Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194463 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyu Wibowo
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
499.21 WAH m (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Mawar Gempita, 1997
449.221 LAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lamuddin Finoza
Jakarta: Mawarr Gempita, 1995
449.221 LAM k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harimurti Kridalaksana, 1939-
Flores: Nusa Indah, 1985
499.2 HAR f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan Alwi
"Pandangan dan tafsiran mengenai modalitas sering berbeda antara ahli yang satu dan ahli yang lain. Seperti yang dikutip oleh Perkins (1983:6) dari Ackrill (1983), Aristoteles merupakan ahli yang pertama kali menyatakan gagasan atau buah pikiran mengenai apa yang sekarang disebut modalitas itu. Dengan menggunakan sudut pandang yang didasari oleh logika modal {modal logic), Aristoteles menyebutkan keperluan (necessity), kemungkinan (possibility), dan ketakmungkinan (impossibility) sebagai permasalahan modalitas. Dua pengertian yang disebutkan pertama, yaitu keperluan dan kemungkinan, oleh sebagian ahli bahkan dianggap sebagai masalah utama dalam sistem modalitas (Geerts dan Malls, 1978: 108; Lyons, 1977:787; Palmer, 1979:8).
Maingueneau (1976:112) menyoroti modalitas tidak hanya dari sudut logika karena menurut pendapatnya, modalitas pikiran (modalite Iogique) perlu dibedakan dari modalitas apresiatif (modalite appreciative). Yang dimaksudkannya dengan modalitas pikiran ialah sikap pembicara yang menggambarkan, antara lain, kebenaran (la verite), kementakan atau kebolehjadian (la probabilite), dan kepastian (la certitude), sedangkan yang menggambarkan perasaan gembira (1'heureux) dan sedih (le triste) digolongkannya ke dalam modalitas apresiatif."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D14
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Perlulah kiranja isi uraian diatas itu, saja simpulkan disini dalam beberapa kalimat. Istilah wijzers van modaliteit jang dipakai oleh Prof. Gonda untuk menjebut fungsi sedjumlah kata2 tertentu, jang menjatakan modalitet dalam bahasa Indonesia itu, menurut pendapat saja terlalu umum sifatnja. Prpf. A.A. Fokker-pun setjara umum menjebut kata2 penjatakan modalitet itu modale woorde..."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1954
S11268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alek
Jakarta: Kencana, 2010
449.221 ALE b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011
499.213 KAM k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Madia
"Konstruksi-dengan dapat berupa konstruksi frasal dan klausal. Dalam konstruksi frasal, dengan adalah preposisi, sedangkan dalam konstruksi klausal, dengan adalah konjungsi. Sebagai konjungsi, dengan selalu terdapat dalam konstruksi subordinatif (klausa subordinatif yang berkonjungsi dengan selanjutnya disebut "klausa-dengan"). Telah sejak lama perhatian para ahli tertuju pada konstruksi, berpreposisi dengan. Tidak demikian halnya dengan konstruksi berkonjungsi atau bersubordinator dengan.
Pemerian konstruksi berpreposisi dengan telah tersebar di dalam berbagai tulisan tata bahasa Indonesia (Melayu) baik yang ditulis oleh ahli yang sekaligus sebagai penutur bahasa Indonesia (Melayu) seperti Slametmuijana (1951), Hadidjaja (1985), Sastradiwirja (1960), Sudaryanto (1983), Harimurti Kridalaksana (1986), dan (sejumlah tulisan) Hamian (107Y, 1980, dan 198b); maupun yang ditulis oleh ahli asing seperti De Hollander (1819/1984), Van Wijk (1909/1985), Van Ophuijď·“sen (1910/1983), Alieva (1961/1991), dan Mees (1969).
Penyebutan adanya konstruksi bersubordinator dengan ditemukan dalam sejumlah tulisan yang terbatas, yaitu dalam Fokker (1979), Junus (1967), Hamlan (1981a), Moeliono {1988), dan Suwatno (1990/1991). Deskripsi terhadap konstruksi bersubordinator dengan dalam karyakarya ini hanyalah sepintas.
Pembahasan pelesapan subjek dalam bahasa Indonesia oleh Suguno (1991) sama sekali tidak menyinggung adanya pelesapan subjek dalam konstruksi berkonjungsi dengan. Pembahasan adverbial cara dan adverbial sarana dalam bahasa Indonesia oleh Sumadinata (1992) terbatas pada konstruksi yang berpreposisi dengan.
Berdasarkan fakta-takta yang disebutkan di atas, konstruksi bersubordinator dengan belum memikat perhatian para ahli untuk mendeskripsikan secara lebih mendalam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muis
Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, 2007
499.221 MUI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>