Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Soja, Edward W.
Malden, MA: Blackwell Pub , 2000
307 SOJ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Berkeley: University of California Press, 1996
307.760 979 4 CIT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Victoria: Blackwell Publishing, 2000
307.76 GLO (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Little, Brown, 1974
301.36 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Soja, Edward W.
Malden: Blackwell Publishing, 1998
304.23 SOJ t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Oxford University Press , 1976
301.363 CHA ;301.363 CHA (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adams, John S.
Cambridge, UK: Ballinger Publ., 1976
307.76 ADA u (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lady Hafidaty Rahma Kautsar
"ABSTRAK
Urbanisasi di perkotaan dicurigai sebagai faktor penyebab perubahan iklim. Penelitian ini ingin menganalisis dampak urbanisasi terhadap iklim perkotaan di Jabodetabek selama tahun 1980-2015. Tujuannya ialah untuk mengetahui pola urbanisasi, pola iklim dan dampak pola urbanisasi terhadap iklim perkotaan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan sites and situation, uji statistik Mann Kendall, Regresi Data Linear, Regresi Data Time Series dan Regresi Data Panel. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan dari kepadatan penduduk, lahan terbangun, dan sub-urbanisasi urban sprawl dari Jakarta ke Bodetabek, dan membentuk konurbasi. Pola iklim menunjukkan faktor geografis, seperti ketinggian dan kedekatan dengan laut maupun pegunungan, serta dominasi penutup lahan rural/urban mempengaruhi trend suhu, tetapi kepadatan penduduk tidak mempengaruhi suhu. Dampak urbanisasi terhadap iklim perkotaan yaitu pada dataran rendah Jakarta, sebelum dominasi urbanisasi terjadi memiliki suhu yang cukup tinggi. Namun keberadaan urbanisasi dengan semakin dominasi lahan terbangun semakin mempertinggi suhu udara. Semakin ke arah selatan dari Jakarta, perubahan suhu tidak terlalu signifikan, dikarenakan merupakan dataran tinggi yang pada awalnya memiliki suhu lebih rendah. Sebagai rekomendasi, perlu penegasan pengendalian iklim melalui kontrol perubahan penutup lahan, diantaranya menciptakan green-building, membatasi pembangunan, merevitalisasi sabuk-sabuk hijau di Jabodetabek, sehingga konurbasi lanjutan dapat dicegah.

ABSTRACT
Urbanization in urban areas is suspected as the cause of climate change. This study wanted to analyze the impact of urbanization on urban climate in Jabodetabek during 1980 2015. The goal is to know the pattern of urbanization, climatic patterns and the impact of urbanization patterns on urban climate. The study was conducted by sites and situational approaches, statistical tests Mann Kendall, Linear Data Regression, Time Data Series Regression and Data Panel Regression. The results show an increase of population density, land builds, and sub urbanization urban sprawl from Jakarta to Bodetabek, and forming conurbations. Climatic patterns show geographical factors, such as altitude and proximity to the sea and mountains, and the dominance of land cover rural urban affect the temperature trend, but the population density does not affect the temperature. The impact of urbanization on urban climate is on the lowlands of Jakarta, before the dominance of urbanization occurs has a high enough temperature. But the existence of urbanization with the increasingly dominance of land awakened increasingly the air temperature. The further south from Jakarta, the temperature change is not very significant, because it is a plateau that initially has lower temperatures. As a recommendation, it is necessary to affirm climate control through the control of land cover changes, such as creating green building, limiting development, revitalizing green belts in Jabodetabek, so that further conurbation can be prevented."
2018
T51423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Schnore, Leo F.
New York: The Free Press, 1965
301.360 9 SCH u ;301.360 9 SCH u (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sofy Anggita Wardhani
"Transformasi wilayah berkaitan dengan fenomena urban sprawling ke wilayah pinggiran Jakarta yang mengubah pola migrasi dari Jakarta menuju ke wilayah Jabodetabek. Sebagian besar penduduk bekerja berada di Kota Utama (Jakarta) tetapi bertempat tinggal di Kota Pinggiran yaitu Kota Tangerang Selatan. Kondisi tersebut terjadi karena ketersediaan lahan untuk kawasan hunian dan dukungan jalur transportasi yang sudah terintegrasi. Hal tersebut didorong oleh keberadaan Jaya Grup dengan Kawasan Bintaro Jaya dan adanya kerja sama dengan Pemerintah Daerah yang mempelopori pertumbuhan pusat kegiatan kota baru yang hadir dan transformasi yang ada di Kota Tangerang Selatan. Wilayah yang mengalami transformasi adalah kawasan permukiman. Kawasan permukiman pada penelitian ini adalah perkampungan yang mengikuti perubahan dan percepatan pembangunan kota baru. Kawasan Bintaro Jaya sebagian besar berada di Kecamatan Pondok Aren. Kecamatan ini merupakan Kecamatan yang berpotensi untuk sektor perdagangan dan jasa. Penelitian ini bertujuan menganalisis variasi spasial terhadap transformasi wilayah dan menganalisis dampak transformasi wilayah terhadap kondisi ekonomi penduduk perkampungan sekitar Kawasan Bintaro Jaya di Kota Tangerang Selatan pada tahun sebelum dan setelah 2002. Analisis yang digunakan adalah analisis spasial, deskriptif dan komparatif yaitu dengan membandingkan karakteristik lokasi kampung terhadap transformasi wilayah. Serta variasi spasial terhadap transformasi wilayah dengan perubahan sektor ekonomi dan pendapatan. Diketahui hasil variasi spasial terhadap transformasi wilayah adalah kampung yang mengalami transformasi yang menyeluruh berada di karakteristik lokasi yang dekat dengan kota utama dan pusat kota baru dan kampung yang mengalami transformasi yang tidak menyeluruh berada di karakteristik lokasi kampung yang jauh dari kedua pusat kota. Saat transformasi terjadi secara menyeluruh maka kondisi ekonomi mengalami perubahan yang integratif dan sektor ekonomi meningkat menjadi sektor tersier dengan pendapatan yang juga semakin meningkat secara signifikan. Penduduk kampung yang berada di sekitar Kawasan Bintaro Jaya dapat menjadi lebih baik kondisi ekonominya dengan jenis mata pencaharian informal dari kesempatan bekerja di pusat pertumbuhan ekonomi yang hadir dari adanya kota baru.

Regional transformation is related to the phenomenon of urban sprawling to the suburbs of Jakarta, which changes the pattern of migration from Jakarta to the Jabodetabek area. The majority of people who works at the office area in Jakarta tend to choose the City of South Tangerang as a place for them to settle because of the availability of land for residential areas and integrated transportation routes. This is driven by the existence of the Jaya Group with the Bintaro Jaya Area and the cooperation with the Regional Government which has spearheaded the growth of the new urban activity centers that are present and the transformation in South Tangerang City. Areas that undergo transformation are residential areas. The residential area in this study is a hamlet that follows the changes and acceleration of new city development. Most of the Bintaro Jaya area is located in Pondok Aren Subdistrict and some areas have entered Ciputat Subdistrict and East Ciputat Subdistrict. This subdistrict has high potential in the trade and service sector. This study aims to analyze the spatial variations in the transformation of the region and to analyze the impact of the transformation of the region on the economic conditions of the residents of the hamlet around the Bintaro Jaya area in South Tangerang City. The analysis used is a spatial, descriptive, and comparative analysis by comparing the characteristics of the hamlet location to the transformation of the region. As well as spatial variations on the transformation of the region with changes in the economic sector and income. The spatial variation on transformation results shows that hamlets which are located close to the main city and new city centers are hamlets that undergoes a fully transformation and hamlet which is located far from the two city centers are hamlet that undergoes major transformation but are not comprehensive. When the transformation occurs as a whole, the economic condition will change to become a tertiary sector with income that increases significantly. The villagers around the new town can have better economic conditions with this type of informal livelihood from working in the growth centers of the new town."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>