Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Embriyowati Catiyas
"ABSTRAK
ISPA merupakan penyakit infeksi yang sering terjadi dan penyebab kematian
balita di negara maju. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan
faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA di Wilayah Kecamatan Gombong
Kabupaten Kebumen Jawa Tengah tahun 2012. Penelitian ini menggunakan
desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua balita yang
berumur 0 ? 59 bulan dengan jumlah sampel 166 balita yang di ambil secara
systematic random sampling pada karakteristik balita, lingkungan rumah, sumber
pencemaran udara dalam rumah dan partikulat debu PM 2,5. Penelitian ini
menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara ASI Eksklusif (2,19;1,15,-
4,16), status imunisasi (3,25;1,14-9,49), status gizi (4,18;1,12-15,59),
pencahayaan (2,32;1,10-4,85), kepadatan hunian (2,08;1,11-3,88), adanya
perokok (2,23;0,15-4,322) dan ada hubungan jarak rumah dari jalan raya yang
mengandung PM 2,5 (8,00;1,52-42,04) dengan kejadian ISPA pada balita.

Abstract
Acute Respiratory Infections (ARI) is an infectious disease it is the most common
cause of infant mortality in developing countries. This study aims is to find an
overview and factors related of the incidence of ARI in the Kebumen Region,
Gombong subdistric of Province Central Java in 2012. This study uses crosssectional
design. The population in this study were all children aged 0 days - 59
months with a sample of 166 children under five year old. This study sampling
taken by systematic random sampling on factor characteristics of infants, home
environment, sources of indoor air pollution and accidental sampling on factor
particulate dust PM of 2.5. The results of this study showed significant association
between the characteristics of a toddler: breastfeeding status (2,19;1,15 to 4,16),
immunization status (3,25;1,14 to 9,49), nutritional status (4,18;1,12to 5,59) home
environment factors: density residential (2,08;1,11-3,88), lighthing (2,32;1,10-
4,85), sources of pollution air in the house: the smokers (2,23;0,15-4,322) and
association between PM 2,5 of house distance from the main road (8,00;1,52-
42,04) with acute respiratory infection."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hastuti
"Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak dengan manifestasi ringan sampai berat (Pneumonia). Di dunia dperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena Pneumonia dari 9 juta total kematian balita. Pelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut pada Balita di wilayah Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional. Populasi penelitian adalah semua balita yang berada di wilayah Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Sampel penelitian berjumlah 323 balita yang diambil dengan cara Quota sampling.
Analisis data dan uji statistik menggunakan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dan status imunisasi dengan Kejadian ISPA pada Balita (p=1.000, OR=1.579) dan (P=0.437, OR=1.439). Ada hubungan kejadian ISPA pada Balita dengan pencemaran asap rokok oleh anggota keluarga (p=0.006, OR=2.102), pemberian ASI Eklsklusif (p=0,19, OR=1.847) dan status ekonomi orang tua (p=0.34, OR=1,754).
Kesimpulan hasil penelitian: Status imunisasi dan status gizi tidak berhubungan dengan kejadian ISPA pada Balita, Pencemaran asap rokok oleh anggota keluarga, pemberian ASI Eksklusif dan status ekonomi orang tua mempunyai hubungan dengan kejadian ISPA pada Balita di Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo.

Acute Respiratory Infection (ARI) is a common disease in children with mild to severe manifestations (Pneumonia). In the world is estimated at more than 2 million Under Five Years Children died of pneumonia than 9 million total under-five deaths. The research aimed to determine Factors Associated with Acute Respiratory Infection incidence in Under Five Years Children in Ngombol District Purworejo Regency. This research is a research survey with quantitative approach and cross sectional research design. Research population was all children Under Five Years Children located in Ngombol District, Purworejo Regency.Number of sample was 323 Under Five Years Children were taken by Quota sampling.
Data analysis and statistical test using chi square. The results showed that there was no relationship between nutritional status and immunization status of in Under Five Years Children with ARI incidence (p=1.000, OR=1,579) and (P=0.437, OR=1.439). No association ARI genesis in Under Five Years Children in with cigerette smoke pollution by family members (p=0.006, OR=2.102), Exclusive breastfeeding (p=0.19, OR=1,847) and parents' economic status (p=0:34, OR=1.754).
The conclusion of the research : immunization status and nutritional status was not associated with the incidence of ARI in Under Five Years Children, smoke pollution by family members, exclusive breastfeeding and economic status of the parents had a relationship with the incidence of ARI in Under Five Years Children in Ngombol District, Purworejo Regency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraeni
"Angka kesakitan dan kematian akibat diare di Indonesia masih tinggi, prevalensi tertinggi pada balita (1-4 tahun). Kejadian diare pada balita (1-4 tahun) di wilayah Kecamatan Ciawi persentasenya selalu lebih tinggi dan setiap tahun mengalami kenaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan, faktor ibu, dan faktor balita dengan kejadian diare di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control. Populasi penelitian adalah balita usia 12-59 bulan yang berada di Wilayah Kecamatan Ciawi.
Hasil penelitian menunjukkan: ada hubungan antara sumber air bersih (2,405; 1,23-4,69), sarana jamban keluarga (1,994; 1,07-3,73), pengelolaan sampah rumah tangga (5,920; 3,05-11,5), saluran pembuangan air limbah (4,195; 2,32-7,60), dan perilaku ibu (5,44; 2,97-9,97), dan tidak ada hubungan antara pendidikan ibu (1,67; 0,78-3,58), pengetahuan ibu (1,64; 0,93-2,89), dan status gizi (4,85; 1,02-4,69) dengan kejadian diare balita di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Variabel yang diprediksi paling berpengaruh adalah pengelolaan sampah rumah tangga (5,399; 2,58-11,29).

Morbidity and mortality from diarrhea in Indonesia is still high, the highest prevalence in young children (1-4 years). Incidence of diarrhea in young children (1-4 years) in the percentage is always higher in Sub Ciawi and each year has increased. This study aims to know the associated of environmental factors, maternal factors, and toddler factor with the incidence of diarrhea in children under five years in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Province 2012. The studied was a quantitative study with case control design. The population in this study are all of the childrens aged 12 month until 59 month are lived in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Proviance.
The results of this study indicate that there was a significant correlation between source of clean water (2,405; 1,23-4,69), water closet medium (1,994; 1,07-3,73), household waste treatment (5,920; 3,05-11,5), waste water sewer (4,195; 2,32-7,60), and maternal behaviour (5,44; 2,97-9,97), and not correlation between maternal study (1,67; 0,78-3,58), maternal knowledge (1,64; 0,93-2,89), and nutrient status (4,85; 1,02-4,69) with the incidence of diarrhea among toddler in Sub Ciawi, Bogor Regency, West Java Proviance. The variable that predicted the most dominant cause of diarrhea among children under five (toddler) in Sub Ciawi is household waste treatment (5,399; 2,58-11,29).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Khomsah
"Salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan Angka Kematian Ibu adalah memberikan pelayanan kesehatan sampai pada tingkat dasar, antara lain dengan upaya deteksi ibu hamil risiko.
Penelitian bertujuan untuk menggambarkan faktorfaktor apa saja yang berhubungan peran serta kader dalam deteksi faktor risiko ibu hamil di Puskesmas Buayan. Menggunakan metode enelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dianalisis secara deskriptif dan bivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader yang berpengetahuan baik tentang deteksi antenatal, berpendidikan tinggi, imbalan, sikap positif, motivasi tinggi, supervisi, ada dukungan PKK mempunyai kemungkinan lebih berperan serta dalam deteksi faktor risiko antenatal, sedangkan umur dan pelatihan dalam penelitian ini tidak berhubungan dengan peran serta kader dalam mendeteksi risiko ibu hamil. Dengan demikian perlu dilakukan upaya- upaya untuk meningkatkan keaktifan kader baru dalam deteksi risiko antenatal untuk membantu menekan angka kematian ibu dan bayi.
One of Government effort to decrease maternal mortality is give health service up to basic stage. Many efforts have been being done in reducing maternal mortality one of which is detection at risk pregnancy.
This study aims to description the factors associated with community health workers participation in detection at risk pregnant in Puskesmas Buayan. It uses quantitative research method with cross sectional study approach analyzed in descriptive and bivariate.
The result revealed that high community health workers articipation the detection at risk pregnancy is higher among those who have good of knowledge in antenatal screening, higher education, incentive, positif attitude, high motivation, supervision and support from PKK. While age community health workers and training have no association with the community health workers participation. The survey suggests refresher training for community health workers should be more active to do more detection in order to reduce the case maternal and neonatal death.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Rusdawati Hasan
"Kejadian ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian pada anak balita di dunia maupun negara berkembang termasuk di ndonesia. Kejadian ISPA banyak ditemukan di pelayanan kesehatan Sulawesi Tengah dan Kabupaten Banggai. Prevalensi ISPA di wilayah kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur terus mengalami peningkatan 3 tahun terakhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor ibu, faktor keluarga, faktor balita dan faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilyah kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur, penelitian ini menggunakan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi dan balita umur 0-59 bulan, jumlah sampel 166, bertempat tinggal di wilayah kerja UPTD Kesehatan Luwuk Timur.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara riwayat ASI ekslusif (0,002; 1,49-5,40), pencahayaan (0,019; 1,18-4,31), jenis dinding (0,003; 1,45-5,30), kelembaban (0,001; 1,65-6,15) dan suhu (0,001; 1,65-6,15) dengan kejadian ISPA pada balita. Variabel yang diprediksi paling dominan menyebabkan ISPA adalah kelembaban (0,025; 1,13-6,14).
The incidence of ARI is one of the leading causes of death in children under five years in the world and developing countries including Indonesia. ARI incidence found in care health and Banggai Central Sulawesi. The prevalence of ARI at the coverage of Luwuk East Health increased in past 3 years.
This study aims to determine the relationship maternal factors, family factors, toddlers factors and environmental factors with the incidence of ARI in infants at Coverage Area of Luwuk East Health ,this study used a cross-sectional design, the population were all infants and toddlers 0-59 months, the number of samples is 166 and lived in the Coverage Area of Luwuk East Health.
The results showed significant association between a history of exclusive breast feeding (0,002; 1,49-5,40), lighting (0,019; 1,18-4,31), the type of wall (0,003; 1,45-5,30), humidity (0,001; 1,65-6,15) and temperature (0,001; 1,65-6,15) with the incidence of respiratory infection in infants. Variables that predicted the most dominant cause of ARI is humidity (0,025; 1,13-6,14).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuliwati
"Kanker leher rahim merupakan masalah kesehatan perempuan di Indonesia, sehubungan dengan angka kejadian dan angka kematian yang tinggi. Saat ini di dunia diperkirakan lebih dari 1 juta perempuan menderita kanker serviks, dan terdapat 500.000 kasus baru pertahun, dengan angka kematian 260.000. di Indonesia terdapat 100 kasus kanker leher rahim per 100.000 penduduk, dengan angka kematian 20 perhari (Nuranna, Laila et all, 2008). Tidak melakukan deteksi dini kanker leher rahim secara teratur dan tepat waktu merupakan faktor terbesar terjangkitnya kanker leher rahim. Deteksi dini kanker leher rahim metode IVA merupakan alternatif pemeriksaan yang berbiaya rendah yang dianjurkan untuk fasilitas dengan sumber daya terbatas. Puskesmas Prembun sebagai puskesmas percontohan pelayanan deteksi dini knker leher rahim metode IVA cakupannya terendah diantara puskesmas percontohan di wilayah dinas kesehatan kabupaten Kebumen, yaitu 46%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengn perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker leher rahim metode IVA di wilayah Puskesmas Prembun Kabupaten Kebumen tahun 2012. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Prembun pada bulan Maret sampai dengan Mei 2012 terhadap 212 wanita usia 30 sampai dengan 50 tahun yang sudah menikah/melakukan hubungan seksual. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi cross sectional, dianalisa secara deskriptif dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara perilaku wanita usia subur dalam deteksi dini kanker leher rahim metode IVA dengan pengetahuan, sikap, keterjangkauan jarak, keterpaparan informasi/media massa, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan dan dukungan kader kesehatan.

Cervical cancer is women?s health issues in Indonesia, with respect to the incidence and high mortality. Currently ini the world estimated at than 1 miilion women suffer from cervical cancer, and there are 500.000 new cases per year, with 260.000 death. In Indonesia there 100 cases of cervical cancer per 100.000 population, with 20 deaths per day (Nuranna, Laila et all, 2008). No early detection of cervical cancer regularly and on time is the biggest factor of cancer of the cervix. Early detection of cervical cancer IVA is an alternative method of lowcost examinations are recommended for facilities with limited resources. Prembun health centers as service centers pilot project method of early detection of cervical kanker IVA lowest coverage among health centers in the pilot project Kebumen district health department, which is 46%.
This study aims to determine the factors that deals with the behavior of women of childbearing age in the early detection of cervical cancer in the health center IVA method Prembun Kebumen 2012. The study was conducted at the health center Prembun in March until May 2012 on 212 women aged 30 to 50 years who are married / having sex. Using quantitative research method to study cross-sectional approach, the descriptive and bivariate analysis. The results showed no significant association between the behavior of women of childbearing age in the early detection of cervical cancer IVA method with the knowledge, attitudes, affordability range, exposure information / mass media, husband support, support for health workers and support health cadres.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Irwan Afandi
"Kejadian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di Wonosobo meningkat dalam 3 tahun terakhir. Kejadian tertinggi adalah 348 per 1.000 balita pada tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan fisik rumah terhadap ISPA, dengan menggunakan desain cross sectional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita di Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah 2012. Sampel dipilih secara acak sederhana berdasarkan cluster mewakili perbedaan ketinggian di Wonosobo, selanjutnya pemilihan subjek penelitian menggunakan cara Propobability proportional to Size (N = 250).
Studi ini menemukan prevalens kejadian ISPA sebesar 60,80%, lingkungan fisik rumah berhubungan dengan kejadian ISPA setelah dikontrol dengan variabel pengetahuan ibu. Proporsi kejadian ISPA 68,47% dari balita yang tinggal pada kondisi rumah kurang, sedangkan 27,66% balita tinggal dalam kondisi baik (PR= 2,47, 95% CI: 1,545-3.967). Diperlukan upaya promosi kesehatan dan tindakan untuk meningkatkan kesehatan lingkungan terutama kondisi rumah untuk mencegah ISPA.

The incidence of acute respiratory infections (ARI) on children under five in Wonosobo was increasing in the last 3 years. The highest was 348 per 1.000 children under five in 2010. The study aimed to determine the influence of house condition to ARI. This was an analytic cross sectional study. The population was all of under five In Wonosobo District, Central Java Province 2012. Sample was selected by cluster simple random sampling, the cluster was representing the altitude of Wonosobo, then the selection of subject study using propobabilty proportional to size (N=250).
This study found a prevalence of 60.80% of ARI, the house physical environment associated with the incidence of ARI home after the controlled of maternal knowledge variable. proportion of ARI incidence 68.47% of children who live on bad house conditions, while 27.66% children under five living in good conditions (PR = 2.47, 95% CI: 1.545 to 3967). Need a health promotion and an action to increasing the health environments especially the house conditions to prevent ARI.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30757
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggraeni Indah Kusumaningrum
"Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian bayi terbanyak di Indonesia (24%). Di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah kejadiannya dalam 5 tahun terakhir terjadi peningkatan. Di wilayah kerja Puskesmas Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian terjadi peningkatan cukup tajam dalam 2 tahun terakhir.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor ibu dengan kejadian BBLR. Menggunakan desain penelitian cross sectional dengan sampel total populasi yaitu semua ibu yang mempunyai bayi berusia 0-6 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gemawang berjumlah 263, diteliti selama bulan Maret 2012. Analisis hubungan menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status gizi ibu dan paparan asap rokok. Kejadian BBLR diperoleh sebesar 8,4% merupakan masalah yang sangat besar dan harus ditangani. Upaya untuk menurunkan dengan melibatkan seluruh pihak baik pemerintah maupun masyarakat dan meningkatkan penyuluhan.

Low Birth Weight Baby (LBW) is one of the biggest causes of infant death in Indonesia (24%). In Temanggung Regency Central Java Province, the incidence of LBW has been increasing in last 5 years. In the working area of community health center of Gemawang, where this research take place this incidence has been increasing severely in last 2 years.
The purpose of this research is to determine the relations between mother factors and the incidence of low birth weight babies (LBW). Using a cross sectional research design with a sample of the total population which is all mothers who have babies aged 0-6 months lived in the working area of community health center of Gemawang amounts to 263 were researched during the month of March 2012. Analysis of the relation using the chi square test with 95% confidence interval.
The results showed a significant relations among age, educational level, employment status, maternal nutritional status and affected by cigarette’s smoke. The incidence of LBW in this research were obtained at 8,4% is a very big problem and should be handled. Efforts to reduce by involving all parties, both government and society and improve the communication, information and education.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurafni Ellizhona Fajrin
"ISPA merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang tinggi di Indonesia. Pencemaran udara dalam ruang menjadi salah satu sumber penyebab kejadian penyakit pada saluran pernapasan karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di dalam ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui gambaran dan hubungan Particulate Matter 10 (PM10) udara dalam ruang dengan kejadiaan gejala ISPA pada balita di Desa Sukaraja Kulon dan Sukaraja Wetan Kabupaten Majalengka tahun 2013. Penelitian ini menggunakan disain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah penduduk yang memiliki balita dan tinggal di sekitar industri genteng dan jalan. Metode pengambilan sampel yang dipakai adalah purposive sampling. Penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara PM10 dengan kejadian gejala ISPA pada baita. Namun, gambaran PM10 sangat dipengaruhi oleh ventilasi rumah dan kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat.

Acute Respiratory Infection (ARI) is an infectious disease it is the most common couse of infant morbidity and mortality in Indonesia. Indoor air pollution to be one the couse of respiratory disease becouse most of the times spent in room. This research aims to determine the relationship of Particulate Matter 10 (PM10) as an indoor air pollutant with occurance symptoms of ARI among young children aged < 5 years in Desa Sukaraja Kulon and Sukaraja Wetan, Majalengka year 2013. The research uses cross-sectional study design. The respondents in this study were resident who have children and live around the roof tile industry and road. The sampling method used was purposive sampling. This research indicated no significant association between PM10 with symptoms of ARI in infants. However, the distribution of PM10 showed the high level in the air, it is strongly influence by the ventilation space and density of occupants which are not eligible."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hetty Fidiani
"ISPA merupakan penyakit nomor satu didunia, di Negara berkembang dan Asia Tenggara prevalensi ISPA menduduki urutan kedua. ISPA merupakan penyumbang bagi kematian balita yang kedua di Indonesia dan di Propinsi Jawa Timur. Angka kejadian ISPA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jabung menunjukkan peningkatan kasus yang signifikan. Untuk mendukung tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 dan MDG’s tahun 2015 yaitu menurunkan angka kematian balita 2/3-nya antara 1990-2015, ISPA merupakan faktor penting untuk menurunkan angka mortalitas pada balita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor ibu, faktor keluarga, faktor balita, dan faktor lingkungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur tahun 2011. Desain penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita berumur 0 hari 59 bulan serta tinggal di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jabung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara faktor keluarga yaitu perilaku (3,38; 1,44-7,96) dan faktor lingkungan yaitu jenis lantai (5,02; 2,07-12,17), ventilasi (4,58; 1,90-11,07), kelembaban (9,42; 3.65- 24,32) dan suhu(4,90; 1,98-12,14) dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jabung, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Faktor yang diprediksi paling dominan menyebabkan ISPA adalah kelembaban ruangan.

Acute Respiratory Infections (ARI) is the number one disease in the world, in developing countries and Southeast Asia the prevalence of ARI ranks second. ARI is the second contributor for the infant mortality in Indonesia and in East Java Province. The incidence of ARI in the coverage area of Jabung Public Health Center showed a significant increase in cases. To support health development goals toward Healthy Indonesia 2015 and the Millennium Development Goals in 2015 which is to decrease 2/3 infant mortality numbers between 1990-2015, ARI is an important factor to reduce mortality numbers in infants.
This study aims to determine the relationship between the mother, family factors, toddler, and environmental factors with the incidence of ARI among children under five years (toddlers) in the coverage area of Jabung Public Health center, Jabung District, Malang Regency, East Java Province in 2011. The research design is a quantitative research with cross sectional design. The populations in this study are all children aged 0 day to 59 months and lived in the coverage area of Jabung Public Health center.
The results of this study indicated that there was a significant correlation between family factors such as behaviour (3,38; 1,44-7,96) and environmental factors such as the type of the floor (5,02; 2,07-12,17), ventilation (4,58; 1,90-11,07), moisture (9,42; 3.65-24,32) and temperature (4,90; 1,98-12,14) with the incidence of ARI among toddler in the coverage area of Jabung Public Health center, Jabung District, Malang Regency, East Java Province. Factor that predicted the most dominant cause of ARI is the humidity of the room.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>