Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7822 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nachrowi Djalal Nachrowi
Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2008
330.015 195 NAC p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sudirman Bungi
"Pembangunan sektor pertanian, khususnya sub sektor tanarnan pangan mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan, antara lain karena menghasilkan bahan kebutuhan pokok, dapat menampung tenaga kerja dalam jumlah yang relatif besar, serta adanya potensi sumber daya alam (endowment factor) yang mendukung. Tetapi tidak sedikit pula kendala yang dihadapi, baik kendala yang bersifat biologic maupun kendala sosial. Ada yang dapat dikendalikan dan adapula yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia.
Karena demikian luasnya kendala atau permasalahan yang dihadapi dalam upaya pengembangan sub sektor pertanian tanaman pangan, maka dalam penelitian yang berjudul "efisiensi penggunaan faktor produksi dalam usahatani padi di kabupaten Sidenreng Rappang" ini, permasalahan yang dibahas dibatasi pada : (1) Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap tingkat produksi dalam usahatani padi di Kabupaten Sidenreng Rappang; (2) Apakah tingkat kombinasi penggunaan input dalam proses produksi telah memenuhi syarat efisiensi secara teknis; (3) Apakah pengelolaan ushatani padi telah efsien secara ekonomis, dan sejauh mans tingkat efisiensi yang telah dicapai; dan (4) Bagaimana peluang pengembangan usahatani padi di kabupaten Sidenreng Rappang dimasa mendatang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang nyata berpengaruh terhadap jumlah produksi padi yang dicapai, efisiensi penggunaan faktor produksi oleh petani baik secara teknis rnaupun ekonomis, dan prospek ,pengembangannya di masa mendatang. Model uji berbentuk linier logaritma ganda yang ditransformasi dan fungsi produksi Cobb-Douglas. Menggunakan data sekunder time series tahun 1990 s/d 2001, metode analisis kuantitatif regresi liner berganda, dan pengolahan data dengan Eviews-3.
Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut ;
LOG(PROD) = 23.75937013 + 1.21269099*LOG(AREA) - 0.4389402362'LOG(BBT) (4.008002) (7.645312) (-1.620833)
- 0.75061717*LOG(PPK). - 0.240895965'LOG(IRGTK) + 0,795428310*LOG(TRD) (-2.551838) (-2.940776) (2.918406)
-0.2119911043*LOG(HSP) - 0.1128901411*D1 (-2.922826) (-3.459366) R2 = 0.992934 D.W = 1.952241 F-statistik = 80.29882
Angka dalam kurung adalah nilai t-statistik
Dimana :
PROD = adalah perubah tak bebas, dalam hal ini adalah jumlah produksi gabah kering panen (dalam Kg)
AREA = adalah perubah bebas lahan berupa luas areal panen (dalam Ha) BST = adalah variabel bebas modal berupa jumlah benih yang digunakan (dalam kg)
PPK = adalah perubah bebas modal berupa jumlah pupuk urea yang dipakai (dalam Kg)
IRGTK= adalah perubah babas luas lahan yang terjangkau irigasi teknis (dalam l la)
TRD = adalah perubah babas modal berupa jumlah Traktor roda dua yang kondisinyabaik (unit)
HSP = adalah perubah babas modal berupa jumlah Hand Sprayer yang kondisinya baik (dalam unit) diasumsikan dapat menggambarkan pengunaan pestisida.
D= variabel dummy (bencana alam musim kemarau akibat badai elnino pada tahun 1998)
Dari sepuluh variabel yang diduga berpengaruh pada tingkat produksi padi dalam usahatani padi di kabupaten Sidenreng Rappang, ternyata hanya ada tujuh yang nyata berpengaruh atau signifikan (Luas lahan, benih, pupuk, irigasi teknis, traktor roda dua, pestisida, dan Perubahan kondisi alam sebagai variabel dummy). Sedangkan tiga variabel lainnya (Tenaga kerja, lntensifikasi supra insus, dan Lahan Puso) tidak signifikan dan multikolinear antara tenaga kerja dengan traktor roda dua (koefisien korelasi 0,9102) dan dengan hansprayer (koefisien korelasi 0,9677), sehingga dikeluarkan dari model. Hubungan antara variabel independen dengan ketujuh variabel babas yang signifikan tersebut tidak semuanya sesuai dengan yang dihipotesakan sejak awal. Hanya ada tiga yang sesuai (Luas lahan, dan Traktor roda dua secara positif, serta variabel dummy secara negatif). Sementara empat lainnya (benih, pupuk urea, irigasi teknis, dan handsprayer dihipotesakan positif tapi muncul dengan nilai negatif), artinya penggunaan benih, pupuk urea dan pestisida relatif berlebih.
Jumlahh koefisien elastistas semua variabel bebas yang signifikan kecuali variabel dummy, diperoleh 0,365675 < 1, artinya bahwa secara teknis kombinasi penggunaan faktor produksi oleh petani belum efisien, dengan kondisi Decreasing Return to Scale yaitu pertambahan hasil yang sudah menurun, tetapi masih dianggap rasional, karena masih dapat memberikan keuntungan.
Dan hasil perniitungan perbandingan Nilai Produksi Marjinal (NPM) dengan l3iaya Haktor Marjinal (13FM) semua variabel babas yang signifikan kecuali variabel dummy, tidak seragam satu sama lain dengan jumlah total nilai NPM/BFM 13,98469 > 1, berarti secara ekonomis kombinasi input dalam proses produksi usahatani padi di Kabupaten Sidenreng Rappang belum efisien.
Prospek pengembangan usahatani padi di Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki peluang yang cukup baik, terutarna melalui penambahan luas lahan dan peningkatan penggunaan alat mekanisasi pertanian disertai rasionalisasi penggunaan jaringan irigasi teknis dan input benih, pupuk dan perstisida.
Berkaitan dengan hasil penelitian, disampaikan beberapa saran yaitu :
(a) Perlu dilakukan rasionalisasi penggunaan faktor produksi, berupa upaya perluasan lahan, peningkatan jumlah traktor rodak dua., dan mengurangi benih, pupuk urea, pestisida, serta perbaikan jaringan irigasi teknis dan penglolaannya
(b) Perlu dilakukan penelitian berkelanjutan berkaitan dengan pengembangan teknologi, khususnya kombinasi penggunaan pupuk yang tepat dan varietas yang lebih baik agar dapat menghasilkan beras berkualitas tinggi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar dengan daya beli lebih tinggi, sehingga dengan jumlah produksi yang sama dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar.
(c) Dalam jangka panjang pemerintah perlu memikirkan .program pemberian "income support to the farmer" yaitu memberikan transfer uang secara langsung kepada para petani berdasarkan jumlah produksi yang dijual ke Bulog. lni dimaksudkan untuk meningkatkan mini( petani untuk tetap berproduksi dan dapat meningkatkan kesejahteraannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T12588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapto Yuwono
Yogyakarta: Andi, 2005
330.018 2 PRA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Asharuddin
"RINGKASAN
Salah satu indikator untuk menllai prestasi keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan adalah dilihat dari aspek keadaan perekonomiannya yang tergambar dari peningkatan produk domestik bruto (PDB) atau dalam konteks pembangunan daerah adal ah produk clomestik regi onal bruto (PDRB) . 0leh sebab itu penulis tortarik melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana prediksi perkembangan sektor-sektor dalam struktur PDB.B di Propinsi Kalimantan Barat dan pengaruhnya terhadap permlntaan agregat (aggregate rteirwnrt) dalam bentuk suatu model makroekonometri yang akan berguna untuk perencanaan pembangunan ekonomi di daerah ini,
Berangkat dari suatu teori dasar bahwa perubahan perekonomian yang diukur dari produk domestik regional, bruto disebabkan oleh adanya perubahan sumber daya berupa barang modal dan tenaga kerja dalam setlap sektor perekonomian,
Berlandaskan pada konsepsi dasar dan berbagai variabel yang diperkirakan terkait dalam mempengaruhi pprnbahan sektor perekonomian dalam struktur pembentukan produk domestik regional bruto tersebut, maka dengan pendekatan ekonometri dan mempergunakan program aplikasi yang telah tersedia (micro TSP) dicoba untuk merancang suatn model makro ekonometri untuk memprediksi perkembangan perekonomian Propinsi Kalimantan Barat,
Dari struktur model yang dihasilkan terekam bahwa perubahan total investafii sektoral aangat berpengaruh terhadap perolehan nilai tambah (NTS) setiap Sektor ekonomi.
Semakin besar perubahan total investasi sektoral akan semakin meningkatkan perolehan pendapatan nilai tambah bruto (NTS) sektoral tersebut, yang secara simultan berpengaruh kepada permlntaan pengeluaran agregat {aggregate demand], pengeluaran konsumsi rumah tangga, total permintaan investasi dan permintaan impor barang dan jasa. Dengan mempergunakan perangkat model makro ekonometri inl diprediksikan bahwa perekonomian Propinsi Kalimantan barat akan menga]arni pertiimbnhan yang cenderung meriurun hingga tahun 2000 dan kembali akan mengalami pertumbuhan pa da tahun pertama melinium ketiga (tahun 2001) dan dalam tahun ini diperkirakan akan terjadl transformasi struktural (shift} dari sekror pertanian ke sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor industri pengolahan.
Melalui analis model ini dihasilkan beberapa iangkah, implikasi kebi jakan yaltu : (1) mendorong a run investasi masuk yang lebih besar rata-rata sebesar 13 persen pertahun; (2} mendorong peningkatan ekspor; {3} meningkat kan m.utu-keterampilan sumber daya manusia {human resources); yang cH tun jang ol eh kebi j akan pendv:k\ing yaitu : {4} pembangunan sarana perhubungan dan r'asilitas kornunikasi; serta (b) peningkatan kemampuan aparatur,
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donanta Dhaneswara
Jakarta: UI Publishing, 2019
661.067 3 DON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putuhena, Carolus M.
"ABSTRAK
Untuk memacu pertuinbuhan ekonomi, pemerintah sejak tahun
1983 telah melakukan berbagai deregulasi di bidang keuangan.
deregulasi tersebut. bertujuan untuk menciptakan iklim yang
mengundang investasi swasta dan mendorong persaingan yang
mengarah pada efisiensi penggunaan sumber daya keuangan. Salah
satu bentuk deregulasi tersebut adalah deregulasi di sektor pasar
modal, yang memberikan peluang kepada dunía usaha untuk
memanfaatkan dana-dana masyarakat untuk pengembang usaha dengan
penjual saham perusahaan kepada masyarakat.
Bagi masyarakat sendiri, baik secara individu maupun dalam
organisasi, kehadiran saham publik tersebut memberikan alternatif
baru dalam investasi disamping bentuk-bentuk tradisionil yang ada
selama ini seperti emas/batu mulia, deposito berjangka, valuta?
asing, surat berharga, atau dalam bentuk investasi fisik seperti
tanah dan rumah.
Permasalahan yang dihadapi adalah cara dalam melakukan
penilaian saham sehingga investasi dapat memaksimumkan kekayaan
dimasa mendatang. Selama ini dikenal dua metode dalam analisa
pemilihan saham, yaitu Analisa Teknikal dan Analisa Fundamental.
Secara teoritis analisa fundamental dapat memberikan manfaat
maksimum kepada investor. Namun dalam aplikasi praktis analisa
tersebut sering terbentur pada berbagai kesulitan seperti
kelangkaan data, keterbatasan waktu dan turbulensi lingkungan
usaha, sehingga jarang digunakan. Oleh sebab itu berbagai upaya
terus dilakukan untuk mendapatkan teknik-teknik analisa
fundamental yang lebih sederhana, lebih mudah dan lebih cepat
penggunaannya.
Dalam tulisan ini diperkenalkan teknik Nine High-Low
Method dalam memilih saham secara fundamental. Dalam teknik ini
nilai saham dapat diperkjrakai-i dengan melakukan perkalian antara
estimasi PER dengan estimasi EPR, PER (Erice Earnings Rasio)
menceritiinkan pembentukan harga saham oleb pasar, sehingga
estimasi dapat dilakukan dengan menentukan nilai PER rata-rata,
tertinggi dan terendah yang pernah terjadi selama ini. Sedangkan
EPS mencerminkan kemampuan perusahaan nienghasilkan laba sehingga
estiniasi harus menggunakan fakta/data fundamental baik berupa
kinerja perusahaan dimasa lampau maupun analisa lingkungan usaha
dimasa mendatang yang akan meinpengaruhi keberhasilan tersebut.
Proyeksi laba perusahaan dilakukan berdasarkan 3 jeriis prediksi
sehingga secara kese].uruhan akan menghasilkan 9 nilai saham. Jika
harga sahai lebib kecil dan nilai saham terendah, maka saham
tersebut menguntungkan untuk dibe].i1 dan sebaliknya jika harga
saham lebih besar dan nilai tertinggi, maka saham tersebut
menguntungkan untuk dijual.
Proses pemilihan dapat dipercepat dengan memfokuskan analisa
pada saham-saham yang memuliki potensi menguntungkan yaitu, saham
yang mempunyai harga rendah, rasio P/BV rendah dan perusahaan
mempunyai prospek cerah. Pada contoh penggunaafl teknik ?Nine High
Low Method? dalam pemulihan saham yang beredar di Bures Efek
Jakarta per April 1991, ternyata saham PT. Prapatan merupakan
satu-satunya sabam dan keloinpok industri perhotelan yang
iiemenuhi syarat investasi (NPV positif). Berdasarkan perkiraan
bahwa pertumbuhan ekonomj dunia tahun 1991 mengalamj penurunan
dan ekonomi Indonesia 1991 dengan kebijakan uang ketat dan suku
bunga tinggi hanya menghasjik pertuinbuhan PDB sekitar 8.4 Z
dengan laju inflasi sekitar 6.5 X. Kunjungan wisatawan acing
sebagai leading indicator?, hanya mengalami pertumbuhan 10 Z.
Dengan kondisi tersebut ternyata PT Prapatan masih menunjukkan
pertumbuban usaha dan kemampuan laba yang menarik. Dan hasil
perhitungan diperoleb fluai saham PT Prapatan per April 1990
adalah Rp. 6.374,? sedangkan barga saham pade. saat tersebut hanya
Rp. 4.750,-. Berdasarkan fluai tersebut saham PT. Prapatan alcan
memberikan tingkat pengembalian hampir 40 %.
Namun kepada investor perlu diingatkan bahwa ketepatan
perkìraan tersebut sangat tergantung pada jumlah data, penggunaan
metode peramalan, pemilihan model dan pemilihan variabel ?leading
indicator?. Dalam contoh perhitungan di atas hanya tersedia 12
data penjualan triwulanan (3 tahun) dengan fluktuasi yang sangat
besar seperti tercermin dalam ?Irregularity Index yang mencapai
cukup besar. Kemungkinan laporan-laporan keuangan tersebut
disusun dalam rangka ?go-publìc sehingga segala daya diupayakan
untuk memberikan citra positif. Keterbatasan data menyebabkan
basil regresi kurang memuaskan seperti tercermin dalam
?coefficient of deteminatiOn? (r2) yang tidak mencapai 90 % dan
?standard error of estimate? yang cukup besar.
Namun demikian tidak berarti bahwa metode tersebut tidak
efektif. Angka yang dihasilkan walaupun ketepatanflys diragukan
tetap dapat digunakan sebagai acuan, disamping pertimbangan
pengalaman (jucigement) dan intuisi."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hotland Jeffri D.T.
"ABSTRAK
Pada skripsi ini dilakukan rancang bangun perangkat lunak enkripsi dengan menggunakan teknik International Data Encryption Algorithm (IDEA) untuk pengamanan file yang akan dikirimkan melalui jaringan komputer, dimana key untuk melakukan enkripsi dan mendapatkan digital signature dibangkitkan oleh SHA-1. Perangkat lunak di skripsi ini juga mempunyai fasilitas untuk mengirimkan e-mail dan file.
Perangkat lunak dibangun dengan menggunakan Borland Delphi 5,0 Enterprise Edition.
Dari uji coba dan analisa yang dilakukan didapat bahwa untuk mengetahui informasi terhadap file yang telah dienkripsi, dengan cara brute force attack dibutuhkan waktu 1,6 X 10 26 tahun. Dari sisi kecepatan, perangkat lunak ini mempunyai kemampuan untuk mengenkripsi file dan menambahkan digital signature hingga mencapai sekitar 400 byte/milidetik.

"
2000
S39596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daryi N. Wirakartakusumah
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1999
S26953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
S7366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Sumanta
"Dengan melihat fakta adanya disparitas kemiskinan antar daerah yang terus terjaga dari tahun ke tahun, penelitian ini bertujuan untuk menjajagi kemungkinan adanya fenomena lingkaran kemiskinan (poverty circle) di Indonesia, yaitu apakah "tingkat kemiskinan suatu daerah adalah fonomena penyebab sekaligus akibat". Lingkaran kemiskinan akan mengacu pada teori Nurkse (1953) yang menyatakan: tingkat kemiskinan yang tinggi suatu daerah terjadi karena rendahnya pendapatan perkapita daerah tersebut. Pendapatan perkapita yang rendah terjadi karena investasi perkapita yang rendah. Investasi perkapita yang rendah disebabkan oleh permintaan domestik perkapita yang rendah. Permintaan domestik perkapita yang rendah terjadi karena tingkat kemiskinan yang tinggi - demikian seterusnya - sehingga daerah yang terbelakang akan tetap terbelakang.
Penelitian ini akan mencoba menyusun model ekonometrika yang mampu membuktikan, apabila ada fenomena lingkaran kemiskinan di Indonesia secara lebih aplikatif dalam rangka perencanaan kebijakan pengentasan kemiskinan yang sedang menjadi program prioritas pemerintah / pemerintah daerah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, telah disusun dan dilakukan metodologi penelitian yang terdiri atas 7 (tujuh) langkah yaitu: (1) merumuskan spesifikasi model lingkaran kemiskinan mengacu pada teori Nurkse di muka; (2) mengumpulkan dan memverifikasi konsistensi data terutama berkaitan dengan pemekaran wilayah; (3) menguji adanya hubungan kausalitas dua arch antara tingkat kemiskinan dengan pendapatan perkapita melalui uji Granger; (4) menaksir parameter model lingkaran kemiskinan dengan metoda Weighted Two Stages Least Squares; (5) mengevaluasi model apakah "bermakna secara teoritis" dan "nyata secara statistic"; (6) menguji daya prediksi model; dan (7) melakukan simulasi kebijakan menggunakan model yang dihasilkan.
Melalui uji Granger dapat dibuktikan dengan tingkat nyata 5% bahwa terdapat hubungan dua arah antara tingkat kemiskinan suatu daerah dengan pendapatan perkapita daerah tersebut, baik bila kemiskinan diukur dengan PO (head-count index), P1, (tingkat kedalaman kemiskinan) maupun P2 (tingkat keparahan kemiskinan). Temuan ini menjelaskan adanya lingkaran kemiskinan dengan pola hubungan langsung.
Melalui serangkaian tahapan analisis ekonometri, penelitian ini telah membuktikan adanya lingkaran kemiskinan dengan pola hubungan tidak langsung sebagaimana dinyatakan oleh Nurkse. Ada 3 (tiga) model lingkaran kemiskinan yang dihasilkan yaitu model lingkaran kemiskinan PO, P1 dan P2. Seluruhnya telah memenuhi kriteria "bermakna secara teori" dan "nyata secara statistik", namun model PO adalah yang terbaik dari kriteria ekonometri.
Berbeda dengan teori Nurkse yang cenderung pesimistis terhadap masa depan daerah yang terbelakang, penelitian ini menghasilkan model lingkaran kemiskinan yang lebih optimistis dalam anti bahwa ada peluang bagi daerah yang terbelakang untuk keluar dari jebakan kemiskinan apabila mampu melakukan kebijakan sebagai berikut: (a) meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama melalui peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat; (b) mengembangkan sektor industri dan jasa sehingga perannya meningkat dalam perekonomian daerah; (c) meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk mendukung perekonomian daerah; (d) meningkatkan upah riil masyarakat; (e) meningkatkan kualitas tata pemerintahan daerah, terutama dengan mengurangi pungutan-pungutan yang tidak pro investasi, serta meningkatkan alokasi anggaran pembangunan dalam APBD yang lebih pro terhadap masyarakat miskin.

Considering the fact that inter-region disparity of poverty has been consistent year by year, this research has a main objective to study the existence of poverty circle in Indonesia: is the poverty level in one region both a "cause" and "consequence" phenomena? The poverty circle would refer to a theory from Nurkse (1953) stated that: the high level of poverty in one region occurred due to low income per capita. The low income per capita occurred due to low investment per capita. The low investment per capita occurred due to low domestic demand per capita. The low domestic demand per capita occurred due to the high level of poverty -- thus afterward turning back as a circle, make a poor region will never improve.
This research would try to build an econometric model proving, if any, the phenomena of poverty circle in Indonesia. It would be useful for both central and local government to develop policies in poverty reduction program as one of the priority of nation agendas.
To achieve those objectives, this research has developed a methodology consisting of seven steps. They were: (1) formulated the specification model of poverty circle referred to Nurkse theory as mentioned before; (2) collected data and verified its consistency related with region expansion;(3) examined the existence of two-way causality between poverty level and income per capita using Granger test as an indicator of poverty circle phenomena; (4) estimated the parameter of the model using Weighted Two Stages Least Squares; (5) evaluated the model using criteria of "theoretically meaningful" and "statistically significant"; (6) examined the prediction power of the model; and (7) conducted policy simulation using the model.
Through the Granger test, the existence of two-way causality between poverty level and income per capita could be proved statistically with significance level of 5%, either measured by PD (head-count index), P1 (poverty gap index) or P2 (poverty severity index), These findings could explain poverty circle phenomena in sense of direct relationship between poverty level and income per capita.
Through some stages of econometric analysis, this research has proved the existence of poverty circle in sense of indirect relationship between poverty level and income per capita as stated by Nurkse theory. There were three models of poverty circle resulted: the poverty circle model of P0, P1 and P2 with similar pattern. All models have met with criteria both "theoretically meaningful" and "statistically significant", but the PD model was the best econometric model.
Differ with Nurkse's theory that relatively pessimistic about the future of poor regions, this research has resulted a poverty circle model which more optimistic. It means that there are some possibilities for poor regions to improve their condition as long as they can adopt the policies as follow: (1) increasing the quality of human resource particularly through. education and public health; (2) developing industries and services sector to increase their role in regional economic; (3) increasing the availability of infrastructure to support regional economic especially transportation (road) and energy (electricity); (4) to improve the real wages of community; (5) improving the quality of local government institution, especially by _cutting off retributions which are not pro to investment, and also increasing development commitment in the fiscal budget which is more pro to the poor people.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>