are to remove some impurities. Dealumination process is done to leach some alumina from zeolite structures. Fragmentation process refers to Submolten Salt System methods with the ratio of Bayat natural zeolite and NaOH is 2 1. Bayat natural zeolite is used as silica and alumina sources with NaAlO2 as an additional source of alumina. This research uses Bayat natural zeolite because the price is more affordable and more environmentally friendly compared with synthetic materials. The NaY zeolite was synthesized with hydrothermal methods and seeding technique with the composition of seed gel 5 of Al 6.25 Na2O Al2O3 10 SiO2 180 H2O molar ratio with pH variation of 11, 12 and 13. The respective surface area of NaY zeolite pH 11, 12 and 13 as synthesized was 100,1744 m2 g, 142,8409 m2 g dan 22,4591 m2 g with the pore size of 5,25 nm 5,25 nm and 35,5 nm. This is supported by XRD diffraction pattern data which shows similarity with XRD pattern of synthetic NaY zeolite as well as FTIR data showing the peak of the construction of the secondary peak builder unit of 4 and 6 distinct faujasite rings in the wave number 600 500 cm 1. The next step is to modify the NaY zeolite that has been synthesized into HY zeolite by cation exchange method to increase the acidity level so that it can be used as a n hexadecane cracking catalyst. The next step is to modify the NaY zolite as synthesized into HY zeolite by cation exchange method to increase the acidity level so it can be used as cracking catalyst of n hexadecane. The result of the cracking reaction indicates that the HY zeolite pH 12 has the highest conversion value and highest yield of gasoline compared with the HY zeolite pH 11 and HY pH 13 which is 25,945 . Then reviewed on the basis of the raw material of manufacture, modified HY of the Bayat natural zeolite has a lower conversion ability, yield and selectivity to gasoline compared with HY kaolin and HY of synthetic materials."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irena Khatrin
"Zeolit NaY berbasis mineral alam berhasil disintesis dari zeolit alam Bayat Klaten dan kaolin Bangka sebagai sumber alumina dan silikanya. Zeolit NaY disintesis setelah material sintesisnya: zeolit alam Bayat Klaten dan kaolin Bangka di pretreatment terlebih dahulu dengan perlakuan : aktivasi, purifikasi, fragmentasi untuk zeolit alam Bayat, dan ekstraksi silika dari kaolin Bangka. Kemudian zeolit NaY disintesis menggunakan material hasil pretreatment menggunakan teknik seeding dan metode hidrotermal dengan rasio molar dan variasi waktu kristalisasi satu hari dan dua hari. Berdasarkan pola XRD diperoleh zeolit NaY berbasis bahan alam yang menunjukkan puncak khas zeolit NaY pada 2θ = 6,3o ; 15,6o ; dan 24,9o dengan rasio Si/Al sebesar 4,1. Kemudian zeolit NaY berbasis bahan alam dimodifikasi menjadi bentuk H+ menggunakan metode pertukaran kation untuk memperbanyak situs asam dan meningkatkan kemampuan katalitiknya sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Zeolit HY hasil modifikasi zeolit NaY kemudian diaplikasikan sebagai katalis perengkahan n-heksadekana. Dengan hasil konversi, yield, dan selektivitas produk gasolin berturut-turut sebesar 59,80%, 59,80%, dan 98,53%. Berdasarkan hasil ini, dapat disimpulkan bahwa zeolit HY berbasis mineral alam memiliki kemampuan selektivitas yang hampir serupa dan dapat dibandingkan dengan zeolit HY sintetik.

NaY zeolite based on natural minerals was successfully synthesized from Klaten Bayat natural zeolite and Bangka kaolin as a source of alumina and silica. NaY zeolite is synthesized after its synthesis material: Klaten's natural Baye zeolite and Bangka kaolin are pretreated with treatment: activation, purification, fragmentation for Bayat natural zeolite, and silica extraction from Bangka kaolin. Then NaY zeolite was synthesized using pretreatment material using seeding technique and hydrothermal method with molar ratio and variation of crystallization time of one day and two days. Based on the XRD pattern obtained by natural NaY zeolite which shows the typical peak of NaY zeolite at 2θ = 6.3o; 15.6o; and 24.9 o with a Si / Al ratio of 4.1. Then zeolite NaY based on natural ingredients was modified to form H + using cation exchange method to increase the acidic site and increase its catalytic ability as a catalyst for n-hexadecane cracking. Zeolite HY modified from zYolite NaY was then applied as a catalyst for n-hexadecane cracking. With the results of conversion, yield, and selectivity of gasoline products respectively 59.80%, 59.80%, and 98.53%. Based on these results, it can be concluded that natural mineral-based HY zeolites have almost similar selectivity and can be compared with synthetic HY zeolites."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Diyanto
"Dalam penelitian ini dilakukan sintesa fraksi hidrokarbon C3 dan C4 dari minyak jarak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dari CPO. Kandungan asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ini memudahkan pemutusan ikatan lebih banyak oleh katalis, menghasilkan yield C3 dan C4 yang lebih banyak. Untuk menghasilkan fraksi C3 dan C4 dari minyak jarak digunakan metode perengkahan katalitik menggunakan katalis ZSM-5. Reaksi dilakukan secara tumpak pada fasa cair dan tekanan atmosferik selama 60 menit. Pada reaksi divariasikan suhu reaksi (320°C; 330°C;340°C) dan rasio massa katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan GC sedangkan produk cair menggunakan FTIR Berdasarkan hasil penelitian, pada reaksi dengan suhu 340°C dan rasio katalis/SJO = 1:100 didapatkan hasil maksimum yaitu yield hidrokarbon C4 mencapai 12 %. Produk gas yang diperoleh kebanyakan berupa produk i-C4 dan n-C4 . Sedangkan produk C3 tidak diperoleh secara konsisten.

In this research, synthesis of hydrocarbon fraction C3 and C4 will be held using Jatropha Oil which has more unsaturated fatty acid compared to Crude Palm Oil. This content of unsaturated fatty acid will make it easier for the catalyst to cut the bond, producing more product of C3 and C4. To produce C3 and C4, catalytic cracking method is used with ZSM-5 catalyst. Reaction is performed in batch reactore in liquid phase with atmospheric pressure within 60 minutes. The temperature will be varied within 320°C; 330°C;340°C and the ratio of catalyst/SJO mass of 1:75 and 1:100. The gas product will be analyzed with GC and the liquid product with FTIR. According to the research, the maximum yield is obtained in the 340°C temperature and of catalyst/SJO mass of 1:100, with the result of 12%. The gas product mainly consist of i-C4 and n-C4. Whild the C3 product is not obtained consistently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52230
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Arifianto
"Bahan bakar minyak merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Bahan bakar minyak yang ada sekarang diperoleh melalui reaksi perengkahan melalui minyak bumi. Tetapi ketergantungan manusia akan bahan bakar fosil perlu dikurangi karena cadangan minyak bumi yang semakin berkurang setiap tahunnya. Karena hal inilah dikembangkan bahan bakar minyak yang didapat melalui proses perengkahan minyak nabati. Salah satu jenis minyak nabati yang banyak terdapat di alam adalah minyak kelapa sawit. Metode perengkahan katalitik merupakan suatu cara untuk memecahkan rantai karbon yang cukup panjang, menjadi suatu molekul dengan rantai karbon yang lebih sederhana, dengan bantuan katalis.
Bantuan katalis ini bertujuan untuk menurunkan suhu dan tekanan pada saat reaksi. Sementara itu, katalis yang digunakan dalam penelitian ini adalah katalis B203/Al203 yang bersifat asam. Penambahan B203 dimaksudkan untuk membentuk spesi peroksida (022-) pada permukaan katalis. Sedangkan Al203 bersifat asam dan sangat baik untuk memutuskan ikatan antar karbon.
Metode yang digunakan dalam menguji hasil reaksi adalah dengan FT-IR, dan GC-FID. Penelitian ini dilaksanakan pada tekanan atmosferik dengan reaktor fixed bed. Berbagai variasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah variasi temperatur (350°C, 400°C, 450°C, dan 500°C), kandungan B203 (5%, 10% 15%, 20%, dan 25%) pada katalis dan variasi jenis umpan yang di treatment. Uji aktivasi katalis dengan menggunakan katalis 10% B203/Al203 memberikan hasil yield fraksi bensin terbaik sebesar 58% pada temperatur 450°C dengan umpan POME (Palm Oil Methyl Ester). Ini menunjukkan terjadinya peningkatan keasaman katalis, dan peranan spesi peroksida (O22-) sebagai inti aktif baru."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Revita Saragi
"ABSTRAK
Sintesis Zeolit NaY menggunakan sumber alam alumina dan silika memiliki banyak
tantangan. Berfokus pada pengurangan bahan sintetis, dalam penelitian ini, sintesis telah
dilakukan menggunakan kaolin alam Bangka Belitung sebagai sumber silika dan
alumina. Pre-treatment pada kaolin diperlukan melalui proses aktivasi, pemurnian, dan
kalsinasi. Selanjutnya, zeolit NaY juga disintesis menggunakan kaolin alami sebagai
sumber silika dan alumina dengan beberapa jenis benih yang dibuat dari sumber silika
yang berbeda, yaitu Ludox HS40, Na-silikat, dan NaY komersil dari Wako. Semua
material kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD, FTIR, dan SEM-EDX. Dapat
dilihat bahwa seed dari Ludox HS40 memberikan NaY terbaik. Tapi, zeolite NaP
menjadi pengotor utama. Rasio Si/Al NaY zeolit adalah ~1.78 dengan bentuk pola
difraksi mirip dengan yang ada dalam literatur. Sehingga disimpulkan, sintesis NaY
menggunakan aluminasilika alam sebagai sumber silika dan alumina cukup berhasil.
Hasil uji perengkahan memperlihatkan jika katalis dengan material sintetik (HY
sintetik) memiliki persen konversi, yield dan selektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
dengan katalis dengan campuran bahan alam (HY MKSE dan HY SE). Namun, setiap
katalis memiliki persen yield dan selektivitas lebih tinggi terhadap produk C5
dibandingkan dengan produk lainnya.

ABSTRACT
Synthesis of sodium Y zeolite (NaY Zeolite) using natural sources of alumina and silica
is interesting yet challenging. Focused on reducing synthetic material, in this research,
synthesis has been carried out using Bangka natural Kaolin as silica and alumina
sources. Pretreatment on kaolin was needed through the process of activation,
purification, and calcination. The purpose of activation process is to remove the polar
impurities, free oxides in the surface that cover up the pores, and release the water that
trapped in the pores of the materials. The purification was conducted using Na-acetate
buffer solution with ratio 1:3 (w/v). The calcination process was required because Si-O
and Al-O structures in Kaolin are inactive and inert. Synthesis of NaY zeolite was
conducted with the addition seed gel using hydrothermal method with 24 hours at the
temperature 100 oC for crystallization. Furthermore, NaY zeolites were also synthesized
using natural kaolin as silica and alumina sources with several types of seeds made from
different silica sources, i.e Ludox HS40, Na-silicate, and NaY zeolite from Wako . All
materials then were characterized using XRD, FTIR, and SEM-EDX. It can be seen that
seed from Ludox HS40 gives the best NaY. But, NaP zeolite becomes the main
impurities. The Si/Al ratio of NaY zeolite is ~1.78 but the shape of the crystals is
similar to that in literature. To conclude, synthesis of NaY using natural
aluminasilicates as source is considerably successful. The cracking test results show if
the catalyst with synthetic material (HY synthetic) has a higher percent conversion,
yield and selectivity compared to a catalyst with a mixture of natural materials (HY
MKSE and HY SE). However, each catalyst has a higher percent yield and selectivity
for C5 products compared to other products."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T51691
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Ayu Paramadini
"Sintesis ZSM-5 mikropori dan hirarki telah dilakukan dengan menggunakan zeolit ??alam Bayat sebagai sumber silika dan alumina. Pada zeolit ??alam dilakukan proses aktivasi, purifikasi, dealuminasi, dan fragmentasi terlebih dahulu untuk menghilangkan pengotor yang terdapat dalam zeolit alam. Sintesis ZSM-5 dilakukan dengan menggunakan metode single template dengan menambahkan TPAOH tetrapropilamonium hidroksida merupakan substrat organik sebagai pengarah struktur mikropori. Selanjutnya, sintesis ZSM-5 hirarki menggunakan metode double templated dengan penambahan TPAOH dan PDDAM poli akrilamida-co-diallyldimethylammonium chloride sebagai pengarah struktur mesopori. Zeolit ??yang disintesis kemudian dikarakterisasi dengan berbagai metode seperti FTIR, XRD, SEM-EDX dan BET. Hasil karakterisasi XRD menunjukan bahwa ZSM-5 hasil sintesis memiliki puncak khas 2? 7-10? dan 22-25?. Hasil analisa SEM menunjukan ZSM-5 hasil sintesis berbentuk heksagonal yang merupakan ciri khas kristal ZSM-5. Rasio mol Si/Al hasil sintesis ZSM-5 mikropori dan ZSM-5 hirarki berturut-turut adalah 32,34 dan 43,53. Hasil analisa BET menunjukan ZSM-5 mikropori memiliki rerata diameter pori sebesar 2,0213 nm dan ZSM-5 hirarki memilki rerata diameter pori sebesar 2,3837. Kemudian, hasil sintesis ZSM-5 dimodifikasi menjadi H/ZSM-5 untuk menghasilkan zeolit yang lebih stabil dalam lingkungan termal atau hidrotermal. H/ZSM-5 mikropori dan hirarki diuji aktivitasnya sebagai katalis dalam reaksi perengkahan senyawa n-heksadekana sebagai senyawa model. H/ZSM-5 hirarki memiliki konversi yang paling tinggi yaitu sebesar 84,73 serta memiliki persentase yield dan selektivitas produk gasolin paling tinggi berturut-turut yaitu sebesar 83,13 dan 98,11.

Synthesis of miroporous and hierarhical ZSM 5 has been carried out using Bayat natural zeolite as silica and alumina source. Prior being used as material for synthesis, natural zeolite was subjected to the process of activation, purification, dealumination, and fragmentation to remove impurities contained in natural zeolite. The synthesis of microporous ZSM 5 was performed using a single template method by adding TPAOH tetrapropylammonium hydroxide as an organic substrate as micropore structure directing agent. Furthermore, the synthesis of hierarchical ZSM 5 uses a double template method with the addition of TPAOH and PDDAM poly acrylamide co diallyldimethylammonium chloride as mesoporous structure directing agent. The synthesized zeolite were then characterized by various methods such as FTIR, XRD, SEM EDX and BET. The XRD characterization results show that the synthesized ZSM 5 had typical peaks of 2 7 10 and 22 25 . SEM analysis results showed ZSM 5 synthesized had hexagonal shaped which is characteristic of ZSM 5 crystals. The molar ratio of Si Al of synthesized ZSM 5 micropore and ZSM 5 hierarchies were 32.34 and 43.53, respectively. The result of BET analysis showed that ZSM 5 micropore has pore diameter mean was 2.0213 nm and ZSM 5 hierarchy has pore diameter mean was 2,3837. Then, the ZSM 5 synthesis results were modified to H ZSM 5 to increase the stability zeolite in thermal or hydrothermal environments. Microporous and hierarchical H ZSM 5 were then used as a catalytic cracking reaction catalyst using n hexadecane as a model compound. Hierarchical H ZSM 5 had the highest conversion that is equal to 84.73 and has the highest percentage of yield and selectivity of gasoline product which is 83.13 and 98.11 , respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S50851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Puji Lestari Erwin
"Parasetamol merupakan bahan kimia yang telah secara luas digunakan untuk menekan rasa sakit dan pereda demam. Pada penelitian ini, dikembangkan sintesis parasetamol menggunakan metode Harmon Northrop Morse dengan mereaksikan p-aminophenol dan asam asetat glasial dengan zeolit alam sebagai katalis. Zeolit yang digunakan dipreparasi terlebih dahulu agar fungsinya sebagai katalis menjadi maksimal.
Setelah preparasi didapatkan 4 jenis katalis yaitu zeolit alam yang dikeringkan (ZK), zeolit oven 150ºC, 8 jam (ZA), H-Zeolit (HZ) dan Zn-Zeolit (ZnZ). Masing-masing katalis ini digunakan dalam sintesis parasetamol kemudian hasilnya dianalisis dengan basis persentase p-Aminophenol yang terkonversi. Berdasarkan hasil analisis tersebut didapatkan katalis dua terbaik ZA dengan p-Aminophenol yang terkonversi 55,87% dan HZ dengan p-Aminophenol yang terkonversi 41,06%.

Paracetamol is world widely use as drug due to its function as analgesic and antipyretic. In this research, the synthesis of paracetamol was develppped using Harmon Northrop Morse method, that is reaction between p-aminophenol and acetic acid glacial using natural zeolite as catalyst. Zeolite have been pretreated to make it became more active as a catalyst.
After the pretreatment we obtain 4 catalysts which are dried zeolite (ZK), zeolite from the oven 150ºC, 8 hours (ZA), H-zeolite (HZ) and Zn-Zeolite (ZnZ). Each of catalyst has been used for paracetamol synthesis, and the result is then analyzed with the converted of p-aminophenol as the base-component. From the analyze result, we got two catalysts having the best performance which are ZA with 55,87% p-aminophenol converted and HZ with 41,06% p-aminophenol converted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52208
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>