Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135869 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indah Tri Fitriyanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang perancangan sistem informasi laporan gizi
khususnya pada balita untuk mendapatkan informasi mengenai isi dari laporan
bulanan gizi yang dapat mendukung dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan perencanan, pemantauan dan penilaian program gizi. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan desain pendekatan sistem
untuk menyelesaikan masalah yang ada. Metode yang dipakai untuk
menyelesaikan masalah tersebut adalah pendekatan siklus hidup pengembangan
sistem yang memiliki tahapan perencanan, analisis, perancangan, hingga
penerapan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam,
observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
rancangan sistem yang dapat menghasilkan informasi laporan gizi yang berupa
data penimbangan balita, cakupan ASI Eksklusif, cakupan pemberian Vitamin A,
dan status gizi buruk menggunakan diagram alir data mengenai perancangan
sistemnya, dan membuat aplikasi dari sistem informasi tersebut menggunakan Ms.
Access 2007.

ABSTRACT
This thesis discusses the design of information systems, especially in infants
nutrition reports to obtain information about the nutritional content of monthly
reports that can be supported in making decisions related to planning, monitoring
and evaluation of nutrition programs. This study is a qualitative research design
using a systems approach to solve existing problems. The method used to solve
such problems is the system development life cycle approach that has stages of
planning, analysis, design, to implementation of the system. Data was collected
through in-depth interviews, observation and document review. The results of this
study aims to obtain design information systems that can generate reports of
nutrition in the form of data weighing a toddler, the scope of exclusive
breastfeeding, provision of Vitamin A coverage, and poor nutritional status using
data flow diagrams of the system design, and makes the application of the
information system using Ms. Access 2007.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Pratiwi
"Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain pre-eksperimental. Pengambilan data dilakukan selama bulan Juli ? Oktober 2011, dengan jumlah sampel sebanyak 32orang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data karakteristik individu (usia, pendidikan, pekerjaan, lama pengabdian, keikutsertaan pada pelatihan lainnya), dan pengetahuan dengan kuesioner, sedangkan tingkat keterampilan dinilai dengan observasi langsung. Setelah dilakukan analisa, dapat diketahui: terdapat pengaruh antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi; Hanya tingkat pendidikan kader yang mempengaruhi pengetahuan setelah pelatihan; Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan keterampilan; Selain itu umur, pendidikan, dan lama pengabdian yang berpengaruh terhadap keterampilan kader dalam memberikan penyuluhan mengenai gizi seimbang.

This paper is classified as quantitative research with pre-experimental design. Data is collected during the July to October 2011 with sample size is 32 people. The methods used to collect individual characteristics data (age, education, occupation, length of service, participation in other training), and knowledge data is questionnaire, while the skill level was assessed by direct observation. The result of data analysis are: there is a relation between knowledge before and after intervention; Only cadres level of education that influence knowledge after training. Other variables like age, occupation, long dedication, and participation in other training, does not give significant influence; There is no relationship between knowledge and skills; Age, level of education, and long dedication that affect cadres skill on giving counseling about balanced nutrition."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahsan Safi`i
"Kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini sedang terpuruk. Hal ini ditandai dengan fenomena temuan kasus gizi buruk di beberapa daerah di Indonesia. Data Departemen Kesehatan Menyebutkan kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita tahun 2005 berturut-turut sejumlah 8,8% dan 19,20%. Di Dinkes Depok sendiri, selama tahun 2007 tercatat 959 penderita gizi buruk. Gizi buruk di Indonesia masih merupakan masalah, meski pemerintah telah mengerahkan berbagai upaya untuk mencegah dan menanggulanginya. Upaya pemerintah antara lain melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan peningkatan pelayanan gizi melalui pelatihan-pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk kepada tenaga kesehatan. Upaya ini berhasil menurunkan angka gizi buruk menjadi 6,3% pada tahun 2001. Pada awal April 2008, Dinkes Depok menyelenggarakan pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk sebagai bentuk persiapan panti pemulihan gizi di beberapa puskesmas yang ada di Depok. Untuk mengetahui sejauh mana efektivitas penyelenggaraan pelatihan maka dilakukan penelitian mengenai ?Gambaran Penyelenggaraan Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk Dalam Rangka Persiapan Therapeutic Feeding Center (TFC) di Dinas Kesehatan Kota Depok Jawa Barat Tahun 2008?. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mendapatkan gambaran pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk dalam rangka persiapan Therapeutic Feeding Center (TFC) atau Panti Pemulihan Gizi di Dinas Kesehatan Depok Jawa Barat tahun 2008. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini berupa deskriftif kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara terstruktur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan yag diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan program dan sangat membantu pelaksanaan kegiatan Panti Pemulihan Gizi. Dari segi pelatih sudah cukup memiliki kualifikasi yang memadai. Sedangkan dari segi peserta latih memiiki latar belakang yang sesuai dengan pelaksanaan program sehingga memperlancar proses pelatihan. Dari segi materi juga sangat komprehensif yang bisa menjadi bekal peserta latih ketika terjun langsung di lapangan Hanya saja ditemui beberapa kendala terutama pada komponen fasilitas yang ada. Hal ini berakibat pada terganggunya proses penerimaan informasi yang diberikan oleh pelatih. Sehingga saran yang diberikan adalah penyediaan fasilitas serta sarana yang mendukung kelancaran program pelatihan."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asmilia Makmur
"Tesis ini membahas pelaksanaan perbaikan gizi Balita di PTTP di Desa Kedawung tahun 2008. Disain penelitian adalah kualitatif dengan instrumen Pedoman wawancara mendalam dan FGD serta daftar observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bentuk usaha perbaikan gizi Balita di Kebumen adalah pengintegrasian layanan usia dini berupa aspek kesehatan dan pendidikan yang tetap menekankan pada prinsip UKBM. Usaha perbaikan gizi kurang berhasil karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: rendahnya pendidikan, kurangnya pengetahuan dan status bekerja pada sebagian ibu Balita, kurang optimal upaya peningkatan pengetahuan ibu di PTTP dan perbedaan persepsi tentang keberadaan PTTP diantara internal sektor terkait. Disarankan untuk melanjutkan program ini dengan melakukan beberapa pembenahan terutama menyamakan persepsi lintas sektoral sebagai kunci pembuka penyelesaian masalah lain terkait perbaikan gizi.

The focus of this study is implementation on effort to betterment of nutrition for children under 5 years old at PTTP in Desa Kedawung, year 2008. This research is qualitative and fact finding was guided by indept interview and FGD?s guidance. The result of the research visualize that the form of effort to betterment of nutrition for children in Kebumen is an integration of service in early childhood as health aspect as well as education aspect which still emphasize on UKBM principle. The effort did not run well influenced by various factors such as low education, lack of knowlegde, working status of the majority mothers of children and less optimum effort in increasing knowledge of mothers and also there are different perceptions among linked sectors PTTP. The researcher suggested the action of equalizing perceptions between linked sectors is needed so all parties are able to function in roles applied to each particular sector in benefit to each PTTP to become fully community?s property for the people as the starting point to solve all of PTTP?s problems."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T21811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Novrianti
"Mahasiswi memiliki HRQOL lebih rendah dan perilaku makan yang tidak sehat akibat efek pandemi. Penting untuk menilai hubungan perilaku makan dan HRQOL pada populasi ini setelah mengendalikan faktor lainnya. Tujuan penelitian yaitu menilai hubungan perilaku makan dengan HRQOL pada mahasiswi di masa pandemi Covid-19. Ini merupakan survei online cross-sectional dengan 747 subjek berusia 18 - 25 tahun. Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) digunakan untuk menilai emotional, external, dan restraint eating. HRQOL diukur menggunakan kuesioner SF-36, termasuk subskala Physical Component Summary (PCS) dan Mental Component Summary (MCS). Data sosiodemografi dan karakteristik lainnya juga dikumpulkan. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. PCS signifikan berkaitan dengan emotional eating, pendapatan rumah tangga, uang saku, situasi tempat tinggal, pekerjaan, dan status gizi. MCS signifikan berkaitan dengan emotional, external eating, usia, uang saku, situasi tempat tinggal, dan status gizi. Selama pandemi Covid-19, mahasiswi dengan skor emotional eating yang lebih tinggi, pendapatan rumah tangga lebih tinggi, uang saku yang cukup, tinggal bersama keluarga, tidak bekerja, dan memiliki status gizi lebih tinggi, memiliki PCS yang lebih baik. Skor emotional, external eating yang lebih tinggi, berusia 21-25 tahun, memiliki uang saku yang cukup, tinggal bersama keluarga, dan memiliki status gizi yang lebih baik menunjukkan MCS yang lebih baik.

University female students had lower HRQOL and unhealthy eating behavior as the pandemic's effects. It is critical to assess the association between eating behavior and HRQOL controlling for other factors. This study aimed to assess the association between eating behavior and HRQOL among female students during Covid-19 Pandemic. This was a cross-sectional online survey with 747 subjects aged 18 to 25. The Dutch Eating Behavior Questionnaire (DEBQ) was used to assess emotional, external, and restraint eating. HRQOL was measured using the SF-36 questionnaire, including Physical Component Summary (PCS) and Mental Component Summary (MCS). Additionally, sociodemographic data and other characteristics were collected and were analyzed using multiple linear regression. PCS was significantly associated with emotional eating, monthly household income, pocket money, living arrangement, job, and nutritional status. MCS was significantly associated with emotional, external eating, age, pocket money, living arrangement, and nutritional status. During Covid-19 pandemic, female university students with higher score of emotional eating, having higher households income, enough pocket money, living with family, not working, and having higher nutritional status, had better physical HRQOL. Higher emotional and external eating score, aged 21-25 years, having enough pocket money, living with family, and having better nutritional status showed better mental HRQOL.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharni
"ABSTRAK
Tabur gizi, sebuah fortilikasi yang mengandung vitamin dan mineral berbentuk serbuk untuk diberikan di rumah, telab terbukti berhasil mengobati dan mencegab anemia hingga 49-91%. Di Indonesia, program tabur gizi akan dijadikan program nasional seperti halnya pada negara-negara Asia lainnya. Untuk menciptakan suatu program nasional yang efektif dan efisien, diperlukan suatu strategi sistem distribusi yang benar sehingga cak:upan program yang tinggi dan merata akan tercapai dan terpelihara. Tujuan umum penelitian in adalah untuk mengkaji implementasi dari sistem distribusi program tabur gizi yang serlang berjalan di Praya Tengah, kabupaten Lombok Tengah. Sebuah penelitian cross sectional dilaksanakan dengan melaknkan interview pada 240 ibufpengasuh yang memiliki anak usia 12- 59 bulan, 48 kader Posyandu dan petugas kcsehatan yang bertanggungjawab atas program tabur gizi di Puskesmas, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan UNICEF. Metode lain yang digunakan adalab interview mendalam, observasi dan telaah dokumen. Semua data di analisa secara deskriptif. Tidak ada mekanisme sistem permintaan dari Posyandu ke Dinkes. Distribusi tabur gizi juga berjalan tanpa catatan logistik dari Dinkes hingga ke Posyandu. Posyandu sebagai saluran distrihusi utama tabur gizi mudah dijangkau oleh hampir semua kader (95.8%) dan ibufpangasuh (78.3%). Perencanaan dan manajemen di Puskesmas buruk dan kurang akan supervisi yang efektif terhadap Posyandu, maupun supervisi dari Dinkes ke Puskesmas. Pelatihan untuk kader hanya berlangsung dua kali yang berpangaruh terhadap rendabnya pangetabuan kader terlatih tentang program tabur gizi Hanya sekitar 30.2% kader yang peruab mengikuti pelatihan program tabur gizi. Sebanyak 79.2% Posyandu telab memasukkan laporan distribusi tabur gizi ke Puskesmas, Sebagi~m besar Posyandu (85.4%) mengalami kelebihan persediaan tabur gizi dan sebagian besar oleh karena distribusi dari persediaan yang berlebih dari Puskesmas. Partipasi masyarakat terutama kepala dusun tidak begitu berperan: Cakupan distribusi yang menerima 60 bungkus tabur gizi pada enam bulan terakhir hanya sekitar 37.9%. Hampir semua komponen esensial pada sistem distribusi tabur gizi tidak berfungsi dengan baik. Setiap komponen saling berkaitan dengan komponen lainnya, sehingga malfungsi dari suatu komponen akan juga berpengaruh pada komponen lainnya, yang pada akhirya akan berpengaruh pada rendahnya cakupan distribusi tabur gizi.

ABSTRACT
Multiple micronutrients powder (MNP), a home fortification contains of vitamins and minerals in a form of powder have been showed successful in treating and preventing anemia with a cure rate of 49-91%. Scaling-up the :MNP program nationally is addressed to Asian countries including Indonesia. One of the requirements of establishing effective and efficient scale-up program is to define the proper delivery strategy or distribution system, hence high and equitable program coverage will be obtained and well maintained. The general objective of this study was to review the implementation of existing distribution system of MNP program in relation to coverage in Praya Tengah, Central Lombok District. A cross sectional study was conducted by interviewing 240 children aged 12-59 months, 48 Posyandu cadres and health service providers responsible person for MNP program of Puskesmas, District Health Office (DHO) and UNICEF. To reveal the existing distribution system, indepth interview, observation, record checking or document review were also executed. All data were descriptively analyzed. There was no mechanism of requesting system from Posyandu to DHO. The frequency of distribution was inconsistent with no records of MNP logistic from DHO level to Posyandu. Posyandu as the main site of MNP distribution was accessible by most cadres (95.8%) and mother/caregivers (78.3%). Planning and management in Puskesmas was poor~ with lacks of effective supervision either to Posyandu or from DHO. Training for cadres only conducted two times during the last three years, resulting in poor knowledge of trained cadre. Daly 30.2% cadre were ever trained on MNP program. About 79.2% Posyandu submitted last report of MNP distribution to Puskesmas. Most Posyandu (85.4%) had experienced MNP over stocking, mostly due to over dropping by Puskesmas. Community participation on MNP distribution especially community leader was insufficient Only 37.9% of targeted children received 60 sachets in the last six months, considered a low coverage of MNP distribution. Almost all especial components ofMNP distribution system were mostly deficient. As they interrelated to each other, any deficiency might give impact to others; consequently, coverage of MNP distribution was low."
2010
T32834
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmawati
"ABSTRAK
Jaminan persalinan merupakan program pemerintah yang ditujukan bagi
ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir dalam rangka mengatasi
kendala finansial untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Agar
pelaksanaan Jampersal dapat berjalan secara efektif dan efisien, diperlukan
pengembangan sistem informasi yang dapat mengintegrasikan data klaim dari
tempat pelayanan. Tersedianya basis data yang terintegrasi ini diharapkan juga
mampu memaksimalkan penyerapan dana Jampersal. Telah dihasilkan Sistem
Informasi Jampersal berbasis komputer yang mempermudah pengolahan data,
menghindari duplikasi data dan klaim yang tidak valid, serta menghasilkan
informasi yang cepat dan akurat terkait program Jampersal sehingga
mempermudah kegiatan pelaporan, monitoring, dan evaluasi sebagai dasar
pengambilan keputusan.

ABSTRACT
Maternal health services is government program which is aimed for
pregnant mothers, mother of maternity, mother post-giving birth, and for newborn
infants in order to reducing the financial landscape for get acces to health care. In
order for the implementation of Jampersal can run effectively and efficiently,
required the development of information systems that can integrate data from
claims service. Availability of this integrated database expected to maximize
funds realization of jampersal. Information system of jampersal computer-based
that facilitates data processing, avoids duplicating data and the invalid claims, and
results the quickly and accurate information of jampersal, so that ease reporting,
activities monitoring, and evaluation as a basis decision making.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Jenni Hetti
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan dasar puskesmas oleh keluarga miskin sasaran Program JPS-BK, faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan puskesmas, dan proporsi keluarga miskin menurut kriteria BKKBN di Kecamatan Pulau Pinang.
Rancangan penelitian ini adalah cross sectional untuk melihat hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap, persepsi sakit, kualitas pelayanan, sikap petugas, jarak, sarana transportasi, biaya transport, dan peran tim desa dengan pemanfaatan puskesmas. Sebagai responden adalah keluarga miskin sasaran Program JPS-BK di Kecamatan Pulau Pinang, berjumlah 150 orang yang dipilih secara acak sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengetahuan, persepsi sakit, sikap petugas, jarak, biaya transport, dan peran tim desa berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas. Sementara faktor pendidikan, sikap, kualitas pelayanan, dan sarana transportasi tidak berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas.
Dari keenam faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas, ternyata peran tim desa dan persepsi sakit yang paling erat hubungannya dengan pemanfaatan puskesmas dengan OR masing-masing adalah 37,7233 (CI: 6,6872-212,8022) dan 18,4792 (CI: 3,8929-87,7181) Proporsi keluarga miskin sesuai dengan kriteria BKKBN yang menjadi sasaran Program JPS-BK adalah 78,7%, sedangkan sisanya sebanyak 21,3% bukan sasaran Program JPS-BK.
Agar pemanfaatan puskesmas lebih baik lagi pada masa yang akan datang, maka perlu dilakukan sosialisasi kepada sasaran dengan melibatkan peran tim desa, meningkatkan pelayanan puskesmas melalui perbaikan perilaku petugas, dan pembinaan intensif dari Dinas Kesehatan Kabupaten dan sektor terkait.

Utilization of Health Care in Public Health Center by The Poor as the Target of Social Protection Sector Development Program (SPSDP) in Pulau Pinang Sub District, District of Lahat, the Year 2000This research aimed to describe the utilization of basic health service of public health center (PHC) by the poor as the target of Social Protection Sector Development Program (SPSDP) in Pulau Pinang Sub District as well as to look for the factors which related to utilization of PHC, and proportion of the poor family by BKKBN's criteria.
The design of this research was a cross sectional approach. Analysis was conducted to see the association between education, knowledge, attitude, perception about illness, quality of service, provider behavior, distance, means of transportation, transportation costs, role of village team, with utilization of PHC. The respondents were poor families as the target of SPSDP in Pulau Pinang Sub District, selected by using a simple random sampling technique. Total sample were 150 poor families.
The study revealed that knowledge, perception about illness, provider behavior, distance, transportation costs, and the role of village team were related to utilization of PHC. However education, attitude, quality of service and means of transportation factors were did not associate to utilization. The role of village team and perception about illness were the major factors that related with the utilization of PHC, with the odds ratio were 37,7233 (CI: 8,1395 - 936,2452) and 18,4792 (CI: 4,1593 - 157,4266).
This research recommends that in order to increase the utilization of PHC for the next time through socialization about SPSDP. The planners should socialize the program involving the village team, increase the quality of service with improve provider behavior and monitor intensively from District Health Department and cross-sector.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7739
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Assyifa
"Gizi kurang merupakan salah satu masalah kesehatan di area perkotaan yang sering dijumpai akibat dari faktor sosial ekonomi dan pengetahuan ibu. Upaya penanggulangan masalah gizi kurang telah dilakukan melalui unit kesehatan termasuk puskesmas dan peran perawat komunitas yang memberikan asuhan keperawatan keluarga. Karya ilmiah ini menggambarkan asuhan keperawatan pada keluarga bapak A dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Implementasi berupa penyusunan menu makanan gizi seimbang dan makanan cemilan yang tinggi protein dan energi selama 4 minggu dan dilakukan kunjungan 2 kali dalan satu minggu. Hasil yang didapatkan terjadinya peningkatan berat badan balita sebanyak 500 gram. Intervensi penyusunan menu makan gizi seimbang dan cemilan tinggi protein dan energi dapat meningkatkan berat badan anak. Peningkatan pengetahuan ibu dalam menyusun menu seimbang dan peningkatan konsumsi cemilan tinggi protein dan energi untuk balita gizi kurang perlu ditingkatkan agar mendapatkan peningkatan berat badan lebih signifikan.

Undernutrition is one of the health problems in urban areas that are often found due to socio-economic factors and knowledge of mother. Efforts to overcome malnutrition have been carried out through health units including health centers. The role of community nurses is to provide family nursing care. This scientific work describes nursing intervention of Mr. A family with nutritional imbalance less than the bodys needs. The implementation is to give balanced nutrition food menu and snacks that are high in protein and energy in 8 weeks home visits for 2 times a week. The results obtained were an increase in toddler weight by 500 grams. Increased knowledge of mothers in compiling a balanced menu and increasing consumption of snack high-protein and energy for child malnutrition needs to improved to get significant weight gain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Martinus Nijhoff, 1985
362.198 CHI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>