Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129866 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adnan Haji Nawang
Tanjong Malim: Penerbit Universiti Pendidikan Sultan Idris, 2007
305.089 923 ADN z (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anjar Oktikawati
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka. Kementerian Pendidikan Malaysia, 1993
499.28 ASM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia, 2000
303.4 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Yayasan Warisan Johor, 1999
390.595 WAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1989
915.95 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Collins, James T.
Bangi: Universiti Kebangsaan Malaysia , 1996
499.37 COL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ciciek Kemalasari
"CICIEK KEMALASARI. Perkembangan Teater Melayu Popular di Malaysia: Teater Bangsawan 1970 - 1990 (Di bawah bimbingan Kasijanto, M.Hum dan Linda Sunarti, M.Hum). Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005. Banyak sekali seni pertunjukan di Malaysia yang mencerminkan keragaman budaya dan perpaduan etnis yang menjadikan ciri khas yang unik di negara ini. Salah satunya adalah Teater Bangsawan yang berkembang di kota-kota besar Semenanjung Melayu dan mencapai masa kejayaannya di awal abad ke 20. Bangsawan dalam pertunjukannya menampilkan cerita-cerita klasik Melayu, dengan memadukan unsure komedi, tari dan musik, disajikan dalam bahasa Melayu. Seni pertunjukan ini menjadi sebuah hiburan bagi semua kelas sosial dari berbagai etnis di Malaysia. Teater ini disponsori oleh pengusaha Cina yang menyewakan gedung pertunjukannya. Perang Dunia II dan masa pasca perang menyebabkan penurunan pada Kapasitas Bangsawan hingga tahun 1960. Akhimya pada awal 1970 Teater Bangsawan bangkit kembali, antara Iain disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Malaysia tentang Budaya Nasional dan hal ini sangat mempengaruhi bentuk Teater Bangsawan kemudian."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S12124
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suradi
"Studi ini merupakan kajian sejarah pergerakan nasional dengan mengambil kasus H. Agus Salim dan sikapnya terhadap Pemerintah Kolonial Belanda dalam kaitan perkembangan Sarekat Islam antara 1915 - 1940. Jadi dalam pembahasan ini akan lebih difokuskan kepada tokoh H. Agus Salim. Pengumpulan data atau sumber primer dilakukan melalui penelitian surat kabar semasa, terutama surat kabar yang diterbitkan oleh Sarekat Islam, mengumpulkan kembali tulisan-tulisan H. Agus Salim yang tersebar dalam pelbagai penerbitan seperti surat kabar, majalah dan buku-buku.
Penelitian sekunder penulis lakukan pula atas sebagian besar buku-buku yang membahas periode pergerakan nasional, yang termasuk di dalamnya pergerakan Islam (1908-1942). Untuk melengkapi data-data ini dilakukan pula wawancara kepada dua orang murid H. Agus Salim, bekas pengurus Pergerakan Penyadar. Persoalan Kooperasi dan Non-Kooperasi muncul dalam masa pergerakan, karena dibentuknya Dewan Rakyat atau Volksraad pada tahun 1918. Pada mulanya Sarekat Islam menganut politik Kooperasi dengan mendukung dan ikut berpartisipasi dalam Volksraad (1918 - 1923). Dukungan dan kemungkinan-kemungkinan manfaat dari Volksraad dikemukakan oleh pemimpin-pemimpin SI, terutama H. Agus Salim dan Abdoel Moeis.
Sejak tahun 1924 mengubah politik Kooperasinya dengan Non-Kooperasi (Hijrah). Alasan utamanya bukan pada masalah prinsipiel, tetapi karena SI kecewa atas sikap Pemerintah yang tidak dengan segera mengembalikan nama baik Tjokroaminoto dan tidak pula mengangkatnya kembali sebagai anggota Volksraad untuk periode 1923 -1926. Seandainya Pemerintah mengangkat Tjokroaminoto sebagi anggota Volksraad tahun 1923, mungkin sejarah Sarekat Islam akan berjalan lain.
Ketika SI mulai menganut politik Non-Kooperasi, H. Agus Salim pula yang sangat vokal menyuarakan gagasan dan prinsip-prinsip Non-Kooperasi. Namun setelah Pemerintah menentukan garis keras terhadap partai-partai Non-Kooperasi, Salim kembali yang tampil ke muka menyarankan agar Sarekat Islam segera meninggalkan politik Non-Kooperasi, karena tidak sesuai lagi dengan kondisi zaman. Saran ini ditolak, dan Salim kemudian membentuk Penyadar."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S12547
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd Ridhuan Tee Abdullah
Kuala Lumpur : Utusan Publications & distributors Sdn Bhd, 2011
305.89 MOH m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Umaruddin Masdar
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999
321.8 UMA m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>