Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Ridzuan Bin Wan Chik
Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors, 2011
R 355.31 AHM r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ridzuan bin Wan Chik M.A.
Kuala Lumpur: Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd, 2011
358.12 AHM r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Omar, Syed Othman Syed
Bangi: Universitas Kebangsaan Malaysia, 1999
959.505 OMA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Azhar Zhafira
"Konfrontasi adalah peristiwa konflik bersenjata yang melibatkan Indonesia dan Malaysia pada 1963-1966. Konflik antar negara (interstate conflict) adalah konflik antara dua negara atau lebih dengan adanya persengketaan bersenjata. Konfrontasi Indonesia-Malaysia merupakan salah satu bentuk konflik antar negara, yakni konflik antara Indonesia dan Malaysia. Konflik ini juga melibatkan beberapa negara lain, yakni Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Jepang, Uni Soviet, dan Tiongkok. Peristiwa Konfrontasi terjadi akibat rencana pembentukan Federasi Malaysia dengan menggabungkan Malaya, Singapura, Sabah, dan Sarawak yang kemudian mendapat penolakan dari Filipina dan Indonesia atas tuduhan usaha neo-kolonialisme oleh Inggris. Tulisan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan literatur mengenai Konfrontasi Indonesia-Malaysia berdasarkan 23 literatur yang telah penulis kumpulkan. Terdapat tiga tema utama yang penulis temukan, yakni tinjauan historis Konfrontasi Indonesia Malaysia, keterlibatan aktor eksternal dalam Konfrontasi Indonesia Malaysia, dan penggunaan propaganda dalam Konfrontasi Indonesia Malaysia. Tinjauan kepustakaan ini bertujuan untuk memaparkan konsensus, perdebatan dan kesenjangan dalam litarut mengenai Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Melalui tulisan ini, penulis menemukan adanya tren penyebaran literatur pada negara-negara yang terlibat dalam Konfrontasi, terutama Inggris dan Australia. Penulis juga menggarisbawahi kesenjangan minimnya penggunaan kerangka teori dalam literatur-literatur mengenai Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Konfrontasi was an armed conflict involving Indonesia and Malaysia in 1963-1966. Interstate conflict is a conflict between two or more countries with armed disputes. Konfrontasi Indonesia-Malaysia is a form of conflict between countries, namely the conflict between Indonesia and Malaysia. This conflict also involved several other countries, namely England, the United States, Australia, New Zealand, Japan, the Soviet Union and China. Konfrontasi occurred as a result of plans to form a Malaysian Federation by combining Malaya, Singapore, Sabah and Sarawak which received rejection from the Philippines and Indonesia due to accusations of Britain’s neo-colonialism. This article aims to review the development of literature regarding the Indonesia-Malaysia Confrontation based on 23 pieces of literature that the author has collected. There are three main themes that the author found, namely a historical overview of the Indonesia-Malaysia Confrontation, the involvement of external actors in the Indonesia-Malaysia Confrontation, and the use of propaganda in the Indonesia-Malaysia Confrontation. This literature review aims to explain the consensus, debate and gaps in the literature regarding Konfrontasi Indonesia-Malaysia. Through this article, the author finds a trend in the distribution of literature in countries involved in the Konfrontasi, especially England and Australia. The author also highlights the gap in the minimal use of theoretical frameworks in the literature about Konfrontasi Indonesia-Malaysia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Nadya Herdiani
"ABSTRAK
Fokus dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui peningkatan
kapabilitas militer Indonesia dimulai dari periode tahun 2006 hingga tahun 2010
sehubungan dengan adanya konflik Ambalat pada tahun tersebut. Hal ini dilakukan
dengan terlebih dahulu menjelaskan faktor-faktor yang membuat Indonesia meningkatkan
kapabilitas militer nya, pemahaman dan penjabaran yang terjadi seputar konflik Ambalat
yang menjadi tolak ukur penulis dalam menganalisa peningkatan kapabilitas militer
Indonesia. Lalu berlanjut pada melihat dan mengukur sejauh mana kapabilitas militer
antara Indonesia dan Malaysia, dan melihat seberapa besar pengaruh dari kapabilitas
militer Malaysia dapat mempengaruhi peningkatan militer Indonesia serta menganalisa
sejauh mana dinamika persenjataan diantara kedua negara tersebut.Melihat kapabilitas
militer dari segi alutsista (alat utama sistem senjata), anggaran pertahanan, dan
manpower.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan studi dokumen yang berkaitan
dinamika persenjataan Indonesia-Malaysia 2006 hingga 2008. Penelitian ini telah
membuktikan bahwa strategi deterrence yang dilakukan Indonesia merupakan upaya
untuk mengimbangi kekuatan militer Malaysia dengan melakukan peningkatan
kapabilitas militernya. Dinamika Persenjataan dari kedua negara dapat dianalisis melalui
Action-Reaction model yang merupakan salah satu model dari "The Arms Dynamic"
dimana dalam penelitian ini akan dibuktikan ke arah mana kecenderungan dari dinamika
persenjataan diantara kedua negara dan implikasi nya bagi Indonesia dengan
menggunakan tiga indikator yaitu Timing, Magnitude, dan Awarness. Dampak positif
konflik Ambalat bagi Indoneisa adalah langkah awal Indonesia menjalankan modernisasi
militernya agar bisa mencapai kekuatan militer minimum yang bisa menjaga setiap
wialayah Indonesia.

Abstract
The main focus of this research is to observe the improvement of Indonesian's
military capabilities starting from the period 2006 through 2010 in connection with
Ambalat's conflict. At first, this research is explaining the factors that make Indonesia
improves their military capabilities, understanding and elaboration that occur around
the conflict that because of Ambalat's conflict, authors analyze the increasing military
capabilities in Indonesia. Then continue to observe and measure the arms build-up
between Indonesia and Malaysia, and observe the influences factors of military
capabilities may affect the arms build-up between Malaysia- Indonesia and analyze the
extent the arms dynamic between the two countries military capabilities analyzed in
accordance defense equipment, major equipment systems weapons, the defense budget,
and manpower.
This research is descriptively conducted by studying documents related to the
arms dynamic of Indonesia-Malaysia between the period of 2006 to 2010. This research
revealed that the strategy of deterrence made Indonesia an attempt to counte rbalance
the military power of Malaysia by arms build-up on their military capabilities. The arms
dynamics of the two countries can be analyzed through the Action-Reaction model which
in this research will reveal which way in the arms dynamic between the two countries
and observe the implications for Indonesia using three indicators, Timing , Magnitude,
and Awarness. The positive impact of the Ambalat conflict for Indonesia is making their
first step to run their arms build-up and military modernization in order to achieve the
minimum force that can stabilized of every teritory in Indonesia."
2012
T31119
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: TNI AD, 2008
355.31 IND t (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kua, Kia Soong
Selangor: Suaram, 2010
322.559 5 KUA q
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Alwi
"Pada tahun 2019, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa salah satu komandonya, Angkatan Darat, akan melakukan perombakan besar-besaran pada strategi pemasaran dan penjangkauannya. Strategi ini merupakan bagian dari proses rekrutmen militer angkatan darat dengan fokus utama pada tahapan program pengiklanan digital dengan menggunakan media sosial sebagai pendekatan baru kepada calon rekrutmen potensial. Alhasil, kegiatan siaran langsung e-sports yang dilakukan tim e-sports angkatan darat (USAE) melalui platform siaran langsung Twitch diluncurkan ke publik. Namun, pembaruan ini mendapatkan penerimaan yang buruk dari penggiat sosial hingga anggota dewan AS serupa. Reaksi yang muncul cukup beragam, dimulai dari komentar negatif warganet, layangan surat terbuka, hingga pengusulan amandemen undang-undang. Menanggapi fenomena tersebut, tulisan ini berusaha mencari tahu bagaimana penggunaan Twitch dalam program pengiklanan militer angkatan darat AS tahun 2020 menjadi bentuk militerisasi budaya populer. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, dengan data sekunder bersumber dari artikel dan laporan resmi militer, berita, serta publikasi kampanye pengiklanan militer dan USAE. Menggunakan Teori Segitiga Gridiron, penulis berargumen bahwa siaran langsung permainan e-sports melalui platform Twitch merupakan bentuk militerisasi budaya populer yang diindikasikan dengan melihat hubungan tiga aktor utama, yakni militer, tim e-sports, dan media. Penulis menemukan bahwa interaksi ketiga aktor mendorong normalisasi nilai-nilai militeristis yang berupaya meningkatkan daya tarik dan persepsi positif terhadap militer.

In 2019, the United States Department of Defense (DoD) announced that one of its branches, the Army, would undergo a significant overhaul of its marketing and outreach strategy. This strategy was part of the Army's military recruitment process, with a primary focus on the stages of digital advertising programs using social media as a new approach to potential recruits. Consequently, the Army's esports team (USAE) launched public live broadcasts of esports events through the Twitch streaming platform. However, this overhaul received poor reception from social activists and members of the US Congress alike. The reactions varied, ranging from negative comments by netizens, open letters, to the proposal of legislative amendments. In response to this phenomenon, this paper aims to investigate how the use of Twitch in the US Army's 2020 military advertising program constitutes a form of the militarization of popular culture. This research employs qualitative methods, with secondary data sourced from articles and official military reports, news, and publications of military advertising campaigns and USAE. Utilizing the Gridiron Triangle Theory, the author argues that live streaming of esports games via the Twitch platform represents a form of the militarization of popular culture, indicated by examining the relationships between three key actors: the military, the esports team, and the media. The author finds that the interaction of these three actors promotes the normalization of militaristic values, aiming to enhance the attractiveness and positive perception of the military."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daru Waskito
"Daru Waskito, 0786040025, Jurusan-Sejarah Eakultas Sastra Universitas Indonesia, Pembentukan: Pasukan Banteng Raiders, Awal Tumbuhnya Pasukan Khusus Anti Gerilya Di Indonesia, Studi Kasus Di Jawa Tengah Tahun 1952-1956 (Dibimbing oleh: Saleh As'ad Djamhari, SS). Jawa 'Tengah seperti daerah-daerah lain di Indonesia disepanjang periode tahurn 1950-an dilanda pemberontakan yang ditimbulkan oleh gerombolan Darul Islam. Upaya untuk menumpas pemberontakan ini mengalami kesulitan karena Darul Islam dalam melakukam aksinya menerapkan taktik-gerilya. Taktik gelrilya memang tidak asing lagi bagi TNI karena mereka pernah menerapkan juga sewaktu melawan Belanda semasa perang kemerdekaan dan bergerilya dengan baik. Tetapi keberhasilan TNI dalam menerapkan taktik gerilya bukan jaminan babwa TNI juga mampu melakukana taktik anti gerilya. Justru masalah anti gerilya merupakan masalah baru bagi TNI pada masa itu. Untuk mengatasi aksi-aksi gerilya Darul Islam maka Letkol Ahmad Yani, Komandan aperasi Gerakan Banteng Nasional (operasi untuk menumpas Darul Islam) berinisiatif untuk membentuk pasukan khusus. Pasukan yang kemudian diberi nama Banteng Raiiders berfungsi sebagai pasukan penggempur yang tugasnya melakukan: pengejaran dan- penyergapan. Di dalam penerapan di lapangan ternyata pasukan khusus ini mampu mengimbangi dan sekaligus mematahkan aksi-aksi gerilya Darul Islam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12188
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>