Ditemukan 9755 dokumen yang sesuai dengan query
Tri Thifani Ramadita
"
ABSTRAKName letter effect (NLE) merupakan suatu kecenderungan seseorang untuk mengevaluasi lebih positif inisial nama nya sendiri dibandingkan dengan huruf lain di dalam alfabet (Nuttin, 1985). Studi mengenai NLE telah banyak dilakukan diberbagai negara, termasuk Indonesia. Sampai saat ini tiga peneliti telah melakukan studi NLE di Indonesia kepada partisipan Batak (Putri, 2010 ; Meliala, 2011) dan Bali (Artha, 2011). Hasil ketiga penelitian tersebut berbeda dengan hipotesis yang diajukan, dimana partisipan lebih mengevaluasi tinggi inisial nama depan dibandingkan inisial nama belakang (marga) atau nama Bali. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk melakukan penelitian lanjutan dari studi Meliala (2011), yaitu dengan pemberian priming etnis kepada subyek penelitian yang berbeda, menjadi orang Batak dewasa yang tinggal di Jakarta. Hal ini dilakukan karena pada penelitian sebelumnya partisipan remaja cenderung belum menghayati pentingnya peranan marga. Dengan mengganti partisipan penelitian ini, diharapkan mereka dapat mengevaluasi lebih tinggi inisial nama belakang (marga) dibandingkan dengan inisial nama depan. Hasil yang didapatkan ternyata semua partisipan (Batak priming etnis, Batak priming kontrol) mengevaluasi inisial nama depan lebih tinggi dibandingkan inisial nama belakang (marga). Implikasi penelitian ini didiskusikan pada bagian akhir skripsi ini.
ABSTRACTName letter effect (NLE) is a tendency whereby a person will evaluate initials of his own name more positively than other letters in alphabetical sequence (Nuttin, 1985). Research about NLE has been conducted in many countries, including Indonesia. Until now, there are three researches about NLE in Indonesia, which was investigated by Putri (2010), Meliala (2011) on Bataknese and Artha (2011) on Balinese. The result for this three research was different from the hypothesis, that Batak or Bali participants evaluate their first name initials higher than the evaluation of their last name or Bali name. This thesis is trying to conduct a follow up study of Meliala?s research, to examine NLE phenomenon of Bataknese living in Jakarta using ethnic priming. The Bataknese is estimated to be more appreciate with the meaning of their last name (marga). I hypothesize that Bataknese will evaluate their Bataknese name higher than their first name. The results shows that all participants (Bataknese ethnic priming and Bataknese control priming) evaluate their first name initials higher than the evaluation of their last name (marga). Implications of this thesis are discussed."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Untoro
"Nama diri adalah kata yang digunakan sebagai penanda identitas diri seseorang. Pemilihan nama diri merupakan sebuah proses identifikasi yang dipengaruhi oleh faktor budaya serta konteks zaman. Perbedaan referensi nama diri orang Jawa dalam konteks tradisional dan global merupakan keniscayaan. Referensi nama-nama dalam konteks tradisional mengakar pada budaya lokal, sedangkan pada konteks global menunjukkan keberagaman referensi. Keberagaman ini mengindikasikan adanya perubahan referensi dalam proses semiosis pemilihan nama. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan perbedaan referensi yang digunakan orang Jawa dalam menentukan nama diri dalam konteks tradisional dan global. Penelitian ini merupakan penelitian onomastik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori makna Ogden Richards 1952 dan proses semiosis Pierce 1940 . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Data diperoleh dari: 1 sumber tertulis yang berupa data kelahiran warga Desa Sukorejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, 2 wawancara, dan 3 kuesioner. Hasil analisis menunjukkan bahwa referensi nama dalam konteks tradisional merupakan penanda identitas budaya, sedangkan dalam konteks global cenderung tidak merepresentasikan kebudayaan miliknya.
The personal name is an important marker of identity. Choosing a personal name is a process that is influenced by both culture and the ever changing context of the times. The reference of Javanese names, rooted in local culture are familiar, but in the new global culture they take on new and diverse forms. This diversity reflects a change in the process of name semiosis. The purpose of this onamatic study is to explain the different references that the Javanese use in determining personal names in both the traditional and new global context. The study is based on the theory of meaning originating in Ogden Richards 1958 and the process of semiosis in Peirce 1940 . A descriptive qualitative method is used. Data is obtained from 1 written sources in the form of birth data of Javanese individuals from Sukorejo, Ngasem, and Kediri, 2 interviews, and 3 a questionnaire. The study shows that reference of personal names in traditonal and global contexts does indeed differ. In particular, names in a global context do not represent traditional Javanese culture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69970
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aisha Stephanie Munaf
"
ABSTRAKNuttin (1985) menemukan bahwa seseorang lebih mengevaluasi inisial namanya sendiri lebih positif dibandingkan dengan huruf lain yang bukan merupakan inisial namanya. Hal ini kemudian yang disebut dengan name letter effect (NLE). Penelitian mengenai NLE telah dilakukan di berbagai negara hingga kemudia diteliti di Indonesia menggunakan initial preference task. Putri (2010) melakukan penelitian NLE terhadap etnis Batak, dimana hipotesis yang diajukan tidak terbukti karena partisipan Batak lebih menyukai inisial nama depan dibandingkan inisial nama marganya. Penelitian lanjutan dilakukan oleh Artha (2011) pada etnis Bali untuk membandingkan inisial nama depan dan nama Bali pada partisipan Bali dengan sebelumnya diberikan priming etnis. Priming etnis ini bertujuan untuk meningkatkkan kesadaran etnisitas yang dimiliki partisipan Bali saat penelitian berlangsung. Namun, hasil menunjukkan bahwa partisipan Bali yang telah diberikan priming etnis Bali mengevaluasi inisial nama depan lebih tinggi dibandingkan nama Bali. Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk membuat penelitian lanjutan daru studi Artha (2011) pada etnis Bali. Berawal dari dugaan bahwa berbedanya hipotesis dengan hasil penelitian dikarenakan usia partisipan yang masih tergolong remaja. Hal ini membuat penulis menggunakan partisipan yang lebih dewasa dan sudah menikah dengan harapan kesadaran akan etnisnya sudah lebih berkembang dibandingkan partisipan yang tergolong remaja. Selain itu, partisipan yang digunakan merupakan partisipan Bali yang tinggal di Jakarta, dengan dugaan identitas etnisnya lebih menonjol saat menjadi minoritas dibandingkan saat menjadi mayoritas (di Pulau Bali). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan Bali yang diberikan priming etnis mengevaluasi insial nama Bali lebih tinggi dibandingkan inisial nama depan tetapi tidak signifikan.
ABSTRACTNuttin (1985) discovered a phenomenon whereby a person will evaluate initials of his own name more positively than other letters that are not his or her initials. This phenomenon is called name letter effect (NLE). Research about NLE has been conducted in many countries, including Indonesia using initial preference task. Putri (2010) conducted a study about NLE on Batak ethnic, whereby the hypothesis wasn't proved because Batak participants evaluated their first name higher than their last name. Artha (2011) conducted a study about NLE based on Putri's (2010) to compared first name and Balinese name on Balinese people. Before that, the participants was given ethnic priming to increase the ethnic self-awaraness while the participants were being experimented. The result also showed that Balinese participants evaluated their first name higher than their Balinese name. Based on the previous study by Artha (2011), this present study is trying to conduct an NLE research on Balinese. I assumed that the difference between Artha's hypothesis and the result is because the participants were teenagers. In this present study, the participants are more adult and married, so their ethnic self-awareness are more developed than teenagers. Beside that, the participants are Balinese who live in Jakarta. I assumed that their ethnic identity are more prominent when they are minority than when they are majority (in Bali). The result shows that participants that are given the ethnic priming evaluate their Balinese name higher that their first name but insignificantly."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Hampir semua kata dalam bahasa Indonesia memiliki suku kata. Karena berbagai alasan, kata harus dipisah (dipenggal) menjadi beberapa penggalan suku kata dengan cara meletakkan tanda penghubung di antara kata tersebut. Dalam bahasa Indonesia, terdapat aturan mengenai peletakan tanda penghubung di antara bagian kata yang dipenggal. Agar peletakan tanda penghubung tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer, ada beberapa aturan dengan perkecualiannya harus dimasukkan ke dalam program komputer tersebut. Tulisan ini akan membahas proses peletakan tanda penghubung pada suku kata pertama kata-kata yang diawali dengan huruf B."
MBUNTAR 13:1 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"This book provides the tools through which we examine the politics and power of names."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2006
929.4 ANT
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Oxford : Clarendom Press, 1950
R 929.43 OXF
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Lin Shan
Singapore: Federal Publications, 1981
929.4 LIN w
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Staf dan Sarana Perguruan Tinggi Unit Koordinasi Kegiatan Perpustakaan, 1992
R 370.16 DAF
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Houte de Lange, C. E. G. ten
Amsterdam: Balans, 2007
R 929.4 HOU d
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Neumann, J.H. (Johann Heinrich), 1876-1949
Jakarta: Ombak, 2018
306 JOH s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library