Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Universitas Indonesia, 2003
S22151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S21907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2009
347.052 IND p (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Adhy Nugroho
"Konsep distance learning dalam e-learning memiliki arti pembelajaran jarak jauh dengan bantuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Konsep ini diaplikasikan untuk penyediaan kelas maya secara online, yaitu layanan belajar mengajar secara langsung dari jarak jauh dengan media video conference melalui internet. Perkuliahan yang berlangsung dengan tempat dan jadwal tertentu dapat diikuti oleh peserta kuliah yang berada jauh dari kelas secara real time.
Pada skripsi ini, dirancang suatu aplikasi video conference berbasis web untuk kegiatan perkuliahan yang dapat diikuti oleh mahasiswa melalui media internet. Penyampaian materi kuliah oleh dosen dilayani dengan menggunakan live video streaming dua arah. Aplikasi video conference dirancang untuk dapat digunakan maksimal oleh enam pengguna dari enam tempat yang berbeda. Dengan demikian enam lokasi tersebut dapat melakukan tatap muka dan berkomunikasi secara interaktif dari jarak jauh. Aplikasi dibuat dengan teknologi berplatform Flash yang mampu menjalankan konsep video streaming dua arah.
Dalam pengembangannya teknologi ini menggunakan Real Time Messaging Protocol (RTMP) untuk membangun koneksi persisten berbasis protokol TCP. Selain itu, platform Flash juga dapat diterapkan untuk membangun user interface aplikasi video conference yang berbasis web. Unjuk kerja aplikasi diuji coba dengan parameter response time dan throughput.
Pengujian dilakukan dengan variabel penambahan jumlah client. Dari hasil pengujian diketahui bahwa rata-rata response time aplikasi adalah 0,0702 detik. Hasil pengujian throughput memberikan rekomendasi bahwa kebutuhan bandwidth minimum pada streaming server adalah 4,6732 Mbps, sedangkan pada client adalah 0,6812 Mbps.

On the e-learning term, a concept of distance learning means a long distance learning program which is provided by information technology and telecommunication. This concept is applied for facilitating online virtual class, a learning program service with internet-video conference media support that is executed directly from one to another place. This online virtual class shall be followed by class participant even they stay in a distant place, technically, by the real time.
A construction is being a focus for this research, which uses internet as a media support to carry out a class. The lecturer presents their teaching content by using. This application is constructed to be applied by most six users from six different places. Therefore, the six different places shall to do face-to-face communicate to each other interactively even from a far-away place. This web-based video conference is built using technology that could run the two-way video streaming concept.
On the development, this technology uses Real Time Messaging Protocol (RTMP) to build TCP protocol-based persistent connection. Further, Flash-platform also can be applied to build a user interface, as a web-based video conference application. The application performance is tested by response time and throughput parameter.
The trial test is done by using client amount adding variable. This trial shows that the application average response time reaches 0.0702 seconds. Meanwhile, a recommendation is given by the throughput trial test result that the minimum bandwidth required to the streaming server must be 4.6732 Mbps, though 0.6812 Mbps must be applied to the client.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S40356
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fauzie & Partners, 2004
347.06 KEA (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tami Utiwi Handayani
"PT Pertamina Persero adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi yang menjalankan bisnisnya dari hulu hingga hilir. Pada tahun 2015, Pertamina menuntut dirinya untuk melakukan efisiensi di segala lini. Sebagai fungsi yang bertanggung jawab terhadap layanan teknologi informasi TI di Pertamina, Corporate Shared Service CSS mengambil langkah efisiensi dengan menyediakan infrastruktur video conference vicon sebagai alternatif rapat yang membutuhkan biaya perjalanan dinas. Permasalahan yang terjadi menurut VP IT Operation adalah penyediaan layanan vicon masih perlu ditingkatkan. Dari analisis akar permasalahan, dapat diambil pertanyaan penelitian yaitu, bagaimana rancangan kebijakan dan prosedur pada penyediaan layanan vicon agar dapat meningkatkan layanan vicon Pertamina?
Penelitian ini bertujuan untuk menyusun kebijakan dan prosedur penyediaan layanan vicon. Penyusunan kebijakan dan prosedur dilakukan dengan Soft System Methodology SSM two strands model. Tahapan penelitian dilakukan sesuai dengan tahap-tahap pada SSM. Kebijakan dan prosedur juga disusun berdasarkan ITIL- Service Strategy dan hasil wawancara dengan tim vicon serta tim Manajemen IT Operation. Kebijakan dan prosedur yang disusun dapat mendukung beberapa klausul pada ISO/IEC 20000.
Dari tahap penyusunan kebijakan dan prosedur tersebut, dihasilkan dokumen Pedoman sebagai dokumen kebijakan, dokumen Tata Kerja Organisasi TKO dan Tata Kerja Penggunaan Alat TKPA sebagai dokumen prosedurnya. Selain ketiga dokumen tersebut, dihasilkan juga strategi implementasi dan manajemen perubahan yang mendukung pelaksanaan ketiga dokumen tersebut. Dokumen-dokumen ini berisi aturan serta panduan kepada tim vicon dan juga pelanggan terkait penyediaan layanan vicon, sehingga meningkatkan layanan vicon Pertamina.

PT Pertamina Persero is a company engaged in the field of energy that runs its business from upstream to downstream. In 2015, Pertamina demands itself to make efficiency on all fronts. As a responsible function of Information Technology IT services in Pertamina, Corporate Shared Service CSS takes efficiency by providing video conference vicon infrastructure as an alternative to meetings that require official travel expenses. Problems that occur according to VP IT Operation is, the provision of vicon service still need to be improved. From root cause analysis, the research question is, how is the design of policy and procedure on vicon service provision in order to improve Pertamina vicon service.
This study aims to develop policies and procedures the provision of vicon services. The design of policies and procedures is done with Soft System Methodology SSM two strands model. The stages of the study were conducted in accordance with the stages of the SSM. Policies and procedures are also developed on the basis of the ITIL Service Strategy and interviews with the vicon team and the IT Operation Management team. The policies and procedures prepared may support some clauses in ISO IEC 20000.
From the preparation stage of such policies and procedures, Pedoman areproduced as a policy document, Tata Kerja Organisasi TKO and Tata Kerja Penggunaan Alat TKPA as the procedure documents. In addition to these three documents, also generated implementation and change management strategies that support the implementation of the three documents. These documents contain rules and guidelines to vicon teams as well as customers related to the provision of vicon services, thereby enhancing Pertamina vicon services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Gunadi
"Sekarang ini telah salah satu industri yang perkembangannya begitu pesat adalah industri pertelevisian. Bisa kita bayangkan bahwa industri televisi, dalam hal ini industri televisi swasta begitu pesat. Terlihat dari timbulnya nama-nama Baru industri pertelevisian di Indonesia. Diantaranya adalah TV7, Lativi, GlobalTV, TransTV dan lain sebagainya. Dikarenakan persaingan yang begitu maka diperlukan nilai tambah dari stasiun televisi swasta itu untuk menarik simpati pemirsa televisi yang begitu Wastidak hanya untuk penyiaran secara nasional, akan tetapi jugs untuk penyiaran secara internasional. Oleh karena itu dibutuhkan sarana dan prasarana yang tidak sedikit dan sumber daya manusia yang tangguh untuk bersaing. Salah satu alat yang digunakan dalam industri pertelevisian adalah OB-Van. Adapun 08-Van ini adalah singkatan dari Outside Broadcasting Van, yaitu kendaraan yang digunakan untuk acara-acara yang berada di luar studio utama. Akan tetapi pada kenyataannya OB-Van ini juga sering digunakan untuk acara-acara yang ada di studio utama. Oleh karena itu dibutuhkan perangkat yang siap tempur di luar studio utama, tentunya dengan standar-standar baik untuk video maupun audio. Di samping itu kita juga tidak dapat melupakan dengan masalah sistem transmisi yang digunakannya. Di sini akan di teliti tentang audio dan video standar untuk sistem broadcast, di mana sistem yang digunakan adalah pennggunaan microwave yaitu dengan mengadakan pengkuran dan analisa secara langsung di lingkungan kerja PT SCTV ( Surya Citra Televisi )."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40166
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Djauhari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Noor Abdillah
"Penelitian ini fokus untuk mengkaji faktor sejarah kultural pelaku pendidikan dalam menggunakan media teknologi pendidikan berbasiskan video dalam komunitas pendidikan. Subjek pendidikan memberikan penerimaan teknologi video pendidikan yang berbeda-berbeda. Untuk mengkaji perbedaan penerimaan teknologi pendidikan tersebut, peneliti menggunakan teori CHAT. Menurut CHAT perbedaan penerimaan teknologi ini dilatarbelakangi sejumlah faktor kultural dan sejarah subjek yang mungkin telah mempengaruhi, dan sedang mempengaruhi perubahan dan struktur pengetahuan baru dalam integrasi teknologi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskripti dengan metode studi kasus. Informan utama merupakan guru, siswa, dan anggota komunitas pendidikan. Sumber data penelitian diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana faktor sejarah kultural siswa dan guru berperan sangat penting dalam penerimaan subjek terhadap video pendidikan dalam proses pembelajaran.

This study focused on assessing the cultural historical factor in the use of videobased educational media technology in the educational community. Educational communities differently accepted video on learning process. To examine the differences in the acceptance of educational technology, researcher used the theory of CHAT. According to CHAT the differences acceptance of technology influenced by cultural and historical factors , and its affects the structure and knowledge changes during technology integration.
This study used a descriptive qualitative approach with the case study method. The main informant was the teachers, students, and members of the education community. Source of research data obtained from interviews, documentation and observation. The results of this study illustrate how the factors of cultural historical students and teachers play a significant role in the acceptance of educational videos in the learning proces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30409
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Teresa
"Dalam menghadapi abad ke-21, peserta didik diharapkan memiliki skill dalam critical thinking and problem solving, communication, collaboration, dan creativity. Pengembangan skill tersebut dapat dilakukan melalui penerapan metode pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL) yang banyak dilakukan menggunakan aplikasi video conference pada masa pandemi COVID-19. Dalam praktiknya, beberapa aspek CPBL belum dipenuhi oleh aplikasi video conference yang marak digunakan saat ini, khususnya pemberian evaluasi kinerja peserta didik, interaksi fasilitator dengan peserta didik, dan aksesibilitas informasi diskusi. Penelitian ini melibatkan empat dosen dan enam belas peserta didik dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia sebagai responden wawancara. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan kerangka kerja PBL dan hasilnya digunakan untuk pemetaan usulan solusi pengembangan aplikasi video conference bernama Wiyata. Usulan solusi diterapkan dalam rancangan desain yang dimulai dengan pembuatan user journey, benchmarking, serta pembuatan desain antarmuka. Sementara pengembangan sistem berdasarkan usulan solusi dimulai dengan perancangan implementasi sistem menggunakan diagram UML, pemilihan teknologi, perancangan arsitektur aplikasi, pengembangan bagian backend dan frontend, hingga deployment. Setelah perancangan desain dan pengembangan sistem, pengujian dan evaluasi dilakukan. Pengujian rancangan desain menggunakan metode Usability Testing dan SUS dan menghasilkan skor rata-rata sebesar 78.75 atau nilai B. Sementara pengujian implementasi sistem dilakukan dengan functional testing. Hasil functional testing menunjukkan keberhasilan implementasi aplikasi dari sisi fasilitator dan peserta didik berturut-turut adalah 92% dan 93%.

In facing the 21st century, students are expected to have skills in critical thinking and problem solving, communication, collaboration, and creativity. These skills can be developed through the application of the Cooperative Problem Based Learning (CPBL) method which is frequently done using video conferencing applications during the COVID-19 pandemic. Several aspects of CPBL have not been supported by video conferencing applications that are widely used today, in particular providing evaluations of student performance, interaction of facilitators with students, and accessibility of discussion information. This research involved four lecturers and sixteen students from the Faculty of Computer Science, University of Indonesia as respondents. The interviews question were arranged based on PBL framework and the results were used to map the proposed video conference application development solution called Wiyata. The proposed solution was implemented in the design, starting with creating user journeys, benchmarking, and building the user interface. Meanwhile, the system development based on the proposed solution began with system design using UML diagrams, technology selection, application architecture design, backend and frontend development, and deployment. After designing the user interface and developing the application, testing and evaluation are carried out. The design was tested by using the Usability Testing and SUS methods and resulted in an average score of 78.75 or a B value. Meanwhile, the system implementation was tested by functional testing. The results of functional testing show that the success rate of the application from the facilitator's and student's point of view are 92% and 93%, respectively."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>