Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154325 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Joan Radina Setiawan
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengaruh dari konsep munculnya konsep String of Pearls,
sebuah konsep yang pertama kali muncul pada tahun 2005 dalam laporan Dari
konsultan Departemen Pertahanan AS mengenai aktifitas China yang semakin
meningkat di Samudera Hindia, terhadap dinamika keamanan regional. Berangkat
dari regional security complex theory (RSCT) yang dikemukakan Barry Buzan
mengenai signifikansi dan otonomi dari level keamanan regional, penulis
mencoba mencari tahu apakah pengaruh dari munculnya titik-titik pengaruh
geopolitik China di sepanjang Samudera Hindia dan Laut China Selatan (bentuk
nyata dari String of Pearls) terhadap kompleks keamanan Asia Timur dan Asia
Selatan. Dengan menggunakan variabel-variabel dari kompleks keamanan
regional yang dijelaskan oleh Buzan, penulis melakukan peneltian kuantitatif
untuk menjawab permasalahan tersebut, di mana String of Pearls sebagai variabel
polaritas menjadi variabel independen, variabel batasan geografis, struktur anarki,
dan pola amity/enmity menjadi variabel antara (intervening variable) dan akhirnya
transformasi kompleks keamanan sebagai variabel dependen. Dalam penelitian
ini, ditemukan hasil bahwa String of Pearls menyebabkan transformasi eksternal
kompleks keamanan regional Asia Timur dan Asia Selatan dan membentuk
kompleks keamanan Asia yang solid. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya
absolute power dan kapasitas interaksi India dan di saat yang sama terjadi aktifitas
penguatan dan perluasan jariangan quasi alliance di antara sekutu-sekutu AS
sementara di saat yang sama melakukan hedging terhadap China sebagai bentuk
antisipasi untuk merespon semakin menguatnya kapabilitas kekuatan laut China.
India pada akhirnya menjadi bagian dari struktur polaritas dari kawasan Asia
Timur, menyebabkan peleburan batasan geografis antara kompleks Asia Timur
dan Asia Selatan dan akhirnya terjadilah transformasi eksternal tersebut.

Abstract
This Thesis focus on the impact of String of Pearls concept (originated from a
2005 report for US Defense Ministry by Booz allen Hamilton about the increasing
China activity in Indian Ocean) for regional security dynamics. With Buzan?s
regional security complex theory (RSCT) as the basis, about the significance and
authonomy of regional securitylevel, the author try to find out the impact of real
form of String of Pearls for the composing variables of East Asia and South Asia
security complex. With the using of regional security complex variables (as
explained by Buzan), the autor conduct a quantitative research to answer the
research question, where String of Pearls as polarity variable become independent
variable and measured with Bueno De Mesquita?s systemic polarity measurement
method. Boundary, anarchic structure, and amity/enmity pattern as intervening
variable and security complex transformation as dependent variable. In this
research, the author found that String of Pearls causes external transformation of
East and South Asia security complex and formed a fully pledges Asia security
complex. This happened because the increasing of India?s absolute power and
interaction capacity, while at the same time there were activities of strengthening
and expanding quasi alliance networking between US allies and hedging towards
China as a respond of the increasing of China sea power capability. Because of
that, India become the part of East Asia polarity structure, and with that the
boundary between East and South Asia melted and the external transformation
occurred."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Satyabhakti
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan Permasalahan keamanan maritim
terbesar di Asia Tenggara antara negara-negara internal dan eksternal kawasan
menyebabkan terjadinya interaksi keamanan maritim sebagai satu kompleks
keamanan maritim yang terpusat pada institusi (centered regional institutional
maritime security complex). Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini akan
menjelaskan beberapa pokok bahasan yang terkait dengan kompleks keamanan
kawasan yang dimaksud. Pendekatan yang digunakan untuk membahas interaksi
keamanan kawasan adalah teori kompleks keamanan regional (regional security
complex theory, RSCT) yang dikembangkan oleh Buzan dan Wæver (2003).
RSCT membahas mengenai interaksi institusi keamanan maritim negara-negara di
Asia Tenggara dan pengaruhnya berdasarkan komponen struktur esensial
(essential structure) RSCT, yakni: batas-batas kawasan (boundary), struktur
anarkis (anarchic structure), polaritas (polarity), dan konstruksi sosial (social
construction).

ABSTRACT
This thesis aims to identify the greatest maritime security issue in
Southeast Asia among the states in the region, as well as those, which are located
outside the region. This causes the maritime security interaction as a centered
regional institutional maritime security complex. For that purpose, this study
explains the subjects related to regional security complex. The approach used to
explore the regional security interaction is the regional security complex theory
(RSCT) by Buzan and Wæver (2003). RSCT explains about the institution
interaction of the maritime security in the Southeastasian countries and also its
impact based on the RSCT essential structure components, which are: boundary,
anarchic structure, polarity, and social construction"
2016
T46352
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Provides an overview of East and South-East Asia's international relations, security perspectives, foreign and defence policies, and regional non-traditional security issues, including globalization, transnational health challenges, population growth and the environment"
London : Routledge, 2013
355.033 05 EAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Azhari Setiawan
"ABSTRAK
Tesis ini menaklik modalitas dalam pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN. Modalitas yang dimaksud merujuk pada transformasi kekuatan nasional dan derajat dependensi kawasan ASEAN. Transformasi kekuatan diterjemahkan dalam empat indikator: Produk Domestik Bruto, belanja militer, total populasi, dan paten teknologi. Derajat dependensi kawasan diterjemahkan dalam lima indikator: dependensi perdagangan dengan melihat prevalensi impor, hutang eksternal, hutang multilateral, Investasi Luar Negeri, dan dependensi politik keamanan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji relasi antara variabel transformasi kekuatan nasional dan derajat dependensi kawasan sebagai modalitas pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Komunitas Keamanan ASEAN terbentuk ketika tren transformasi kekuatan secara kuantitas naik dan tren derajat dependensi kawasan turun. Artinya, komunitas keamanan yang ideal dapat terwujud ketika negara-negara kawasan mampu secara maksimal meningkatkan kekuatan nasionalnya, diperkuat dengan sebuah sentralitas dan persatuan kawasan yang direalisasikan dalam sebuah pola hubungan mdash; seminimal mungkin mdash; dependen terhadap kekuatan eksternal, didukung penuh dengan hubungan interdependen yang kuat antar negara kawasan.

ABSTRACT
This thesis examines modality on ASEAN Security Community establishment. Modality term refers to ASEAN rsquo s national power transformation and regional dependency degrees. Power transformation is extracted into four indicators which are Gross Domestic Product, military expenditure, sum of population, and technology patent. Regional dependency degrees is extracted into five indicators which are trade dependency by exploring the import prevalence, external debt, multilateral debt, Foreign Direct Investment, and political security dependency. This research applies quantitative methods to examine the relation, between national power transformation and regional dependency degrees as a modality for ASEAN Security Community establishment. The result shows that ASEAN Security Community established when national power transformation trend goes up and regional dependency degrees rsquo trend goes down. In summary, an ideal security community could exist when regional countries are in the top of national power enhancement performance, in accordance with a regional centrality and unity, which are manifested into mdash minimally possible mdash dependent interaction pattern towards external power supported by an ideal interdependent interaction between regional countries."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Teh Cheng Guan
"Human security : securing East Asia’s future timely examines the fundamental issues causing human insecurities and evaluates the extent of which human security plays a role at the state and regional levels. Covering the different areas of threats to humans and applying case study materials, this volume provides an intellectual mix of perspectives that captures the relationship between people, state and region. "
Dordrecht, Netherlands: Springer, 2012
e20400219
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Pasthika Raras Pratita Sriyadi
"Bank Umum pada dasarnya mengandalkan pendapatan dari interest income, sehingga pada saat terjadi krisis ekonomi, seperti pandemik, bank menjadi riskan terkenda dampak kredit macet atau non performing loan (NPL). Hal tersebut rupanya tidak terjadi di Indonesia saja, namun di negara-negara lain, banyak perbankan merasakan perubahan ekonomi yang berujung pada kenaikan NPL. Pada saat krisis ekonomi semakin terasa bahkan beberapa perbankan juga menyarankan untuk mengurangi penyaluran kredit, terutama untuk industri di sektor-sekotr yang terkenda dampak pandemik terbesar. Oleh karena itu diversifikasi pendapatan perlu dilakukan oleh perbankan untuk melihat alternatif pendapatan lain diuar pendapatan kredit. Penelitian ini akan melihat profit dan risiko yang ditimbulkan dari aktivitas diversifikasi pendapatan melalui pendapatan non bunga pada perbankan. Data penelitian didapatkan dari Thomson reuters dan didapatkan 205 bank yang dijadikan sampel, variable dependen pada penelitian ini adalah net non interest income, sedangkan variable control adalah ukuran, ekuitas, hutang, pertumbuhan asset, dan ekuitas, untuk menganalisa profit menggunakan variable ROAA dan ROAE untuk menganalisa profit dan SD ROA serta SD ROE untuk menganalisa risiko. Variabel kemudian dilakukan regresi menggunakan regresi data panel dengan sebelumnya dilakukan Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Lagrange Multiplier untuk mendapatkan metode regresi yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas diversifkasi pendapatan memberikan pengaruh negatif signifikan terhadap risiko dan tidak memberikan pengaruh yang signfikan terhadap profit baik pada saat pandemik maupun di luar pandemik, sehingga aktivitas diversifikasi income dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi akibat terlalu bergantung terhadap pendapatan bunga.

Commercial banks basically rely on interest income, so that when an economic crisis occurs, such as a pandemic, banks are at risk of being affected by bad loans or non-performing loans (NPL). This apparently did not happen in Indonesia alone, but in other countries, many banks felt economic changes that led to an increase in NPLs. At a time when the economic crisis was getting worse, some banks even suggested reducing lending, especially to industries in sectors that were most affected by the pandemic. Therefore, it is necessary for banks to diversify income to look for alternative income other than credit income. This study will look at the profits and risks arising from income diversification activities through non-interest income in banking. Research data obtained from Thomson Reuters and obtained 205 banks as samples, the dependent variable in this study is net non-interest income, while the control variables are size, equity, debt, asset growth, and equity, to analyze profit using ROAA and ROAE variables for analyze profit and SD ROA and SD ROE to analyze risk. The variables were then regressed using panel data regression with previously performed Chow test, Hausman test, and Lagrange Multiplier test to get the best regression method. The results show that income diversification activities have a significant negative effect on risk and do not have a significant effect on profits both during the pandemic and outside the pandemic, so income diversification activities can be carried out to minimize risks that may occur due to being too dependent on interest income."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Capie, David
Singapore: ISEAS, 2007
R 355.031 CAP a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), 1991
355.033 059 LEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Fortuna Anwar, 1958-
Jakarta: Centre for Strategic and International Studies, 1992
341.247 3 DEW i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: Kolkata Maulana Abul Kalam Azad Institute of Asian Studies New Delhi KW Publisher, 2014
355.033 CEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>