Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 215770 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudithia Lisnanditha
"Skripsi ini membahas hubungan antara kepemimpinan, budaya keselamatan kerja, iklim keselamatan kerja terhadap perilaku keselamatan kerja dalam studi kasus PT. Krama Yudha Ratu Motor (KRM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa budaya keselamatan kerja dapat memoderasi kepemimpinan dengan iklim keselamatan kerja, namum tidak dapat mempengaruhi iklim keselamatan kerja dan perilaku keselamatan kerja. Di sisi lain, kepemimpinan tidak dapat mempengaruhi iklim keselamatan kerja. Sedangkan iklim keselamatan kerja dapat mempengaruhi perilaku keselamatan kerja.

The focus of this study is the relationship between leadership, safety culture and safety climate on safety behavior at PT. Krama Yudha Ratu Motor. The study was a quantitative study.
The results showed that the safety culture may moderate the leadership of the safety climate, yet can not affect neither the safety climate nor safety behavior. On the other hand, leadership can not affect the safety climate. While the safety climate may affect the safety behavior.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Resa Azhari
"Industri baja memiliki resiko yang tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan karyawannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui iklim keselamatan di area rolling mill PT X dengan besar sampel 166 orang. Hasilnya dimensi iklim keselamatan yang paling kuat adalah dimensi individu 3,21, dengan faktor iklim keselamatan tertinggi adalah komitmen pekerja 3,28. Semakin tinggi tingkat pendidikan, jabatan dan semakin lama orang bekerja maka semakin tinggi nilai iklim keselamatannya.

Steel industry has a high risk to the health and safety of its employees. The purpose of this research is to know the safety climate in rolling mill area of PT X with a large sample of 166 people. The result of the most robust dimension of the safety climate is the individual dimension 3.21, with the highest safety climate factor being workers 39 commitment 3.28. The higher the level of education, position and the longer the people work the higher the safety climate."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haloho, Deddy Fernando Wendry
"Budaya keselamatan (Safety Culture) adalah sub dari budaya organisasi/perusahaan yang digunakan untuk menyatakan suatu nilai (value), sikap (attitude) yang menjadi perilaku (behaviour), persepsi (perception), dan kepercayaan (belief) yang dimiliki dalam suatu perusahaan terkait aspek keselamatan. Konsep budaya keselamatan ini pertama kali dikemukakan setelah terjadinya ledakan pada reaktor nuklir chernobyl pada tahun 1986. Didalam laporan penelitian ini, penulis akan menganalisis terkait penerapan budaya keselamatan kerja di salah satu perusahaan minyak dan gas yaitu PT.JHH. Dari hasil review terhadap data kecelakaan kerja (2014-Jun 2018) di PT JHH terlihat adanya aspek perilaku tidak aman (Unsafe act) sebesar 63 % menjadi faktor yang dominan sebagai penyebab kecelakaan.
Dari hasil observasi lapangan juga terlihat dan diduga adanya perbedaan penerapan aspek budaya keselamatan diantara pekerja yang berada di lapangan dan di kantor, pekerja yang muda dan berpengalaman, pekerja permanent dan pekerja kontrak. Dari data-data ini lah yang menjadi perhatian penulis untuk dijadikan bahan penelitian didalam menganalisis profil budaya keselamatan kerja secara umum dan pada kategori pekerja-pekerja tersebut. Penelitian yang diaplikasikan dalam studi ini adalah penelitian mixed methods yaitu sebagian data akan dinilai secara kuantitatif dan sebagian lagi akan dinilai secara kualitatif.
Hasil penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif dengan kajian yang mendalam (in depth analysis) Metode yang digunakan untuk menganalisis aspek budaya keselamatan ini yaitu dengan metode safety climate level (SCL) dan safety culture maturity model (SCMM). Metode SCL menggunakan media kuesioner yang disebar secara online dengan melibatkan 145 responden (20% populasi) dengan teknik stratified random sampling dan metode SCMM menggunakan teknik focus group discussion (FGD) yang melibatkan 103 responden. Hasil analisis dengan metode SCL didapatkan profil budaya pekerja secara umum adalah 8,07 dimana hal ini dapat diartikan bahwa persepsi pekerja terhadap nilai-nilai keselamatan sudah terinternalisasi dengan baik didalam diri pekerja baik sebagai individu, grup dan organisasi.
Hasil analisis dengan metode SCMM didapatkan profil budaya pekerja secara umum adalah 3,99 yaitu pada level proactive (3,5-4,4). Hal ini dapat diartikan adanya Keterlibatan pekerja secara aktif dan memberikan inisiatif di dalam pencegahan hal hal yang tidak diinginkan dan dalam meningkatkan aspek K3. Dari hasil perhitungan statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penerapan budaya keselamatan kerja yang signifikan antara pekerja muda vs berpengalaman (Ï? (0,149) > 0,05), pekerja lapangan vs kantor (I(0,147) > 0,05), dan pekerja permanent dan kontrak (Ï (0,771) > 0,05).

Safety culture is a sub of organizational culture / company that is used to declare value , attitude that becomes behavior , perception, and belief that is owned in a company related safety. The concept of safety culture was first established after an explosion at the chernobyl nuclear reactor in 1986. In this research , the author will analyze the implementation of work safety culture in oil and gas companies, namely PT. JHH. Based on review of work accident data (2014-Jun 2018) there were 63% aspects of Unsafe act being the dominant factor as causes of accident.
Based on field observation, it is suspected that there were possible different implementation of work safety culture among these workers , young and experienced workers, permanent workers and contract workers, field workers and office workers. From these data, the author put attention to work on analyzing the profile of work safety culture in general and in the categories of workers. The research applied in this study is a mixed methods study, where some data will be calculated quantitatively and some will be interpreted qualitatively.
This study uses descriptive analysis with in-depth study. The method used to analyze aspects of this safety culture is the method of safety climate level (SCL) and safety culture maturity model (SCMM). The SCL method uses a questionnaire distributed online by involving 145 respondents (20% of the population) with stratified random sampling techniques and the SCMM method using Focus group discussion (FGD) techniques involving 103 respondents.
The results of the analysis with the SCL found that the profile of the work culture in general is 8.07 where it can be interpreted that workers` perceptions of the values of safety have been internalized well within workers both as individuals, groups and organizations. The results of the analysis with the SCMM found that the work culture profile in general is 3.99, which is at the proactive level (3.5-4.4). This can be interpreted as an active involvement of workers and providing initiatives in the prevention of things that are not desirable and in improving aspects of K3. From the results of statistical calculations it can be concluded that there is no difference in the application of a significant work safety culture between young vs. experienced workers (I (0,149) > 0,05), field vs. office workers (I (0,147) > 0,05) and permanent and contract workers (I(0,771) > 0,05).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52792
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Atmajaya
"Kecelakaan kerja dapat menyebabkan cedera, sakit atau kematian bagi pekerja. Budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang buruk dalam suatu organisasi adalah penyebab utama banyak terjadinya kecelakaan. Budaya K3 merupakan salah satu komponen budaya organisasi yang mengacu pada individu, pekerjaan, dan karakteristik organisasi yang dapat memengaruhi kesehatan dan keselamatan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh level budaya K3 di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Man Power Services. Subjek penelitiannya adalah pekerja yang terdiri dari manajer, staf dan operator. Populasi merupakan total sampel. Penelitian ini menggunakan kuesioner Safety Culture Maturity Model (SCMM) dengan skala 5 level. Aspek budaya K3 yang diukur adalah komitmen, penghargaan di bidang keselamatan kerja, prioritas keselamatan, status dan ruang lingkup departemen K3, manajemen bahaya dan risiko, pelatihan dan kompetensi, investigasi kecelakaan, feedback setelah terjadi kecelakaan, analisis penyebab kecelakaan, prosedur keselamatan, tujuan prosedur, audit and monitoring, perencanaan kerja, penetapan standar, inspeksi keselamatan, safety meeting, komunikasi, dan keterlibatan karyawan . Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat budaya K3 adalah pada level kalkulatif dengan nilai akhir sebesar 3,1.

Accidents can cause injury, illness or death for workers. A negative culture of occupational health and safety (OHS) in an organization is the main cause that causes some accidents. Safety culture is a cultural component that represents individuals, work, and organizational characteristics that can affect their health and safety. This study aims to obtain the level of safety culture in companies engaged in Man Power Services. The research subjects were workers consisting of managers, staff and operators. The population is the total sample. This study used a Safety Culture Maturity Model (SCMM) questionnaire with a five (5) level scalesP. Safety culture aspects that determine commitment, respect in the field of work safety, priority of safety, status and distribution space of OHS department, hazard and risk management, training and competence, accident investigation, feedback after an accident, analysis of accident causes, safety procedures, procedures, audits and monitoring, work planning, standard setting, safety inspections, safety meetings, communications and employee combinations. The results showed the level of safety culture at the calculative level with the final value of 3.1."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Respati Pradana Mukti
"Skripsi ini membahas bagaimana gambaran sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di PT X, sebuah perusahaan kontraktor pertambangan batu bara dilihat dari tingkat kematangan budaya keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di PT X. Penelitian dilakukan dengan pendekatan semi-kuantitatif dengan desain studi cross-sectional pada pekerja level pelaksana dan middle management bulan Oktober 2012. Variabel-variabel kematangan budaya K3 nantinya akan dikelompokkan ke dalam siklus PDCA OHSAS 18001 dan dilihat mana yang masih perlu diperbaiki, mana yang perlu ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan siklus Perencanaan, Implementasi, Pemeriksaan, dan Tindakan perbaikan masih perlu diperbaiki di beberapa poin untuk mencapai continuous improvement.

The focus of this study is how occupational health and safety management system can be seen by safety culture maturity model in PT X, a mining contractor. This research is semi-quantitative descriptive interpretative with cross-sectional study design in front line workers and middle management in October 2012. The variables of safety culture maturity is grouped in PDCA cycle of OHSAS 18001 and we can see which one is need to be maintenance and which one is need to be improved. The result of this research is there is something in whether Plan, Do, Check, and Action cycle that need to be improved to reach the continuous improvement state."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brain Harryanto
"Budaya keselamatan di Indonesia belum ideal sehingga diperlukan suatu evaluasi penerapan kebijakan K3 konstruksi mengacu pada PerMen05/PRT/2014. Dari Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK), kebijakan SMK3 konstruksi di Indonesia baru memiliki Norma dan Prosedur. Sedangkan Standard dan Kriteria masih dalam tahap perancangan. Tujuan dari penelitian ini: i. Mengetahui kebijakan K3 yang berkaitan dengan NSPK di Indonesia yang dapat meningkatkan budaya keselamatan, ii. Mengetahui hubungan antara implementasi kebijakan K3 NSPK dengan budaya keselamatan pada proyek konstruksi, iii. Melakukan perbaikan kebijakan K3 pada konstruksi bangunan gedung, perumahan, bangunan air, jalan dan jembatan yang dapat meningkatkan budaya keselamatan. Metodologi penelitian yang digunakan melalui studi literature, survey responden pada proyek konstruksi bangunan gedung, perumahan, bangunan air, jalan dan jembatan di lingkungan Kementerian PUPR dan Dinas PU. Metode Analisa mengunakan software statistik SPSS dan software Structural Equation Modelling (SEM) Smart Partial Least Square/PLS. Hasil penelitian menjelaskan hubungan atau relasi signifikan antara dimensi penerapan kebijakan (Pengawasan dan Sanksi) dengan dimensi budaya keselamatan (Perilaku, Biaya K3, Kebijakan, Kepemimpinan, Pekerja, dan Strategi). Rekomendasi perbaikan kebijakan untuk meningkatkan budaya keselamatan dengan melakukan peningkatan pada pengawasan dan pemberian sanksi yang jelas dan tegas.

Unideal Safety culture in Indonesia requires an evaluation of policy implementation refers to the construction safety regulation, PerMen05/PRT/2014. Out of Norms, Standards, Procedures and Criteria (NSPK), we only have Norms and Procedur. As for Standard and Criteria are still being planned. This research on building, housing, water resource, roads and bridges construction at the Ministry of General Works and Housing resulted in having significant relation between safety policy implementation dimension (Monitoring and sanction/penalty) and safety culture dimensions (behaviour, safety cost, policy, leadership, man, and strategy). Recommendations for policy improvement are obtained from review and implementation strategy of the significant relation between safety policy implementation dimension and safety culture dimensions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T52971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Rachma Sari
"Industri konstruksi merupakan industri yang memiliki risiko pekerjaan yang tinggi. Industri konstruksi juga merupakan salah satu penyumbang angka kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Kecelakaan kerja pada proyek konstruksi dapat menyebabkan berbagai macam kerugian, untuk proyek itu sendiri, untuk perusahaan, untuk masyarakat sekitar dan juga pekerja itu sendiri, tidak jarang kecelakaan pada proyek konstruksi dapat menyebabkan kerugian bagi lingkungan. Kecelakaan kerja merupakaan bukti bahwa masih rendahnya kinerja keselamatan pada proyek konstruksi. Terdapat beberapa upaya dalam meningkatkan kinerja keselamatan salah satunya dengan meningkatan budaya keselamatan dan membentuk kepemimpinan keselamatan dari setiap individu. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengembangan strategi dalam meningkatkan budaya keselamatan dan membentuk kepemimpan keselamatan dalam meningkatkan kinerja keselamatan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran dan sebagai upaya dalam peningkatan kinerja keselamatan konstruksi, sehingga keselamatan konstruksi menjadi budaya pada industri konstruksi melalui pendekatan kepemimpinan keselamatan.

Construction industry is one of the industries that has a high job risk, and also one of the contributors to the highest accident rate. Work accidents on construction projects can cause various kinds of losses, for the project itself, the company, for the surrounding community and also the workers themselves, construction projects can cause harm to the environment. Work accidents are evidence that safety performance is still low on construction projects. There are several efforts to improve safety performance, one of which is by increasing safety culture, and build the safety leadership on each individual. The aim on this research is to develop the strategy to improve safety culture an build safety leadership then could improve safety performance. The results of this study are expected to be a lesson and an effort to improve construction safety performance, so that construction safety becomes a culture in the construction industry through a safety leadership approach."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Omar Mochtar
"Menurut perkiraan International Labour Organization (ILO), di tingkat global lebih dari 2,78 juta orang meninggal per tahun akibat kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaan. Berdasarkan data yang dirilis oleh BPJS, kecelakan kerja di konstruksi meningkat dari 114.000 di tahun 2019 menjadi 177.000 kecelakaan ditahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kematangan budaya keselamatan pada pekerja di PT. XYZ . Penelitian bersifat semi kuantitatif dengan design penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan dari hasil FGD, Kuisioner, review dokumen & Observasi kemudian dilakukan analisa secara mendalam. Terdapat 19 variabel yang akan diuji dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kematangan budaya keselamatan didapatkan PT. XYZ berada di tingkat calculative dengan mayoritas variabel berada pada tingkat calculative kecuali variabel penghargaan K3L, pelatihan & kompentensi, penerapan dan penggunaan standart berada pada tingkat reactive. Berdasarkan dengan  kriteria 20 variabel yang diuji dalam penelitian ini tingkat kematangan budaya keselamatan PT. XYZ berada ditingkat calculative yaitu masuk kedalam titik awal dalam menuju budaya selamat.

According to estimates of the International Labour Organization (ILO), at the global level more than 2.78 million people die per year from occupational accidents or work-related diseases. Based on data released by BPJS, work accidents in construction increased from 114,000 in 2019 to 177,000 accidents in 2020. This study aims to determine the level of maturity of safety culture in workers at PT. XYZ. Research is semi-quantitative with a descriptive research design. The data collected from the results of the FGD, Questionnaire, document review & Observation was then carried out an in-depth analysis. There are 19 variables that will be tested in this study.  Based on the results of measuring the level of maturity of safety culture obtained by PT. XYZ is at the calculative level with the majority of variables being at the calculative level except the K3L reward variable, training &compensatory, application and use of the standard are at the reactive level. Based on the criteria of 20 variables tested in this study, the maturity level of pt. XYZ is at the level of being calculative, which is to enter the starting point in the direction of a culture of safety."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Domen
"PT. Thames Pam Jaya adalah mitra swasta PDAM DKI Jakarta yang berasal dari Thames Water Inggris dalam hal pengelolaan dan pelayanan Air Bersih untuk sisi Timur Jakarta, sementara untuk sisi Barat Jakarta, PDAM DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan dari Prancis yaitu Lyonnase De Saux dan selanjutnya disebut PT. Palyja. Kerja sama ini dimulai pada tahun 1998.
Semenjak adanya kerja sama ini, dimulailah pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan dibentuknya Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) - H & S Department yang tentunya diikuti program-program. Seiring dengan pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ini, maka untuk menjalankannya ada suatu Sistem Manajemen yang digunakan.
Adapun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang diterapkan adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang sudah ditentukan oleh H & S Group yang ada di kantor pusat Thames Water UK dan diberlakukan di semua Unit Bisnis Thames Water yang ada di seluruh dunia. Setelah adanya penerapan program K3 ini belum diketahui secara konkrit/formal tingkat kepedulian karyawan terhadap K3.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis ingin meneliti Profil Budaya/iklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Thames Pam Jaya Tahun 2004.
Penelitian ini dilakukan di Divisi Produksi Direktorate Operasi PT. Thames Pam Jaya untuk melihat:
- Profil Budayaliklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kelompok Manajer.
- Profil Budaya/iklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kelompok Supervisor.
- Profil Budaya/iklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kelompok Koordinator/Leader.
- Profil Budaya/iklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kelompok Staff.
Dari 198 karyawan, diambil sampel 142 orang. Penelitann dilakukan melalui penyebaran kuisioner.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Profil Budaya/iklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik untuk keseluruhan responden maupun untuk kelompok Manajer, kelompok Supervisor, kelompok Koordinator/Leader, dan kelompok Staff, yang tampak bernilai tinggi adalah Prioritas dan Kebutuhan Pribadi terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sebaliknya yang bernilai kurang tinggi adalah Penilaian Pribadi terhadap Resiko.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat diberikan beberapa saran yaitu:
Untuk meningkatkan persepsi Indikator Budaya/iklim Keselamatan dan Kesehatan Kerja "Penilaian Pribadi terhadap Resiko", maka perlu ditingkatkan pemahaman tentang bahaya dan resiko dari setiap aktifitas yang ada di tempat kerja, keteladanan dari para pimpinan dan penerapan punishment dan reward.

Analysis of Health and Safety Culture/Climate Profile at PT. Thames Pam Jaya Year 2004PT. Thames Pam Jaya (TPJ) is a private company (joint venture) of PDAM DKI Jakarta from Thames Water UK in managing and delivering drinking water within eastern sector of Jakarta. For western sector of Jakarta, PDAM DKI Jakarta co-operates with Lyonnase De Saux Plc from French and then called PT. Palyja. This co-operation had been beginning since 1998.
Since this co-operation, PT. Thames Pam Jaya (TPJ) also started managing and implementing H & S of course following with programs. In managing H & S, PT. TPJ used the H & S Management System which had been established by H & S Group Thames Water. Within this time, not yet known the level of safety awareness of employees formally.
Based on this fact, researcher would like to research the Profile of H & S Culture/Climate at PT. Thames Pam Jaya Year 2004.
This research is limited only within Production Division Operations Directorate PT. Thames Pam Jaya. The objectives of this research as follows:
- To know the Profile of Health and Safety Culture/Climate for Manager level.
- To know the Profile of Health and Safety Culture/Climate for Supervisor level.
- To know the Profile of Health and Safety Culture/Climate for Coordinator/Leader level.
- To know the Profile of Health and Safety Culture/Climate for Staff level.
There are 142 respondents from 198 employees. Data were collected throught questionnaire.
The result of this research shows that:
The Profile of Health and Safety Culture/Climate for all respondent, Manager level, Supervisor level, Coordinator/Leader level and Staff level is a domination of Personal Priorities and Need for Health & Safety, beside of them there is the profile (value) which is less domination such as Personal Appreciation of Risk.
Suggestion based on the result of this research is; Need to increase the understanding/knowledge of Hazard and Risk of every activity at workplace, leadership and to implement reward and punishment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12914
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Budi Utama
"Tahun 2020 angka kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 221.740 kasus. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecelakaan adalah iklim keselamatan kerja. Iklim keselamatan dapat dipengaruhi oleh faktor demografi (umur, jenis kelamin, jabatan, tingkat pendidikan, dan masa kerja). Terkait dengan iklim keselamatan kerja, di PT X belum pernah dilakukan pada proyek pengelolaan alat. Proyek Y adalah pilot project pengelolaan alat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklim keselamatan kerja di konstruksi PT X proyek Y. Penelitian cross sectional ini menggunakan kuesioner NOSACQ-50 untuk mengukur iklim keselamatan dan wawancara untuk triangulasi dan validasi data. Total pekerja di Proyek Y adalah 114 pekerja. Semua pekerja menjadi responden kuesioner NOSACQ-50, sedangkan informan kunci terdiri dari lima orang. Tingkat iklim keselamatan kerja di konstruksi PT X proyek Y adalah 3,03 yang termasuk kategori baik. Ada perbedaan signifikan pada iklim keselamatan berdasarkan jabatan dan tingkat Pendidikan pekerja. Iklim kerja tidak berhubungan signifikan dengan umur pekerja, meskipun berhubungan signifikan dengan masa kerja.

n 2020 the number of work accidents in Indonesia reached 221,740 cases. One of the factors that influence accidents is the safety climate. The safety climate can be influenced by demographic factors (age, gender, position, level of education, and years of service). Regarding the work safety climate, PT X has never done this on an equipment management project. Project Y is a pilot project management tool. This study aims to analyze the safety climate in the construction of PT X project Y. This cross sectional study used the NOSACQ-50 questionnaire to measure the safety climate and interviews for data triangulation and validation. The total number of workers in Project Y is 114 workers. All workers became respondents to the NOSACQ-50 questionnaire, while the key informants consisted of five people. The level of work safety climate in the construction of PT X project Y is 3.03 which is in the good category. There is a significant difference in the safety climate based on the position and level of education of workers. Safety climate is not significantly related to the age of workers, although it is significantly related to years of service."
2022: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>