Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 46841 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fokker, Abraham Anthony, 1911-
Jakarta: J. B. Wolters, 1960
415 FOK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
S. Wojowasito
Malang: IKIP Malang, 1970
415 WOJ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fokker, Abraham Anthony, 1862-1927
Djakarta: Pradnja Paramita, 1972
415 FOK pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fokker, Abraham Anthony, 1911-
Jakarta: Pradnya Paramita, 1980
415 FOK p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwijatmoko, B.B.
Yogyakarta : Fakultas Sasatra Universitas Sanata Dharma, 2001
499.221 DWI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Parera, Jos Daniel
Jakarta: Gramedia, 1988
415 JOS s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fokker, Abraham Anthony, 1862-1927
"Buku ini lahir dari praktik mengajar yang diperlukan untuk mempelajari bahasa Indonesia dan juga sifat pribadi bahasa Indonesia. Selain itu diperkenalkan juga tentang pandangan bahasa modern. Oleh sebab itu di buku ini dijumpai bermacam-macam keterangan tentang soal-soal pokok, seperti sintaksis pada umumnya, aspek, koordinasi, transposisi dan yang semacam itu. Selain perbandingan dengan bahasa-bahasa yang serumpun, disarankan juga agar mempunjai sedikit pandangan dalam membangun bahasa-bahasa Indogerman, seperti bahasa Belanda, Inggris, Perancis dan Jerman.
Hal ini karena konfrontasi dengan bahasa-bahasa dari tipe yang menyimpang amat berguna untuk mendapatkan pengertian yang sebenarnya tentang struktur bahasa-bahasa itu. Di samping itu juga untuk belajar mengerti pengaruh bahasa-bahasa barat dan keistimewaan bahasa Belanda pada bahasa Indonesia.
Contoh-contoh yang diberikan dari kalimat melayu klasik, dari koran, majalah, dan juga percakapan."
Djakarta: Pradnja Paramita, 1972
K 499.221 5 FOK it
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Krisanjaya
"Penelitian ini bertujuan memberikan runtunan pemarkah aspektualitas dan modalitas di dalam sintaksis bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Data diambil dari surat kabar, tabloid, majalah, novel, dan buku dengan jumlah 2394 korpus data. Temuan penelitian ini adalah terdapat 22 pola runtunan dan 76 formula runtunan pemarkah aspektualitas dan modalitas bahasa Indonesia. Pemarkah aspektualitas yang sering muncul adalah akan, sudah, dan telah. Pemarkah modalitas yang sering muncul adalah dapat dan bisa.
Pola runtunan yang muncul dari temuan penelitian adalah pemarkah aspektualitas imperfektif + aspektualitas perfektif maupun imperfektif; pemarkah aspektualitas perfektif + aspektualitas perfektif; pemarkah aspektualitas imperfektif + modalitas intensional, epistemik, deontik, maupun dinamik; pemarkah aspektualitas perfektif + modalitas intensional, epistemik, deontik, maupun dinamik; pemarkah modalitas epistemik + aspektualitas imperfektif maupun perfektif; pemarkah modalitas intensional + aspektualitas imperfektif; pemarkah modalitas dinamik + aspektualitas imperfektif; pemarkah modalitas epistemik + modalitas intensional, epistemik, deontik, maupun dinamik; pemarkah modalitas intensional + modalitas dinamik; pemarkah modalitas deontik + modalitas intensional; pemarkah modalitas dinamik + modalitas epistemik maupun intensional.
Pola runtunan yang tidak muncul dari temuan penelitian adalah pemarkah aspektualitas perfektif + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas intensional + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas deontik + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas deontik + aspektualitas imperfektif, pemarkah modalitas dinamik + aspektualitas perfektif, pemarkah modalitas intensional + modalitas epistemik, intensional, deontik, maupun dinamik, pemarkah modalitas deontik + modalitas epistemik, deontik maupun dinamik, pemarkah modalitas dinamik + modalitas deontik dan dinamik.

The purpose of this study is to describe the series of aspectuality dan modality markers in Indonesian syntax. The research method used in this study is descriptive qualitative.
The data was taken from daily, tabloid, weekly, and books by using 2394 occurrences of aspectuality and modality markers. This study reveals that there are 22 series of aspectuality dan modality markers with 76 formulas.
The series of aspectuality dan modality markers which appears are perfective aspectuality + perfective and imperfective aspectuality; perfective aspectuality + imperfective aspectuality; perfective aspectuality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality; imperfective aspectuality + imperfective aspectuality; perfective aspectuality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality: epistemic modality + Perfective and imperfective aspectuality; intentional modality + imperfective aspectuality; dynamic modality + imperfective aspectuality; epistemic modality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality; intentional modality + dynamic modality; deontic modality + intentional modality; dynamic modality + epistemic and intentional modality.
The series of aspectuality dan modality markers which do not appear are perfective aspectuality + perfective aspectuality; intentional modality + perfective aspectuality; deontic modality + perfective aspectuality; deontic modality + imperfective modality; dynamic modality + perfective aspectuality; intentional modality + epistemic, intentional, deontic, and dynamic modality; deontic modality + epistemic, deontic and dynamic modality; dynamic modality + deontic and dynamic modality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T3680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati Sarang
"Penelitian ini bermaksud membahas ciri-ciri Verba Resiprokal (VR) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hasil pembahasan mengenai VR dalam BI selama ini menunjukkan bahwa pola pembentukan VR bervariasi. Pola pembentukan yang bervariasi itu umumnya dianggap sama saja, yaitu mengungkapkan makna resiprokal atau berbalasan. Di lain pihak, pola pembentukan yang sama ternyata dapat juga mengungkapkan makna yang bukan resiprokal. Dalam penelitian ini, VR dalam BI ditinjau dari segi sintaksis dan semantik. Dari segi sintaksis, pembahasan dititikberatkan pada fungsi sintaksis, yaitu hubungan antara VR yang berfungsi sebagai Predikat (P) dan fungsi-fungsi sintaksis lainnya dalam kalimat, seperti fungsi Subjek (S), Objek (0), Pelengkap (Pel), dan Keterangan (Ket). Dari segi semantik, penelitian ini membahas tipe-tipe VR berdasarkan ciri semantis kewaktuan yang dikandung verba.
Data penelitian diambil dari kumpulan cerpen dan artikel. Penggunaan cerpen dan artikel sebagai sumber data didasari oleh pemikiran bahwa cerpen dan artikel umumnya merupakan narasi, dan dalam narasi terdapat cukup banyak verba yang di dalamnya terkandung peristiwa berbalasan atau timbal balik. Selain itu, pemilihan cerpen dan artikel dimaksudkan agar dapat mewakili berbagai ragam bahasa tubuh, yaitu ragam bahasa sastra dan media massa. Dengan penulis yang berbeda-beda, diharapkan akan didapatkan gaya penulisan yang berbeda-beda, dan dengan demikian kemungkinan untuk mendapatkan berbagai bentuk VR Pill lebih besar.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa VR mempunyai ciri-ciri yang bersifat umum dan khusus. Ciri umum, artinya ciri itu dimiliki oleh setiap VR yang dibentuk dengan pola apa pun. Ciri umum itu adalah makna berbalasan dalam melakukan kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya. Sebaliknya, ciri khusus adalah ciri yang hanya dimiliki oleh VR tertentu. VR umumnya berbentuk intransitif atau semitransitif. Dalam VR berbentuk intransitif, tidak diperlukan hadirnya Nomina (N) di belakang verba, baik yang berfungsi sebagai O maupun Pel. Dalam VR berbentuk semitransitif, dituntut hadirnya N di belakang verba, dan N itu berstatus sebagai Pel. VR dapat ditandai secara gramatikal, atau VR tanpa penanda leksikal, dan secara leksikal, atau VR dengan penanda leksikal. VR tanpa penanda leksikal dapat diturunkan melalui proses afiksasi dan reduplikasi, sedangkan VR dengan penanda leksikal dapat berupa verba dasar dan verba berafiks yang disertai penanda leksikal seperti saling, Baku, satu sama lain, dan batik.
Umumnya VR tanpa penanda leksikal dan VR dengan penanda leksikal adalah verba aktivitas yang memiliki ciri semantis kewaktuan [+din,+dur,-tel, -lip]. Namun, tipe aktivitas pada VR tanpa penanda leksikal itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian yang berciri [+ din, +dur, +tel,-lip] jika kegiatan yang dinyatakan oleh verba tersebut telah selesai atau tuntas. Selesainya kegiatan itu ditunjukkan oleh pewatas telah, Adv setelah, atau adanya titik akhir dalam kegiatan tersebut. Tipe aktivitas itu juga dapat berubah menjadi verba pencapaian yang berciri [+dn, -dur ,+tel,-lip] jika selesainya kegiatan yang dinyatakan oleh verbanya berlangsung sesaat.
Demikian pula VR dengan penanda leksikal. Tipe aktivitas itu dapat berubah menjadi verba penyelesaian, yang ditunjukkan oleh sasaran yang menjadi titik akhir kegiatan itu dan keterangan waktu yang menyatakan bahwa kegiatan yang disebut dalam verba itu telah selesai."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11583
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Candrayani
"Penelitian mengenai Koordinator Korelatif Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah mempelajari perilaku koor_dinator korelatif bahasa Indonesia dari sudut sintaktis dan semantik.Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung koordinator korelatif bahasa Indonesia baik dan bahasa tulis media massa, tulisan-tulisan ilmiah, maupun hasil intuisi penulis. Kemudian dilakukan pengklasifikasian data, dan data-data tersebut dianalisis. Hasilnya diperoleh seperangkat kaidah mengenai perilaku sintaktis dan semantis koordinator korelatif bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>