Ditemukan 151676 dokumen yang sesuai dengan query
Farah Mafaza Fauzie
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara pemenuhan kebutuhan dasar psikologis (kebutuhan untuk mandiri, kebutuhan untuk kompeten, kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain) dan keterlibatan siswa dalam belajar. Pengukuran pemenuhan kebutuhan dasar psikologis menggunakan alat ukur Basic Needs Satisfaction in General (Deci & Ryan, 2012) dan pengukuran keterlibatan siswa dalam belajar menggunakan alat ukur School Engagement Measure (SEM)-MacArthur (Fredricks, Blumenfeld, Friedel, & Paris, 2005). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 151 siswa SMAN kelas X. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan untuk mandiri dan keterlibatan siswa dalam belajar, serta hubungan yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan untuk kompeten dan keterlibatan siswa dalam belajar. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan untuk terhubung dengan orang lain dan keterlibatan siswa dalam belajar.
This research was conducted to find the correlation between basic psychological needs satisfaction (need for autonomy, need for competence, need for relatedness) and student engagement. Basic psychological needs satisfaction was measured using a modification instrument named Basic Needs Satisfaction in General (Deci & Ryan, 2012) and student engagement was measured using a modification instrument named School Engagement Measure (SEM)-MacArthur (Fredricks, Blumenfeld, Friedel, & Paris, 2005). The participants are 151 of high school students in this research. The result of this research show that there is significant correlation between satisfaction of the basic psychological need for autonomy and student engagement, and show that there is significant correlation between satisfaction of the basic psychological need for competence and student engagement. Furthermore, this research also show that there is not significant correlation between satisfaction of the basic psychological need for relatedness and student engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ros Santi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mediasi pemenuhan kebutuhan dasar psikologis terhadap hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan keterlibatan belajar mahasiswa. Jawaban dari hasil penelitian ini penting untuk dapat meningkatkan kualitas keterlibatan belajar, yang mampu menjadi intervensi awal dalam menekan angka putus kuliah.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner, dengan partisipan sebanyak 736 mahasiswa tingkat satu. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah Engagement Learning Index untuk mengukur keterlibatan belajar, Personal Meaning Profile untuk mengukur persepsi dukungan makna belajar mahasiswa dari dosen dan Basic Psychological Needs Scale untuk mengukur pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Data yang terhimpun dianalisis menggunakan regresi mediasi Hayess.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan psikologis secara signifikan memediasi secara parsial terhadap hubungan antara persepsi dukungan makna belajar dari dosen dan keterlibatan belajar mahasiswa. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dukungan makna belajar dari dosen berperan penting dalam memenuhi kebutuhan dasar psikologis untuk meningkatkan kualitas keterlibatan belajar mahasiswa.
The study aimed to answer, 'Is the fulfillment of basic psychological needs can be mediator between teacher's meaning support in learning and student engagement'. The answer of this research is important to improve the quality of student engagement, that can be the first intervention in reducing the drop out rate. This is quantative reasearch with self report quesionnaire. 736 participans on first rate student. The measuring instruments are Engagement Learning Index to measure student engagement, Personal Meaning Profile to measure the perception teacher's meaning support in learning and Basic Psychological Needs Scale to measure the fulfillment of basic psychological needs. The collected data were analyzed using Hayess mediation regression. The result of this research revealed that fulfillment of psychological needs significantly became a partial mediator between the perception teacher's meaning support in learning and Student Engagement. Finding from this study show that teachers have an important role in meeting basic psychological needs, to improve the quality of student engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48196
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dona Ardalisa
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemenuhan kebutuhan dasar psikologis berperan sebagai mediator dalam hubungan antara persepsi siswa mengenai iklim emosional kelas dan keterlibatan siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner lapor diri yang diisi oleh 391 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 7 dan kelas 8 dari tiga SMP Negeri di Depok. Hasil analisa mediasi menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi siswa mengenai iklim emosional kelas dan keterlibatan siswa dimediasi secara parsial oleh pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar psikologis siswa di kelas berperan dalam menjelaskan hubungan antara persepsi siswa mengenai iklim emosional kelas dan keterlibatan siswa.
The aim of this study was to explore the role of basic psychological needs satisfaction as a mediator in the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement. Data were collected through self-report questionnaire filled by 391 of 7th-grade and 8th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Depok. The result of mediation analyses showed that the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement was partially mediated by basic psychological needs satisfaction. It indicated that student’s basic psychological needs satisfaction in the classroom took part in explaining the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement.;The aim of this study was to explore the role of basic psychological needs satisfaction as a mediator in the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement. Data were collected through self-report questionnaire filled by 391 of 7th-grade and 8th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Depok. The result of mediation analyses showed that the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement was partially mediated by basic psychological needs satisfaction. It indicated that student’s basic psychological needs satisfaction in the classroom took part in explaining the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement.;The aim of this study was to explore the role of basic psychological needs satisfaction as a mediator in the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement. Data were collected through self-report questionnaire filled by 391 of 7th-grade and 8th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Depok. The result of mediation analyses showed that the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement was partially mediated by basic psychological needs satisfaction. It indicated that student’s basic psychological needs satisfaction in the classroom took part in explaining the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement., The aim of this study was to explore the role of basic psychological needs satisfaction as a mediator in the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement. Data were collected through self-report questionnaire filled by 391 of 7th-grade and 8th-grade Junior High School students from three Public Junior High Schools in Depok. The result of mediation analyses showed that the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement was partially mediated by basic psychological needs satisfaction. It indicated that student’s basic psychological needs satisfaction in the classroom took part in explaining the relationship between student’s perception of classroom emotional climate and student engagement.]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T43396
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Friztyana Putri
"Perkembangan teknologi membuat individu menggunakan media sosial untuk dapat terhubung dengan orang lain, salah satunya mahasiswa baru yang sedang beradaptasi dan memenuhi kebutuhan relatedness dengan interaksi sosialnya. Hal tersebut dapat membuat mahasiswa baru merasakan fear of missing out (FoMO). Penelitian dengan desain korelasional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemenuhan kebutuhan relatedness dalam kebutuhan psikologis dasar dan FoMO pada mahasiswa baru. Sampel pada penelitian ini memiliki karakteristik pengguna aktif media sosial dengan jumlah 115 mahasiswa baru S1 di Indonesia. Hasil menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara pemenuhan kebutuhan relatedness dan FoMO pada mahasiswa baru. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian kualitatif mengenai pengalaman individu di media sosial yang berhubungan dengan tingkat FoMO dan pemenuhan kebutuhan relatedness.
Technological development makes people use social media to be connected with others, one of them is first-year undergraduate students who are adapting and trying to fulfill relatedness need with their social interactions. This can make first-year students feel fear of missing out (FoMO). This correlational research aims to determine the relationship between relatedness need in basic psychological needs of satisfaction and FoMO in first-year students. The sample are 115 first-year undergraduate students in Indonesia who are active social media users. The result shows that there is a significant negative relationship between the relatedness need satisfaction and FoMO in first-year students. Future research can conduct qualitative research on individual experiences on social media related to FoMO and relatedness need satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agustia Anisa
"Keterlibatan belajar merupakan salah satu variabel yang memiliki peran terhadap kesuksesan akademis dan mencegah putus kuliah. Dalam perspektif Self-Determination Theory SDT , keterlibatan belajar merupakan hubungan dialektik antara lingkungan belajar dengan kebutuhan dasar psikologis. Teman sebaya sebagai agen di lingkungan belajar memiliki peran dalam keterlibatan belajar terutama di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menguji peran mediasi pemenuhan kebutuhan dasar psikologis terhadap hubungan dukungan makna belajar dari teman sebaya dan keterlibatan belajar mahasiswa. Partisipan penelitian sejumlah 736 mahasiswa semester 2 pada Rumpun Ilmu Sosial, Rumpun Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Rumpun Ilmu Teknik di Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data dengan kuesioner dan menggunakan metode olah data IBM Statistic SPSS 20: Process Macro by Andrew Hayes. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Brief Personal Meaning Profile Wong, 2012 mengukur dukungan makna belajar dari teman sebaya, Engaged Learning Index Schreiner Louis, 2006 mengukur keterlibatan belajar, Basic Psychological Needs Satisfaction Scale Deci Ryan, 2000 mengukur pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar psikologis memiliki peran mediasi parsial terhadap hubungan dukungan makna belajar dari teman sebaya dan keterlibatan belajar mahasiswa.
AbstractStudent engagement in the learning process has a role in the academic success and prevent drop out. According to Self Determination Theory, student engagement is the result of dialectical relationship between learning environments and the basic psychological needs satisfaction. Peers as an agent in the learning environment has a role influencing student engagement in learning including student in higher education. The purpose of this study was to examine the role of basic psychological needs satisfaction as a mediator between peers support meaning in learning and college student engagement. Respondents in this study were 736 freshman from State University of Jakarta. Engaged Learning Index Schreiner Louis, 2006 was used to measure college student engagement, The Brief Personal Meaning Profile Wong, 2012 was used to measure peers support meaning in learning, and Basic Psychological Needs Satisfaction Scale Deci Ryan, 2000 was used to get the data of basic psychological needs satisfaction. The process macro by Andrew Hayes for SPSS was used to test the mediation variable. The result of the study indicated that basic psychological needs satisfaction partially mediated the relationship between peers support meaning in learning and college student engagement. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48446
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Asih Priamsari
"Masa transisi yang dijalani oleh mahasiswa tingkat awal dapat berpengaruh dalam proses belajarnya. Mahasiswa semester awal yang memiliki prestasi akademis yang kurang memuaskan dapat mengarah pada putus kuliah dan hal ini dapat diatasi dengan keterlibatan belajar. Dengan menggunakan perspektif Self Determination Theory, penelitian ini ingin mengetahui apakah pemenuhan kebutuhan dasar psikologis memiliki peran mediasi pada hubungan antara dukungan makna belajar dari orang tua dan keterlibatan belajar mahasiswa. Penelitian ini menggunakan self report questionaire, yang diisi oleh 736 mahasiswa aktif yang duduk di tingkat pertama Fakultas Teknik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Jakarta. Hasil analisa dengan menggunakan Process macro by Andrew Hayes menunjukkan bahwa dukungan makna belajar dari orang tua memiliki pengaruh yang lebih besar pada keterlibatan belajar mahasiswa melalui pemenuhan kebutuhan dasar psikologis. Penelitian ini merekomendasikan agar orang tua dalam memberikan dukungan akan makna belajar tetap memperhatikan pemenuhan kebutuhan otonomi, kompetensi dan hubungan dengan orang lain agar mahasiswa dapat terlibat dalam belajar.
The transition period undertaken by the early graduate students can be influential in the learning process. Early term students with unsatisfactory academic achievement may lead to drop out and this may be overcome by student engagement. Using the Self Determination Theory perspective, this study wanted to know whether basic psychological needs satisfaction has a mediating role in the relationship between parents support on meaning of learning and student engagement. This research uses self report quesionaire, filled by 736 active students who sit in first level of Faculty of Engineering, Faculty of Mathematics and Natural Sciences and Faculty of Social Sciences Universitas Negeri Jakarta. The result of analysis by using Process macro by Andrew Hayes shows that the parents support on meaning of learning has a bigger influence on student engagement through basic psychological needs satisfaction. This study recommends that parents in providing support on meaning of learning still pay attention to fullfill needs of autonomy, competence and relationships with others to form student engagement. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48084
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ester Inne Yosevin Purba Dasuha
"
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara keterlibatan ayah dengan pemenuhan kebutuhan dasar psikologis, yang terdiri dari tiga kebutuhan yakni kebutuhan otonomi, kebutuhan kompeten, kebutuhan keterhubungan. Variabel keterlibatan ayah diukur dengan menggunakan alat ukur yang dikembangkan Finley dan Schwartz 2004 yakni Father Involvement Scale FIS dan Nurturant Fathering Scale NFS . Variabel pemenuhan kebutuhan dasar psikologis diukur dengan alat ukur Basic Psychological Needs in General yang diadaptasi oleh Gagne 2003 . Responden penelitian adalah siswa SMA dan SMK yang berdomisili di Jabodetabek. Jumlah semua responden penelitian ini adalah 416 yang diperoleh secara offline dan online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keterlibatan ayah dengan pemenuhan kebutuhan dasar otonomi, kompeten, keterhubungan. Selain itu, keterlibatan ayah juga memiliki hubungan yang signifikan dengan pemenuhan kebutuhan dasar psikologis secara keseluruhan.
ABSTRACTThis study was conducted to examine the correlation between father involvement and basic psychological needs satisfaction, which consists of the need for autonomy, need for competence and need for relatedness. Father Involvement was measured by the Father Involvement Scale FIS and the Nurturant Fathering Scale NFS developed by Finley and Schwartz 2004 , whereas the Basic Psychological Needs Scale in General developed by Gagne 2003 was administered to measure basic psychological needs satisfaction. Participants of this study are students of high school and vocational high school who live in Jabodetabek area. There were a total number of 416 students who filled out the offline and online questionnaire. Results of this study show that there are significant correlations between father involvement and need for autonomy, need for competence, and need for relatedness. Furthermore, this study also shows that there is a significant correlation between father involvement and basic psychological needs satisfaction."
2017
S68764
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dea Agatha Nerisa
"Mahasiswa tahun pertama berada pada tahapan perkembangan emerging adulthood. Terdapat penelitian yang mengemukakan bahwa mereka memiliki kecenderungan distres psikologis yang lebih besar. Apabila tingkat distres psikologis seseorang tinggi maka kepuasan hidup rendah dan begitu pula sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melihat hubungan antara distres psikologis dan kepuasan hidup pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 401 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia.
Variabel distres psikologis diukur dengan menggunakan Self-Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), sedangkan variabel kepuasan hidup diukur menggunakan Satisfaction with Life Scale (SWLS). Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan (r = -0,286 dan p = <,0001, one-tailed) antara distres psikologis dan kepuasan hidup.
First-year students are in the emerging development stage of adulthood. Studies showed that college students are vulnerable to psychological distress. If the level of a persons psychological distress is high then life satisfaction is low and vice versa. This study aims to investigate the relationship between psychological distress and life satisfaction in University of Indonesia first-year students. The participants of this study consisted of 401 first-year students at the University of Indonesia. Psychological distress variables were measured using Self-Reporting Questionnaire 20 (SRQ-20), while life satisfaction variables were measured using Satisfaction with Life Scale (SWLS). The results show that there is a significant negative relationship (r = -0.286 and p = <,0001, one-tailed) between psychological distress and life satisfaction."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Felinsa Oktora Tanau
"Pada masa pandemi Covid-19, taruna di Akademi Kepolisian yang menjalani Perkuliahan Jarak Jauh (PJJ) menunjukan tampak kurang terlibat dalam belajar. Berdasarkan hasil wawancara awal, taruna kurang terlibat dalam belajar karena mengalami berbagai hambatan dan tantangan belajar yang dijalani secara tatap maya. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keterlibatan belajar, kebutuhan dasar psikologis peserta didik harus terpuaskan oleh dosen. Selain itu, peserta didik yang memiliki kemampuan academic buoyancy dapat mengatasi hambatan akademik sehari-hari sehingga dapat terlibat dalam belajar. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat peran academic buoyancy terhadap hubungan pemuasan kebutuhan dasar psikologis dan keterlibatan belajar. Partisipan penelitian ini berjumlah 279 taruna Akpol yang diukur dengan School Engagement Measurement, Basic Psychological Needs Satisfaction, dan Academic Buoyancy Scale. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis mediasi Macro PROCESS dari Hayes. Hasil penelitian menunjukkan academic buoyancy memediasi secara parsial hubungan antara pemuasan kebutuhan dasar psikologis dan keterlibatan belajar. Pemuasan kebutuhan dasar psikologis dapat memengaruhi keterlibatan belajar secara langsung, namun peran mediator academic buoyancy dapat meningkatkan keterlibatan belajar taruna selama menjalani PJJ. Penelitian ini juga membahas implikasi dan saran bagi institusi, dosen, taruna serta penelitian selanjutnya.
During the COVID-19 pandemic, cadets at the Police Academy who attend school from home or distance learning, showed that they were less engaged in learning. Based on the initial interviews, cadets are less engaged in learning because they experience various obstacles and challenges in virtual learning. Previous research showed that to increase student engagement, the basic psychological needs of students must be fulfilled by the lecturer. In addition, students who have academic buoyancy skills can overcome daily academic obstacles to be engaged in learning. This research was conducted to see the role of academic buoyancy in the relationship between basic psychological needs satisfaction and student engagement. Participants in this study were 279 cadets of Police Academy measured by the ‘School Engagement Measurement’, ‘Basic Psychological Needs Satisfaction’, and ‘Academic Buoyancy Scale’. The results showed that academic buoyancy partially mediates the relationship between basic psychological needs satisfaction and student engagement. The basic psychological needs satisfaction can directly affect student engagement, but the role of an academic buoyancy as mediator can increase the student engagement of cadets during distance learning . This research also discusses implications and suggestions for institutions, lecturers, cadets, and further research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Farras Elmira Zein
"Kepuasan pengguna pada siswa pengguna SCELE-UI salah salah satu indikator untuk menilai keberhasilan e-learning di Universitas Indonesia. Faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pengguna adalah manfaat yang dirasakan dan faktor intrinsik individu itu sendiri, salah satunya adalah kebutuhan akan kognisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara manfaat yang dirasakan dan kepuasan pengguna dengan kebutuhan kognisi sebagai moderator pada pengguna SCELE-UI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan pada 236 mahasiswa menggunakan SCELE-UI. Hasil studi menemukan bahwa manfaat yang dirasakan (M=19.72, SD=4.80) memiliki hubungan yang positif dan signifikan (r = .761, p < .01, two tails) dengan kepuasan pengguna (M=16.40, SD=4.33). Hasil lain yang ditemukan dalam penelitian ini adalah perlunya kognisi yang tidak memiliki pengaruh moderasi yang signifikan terhadap kepuasan pengguna dengan nilai t = 0,75; p = 0,45. Perlu perbaikan dalam hal penampilan SCELE-UI dan penambahan fitur notifikasi tugas akan mempengaruhi kepuasan pengguna yang akan mengarah pada niat menggunakan SCELE-UI dan meningkatkan motivasi belajar pengguna.
User satisfaction on SCELE-UI user students is wrong one of the indicators to assess the success of e-learning at the University of Indonesia. The factors that most influence user satisfaction are the perceived benefits and the individual's own intrinsic factors, one of which is the need for cognition. This study aims to identify the relationship between perceived benefits and user satisfaction with cognitive needs as a moderator of SCELE-UI users. This research is a quantitative research conducted on 236 students using SCELE-UI. The results of the study found that perceived benefits (M=19.72, SD=4.80) had a positive and significant relationship (r = .761, p < .01, two tails) with user satisfaction (M=16.40, SD=4.33). Another result found in this study is the need for cognition which does not have a significant moderating effect on user satisfaction with a value of t = 0.75; p = 0.45. Need improvement in the appearance of SCELE-UI and the addition of the task notification feature will affect user satisfaction which will lead to the intention to use SCELE-UI and increase user learning motivation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library